Bahan Partikulat Dalam Injeksi


Bahan partikulat berupa zat asing yang bergerak dan asalnya tidak tentu, kecuali gelembung gas, yang tidak dapat dikuantitasi dengan analisis kimia karena jumlah materinya yang kecil dan komposisi yang heterogen. Larutan injeksi, termasuk larutan yang dikonstitusikan dari zat padat steril untuk penggunaan parenteral, harus bebas dari partikel yang dapat diamati pada pemeriksaan secara visual. Pengujian yang disebutkan di sini adalah uji fisika yang bertujuan menghitung partikel asing subvisibel dalam rentang ukuran tertentu.

    Prosedur mikroskopik dan pengaburan cahaya untuk penetapan bahan partikulat diuraikan di sini. Bab ini memberikan pendekatan pengujian dua tahap. Larutan injeksi mula-mula diuji dengan prosedur pengaburan cahaya (tahap 1). Jika tidak memenuhi batas yang ditetapkan, larutan uji harus memenuhi prosedur mikroskopik (tahap 2) dengan batas-batas tersendiri. Jika larutan uji, karena alasan teknis, tidak dapat diuji secara pengaburan cahaya, dapat digunakan pengujian mikroskopik saja. Dalam tiap kasus diperlukan dokumentasi yang menunjukkan bahwa prosedur pengaburan cahaya tidak mampu menguji larutan injeksi, atau memberikan hasil yang tidak absah. Diharapkan bahwa sebagian besar sediaan akan memenuhi persyaratan atas dasar uji pengaburan cahaya saja, tetapi mungkin juga sediaan tertentu memerlukan pengujian dengan uji pengaburan cahaya yang diikuti dengan uji mikroskopik, untuk memastikan kesesuaian terhadap persyaratan.

    Semua injeksi volume besar untuk infus dosis tunggal, dan injeksi volume kecil yang monografinya menetapkan persyaratan, harus memenuhi batas bahan partikulat seperti tertera pada uji yang digunakan, kecuali dinyatakan lain dalam masing-masing monografi. Injeksi yang dimaksudkan hanya untuk  penggunaan intramuskular dan subkutan dikecualikan dari persyaratan pada bab ini.

    Tidak semua formulasi injeksi dapat diamati partikelnya dengan salah satu atau kedua cara pengujian tersebut. Tiap produk yang bukan larutan sempurna, yang kejernihan dan viskositasnya menyerupai air, dapat menghasilkan data yang menyimpang pada pemeriksaan dengan metode penghitungan pengaburan cahaya. Bahan demikian dapat diperiksa dengan metode mikroskopik. Contoh, emulsi, koloid, dan sediaan liposome. Demikian pula, produk yang menghasilkan udara atau gelembung gas jika dimasukkan ke dalam sensor, misalnya formula dapar bikarbonat, juga memerlukan pengujian mikroskopik. Jika terjadi keraguan pada penerapan metode pengujian, sebagai acuan digunakan metode yang tertera pada masing-masing monografi. Batas yang lebih tinggi sesuai untuk sediaan tertentu, dan akan diuraikan dalam masing-masing monografi.

    Pada beberapa keadaan, viskositas bahan uji mungkin cukup tinggi, sehingga menghalangi pemeriksaan dengan kedua metode pengujian. Dalam hal ini dapat dibuat pengenceran kuantitatif seperlunya dengan pengencer yang sesuai untuk menurunkan viskositas, sehingga pemeriksaan dapat dilakukan.

    Pada uji yang diuraikan di bawah ini, untuk injeksi volume besar dan injeksi volume kecil, hasil yang diperoleh dari pengamatan unit tersendiri atau kelompok unit terhadap bahan partikulat, tidak dapat diekstrapolasikan dengan pasti pada unit lain yang tidak diuji.

    Rancangan pengambilan sampel yang memenuhi syarat secara statistik berdasarkan sejumlah faktor operasional yang diketahui, harus dikembangkan jika akan ditarik kesimpulan yang absah dari data yang teramati, untuk menentukan tingkat bahan partikulat pada sekelompok besar unit. Rancangan pengambilan sampel harus didasarkan atas pertimbangan volume produk, banyaknya partikel yang secara historis ditemukan dibandingkan dengan batas yang ditentukan, distribusi ukuran partikel-partikel yang ada, dan variabilitas banyaknya partikel antar unit.

 

UJI HITUNG PARTIKEL SECARA PENGABURAN CAHAYA 

    Baku Pembanding FI  -  Hitung Partikel BPFI

    Uji ini dapat digunakan untuk injeksi volume besar yang menurut etiket berisi lebih dari 100 mL, kecuali dinyatakan lain pada masing-masing monografi. Pada uji ini dihitung partikel tersuspensi, padat ataupun cair. Uji ini juga dapat digunakan untuk injeksi volume kecil dosis tunggal atau dosis ganda yang menurut etiket berisi 100 mL atau kurang, dalam larutan atau dalam larutan yang dikonstitusikan dari zat padat steril, jika uji bahan partikulat dipersyaratkan pada masing-masing monografi. Produk yang dalam monografinya mempersyaratkan penandaan bahwa produk tersebut dapat digunakan dengan penyaringan akhir, dikecualikan dari persyaratan ini

 

Peralatan 

    Merupakan sistem elektronik, penghitung partikel yang ada dalam cairan, yang memanfaatkan sensor pengaburan cahaya beserta perangkat pengumpan sampel yang sesuai. Beragam alat sejenis ini yang sesuai dapat diperoleh secara komersial. Pelaksana pengujian bertanggung jawab untuk memastikan kesesuaian parameter operasional peralatan dengan akurasi dan presisi hasil uji yang diperlukan, dan untuk memberikan pelatihan yang memadai kepada pelaksana teknis pengujian.

    Perlu dicatat tujuan akhir pada uji farmakope, bahwa penghitung partikel mampu menilai ukuran dan menghitung jumlah partikel dalam larutan injeksi yang diuji secara reprodusibel. Peralatan yang tersedia berkisar dari sistem yang menggunakan kalibrasi dan pembakuan secara manual, hingga sistem canggih yang menggabungkan  perangkat keras dan perangkat lunak untuk prosedur pembakuan. Jadi, tidak mungkin menetapkan metode yang pasti untuk standarisasi alat; perlu ditekankan bahwa hasil akhir lebih diperlukan pada prosedur standarisasi, dari pada metode untuk mencapai hasil tersebut. Bagian ini dimaksudkan untuk menekankan kriteria yang harus dipenuhi oleh sistem dari pada metode khusus untuk penetapannya.

    Pemakai bertanggung jawab untuk menerapkan berbagai metode standarisasi yang tepat untuk alat tertentu. Kriteria operasional yang kritis terdiri dari hal berikut.

 

    Batas Konsentrasi Sensor Gunakan alat dengan yang batas konsentrasi (jumlah maksimum partikel per mL), yang ditetapkan oleh pabrik, lebih besar dari konsentrasi partikel dalam bahan uji. Batas konsentrasi yang ditetapkan oleh pabrik untuk suatu sensor dinyatakan sebagai tingkat penghitungan yang menghasilkan penghitungan kebetulan akibat adanya dua atau lebih partikel dalam volume yang dicakup oleh sensor, kurang dari 10% dari jumlah partikel berukuran 10-?m yang terhitung.

 

    Rentang Dinamik Sensor Rentang dinamik alat yang digunakan (rentang ukuran partikel yang dapat diukur dan dihitung) harus mencakup ukuran partikel terkecil yang akan dihitung dalam bahan uji.

 

Pembakuan Instrumen

    Pembahasan berikut mengenai pembakuan instrumen menekankan pada kriteria kinerja dari pada metode khusus untuk kalibrasi atau pembakuan sistem instrumen tertentu. Pendekatan ini tampak pada uraian kalibrasi, yang harus mempertimbangkan metode manual maupun metode yang berdasarkan perangkat keras, perangkat lunak, atau penggunaan alat uji elektronik. Kualifikasi instrumen yang sesuai sangat penting agar kinerja pengujian memenuhi persyaratan. Karena dapat digunakan instrumen dengan merk yang berbeda-beda, pemakai bertanggung jawab untuk memastikan bahwa penghitung yang digunakan beroperasi sesuai dengan petunjuk khusus dari pabriknya; prinsip yang harus diikuti untuk memastikan bahwa instrumen beroperasi dalam batas-batas yang dapat diterima ditetapkan di bawah ini.

   Informasi berikut untuk pembakuan instrumen membantu memastikan bahwa akurasi volume sampel, laju aliran sampel, kurva respons ukuran partikel, resolusi sensor, dan akurasi penghitungan sesuai dengan kinerja uji. Lakukan prosedur ini dengan selang waktu tidak lebih dari enam bulan. 

 

AKURASI VOLUME SAMPEL

    Karena banyaknya partikel dalam sejumlah sampel berbanding lurus dengan volume cairan sampel, perlu diketahui bahwa akurasi pengambilan  sampel ada dalam rentang tertentu. Untuk penetapan volume sampel, tetapkan volume kosong (tara) pengumpan sampel dengan air suling atau air deionisasi yang telah disaring melalui saringan dengan porositas 1,2 ?m atau lebih kecil. Pindahkan volume tertentu air suling atau air deionisasi yang telah disaring, yang lebih besar dari volume sampel ke dalam wadah, dan timbang. Ambil sejumlah volume sampel menggunakan alat yang sesuai melalui alat pengumpan sampel, dan timbang lagi wadahnya. Tetapkan volume sampel dengan mengurangi volume tara dari gabungan  volume sampel dan tara. Pastikan bahwa nilai yang diperoleh dalam batas 5 % dari volume sampel yang sesuai untuk pengujian. Alternatif lain, volume sampel dapat ditetapkan dengan gelas ukur kelas A yang sesuai (lihat Peralatan Volumetrik[Catatan  Instrumen jenis ini memerlukan volume tara yang bervariasi. Volume tara adalah banyaknya sampel yang diambil sebelum penghitungan. Volume tersebut dapat ditetapkan untuk alat pengambil sampel yang beroperasi dengan penyemprot, dengan cara mengatur volume sampel sama dengan nol, kemudian sampel diambil sehingga volume larutan yang terambil hanyalah volume tara. Untuk menetapkan volume sampel, kurangi volume tara dari total volume larutan yang diambil pada siklus pengambilan sampel].

   

LAJU ALIR SAMPEL

    Pastikan bahwa laju alir dalam batas spesifikasi pabrik untuk sensor yang digunakan. Hal ini dapat dicapai dengan menggunakan stopwatch yang terkalibrasi untuk mengukur waktu yang dibutuhkan instrumen untuk mengambil dan menghitung volume sampel tertentu (yaitu waktu antara awal dan akhir siklus penghitungan sebagaimana yang dinyatakan oleh lampu indikator instrumen atau dengan cara lain). Sensor dapat dioperasikan secara akurat dalam rentang laju alir tertentu. Laksanakan Prosedur Pengujian pada laju alir yang sama seperti pada kalibrasi instrumen.

 

KALIBRASI

    Gunakan salah satu metode berikut.

    Metode Manual Kalibrasi instrumen  dengan sekurang-kurangnya tiga kalibrator, masing-masing terdiri atas butiran polistiren berukuran hampir sama dengan diameter lebih kurang 10, 15, dan 25 ?m dalam pembawa air. Butiran kalibrator harus mempunyai diameter rata-rata dalam batas 5 % dari diameter nominal sebesar 10, 15, dan 25 ?m dan harus dibakukan terhadap bahan yang mampu telusur terhadap bahan pembanding baku NIST. Banyaknya butiran yang terhitung harus dalam batas konsentrasi sensor. Buat suspensi butiran kalibrator dalam air dengan konsentrasi 1000 sampai 5000 partikel per mL, dan tetapkan pengaturan saluran yang berhubungan dengan pengaturan penghitungan tertinggi untuk distribusi butiran. Penetapan dilakukan menggunakan pengaturan ambang penghitungan tertinggi untuk membagi distribusi ke dalam dua wadah yang mengandung jumlah hasil hitung yang sama, sedangkan instrumen diatur dalam penghitungan diferensial (metode “moving window half-count”). Untuk perhitungan hanya digunakan bagian tengah dari distribusi untuk mencegah masuknya bagian asimetris dari puncak. Bagian dari distribusi yang harus dibagi sama besar adalah bingkai penghitungan. Bingkai terikat pada pengaturan ambang yang akan menetapkan bingkai tegangan ambang pada ±20% dari diameter rata-rata butiran uji. Bingkai diharapkan mencakup semua butiran tunggal, dengan memperhatikan simpangan baku butiran dan resolusi sensor, sedangkan noise dan gabungan butiran tidak tercakup. Nilai 20% dipilih berdasarkan resolusi sensor terburuk sebesar 10% dan simpangan baku butiran terburuk sebesar 10%. Karena ambang sebanding dengan luas butiran dari pada diameternya, pengaturan tegangan rendah dan tinggi ditetapkan menurut persamaan berikut :

VL  =  0,64 VS 

VL adalah pengaturan tegangan bawah, dan VS adalah tegangan pada bagian tengah puncak, dan

VU  =  1,44 VS 

VU adalah pengaturan tegangan atas.

 

Jika nilai ambang tengah puncak telah ditetapkan, ambang tersebut dapat digunakan sebagai baku, untuk membuat regresi log tegangan terhadap log ukuran partikel; dari regresi tersebut dapat ditetapkan pengaturan instrumen untuk ukuran 10 dan 25 ?m.

 

    Metode Otomatis Kurva kalibrasi (respons ukuran) dapat ditetapkan untuk sistem instrumen-sensor dengan menggunakan perangkat lunak validasi yang disediakan oleh pabrik instrumen; perangkat lunak tersebut mungkin merupakan bagian dari perangkat lunak instrumen atau digunakan dalam rangkaian dengan mikrokomputer yang dihubungkan dengan alat penghitung. Penggunaan metode otomatis ini tepat, jika pabrik memberikan pernyataan tertulis bahwa perangkat lunaknya menghasilkan kurva respons setara dengan hasil metode manual, bila diperlukan akan divalidasi oleh pemakai.

 

    Metode Elektronik Tetapkan bagian tengah saluran dari respons penghitung partikel untuk masing-masing suspensi baku, menggunakan penganalisis tinggi puncak multisaluran. Pengaturan tegangan puncak tersebut menjadi ambang yang digunakan untuk perhitungan kurva respons tegangan dari instrumen. Suspensi baku yang digunakan untuk kalibrasi diukur secara berurutan, dan ditetapkan masing-masing nilai tengah denyut tegangan. Ambang tersebut kemudian digunakan untuk menghasilkan kurva respons ukuran secara manual atau dengan perangkat lunak yang biasa digunakan. Ambang yang ditetapkan dari data penganalisis multisaluran kemudian dipindahkan ke penghitung untuk melengkapi kalibrasi. Jika prosedur penggunaan instrumen berdasarkan komparator, maka  penghitung sebelumnya harus disesuaikan secara tepat.

 

RESOLUSI SENSOR

    Resolusi ukuran partikel dari instrumen penghitung partikel bergantung kepada sensor yang digunakan dan dapat berbeda dengan sensor lain dengan model yang sama. Tetapkan resolusi penghitung partikel untuk partikel berukuran  10 ?m menggunakan butiran kalibrator 10 ?m. Simpangan baku relatif dari distribusi ukuran partikel baku yang digunakan tidak lebih dari 5 %. Metode yang dapat diterima untuk menetapkan resolusi ukuran partikel adalah (1) penetapan secara manual besarnya pelebaran puncak akibat respons instrumen;  (2) menggunakan metode elektronik untuk mengukur dan memilih luaran tegangan sensor partikel dengan penganalisis multisaluran; dan (3) metode otomatis.

 

    Metode Manual Atur penghitung partikel agar bekerja dalam moda kumulatif atau moda hitung total. Tetapkan tegangan ambang untuk bola 10 ?m, mengacu kepada kurva kalibrasi yang telah diperoleh sebelumnya. Atur 3 saluran alat penghitung yang digunakan pada prosedur kalibrasi sebagai berikut:

Saluran 1 diatur untuk 90% dari tegangan ambang

Saluran 2  diatur untuk  tegangan ambang

Saluran 3  diatur untuk 110% dari tegangan ambang

Alirkan sampel melalui sensor, amati penghitungan pada Saluran 2. Jika penghitungan partikel di saluran tersebut telah mencapai lebih kurang 1000, hentikan penghitungan, dan amati  hasil hitungan di Saluran 1 dan 3. Pastikan bahwa hasil hitungan di Saluran 1 dan Saluran 3 masing-masing 1,68±10% dan 0,32±10% dari hasil hitungan di Saluran 2. Jika nilai tersebut belum terpenuhi, sesuaikan ambang Saluran 1 dan Saluran 3 sehingga memenuhi kriteria tersebut. Jika kriteria tersebut telah terpenuhi, alirkan sampel suspensi melalui alat penghitung sampai penghitungan di Saluran 2 mencapai lebih kurang 10.000, atau sampai sejumlah volume yang sesuai (misalnya 10 mL) dari suspensi butiran telah dihitung. Periksa bahwa hasil hitungan di Saluran 1 dan Saluran 3 masing-masing 1,68±3% dan 0,32±3% dari hasil hitungan di Saluran 2.

    Catat ukuran partikel pada ambang yang ditetapkan untuk Saluran 1, 2, dan 3. Kurangi ukuran partikel untuk Saluran 2 dari ukuran partikel Saluran 3. Kurangi ukuran partikel untuk Saluran 1 dari ukuran partikel Saluran 2. Nilai yang ditetapkan dengan cara ini adalah simpangan baku yang teramati pada sisi positif dan negatif dari nilai hitung rata-rata untuk baku 10 ?m. Hitung persentase resolusi sensor dengan rumus:

S0 adalah simpangan baku tertinggi pengamatan untuk butiran, SS adalah simpangan baku butiran menurut pabrik, D adalah diameter butiran dalam satuan ?m menurut pabrik. Resolusi tidak lebih dari 10%.

 

    Metode Otomatis Untuk beberapa alat penghitung tersedia perangkat lunak yang memungkinkan penetapan resolusi sensor secara otomatis. Perangkat lunak tersebut dapat merupakan bagian dari instrumen atau digunakan dalam rangkaian dengan mikrokomputer yang dihubungkan dengan alat penghitung. Penggunaan metode otomatis ini tepat, jika pabrik memberikan pernyataan tertulis bahwa perangkat lunak tersebut  menghasilkan penetapan resolusi yang setara dengan hasil menggunakan metode manual, dan jika penetapan resolusi otomatis divalidasi secara semestinya oleh pemakai.

 

    Metode Elektronik Catat distribusi luaran tegangan dari sensor partikel, menggunakan penganalisis multisaluran sambil memeriksa suspensi partikel baku berukuran 10 ?m. Untuk menetapkan resolusi, kursor pada penganalisis multisaluran digerakkan naik turun pada skala potensial listrik dari nilai tengah denyut tegangan untuk menemukan saluran pada kedua sisi puncak 10 ?m yang mencatat hasil hitung lebih kurang 61% dari hasil hitung di saluran tengah. Penggunaan kurva respons ukuran penghitung untuk konversi nilai mV kedua saluran tersebut menjadi ukuran partikel dalam rentang 1 kali simpangan baku dari baku 10 ?m. Gunakan nilai tersebut untuk menghitung resolusi seperti tertera pada Metode Manual.

 

AKURASI PENGHITUNGAN PARTIKEL

    Tetapkan akurasi penghitungan partikel dari instrumen, menggunakan Metode 1 (untuk injeksi volume kecil) atau Metode 2 (untuk injeksi volume besar).

 

    Metode I

    Prosedur Buat suspensi dan blangko, menggunakan baku Hitung Partikel BPFI. Lakukan penghitungan pada pengaturan lebih besar atau sama dengan 10 ?m dan lebih besar atau sama dengan 15 ?m, instrumen diatur untuk menghitung dalam moda kumulatif (total). Campur blangko dengan cara membalikkan 25 kali dalam 10 detik, dan awaudarakan campuran dengan cara sonikasi (pada 80 sampai 120 watt) selama 30 detik atau dengan cara mendiamkannya. Buka penutup wadah, aduk isinya perlahan-lahan dengan gerakan tangan atau secara mekanis, jaga agar gelembung udara atau cemaran tidak masuk. Aduk terus-menerus sepanjang analisis. Ambil langsung dari wadah, berturut-turut tiga bagian volume masing-masing tidak kurang dari 5 mL, lakukan penghitungan partikel, dan buang data dari bagian pertama. [Catatan – Selesaikan prosedur dalam 5 menit] Ulangi prosedur menggunakan suspensi sebagai pengganti blangko. Menggunakan rata-rata hasil hitung dari analisis dua bagian suspensi pada tingkat lebih besar atau sama dengan 10 ?m dan dari analisis dua bagian blangko pada tingkat lebih besar atau sama dengan 10 ?m, hitung banyaknya partikel dalam tiap mL, dengan rumus

PS  adalah rata-rata hasil hitung partikel pada suspensi;  Padalah rata-rata hasil hitung partikel pada blangko; dan V adalah rata-rata volume dalam mL dari 4 bagian yang diuji. Ulangi perhitungan, menggunakan hasil yang diperoleh pada pengaturan tidak kurang dari 15 ?m.

    Interpretasi Instrumen memenuhi persyaratan Akurasi Penghitungan Partikel, bilamana hasil hitung yang diperoleh pada tingkat lebih besar atau sama dengan 10 ?m dan rasio hasil hitung pada tingkat lebih besar atau sama dengan 10 ?m terhadap hasil hitung pada tingkat lebih besar atau sama dengan 15 ?m sesuai dengan nilai yang terdapat pada baku Hitung Partikel BPFI. Jika instrumen tidak memenuhi persyaratan Akurasi Penghitungan Partikel, ulangi prosedur menggunakan suspensi dan blangko yang tersisa. Jika hasil uji kedua berada dalam batas tersebut di atas, , instrumen memenuhi persyaratan uji  Akurasi Penghitungan Partikel. Jika pada percobaan kedua instrument tidak memenuhi persyaratan uji, tetapkan dan perbaiki sumber kegagalan, dan ulangi pengujian instrumen.   

 

    Metode II

    Prosedur Menggunakan butiran kalibrator baku dengan diameter nominal 15 sampai 30 ?m, buat suspensi yang mengandung antara 50 sampai 200 partikel per mL. Awaudarakan suspensi dengan cara sonikasi (pada 80 sampai 120 watt) selama 30 detik atau dengan cara mendiamkannya. Suspensikan partikel dengan pengadukan hati-hati, dan lakukan penghitungan lima kali pada suspensi bervolume 5 mL, menggunakan ambang berukuran 10 ?m dari penghitung partikel. Diperoleh hasil hitung partikel kumulatif rata-rata per mL. Pipet sejumlah volume suspensi tersebut yang mengandung 250 sampai 500 partikel ke dalam corong penyaring yang dibuat seperti tertera pada Peralatan Penyaringan dalam Uji Hitung Partikel Mikroskopik. Setelah membran dikeringkan, hitung jumlah total butiran baku yang terkumpul pada penyaring membran. Hasil hitung tersebut harus berada dalam batas 20% dari hasil hitung instrumental rata-rata per mL untuk suspensi tersebut.

 

    Lingkungan Pengujian

    Lakukan pengujian dalam lingkungan yang tidak melepaskan bahan partikulat dalam jumlah yang bermakna. Contoh-contoh harus dibersihkan sedemikian sehingga tingkat pertambahan partikel  tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap hasil pengujian. Sebaiknya bahan uji, alat gelas, penutup, dan peralatan lain yang diperlukan, dipersiapkan dalam lingkungan yang terlindung oleh penyaring udara partikulat berefisiensi tinggi (HEPA), dan selama penyiapan sampel digunakan pakaian serta sarung tangan yang tidak melepaskan partikel.

    Bersihkan alat gelas, penutup, dan peralatan lain yang diperlukan, sebaiknya dengan cara merendam dan menyikat dalam larutan detergen nonionik hangat. Bilas dengan air mengalir, dan bilas ulang dengan air suling atau air deionisasi tersaring yang mengalir. Untuk membantu pembersihan dapat digunakan pelarut organik. [Catatan – Langkah-langkah ini merupakan salah satu cara membersihkan peralatan; cara lain, peralatan bebas partikel dapat diperoleh dari pabrik yang sesuai]. Akhirnya, bilas peralatan dengan air suling atau air deionisasi yang tersaring, menggunakan alat penyemprot manual bertekanan dengan penyaring akhir atau sumber lain air tersaring yang sesuai, seperti air suling atau air deionisasi yang dialirkan melalui penyaring dengan porositas 1,2 ?m atau lebih kecil.

    Untuk mengumpulkan hasil penghitungan blangko, gunakan bejana bersih dengan jenis dan volume yang setara dengan bejana yang digunakan pada pengujian. Tuang 50 mL air suling atau air deionisasi yang tersaring ke dalam bejana, dan aduk sampel air dalam alat gelas yang bersih tersebut dengan cara membolak-balikkan atau menggoyang. [Catatan – Volume yang lebih kecil dapat digunakan, disesuaikan dengan bahan yang akan dihitung]. Awaudarakan dengan cara sonikasi (pada 80 sampai 120 watt) selama lebih kurang 30 detik atau dengan cara mendiamkannya. Goyang bejana berisi sampel air secara manual atau aduk secara mekanis agar partikel tersuspensi. Ambil dan lakukan penghitungan partikel berturut-turut terhadap tiga sampel dengan volume masing-masing tidak kurang dari 5 mL, abaikan penghitungan pertama. Jika terdapat  lebih dari 10 partikel berukuran 10 ?m atau lebih besar, atau lebih dari  2 partikel berukuran 25 ?m atau lebih besar, dalam gabungan sampel 10 mL, maka lingkungan tidak sesuai untuk analisis partikel: air  suling atau air deionisasi yang tersaring dan alat gelas tidak dipersiapkan dengan baik atau alat penghitung memberikan hasil yang palsu. Dalam hal ini, ulangi langkah-langkah persiapan sampai kondisi analisis sesuai untuk pengujian.

 

    Prosedur Pengujian

    Persiapan Pengujian Siapkan bahan uji dengan urutan sebagai berikut. Di luar lapisan penutup, lepaskan penutup luar, pita segel, dan semua etiket kertas yang dapat terlepas. Bilas bagian luar wadah  dengan air suling atau air deionisasi yang tersaring seperti tertera pada Lingkungan Pengujian. Lindungi wadah dari cemaran sekitarnya hingga analisis  selesai dilakukan  Keluarkan isi wadah yang diuji dengan cara yang mempunyai kemungkinan paling kecil menghasilkan partikel yang dapat masuk ke dalam sampel. Isi wadah yang penutupnya dapat dilepas, dapat dikeluarkan langsung dengan cara membuka penutupnya. Alat pengambil sampel yang mempunyai jarum yang dapat menembus penutup dapat pula digunakan. Sampel dari produk yang dikemas dalam wadah plastik lentur dapat diambil dengan cara memotong mulut atau salah satu sudut wadah dengan pisau atau gunting bersih yang sesuai.

    Produk kering atau beku kering dapat dikonstitusikan dengan cara membuka penutupnya untuk menambahkan pengencer atau dengan cara menyuntikkan pengencer dengan alat suntik hipodermik dengan penyaring alat suntik berukuran 1,2 ?m atau lebih kecil. Jika bahan uji harus digabung, buka penutupnya dan tuang isinya ke dalam wadah bersih.

    Suatu bets atau kelompok unit yang diwakili oleh bahan uji memenuhi atau melampaui batas, ditentukan oleh banyaknya bahan uji yang cukup untuk menghasilkan penilaian yang andal secara statistik. Jika volume wadah kurang dari 25 mL, lakukan pengujian dengan cara menggabungkan volume  dari 10 unit atau lebih. Unit injeksi tunggal volume kecil dapat diuji tersendiri, jika volume unit individualnya 25 mL atau lebih. Untuk injeksi volume besar, lakukan pengujian terhadap tiap unit individual. Untuk injeksi volume besar atau injeksi volume kecil dengan volume unit individual 25 mL atau lebih, dapat diuji kurang dari 10 unit, berdasarkan ketentuan rencana pengambilan sampel yang sesuai.

 

PENETAPAN PRODUK

    Bergantung kepada bentuk sediaan yang diuji, lakukan menurut petunjuk untuk kelompok yang sesuai di bawah ini.

 

    Sediaan Cair

    Volume dalam Wadah Kurang dari 25 mL Siapkan wadah-wadah seperti tertera pada Persiapan Pengujian. Campur dan suspensikan bahan partikulat dalam tiap unit dengan membalikkan unit 20 kali. [Catatan Karena beberapa produk volumenya kecil, diperlukan pengocokan lebih kuat supaya partikelnya tersuspensi dengan baik]. Kedalam suatu wadah yang bersih, campurkan  isi dari 10 unit atau lebih, untuk memperoleh volume tidak kurang dari 20 mL.  Awaudarakan larutan gabungan dengan cara sonikasi  selama lebih kurang 30 detik atau dengan cara mendiamkan larutan sampai bebas gelembung udara. Aduk isi wadah perlahan-lahan secara manual atau mekanis, jaga jangan sampai gelembung udara atau cemaran masuk. Ambil sekurang-kurangnya tiga alikot, masing-masing tidak kurang dari 5 mL, tuang ke dalam sensor penghitung pengaburan cahaya. Buang data dari bagian pertama. [Catatan Untuk beberapa produk, suatu gabungan dari 15 unit atau lebih diperlukan untuk memperoleh volume gabungan yang cukup untuk tiga alikot sampel dengan volume  5 mL. Alikot sampel yang lebih kecil (yaitu kurang dari 5 mL) dapat digunakan jika hasil penetapan yang diperoleh dengan alikot kecil divalidasi dan hasil penilaiannya menunjukkan kesesuaian bets yang setara dengan hasil yang diperoleh dengan volume alikot 5 mL tersebut di atas].

    Volume dalam Wadah 25 mL atau Lebih Siapkan wadah-wadah seperti tertera pada Persiapan Pengujian. Campur dan suspensikan bahan partikulat dalam tiap unit dengan membalikkan unit 20 kali. Awaudarakan larutan dengan cara sonikasi  selama lebih kurang 30 detik atau dengan cara mendiamkan larutan sampai bebas gelembung udara. Lepaskan penutup unit atau buka wadah dengan cara lain, sehingga alat penghitung dapat ditempatkan di tengah larutan.  Aduk isi wadah perlahan-lahan secara manual atau mekanis. Ambil tidak kurang dari tiga alikot, masing-masing volume tidak kurang dari 5 mL, tuang ke dalam sensor penghitung pengaburan cahaya. Buang data dari bagian pertama.

 

    Sediaan Kering atau Beku kering Siapkan wadah-wadah seperti tertera pada Persiapan Pengujian. Buka tiap wadah, jaga agar penutup atau proses membuka tidak mencemari. Konstitusikan seperti tertera pada Penyiapan Pengujian, menggunakan volume air yang telah disaring dan ditetapkan, atau pengencer yang tepat dan  telah disaring jika air tidak sesuai untuk digunakan . Tutup kembali, dan kocok wadah secara manual secukupnya untuk memastikan pelarutan obat. [Catatan Untuk beberapa produk kering atau beku kering, wadah perlu didiamkan beberapa saat, kemudian dikocok lagi untuk menyempurnakan pelarutan].  Setelah obat dalam sampel terkonstitusi larut sempurna, campur dan suspensikan bahan partikulat yang ada pada tiap unit dengan cara membalikkannya 20 kali, sebelum analisis. Lanjutkan menurut petunjuk untuk volume unit seperti tertera pada Sediaan Cair, dan lakukan analisis dengan mengambil sekurang- kurangnya tiga alikot, masing-masing volume tidak kurang dari 5 mL dan  tuang ke dalam sensor penghitung pengaburan cahaya. Buang data dari bagian pertama.

 

    Produk yang Dikemas dalam Dua Bagian yang Mengandung Produk Obat dan Pelarut dalam Bagian Terpisah Siapkan unit-unit yang diuji seperti tertera pada Persiapan Pengujian. Campur tiap unit menurut petunjuk pada etiket dengan perlakuan dan pengocokan sedemikian untuk memastikan pencampuran komponen yang terpisah dan pelarutan obat. Awaudarakan unit yang diuji dengan cara sonikasi atau dengan cara mendiamkan larutan sampai bebas gelembung udara. Lanjutkan menurut petunjuk untuk volume unit seperti tertera pada Sediaan Cair,  dan  lakukan analisis dengan mengambil sekurang- kurangnya tiga alikot, masing-masing volume tidak kurang dari 5 mL, tuang ke dalam sensor penghitung pengaburan cahaya. Buang data dari bagian pertama.

 

    Produk Berlabel “Kemasan Ruahan untuk Farmasi Tidak untuk Infus Langsung”  Lakukan seperti yang tertera  pada Sediaan Cair dengan volume 25 mL atau lebih. Hitung hasil uji pada bagian yang setara dengan dosis maksimum yang tertera pada etiket. Misalnya, jika volume kemasan ruahan total 100 mL, dan volume dosis maksimum 10 mL, maka hasil hitung partikel pengaburan cahaya rata-rata per mL harus dikalikan 10 untuk memperoleh hasil uji berdasarkan dosis maksimum 10 mL. [Catatan Untuk perhitungan hasil uji, bagian dosis maksimum ini dianggap setara dengan isi satu wadah penuh].        

 

Perhitungan 

    Sampel Gabungan (Injeksi Volume Kecil)  Rata-ratakan hasil hitung dari dua atau lebih bagian alikot yang dianalisis. Hitung banyaknya partikel dalam tiap wadah dengan rumus :

P adalah hasil hitung partikel rata-rata yang diperoleh dari bagian yang dianalisis; VT  adalah volume sampel gabungan, dalam mL; VA adalah volume, dalam mL, dari tiap bagian yang dianalisis; n adalah banyaknya wadah yang digabung.

 

    Sampel Individual (Injeksi Volume Kecil) Rata-ratakan hasil hitung yang diperoleh dari bagian alikot 5 mL atau lebih dari tiap unit terpisah yang dianalisis, dan hitung banyaknya partikel dalam tiap wadah dengan rumus :

P adalah hasil hitung partikel rata-rata yang diperoleh dari bagian yang dianalisis; V adalah volume, dalam mL, dari unit yang diuji; VA adalah volume, dalam mL, dari tiap bagian yang dianalisis.

 

    Sampel Unit Individual (Injeksi Volume Besar) Rata-ratakan hasil hitung yang diperoleh dari dua atau lebih bagian alikot bervolume 5 mL yang diambil dari unit larutan. Hitung banyaknya partikel dalam tiap mL injeksi yang digunakan  dengan rumus :

 

P adalah hasil hitung partikel rata-rata untuk sampel individual 5 mL atau lebih; V adalah volume, dalam mL, dari bagian yang digunakan.

 

Untuk semua jenis produk, jika bahan yang diuji diencerkan untuk menurunkan viskositas, faktor pengenceran harus diperhitungkan dalam perhitungan hasil akhir.

 

Interpretasi

    Injeksi memenuhi persyaratan uji, jika menurut perhitungan banyaknya partikel yang ada dalam tiap unit tertentu yang diuji atau tiap sampel gabungan yang diuji tidak melebihi nilai yang sesuai yang tercantum pada Tabel 1. Jika banyaknya partikel rata-rata melebihi batas, uji sediaan dengan Uji Hitung Partikel secara Mikroskopik.

 

Tabel 1. Hasil Hitung Partikel

Uji Pengaburan Cahaya

 

³ 10 mm

? 25 mm

Injeksi volume kecil

6000

600 perwadah

Injeksi volume besar

25

3 per mL

 

UJI HITUNG PARTIKEL

SECARA MIKROSKOPIK

    Uji bahan partikulat secara mikroskopik dapat diterapkan pada injeksi volume besar dan injeksi volume kecil. Uji ini menghitung bahan partikulat subvisibel, pada dasarnya padat, dalam produk-produk ini atas dasar hitungan per volume atau per wadah, setelah pengumpulannya pada penyaring membran mikropori. Beberapa sediaan tidak dapat diuji menggunakan pengaburan cahaya. Dalam kasus demikian, monografi hanya menyebut cara penetapan mikroskopik ini. Larutan yang dikecualikan dari analisis secara penetapan mikroskopik disebutkan dalam monografinya. Contoh, larutan yang tidak mudah disaring karena viskositas yang  tinggi (misalnya larutan dekstrosa pekat, amilum, atau dekstran). Pada cara penetapan mikroskopik, jangan mengukur atau menghitung bahan amorf, semi-cair, atau yang tidak jelas bentuknya yang tampak seperti bercak atau perubahan warna pada permukaan membran. Bahan itu hanya sedikit atau tidak timbul pada permukaan dan berbentuk seperti gelatin atau selaput. Oleh karena dalam larutan bahan tersebut terdiri atas unit-unit berukuran 1 ?m atau lebih kecil, hanya dapat dihitung setelah terjadi agregasi atau deformasi pada membran analitik, interpretasi penghitungan dapat dilakukan dengan menguji sampel larutan secara hitung partikel pengaburan cahaya.

 

    Peralatan

    Mikroskop Gunakan mikroskop binokuler majemuk yang dapat mengoreksi perubahan jarak antar pupil dengan mempertahankan panjang tabung. Gabungan lensa objektif dan okuler harus memberikan perbesaran 100±10x. Objektif harus memberikan perbesaran nominal 10 x, berupa lensa akromat planar atau bermutu lebih baik, dengan apertur numerik minimum 0,25. Selain itu, objektif harus kompatibel dengan alat pelengkap lampu penerang episkopik. Okuler harus memberikan perbesaran 10 x. Selain itu, salah satu okuler harus dapat memuat dan terpusat kepada suatu gratikul okuler. Mikroskop harus mempunyai penggerak mekanis yang mampu memegang dan melintasi seluruh luas penyaringan dari penyaring membran berukuran 25 atau 47  mm.

 

    Lampu penerang Diperlukan dua lampu penerang. Pertama  adalah lampu pembantu yang dapat difokuskan, eksternal, dapat diatur untuk memberikan cahaya masuk yang miring dengan sudut 10o sampai 20o. Kedua adalah lampu cerah episkopik yang merupakan bagian internal mikroskop. Kedua lampu tersebut harus mempunyai daya (watt) yang cukup untuk memberikan penerangan yang cerah dan merata dan dapat dilengkapi dengan filter biru untuk mengurangi kelelahan pemakainya.

 

    Gratikul Diameter Lingkaran Gunakan gratikul diameter lingkaran (lihat Gambar 1) yang disesuaikan dengan objektif dan okuler model mikroskop, sehingga lingkaran pengukur dalam batas 2% dari ukuran yang dinyatakan pada bidang meja mikroskop.

Lingkaran besar yang dibagi menjadi 4 kuadran oleh benang silang disebut bidang pandang gratikul (graticule field of view – GFOV). Lingkaran transparan dan hitam dengan diameter 10 ?m dan 25 ?m pada perbesaran 100 x digunakan sebagai skala pembanding untuk pengukuran partikel.

 

    Mikrometer Gunakan mikrometer meja, ditandai dengan pembagian 10 ?m, yang disertifikasi oleh NIST.             

    Peralatan Penyaringan Gunakan corong penyaring yang sesuai untuk volume pengujian, dengan diameter minimum lebih kurang 21 mm. Corong terbuat dari plastik, kaca, atau baja tahan karat. Gunakan penunjang penyaring terbuat dari kawat baja tahan karat atau kaca masir sebagai penyebar penyaringan. Peralatan penyaringan dilengkapi dengan sumber vakum, penyedia pelarut yang mampu menyalurkan pelarut yang tersaring dengan ukuran tertahan 1,2 ?m atau lebih kecil pada rentang tekanan 10 sampai 80 psi, dan penyaring membran (25 atau 47 mm berpetak-petak atau tidak,  hitam atau abu-abu tua, atau dari bahan yang sesuai dengan produk, dengan porositas 1,0 ?m atau lebih kecil). Gunakan pinset tumpul untuk memegang penyaring membran.

 

 

Gambar 1. Gratikul diameter lingkaran.

 

Lingkungan Pengujian

    Gunakan lemari laminar atau lemari laminar bertutup lain, dengan kapasitas cukup untuk mencakup luas daerah penyiapan analisis, dan mengandung udara yang disaring dengan penyaring HEPA, dengan jumlah partikel tidak lebih dari 100 (0,5 ?m atau lebih besar) per kaki kubik. Untuk penetapan blangko, tuang 50 mL air suling atau air deionisasi yang telah disaring ke dalam corong penyaring. Vakum, dan alirkan air seluruhnya melalui penyaring membran. Lepaskan membran dari dasar corong penyaring, dan letakkan di atas secarik pita perekat bersisi-dua dalam keping Petri atau cawan Petri. Setelah membran dibiarkan kering, amati dengan mikroskop pada perbesaran 100 x. Jika pada daerah permukaan penyaringan terdapat  tidak lebih dari 20 partikel berukuran 10 ?m atau lebih besar dan 5 partikel berukuran 25 ?m atau lebih besar, maka tingkat partikel blangko cukup rendah untuk pelaksanaan penetapan mikroskopik.

    Sepanjang pelaksanaan prosedur ini, dianjurkan menggunakan sarung tangan bebas serbuk dan alat gelas serta peralatan yang sangat bersih. Sebelum melakukan pengujian, bersihkan permukaan kerja dalam lemari laminar bertutup dengan pelarut yang sesuai. Alat gelas dan peralatan harus dibilas berturut-turut dengan larutan detergen bebas-residu yang hangat, air panas, air suling atau air deionisasi yang telah disaring, dan isopropanol. [Catatan Sebelum digunakan, alirkan air suling atau air deionisasi dan isopropanol melalui penyaring dengan porositas 1,2 ?m atau lebih kecil].  Lakukan pembilasan di dalam lemari laminar bertutup yang dilengkapi penyaring HEPA. Biarkan alat gelas dan peralatan penyaring mengering di dalam lemari tersebut, sebelum melakukan kegiatan lain. Sebaiknya lemari HEPA yang digunakan  ditempatkan di ruang terpisah, dilengkapi dengan udara ber-AC yang disaring dan bertekanan positif terhadap daerah sekitarnya. 

 

PENYIAPAN MIKROSKOP

    Letakkan lampu penerang pembantu di dekat meja mikroskop, lampu difokuskan sehingga penerangan terpusat pada daerah tempat membran penyaring pada  meja mikroskop. Atur tinggi lampu sehingga sudut masuk cahaya 10o sampai 20o terhadap bidang horizontal. Menggunakan lampu cerah episkopik internal, buka sepenuhnya diafragma bidang dan apertur. Pusatkan kawat lampu, dan fokuskan mikroskop pada penyaring yang mengandung partikel-partikel. Atur intensitas penerangan yang dipantulkan hingga  partikel-partikel tampak jelas dan menunjukkan bayangan yang nyata. Atur intensitas lampu episkopik serendah mungkin, kemudian tingkatkan intensitas lampu episkopik sampai bayangan partikel-partikel menunjukkan pengurangan kontras terkecil yang dapat diamati.

 

PENGGUNAAN GRATIKUL

DIAMETER LINGKARAN

    Kesalahan relatif gratikul yang digunakan mula-mula harus diukur dengan mikrometer meja bersertifikat NIST. Untuk melaksanakannya, tempatkan skala mikrometer gratikul dan mikrometer meja sehingga sejajar. (Bandingkan skalanya, menggunakan sebanyak mungkin penanda ukuran pada skala masing-masing.) Baca banyaknya pembagian skala gratikul (graticule scale divisions, GSD), dibandingkan dengan banyaknya pembagian mikrometer meja (stage micrometer divisions, SMD). Hitung kesalahan relatif dengan rumus:

Kesalahan relatif  ±2% dapat diterima. Teknik dasar pengukuran yang diterapkan pada penggunaan gratikul diameter lingkaran adalah dengan cara membayangkan atau menganggap bahwa  tiap partikel menjadi lingkaran, kemudian membandingkannya dengan lingkaran acuan gratikul 10 ?m dan 25 ?m. Proses pengukuran dilakukan tanpa membuat partikel itu berimpit dengan lingkaran acuan; partikel-partikel tidak dipindahkan dari tempatnya di dalam bidang pandang gratikul (lingkaran besar) untuk dibandingkan dengan lingkaran acuan. Bandingkan luas partikel yang akan diukur dengan luas lingkaran hitam atau transparan.  Gunakan luas lingkaran acuan gratikul yang jernih untuk mengukur partikel putih atau transparan. Gunakan luas lingkaran acuan yang hitam untuk mengukur partikel yang gelap.

    Putar gratikul pada okuler mikroskop sebelah kanan sehingga skala linear terletak di bagian bawah bidang pandang, fokuskan pada gratikul dengan cara mengatur cincin diopter okuler kanan sambil mengamati contoh di luar fokus. Fokuskan mikroskop pada contoh sambil mengamati melalui okuler kanan saja. Kemudian, sambil mengamati melalui okuler kiri, atur diopter okuler kiri sehingga terfokuskan pada contoh.

 

PENYIAPAN PERALATAN PENYARING

    Sebaiknya cuci corong penyaring, dasar penyaring, dan penyebarnya dalam larutan detergen cair dan air panas. Bilas dengan air panas. Setelah pembilasan dengan air panas, lakukan pembilasan kedua dengan air suling atau deionisasi yang telah disaring, menggunakan pancaran air bertekanan pada seluruh permukaan luar dan dalam peralatan penyaringan. Ulangi prosedur pembilasan bertekanan menggunakan isopropanol yang telah disaring. Akhirnya, menggunakan alat pembilas bertekanan, bilas peralatan dengan air suling atau deionisasi yang telah disaring.

    Ambil sehelai penyaring membran dari wadahnya, menggunakan pinset tumpul yang sangat bersih. Gunakan aliran air murni tersaring bertekanan rendah untuk mencuci kedua sisi penyaring secara menyeluruh, mulai dari atas dan menyapu bolak-balik ke bawah. Pasang peralatan penyaring yang telah dibersihkan dengan alat penyebar di atas dasar penyaring, dan tempatkan penyaring membran yang bersih di atas alat penyebar. Tempatkan perlengkapan corong di atas dasar penyaring, dan katupkan pada tempatnya.

 

Prosedur Pengujian

PENYIAPAN PENGUJIAN 

    Lakukan seperti tertera pada Persiapan Pengujian dalam Uji Hitung Partikel secara Pengaburan Cahaya, mulai dari “Siapkan bahan uji dengan urutan sebagai berikut.” sampai dengan “Untuk injeksi volume besar, unit individualnya yang diuji.”  Untuk injeksi volume kecil berisi 25 mL atau lebih diuji tersendiri, dan untuk injeksi volume besar, seluruh volume unit diuji. Untuk injeksi volume besar atau injeksi volume kecil dengan volume unit individual 25 mL atau lebih, dapat diuji kurang dari 10 unit, berdasarkan ketentuan rencana pengambilan sampel yang sesuai.

 

PENETAPAN PRODUK

    Bergantung kepada bentuk sediaan yang diuji, lakukan menurut petunjuk untuk kelompok yang sesuai di bawah ini.

    Sediaan Cair Campur unit-unit yang akan diuji dengan cara membalikkan 20 kali. Buka unit-unit tersebut dengan cara yang menghasilkan sesedikit mungkin partikel yang berasal dari lingkungan. Untuk produk kurang dari 25 mL, buka dan gabung isi 10 unit atau lebih di dalam wadah bersih. Saring unit injeksi volume besar secara individual. Unit injeksi volume kecil yang volumenya 25 mL atau lebih dapat disaring secara individual.

    Pindahkan seluruh volume gabungan larutan atau unit tunggal ke dalam corong penyaring, dan vakum. Jika volume larutan yang akan disaring melebihi volume corong penyaringan, tambahkan bagian larutan secara bertahap sampai seluruh volume tersaring. Jika akan digunakan prosedur hitung parsial (lihat Prosedur Hitung Parsial dalam Penghitungan Partikel), jangan biarkan volume cairan pada  corong penyaring turun di bawah setengah volume corong di antara tiap penambahan volume. [Catatan Gunakan corong penyaring yang sesuai dengan volume larutan, jika akan menggunakan prosedur hitung parsial. Hal ini perlu untuk memastikan penyebaran merata partikel-partikel pada membran analitik].

    Setelah penambahan larutan terakhir, bilas dinding corong dengan cara mengarahkan aliran air suling atau deionisasi yang telah disaring bertekanan rendah dengan gerak melingkari dinding corong, dan membilas corong dihentikan sebelum volume turun di bawah seperempat volume corong.  Pertahankan vakum hingga cairan di corong tidak bersisa.

    Angkat corong penyaring dari dasar penyaring sambil mempertahankan vakum, kemudian hentikan vakum, dan angkat membran penyaring dengan pinset tumpul. Tempatkan penyaring di dalam cawan Petri atau wadah sejenis, lekatkan dengan pita perekat bersisi-dua, dan tandai dengan identitas sampel. Biarkan penyaring mengering di udara dalam lemari laminar bertutup dengan penutup yang  sedikit terbuka.

 

    Sediaan Kering atau Beku kering Untuk menguji vial serbuk kering atau wadah sejenis berisi serbuk obat, konstitusikan bahan dengan pelarut sesuai, menggunakan metode yang paling sedikit memungkinkan masuknya cemaran dari luar, seperti tertera pada Penyiapan Pengujian dalam Uji Hitung Partikel secara Pengaburan Cahaya. Menggunakan gabungan larutan dari 10 unit atau lebih, atau sejumlah unit individual yang diinginkan, lakukan seperti tertera pada Sediaan Cair.

 

    Produk yang Dikemas dalam Dua Bagian yang Mengandung Produk Obat dan Pelarut dalam Bagian Terpisah Siapkan tiap unit  seperti tertera pada etiket, kocok secukupnya untuk memastikan pencampuran menyeluruh komponen-komponen yang terpisah, kemudian lakukan seperti tertera pada Sediaan Cair.

 

    Kemasan Ruahan untuk Farmasi atau Wadah Dosis-Ganda Untuk Produk Beretiket “Kemasan Ruahan untuk Farmasi -- Tidak untuk Infus Langsung” atau untuk wadah dosis-ganda, lakukan seperti tertera pada Sediaan Cair, saring volume unit seluruhnya.

Hitung hasil uji untuk bagian yang sama dengan dosis maksimum seperti tertera pada etiket. Anggap bagian ini setara dengan isi satu wadah penuh. Misalnya, jika volume kemasan ruahan total 100 mL, dan dosis maksimum tercantum 10 mL, maka hasil uji hitung volume unit total secara mikroskopik harus dikalikan 0,1 untuk memperoleh hasil uji untuk volume dosis 10 mL. [Catatan  Untuk perhitungan hasil uji,, anggap bagian ini setara dengan isi satu wadah penuh].        

 

Penghitungan Partikel

    Uji secara mikroskopik yang diuraikan di seksi ini bersifat fleksibel, yaitu dapat menghitung partikel dalam contoh yang mengandung 1 partikel per mL maupun contoh yang mengandung jauh lebih banyak partikel     per mL. Metode ini dapat digunakan dengan cara menghitung semua partikel pada permukaan membran analisis atau dengan cara menghitung hanya partikel-partikel pada sebagian permukaan membran.

 

PROSEDUR PENGHITUNGAN TOTAL

    Pada pelaksanaan penghitungan total, bidang pandang gratikul (GFOV) yaitu lingkaran besar gratikul diabaikan, dan digunakan benang silang vertikal. Telusuri seluruh membran dari kiri ke kanan pada jalur yang berdampingan dengan jalur sebelumnya. Ulangi prosedur ini dengan gerak dari kiri ke kanan dan kembali ke kiri sampai semua partikel pada membran terhitung. Catat banyaknya semua partikel berukuran 10 ?m atau lebih besar dan banyaknya partikel berukuran 25 ?m atau lebih besar. Untuk injeksi volume besar, hitung banyaknya partikel per mL untuk unit yang diuji dengan rumus:

P adalah banyaknya semua partikel yang terhitung;

V adalah volume larutan, dalam mL.

Untuk injeksi volume kecil, hitung banyaknya partikel per wadah dengan rumus:

P adalah banyaknya semua partikel yang terhitung; dan  n adalah banyaknya unit yang digabung (n = 1, jika digunakan unit individual).

 

PROSEDUR PENGHITUNGAN PARSIAL

    Jika akan dilaksanakan penghitungan parsial partikel pada membran, pelaksana analisis pertama-tama harus memastikan bahwa partikel-partikel pada membran tersebar secara merata. Hal ini dilakukan dengan mengamati secara cepat adanya gumpalan partikel. Gumpalan tersebut tidak boleh ada satupun. Hitung partikel 10 ?m atau lebih besar pada  satu GFOV di tepi daerah penyaringan dan satu lagi pada i bagian tengah membran. Banyaknya partikel ? 10 ?m atau lebih besar di GFOV dengan hasil hitung partikel total tertinggi tidak lebih dari dua kali banyaknya partikel di GFOV dengan hasil hitung terendah. Buang penyaring yang tidak memenuhi kriteria tersebut, dan siapkan yang lain jika akan digunakan prosedur penghitungan parsial atau  dengan alternatif, analisis membran dengan metode penghitungan total.

    Pada penghitungan parsial, banyaknya GFOV yang dihitung biasanya berjumlah 20. Jika hasil yang diinginkan mempunyai rentang keyakinan yang lebih kecil, dapat dihitung sejumlah bidang yang lebih besar dengan jumlah  partikel yang lebih banyak. Hitung semua partikel dengan diameter lingkar  10 ?m atau lebih besar dan 25 ?m atau lebih besar di dalam GFOV dan yang menyentuh sisi kanan lingkaran GFOV. Partikel di luar GFOV tidak diperhitungkan.  Abaikan partikel yang menyentuh sisi kiri lingkaran GFOV. Garis pemisah antara sisi kanan dan sisi kiri lingkaran GFOV adalah benang silang vertikal.  [Catatan – Ambil kesimpulan terbaik mengenai ukuran partikel tanpa mengubah perbesaran atau penerangan mikroskop].

    Untuk melakukan penghitungan parsial partikel pada membran, dimulai  dari tepi tengah kanan daerah penyaringan dan mulailah penghitungan pada GFOV yang berdekatan. Jika telah dicapai tepi kiri daerah penyaringan, pindahlah satu GFOV ke arah atas penyaring dan lanjutkan penghitungan GFOV ke arah berlawanan. Perpindahan dari GFOV yang satu ke GFOV berikutnya dapat dilakukan dengan dua cara. Metode pertama menetapkan suatu patokan (partikel atau ketidakteraturan pada permukaan penyaring) dan bergeser satu GFOV  dengan patokan tersebut sebagai acuan. Metode kedua menggunakan alat pengatur pada meja mikroskop untuk bergeser 1 mm antar GFOV. Untuk membantu metode kedua, tempatkan pengatur posisi x dan y di meja mikroskop pada angka bulat pada posisi awal di tepi kanan tengah daerah penyaringan, maka GFOV berikutnya dicapai dengan pergeseran pengatur posisi x sebanyak satu satuan bulat. Jika bagian atas dari daerah penyaringan tercapai sebelum diperoleh jumlah GFOV yang diinginkan, mulailah lagi di tepi tengah kanan daerah penyaring satu GFOV di bawah yang pertama. Geserlah ke arah bawah membran, jika telah dicapai ujung baris GFOV. Lanjutkan seperti sebelumnya hingga diperoleh jumlah GFOV yang cukup.

    Untuk injeksi volume besar, jika digunakan prosedur penghitungan parsial untuk rentang ukuran ? 10 ?m dan  ? 25 ?m, hitung banyaknya partikel per mL dengan rumus

 

P adalah banyaknya partikel yang terhitung;  AT adalah luas daerah penyaringan membran, dalam mm2; AP adalah luas daerah parsial yang dihitung, dalam mm2, didasarkan atas banyaknya bidang gratikul yang dihitung; dan V adalah volume larutan yang disaring, dalam mL. Untuk gabungan larutan (unit injeksi volume kecil yang mengandung kurang dari 25 mL) atau unit tunggal injeksi volume kecil, hitung banyaknya partikel per unit dengan rumus :

n adalah banyaknya unit yang dihitung (n = 1, jika digunakan unit individual); dan arti lambang lain seperti disebut di atas.

    Untuk semua jenis produk, jika bahan uji diencerkan untuk mengurangi viskositas, faktor pengenceran harus diperhitungkan pada perhitungan hasil akhir.

    Interpretasi Injeksi memenuhi persyaratan uji, jika banyaknya partikel yang ada (secara nyata atau menurut perhitungan) dalam tiap unit tertentu yang diuji atau tiap sampel gabungan yang diuji tidak melebihi nilai yang sesuai yang tercantum pada Tabel 2.

 

Tabel 2. Hasil Hitung Partikel Metode Mikroskopik

      

³ 10 mm

? 25 mm

Injeksi volume kecil

3000

300 perwadah

Injeksi volume besar

12

2 per mL