Sefaklor


Cefaclor

 

Asam 3-kloro-7D-(2-fenilglisinamido)-3-sefem-4 asam karbosilat monohidrat.[70356-03-5]

 

C15H14CIN3O4S.H2O                                   BM  385,82

Anhidrat [53994-73-3]                                 BM  367,81

 

Sefaklor mempunyai potensi tidak kurang dari 950 mg dan tidak lebih dari 1020 mg C15H14ClN3O4S per mg, dihitung sebagai zat anhidrat.

 

Pemerian Serbuk hablur putih hingga hampir putih. 

 

Kelarutan Sukar larut dalam air; praktis tidak larut dalam metanol, dalam kloroform dan dalam benzen.

 

Baku pembanding Sefaklor BPFI; tidak boleh dikeringkan. Simpan dalam wadah tertutup rapat, terlindung cahaya dan dalam lemari pendingin. Isomer 3-Delta Sefaklor BPFI.

 

Identifikasi

    A. Spektrum serapan inframerah zat yang didispersikan dalam kalium bromida P menunjukkan maksimum hanya pada bilangan gelombang yang sama seperti pada Sefaklor BPFI.

    B. Waktu retensi puncak utama  Larutan uji sesuai dengan Larutan baku  yang diperoleh pada Penetapan kadar.

 

Sifat hablur <1091> Memenuhi syarat.

 

pH <1071> Antara 3,0 dan 4,5; lakukan penetapan menggunakan suspensi dalam air dengan kadar 25 mg per mL.

 

Air <1031> Metode I Antara 3,0% dan 6,5%.

 

Cemaran organk Lakukan Kromatografi cair kinerja tinggi seperti  tertera pada Kromatografi <931>.

    Pelarut Larutkan 2.4 g natrium fosfat monobasa P dalam 1000 mL air, atur pH  hingga 2,5 dengan penambahan  asam fosfat  P.

Larutan blangko Gunakan pelarut.

    Larutan A Larutkan 6,9 g natrium fosfat monobasa P dalam 1000 mL air, atur  pH  hingga 4,0 dengan penambahan  asam fosfat P.

    Larutan B Siapkan campuran Larutan A dan asetonitril P (550:450), awaudarakan tidak lebih dari 2 menit.

    Fase gerak Gunakan campuran Larutan A dan B seperti tertera pada Sistem kromatografi. [Catatan Kurangi jumlah asetonitril untuk meningkatkan waktu retensi sefaklor dan meningkatkan resolusi antara isomer 3-delta dan sefaklor].

    Larutan baku Timbang saksama sejumlah Sefaklor BPFI, larutkan dalam Pelarut hingga diperoleh larutan dengan kadar 0,05 mg per mL. Jika perlu sonikasi untuk melarutkan dan hindari pemanasan. [Catatan Gunakan larutan pada hari pembuatan].

    Larutan kesesuaian sistem Larutkan sejumlah Sefaklor BPFI, Isomer Delta-3 Sefaklor BPFI dalam Larutan baku hingga diperoleh  larutan dengan kadar 0,05 mg per mL.

    Larutan uji Timbang saksama lebih kurang 50 mg zat (dua kali),  masukkan masing-masing ke dalam labu tentukur 10-mL, encerkan dengan pelarut sampai tanda. Jika perlu  sonikasi untuk melarutkan dan hindari pemanasan. [Catatan  Gunakan Larutan uji dalam waktu 2 jam jika disimpan pada suhu ruang atau 20 jam jika disimpan dalam lemari pendingin].

    Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 220 nm dan kolom 4,6 mm x 25 cm berisi bahan pengisi L1. Laju alir lebih kurang 1 mL per menit. Kromatografi diatur sebagai berikut:

 

Waktu

(menit)

Larutan A

(%)

Larutan B

(%)

Eluasi

0

0-30

30-45

45-55

55-60

60-70

95

95®75

75®0

0

0®95

95

5

5®25

25®100

100

100®5

5

kesetimbangan

gradien linier

gradien linier

isokratik

komposisi semula

kesetimbangan ulang

 

Lakukan kromatografi terhadap Larutan kesesuaian sistem, rekam kromagram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: waktu retensi  puncak sefaklor antara 23 dan 29 menit; resolusi, R, antara sefaklor, dan isomer 3-delta sefaklor tidak kurang dari 2,0; dan faktor ikutan dari puncak sefaklor tidak lebih dari 1,2. Lakukan kromatografi terhadap Larutan blangko seperti tertera pada Prosedur Tetapkan  puncak lain selain puncak utama dalam kromatogram Larutan baku   dan abaikan semua puncak yang  sesuai  pada kromatogram Larutan uji. [Catatan Pastikan tiap puncak lain selain puncak utama yang diamati bukan merupakan bawaan dari penyuntikan sebelumnya].

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang  20  mL) Larutan baku dan Larutan uji kedalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur semua respons puncak. Hitung persentase masing-masing senyawa sejenis sefaklor dengan rumus:

 

 

C adalah kadar Sefaklor BPFI dalam mg per mL Larutan bakuP adalah potensi Sefaklor BPFI dalam mg per mg; W adalah berat sefaklor, dalam mg, yang digunakan untuk membuat Larutan uji; ri adalah respons puncak masing-masing senyawa sejenis dalam Larutan uji dan rS adalah respons puncak Sefaklor dalam  Larutan baku. Tetapkan nilai rata-rata dari masing-masing senyawa sejenis sefaklor. Masing-masing senyawa sejenis sefaklor tidak lebih dari 0,5% dan total senyawa sejenis sefaklor tidak lebih dari 2,0%. Penetapan dapat diterima jika perbedaan absolut antara 2 penetapan ulang total senyawa sejenis sefaklor tidak lebih dari 0,2%, atau perbedaan rata-rata kedua hasil penetapan tidak lebih dari 10%.

 

Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Fase gerak Larutkan 1 g Natrium 1-pentanasulfonat P dalam campuran 780 mL air dan 10 mL trietilamina P. Atur pH hingga 2,5 ± 0,1 dengan penambahan asam fosfat P, tambahkan 220 mL metanol P, campur. Saring dan awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Larutan baku  Timbang saksama lebih kurang 15 mg  Sefaklor BPFI masukkan kedalam labu tentukur 50-mL, encerkan dengan Fase gerak sampai tanda. Jika perlu lakukan sonikasi untuk mendapatkan larutan yang sempurna, hindari pemanasan. [Catatan Gunakan larutan baku ini dalam waktu 8 jam jika disimpan pada suhu ruang, atau 20 jam jika disimpan dalam lemari pendingin].

    Larutan uji Timbang saksama lebih kurang 15 mg zat, masukkan kedalam labu tentukur 50-mL, encerkan dengan fase gerak sampai tanda. Jika perlu sonikasi hingga larut sempurna, hindari pemanasan. [Catatan Gunakan larutan uji ini dalam waktu 8 jam jika disimpan pada suhu ruang, atau 20 jam jika disimpan dalam lemari pendingin].

    Larutan resolusi  Buat larutan dalam  Fase gerak yang mengandung lebih kurang 0,3 mg sefaklor dan 0,3 mg Isomer 3-Delta Sefaklor BPFI per mL.

Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 265 nm dan kolom 4,6 mm x 25 cm. Berisi bahan pengisi L1 dengan ukuran partikel 5 mm. Laju alir lebih kurang 1,5 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan resolusi dan rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: waktu  retensi relatif sefaklor dan   3-delta sefaklor isomer 0,8 dan 1,0; resolusi, R, antara puncak sefaklor dan   isomer 3-delta tidak kurang dari 2,5; faktor ikutan  tidak lebih dari 1,5 dan simpangan baku relatif penyuntikan berulang tidak lebih dari 2,0%.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang  20  ml) Larutan baku dan  Larutan uji kedalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur respons puncak utama. Hitung potensi, dalam mg per mg, sefaklor, (C15H14ClN3O4S) tiap mg  zat dengan rumus :

 

 

Ws dan Wu adalah bobot dalam mg, Sefaklor BPFI dan sefaklor yang digunakan untuk pembuatan Larutan baku dan Larutan uji; P adalah potensi Sefaklor BPFI dalam mg per mg dan ; rU dan rS berturut-turut adalah respons puncak sefaklor dalam Larutan uji dan Larutan baku.

 

Wadah dan penyimpanan  Simpan dalam wadah tertutup rapat.