Seftriakson Untuk Injeksi


Ceftriaxone for Injection

 

Seftriakson untuk Injeksi mengandung seftriakson natrium setara dengan tidak kurang dari 776 mg seftriakson, C18H18N8O7Sper mg, dihitung sebagai zat anhidrat dan setara dengan tidak kurang dari seftriakson, C18H18N8O7S3, 90,0% dan tidak lebih dari 115,0%  dari jumlah yang tertera pada etiket.

 

Baku pembanding Seftriakson Natrium BPFI simpan dalam wadah tertutup rapat, terlindung cahaya, dalam lemari pendingin.  Isomer E Seftriakson Natrium BPFI; Endotoksin BPFI; [Catatan Bersifat pirogenik, penanganan vial dan isi harus hati-hati untuk menghindari kontaminasi]. Rekonstitusi seluruh isi, simpan larutan dalam lemari pendingin dan gunakan dalam waktu 14 hari. Simpan vial yang belum dibuka dalam lemari pembeku.

 

Identifikasi

    A. Spektrum serapan inframerah zat yang didispersikan dalam kalium bromida P menunjukkan maksimum hanya pada bilangan gelombang yang sama seperti Seftriakson natrium BPFI.

    B. Waktu retensi puncak utama kromatogram  Larutan uji sesuai dengan Larutan baku seperti diperoleh pada Penetapan kadar.

 

Larutan terkonstitusi Memenuhi syarat terkonstitusi seperti tertera pada Injeksi; dibuat pada saat akan digunakan dengan melarutkan Seftriakson untuk Injeksi.

 

Endotoksin bakteri <201> Tidak lebih dari                 0,20 unit Endotoksin FI per mg seftriakson.

 

Sterilitas <71> Memenuhi syarat; lakukan penetapan dengan Penyaringan membran seperti tertera pada Uji Sterilitas sediaan.

 

Bahan partikulat <751> Memenuhi syarat seperti tertera pada Injeksi Volume Kecil.

 

Sifat hablur <1091> Memenuhi syarat.

 

pH <1071> Antara 6,0 dan 8,0. Lakukan penetapan menggunakan larutan 100 mg per mL.

 

Air <1031> Metode I Antara 8,0% dan 11,0%.

 

Keseragaman sediaan <911> Memenuhi syarat.

 

Cemaran organik Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>. [Catatan Lindungi larutan mengandung seftriakson natrium dari cahaya.]  

    Larutan A, Larutan B, Larutan C, Dapar, Fase gerak dan Larutan kesesuaian sistem Lakukan seperti tertera pada Penetapan kadar.

    Larutan baku Timbang saksama sejumlah Seftriakson Natrium BPFI larutkan dan encerkan dengan Fase gerak hingga kadar lebih kurang 3 µg per mL.

    Larutan uji Timbang saksama sejumlah serbuk injeksi, larutkan dan encerkan dengan Fase gerak hingga kadar lebih kurang 0,3 mg per mL.

    Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada Penetapan kadar. Lakukan kromatografi terhadap Larutan  kesesuaian sistem, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: resolusi, R, antara puncak seftriakson dan E-isomer seftriakson tidak kurang dari 3,0. [Catatan Waktu retensi relatif untuk seftriakson dan E-isomer seftriakson seperti tertera pada Tabel.]

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 20 mL) Larutan baku dan  Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur semua respons puncak. Hitung persentase masing-masing cemaran dengan rumus:

 

 

ri adalah respons puncak masing-masing cemaran dari Larutan uji; rS adalah respons puncak seftriakson dari Larutan baku; CS adalah kadar Seftriakson Natrium BPFI dalam mg per mL Larutan baku; CU adalah kadar seftriakson dalam mg per mL Larutan uji berdasarkan jumlah yang tertera pada etiket; P adalah potensi seftriakson dalam µg per mg Seftriakson Natrium BPFI; F adalah faktor konversi, 0,001 mg per µg. Masing-masing cemaran dan total cemaran tidak lebih dari batas yang tertera pada Tabel.

 

Tabel

Nama

Waktu retensi relatif

Batas

(%)

Deasetilsefotaksim lakton

0,20

0,5

Asam 7-aminosefalosporin

0,34

-

Analog seftriakson triazin

0,62

1,0

Seftriakson benzotiazolil oksim

0,72

0,2

Deasil seftriakson

0,78

1,0

Seftriakson

1,0

-

Isomer seftriakson-3-ena

1,3

0,3

E-Isomer seftriakson

1,4

1,0

Cemaran lain

-

0,2

Total cemaran

-

5,0

Abaikan puncak kurang dari 0,1%.

 

Penetapan kadar Lakukan Penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada kromatografi <931>. [Catatan Lindungi larutan mengandung seftriakson natrium dari cahaya.]

    Larutan A Buat larutan kalium fosfat monobasa P 9 g per liter dalam air.

    Larutan B Buat larutan natrium fosfat dibasa dodekahidrat P 24 g per liter dalam air.

    Larutan C Buat larutan asam sitrat 20 g per liter dalam air, atur pH hingga 5,0 dengan penambahan natrium hidroksida 10 N sebelum diencerkan.

    Dapar Campuran 389 mL Larutan A dan 611 mL Larutan B, atur pH hingga 7,0 dengan penambahan natrium hidroksida 10 N atau asam fosfat P.

    Fase gerak Larutkan masing-masing 2,0 g tetradesilamonium bromida P dan tetraheptilamonium bromida P dalam campuran 440 mL air, 55 mL Dapar, 5,0 mL Larutan C dan 500 mL asetonitril P, saring dan awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Larutan kesesuaian sistem Timbang sejumlah Sefriakson Natrium BPFI dan E-Isomer Seftriakson Natrium BPFI  larutkan dan encerkan dengan Fase gerak hingga kadar masing-masing 50 µg per mL.

    Larutan baku Timbang saksama sejumlah Seftriakson Natrium BPFI larutkan dan encerkan dengan Fase gerak hingga kadar 0,3 mg per mL.

    Larutan uji 1 Timbang saksama sejumlah serbuk injeksi, larutkan dan encerkan dengan Fase gerak hingga kadar seftriakson lebih kurang 0,3 mg per mL.

    Larutan uji 2 (Untuk sediaan dosis tunggal). Konstitusikan seftriakson untuk injeksi dengan sejumlah volume air seperti tertera pada etiket. Pindahkan seluruh isi ke dalam labu tentukur yang sesuai, encerkan dengan Fase gerak hingga kadar lebih kurang 0,3 mg per mL.

    Larutan uji 3 (Jika pada etiket tertera kadar seftriakson dalam volume larutan terkonstitusi yang ditetapkan). Pipet sejumlah volume ke dalam labu tentukur yang sesuai, encerkan dengan Fase gerak hingga kadar lebih kurang 0,3 mg per mL.

    Sistem kromatografi Kromatograf cair dilengkapi dengan detektor 254 nm dan kolom 4,6 mm x 25 cm berisi bahan pengisi L1 dengan ukuran partikel              5 µm. Laju alir lebih kurang 1,5 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan kesesuaian sistem, rekam kromatgram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: resolusi, R, antara seftriakson dan E-isomer seftriakson tidak kurang dari 3,0. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: faktor ikutan tidak lebih dari 2; simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 0,7%. [Catatan waktu retensi relatif untuk seftriakson dan E-isomer seftriakson berturut-turut adalah 1,0 dan 1,4.]

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 20 µL) Larutan baku dan Larutan uji 1, Larutan uji 2, atau Larutan uji 3 ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur respons puncak utama. Hitung jumlah dalam µg per mg seftriakson, C18H18N8O7S3 dalam serbuk injeksi dengan rumus:

 

rU dan rS adalah respons puncak seftriakson dari Larutan uji 1 dan Larutan baku; CS adalah kadar Seftriakson Natrium BPFI dalam mg per mL Larutan baku; CU adalah kadar seftriakson dalam mg per mL dari Larutan uji 1 berdasarkan jumlah yang tertera pada etiket; P adalah potensi seftriakson dalam µg per mg Seftriakson Natrium BPFI. Hitung persentase seftriakson, C18H18N8O7S3 dalam seftriakson untuk injeksi dengan rumus:

 

 

rU adalah respons puncak seftriakson dari Larutan uji 2 atau Larutan uji 3; rS adalah respons puncak seftriakson dari Larutan baku; CS adalah kadar Seftriakson Natrium BPFI dalam mg per mL Larutan baku; CU adalah kadar seftriakson dalam mg per mL dari Larutan uji 2 atau Larutan uji 3 berdasarkan jumlah yang tertera pada etiket; P adalah potensi seftriakson dalam µg per mg Seftriakson Natrium BPFI; F adalah faktor konversi, 0,001 mg per µg.

 

Wadah dan penyimpanan Dalam Wadah untuk padatan steril seperti tertera pada Injeksi, terlindung dari cahaya.