Trimetoprim


Trimethoprim

 

2,4-Diamino-5-(3,4,5-trimetoksibenzil) pirimidina[738-70-5]

C14H18N4O3                                                                           BM 290,32

 

Trimetoprim mengandung tidak kurang dari 98,5% dan tidak lebih dari 101,0% C14H18N4O3, dihitung terhadap zat kering.

 

Pemerian Hablur atau serbuk hablur, putih sampai krem; tidak berbau.

 

Kelarutan Larut dalam benzil alkohol; agak sukar larut dalam kloroform dan dalam metanol; sangat sukar larut dalam air, dalam etanol dan dalam aseton; praktis tidak larut dalam eter dan dalam karbon tetraklorida.

 

Baku pembanding Trimetoprim BPFI; tidak boleh dikeringkan. Simpan dalam wadah tertutup rapat, terlindung cahaya.

 

Identifikasi

    A. Spektrum serapan inframerah larutan dalam kloroform P (1 dalam 100) menunjukkan maksimum hanya pada bilangan gelombang yang sama seperti pada Trimetoprim BPFI.

    B. Timbang saksama lebih kurang 100 mg zat, masukkan ke dalam labu tentukur 100-mL kemudian larutkan dalam 25 mL etanol P. Encerkan secara kuantitatif dan bertahap dengan larutan natrium hidroksida P (1 dalam 250) hingga diperoleh larutan (1 dalam 50.000); spektrum serapan ultraviolet menunjukkan maksimum dan minimum hanya pada panjang gelombang yang sama seperti pada Trimetoprim BPFI;  daya serap masing-masing dihitung terhadap zat kering, pada panjang gelombang serapan maksimum lebih kurang 287 nm berbeda tidak lebih dari 3,0%.

 

Jarak lebur <1021> Antara 199° dan 203°.

 

Susut pengeringan <1121> Tidak lebih dari 0,5%; lakukan pengeringan dalam hampa udara pada suhu 105° selama 4 jam.

 

Sisa pemijaran <301> Tidak lebih dari 0,1%.

 

Cemaran organik Masing-masing cemaran tidak lebih dari 0,1% dan jumlah semua cemaran tidak lebih dari 0,2%. Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Dapar Buat larutan natrium perklorat 10 mM, atur pH 3,6 dengan penambahan asam fosfat P.

    Fase gerak Buat campuran dapar-metanol P (7:3), saring dan awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Larutan resolusi Timbang saksama sejumlah Trimetoprim BPFI dan diaveridin, larutkan dalam     Fase gerak, encerkan secara kuantitatif dan jika perlu bertahap, hingga kadar berturut-turut lebih kurang 10 mg dan 5 mg per mL.

    Larutan uji Timbang saksama lebih kurang 25 mg zat, masukkan ke dalam labu tentukur 25-mL, larutkan dan encerkan dengan Fase gerak sampai tanda.  

    Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 280 nm dan kolom 4,6 mm x 25 cm berisi bahan pengisi L1. Laju alir lebih kurang 1,3 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan resolusi, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: resolusi, R, antara trimetoprim dan diaveridin tidak kurang dari 2,5; dan simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 2,0%.

    Prosedur Suntikkan lebih kurang 20 mL Larutan uji ke dalam kromatograf, biarkan Larutan uji tereluasi selama tidak kurang dari 11 kali waktu retensi trimetoprim, rekam kromatogram dan ukur semua respons puncak. Hitung persentase masing-masing cemaran dalam trimetoprim yang digunakan dengan rumus:

 

 

F adalah faktor respons relatif, yang bernilai 0,5 untuk puncak-puncak dengan waktu retensi relatif 0,9; 2,3; 2,7; atau 10,3 dan 1,0 untuk puncak-puncak yang lain; ri adalah respons puncak masing-masing cemaran; dan rU respons puncak utama trimetoprim dalam Larutan uji.

 

Penetapan kadar Timbang saksama lebih kurang 300 mg zat, masukkan ke dalam labu Erlenmeyer, tambahkan 60 mL asam asetat glasial P; titrasi dengan asam perklorat 0,1 N LV, tetapkan titik akhir secara potensiometrik. Lakukan penetapan blangko.

 

Tiap mL asam perklorat 0,1N

setara dengan 29,03 mg C14H18N4O3

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya.