Efavirenz


Efavirenz

(S)-6-Kloro-4-(siklopropiletinil)-1,4-dihidro-4-(trifluorometil)-2H-3,1-benzokasin-2-on

[154598-52-4]

C14H9ClF3NO2BM 315,67

 

Efavirenz mengandung tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebih dari 102,0%C14H9ClF3NO2, dihitung terhadap zat anhidrat dan bebas pelarut.

 

Pemerian Serbuk hablur putih hingga agak merah muda.

 

Kelarutan Praktis tidak larut dalam air; larut dalam metanol.

 

Baku pembanding EfavirenzBPFI; tidak boleh dikeringkan; simpandalamwadahtertutuprapat dan terlindungcahaya. [Peringatan Berbahaya pada sistem reproduksi]. Senyawa Sejenis B Efavirenz BPFI. Efavirenz Rasemat BPFI.

 

Identifikasi

    A. Spektrum serapan inframerah zat keringpada suhu 105° selama 30 menit dan didinginkan dalam desikator, kemudian didispersikan dalam kalium bromida P, menunjukkan maksimum hanya pada bilangan gelombang yang sama seperti pada Efavirenz BPFI.

B. Spektrum serapan ultraviolet larutan 10 µg per mL dalam metanol Pmenunjukkan maksimum hanya pada panjang gelombang yang sama seperti EfavirenzBPFI.

 

Sisa pemijaran <301> Tidak lebih dari 0,2%; lakukan penetapan menggunakan krus platina.

 

Logam berat <371>Metode IIITidak lebih dari 20 bpj.

 

Kesempurnaan melarut<901> Memenuhi syarat; lakukan penetapan menggunakan larutan 50 mg per mL dalam metanol P.

 

Air<1031>Metode 1c Tidak lebih dari 0,5%;lakukan penetapan menggunakan larutan zat 100 mg per mL dalam metanol P.

 

Kemurnian Enansiomer Tidak lebih dari 0,5% enansiomer (R)-efavirenz. LakukanpenetapandengancaraKromatograficairkinerjatinggisepertitertera pada Kromatografi<931>.

    Fase gerakCampuran heksan P-etanol P(97:3). Saring dan awaudarakan. Jika perlulakukanpenyesuaianmenurutKesesuaiansistemsepertitertera pada Kromatografi<931>.

Larutan waktu retensi Timbang saksama sejumlahEfavirenz BPFI, larutkan dan encerkan dengan Fase gerak hingga kadar lebihkurang1 mg per mL.

    Larutan baku Timbang saksama sejumlahEfavirenz Rasemat BPFI,larutkan dan encerkan dengan Fase gerak hingga kadar lebihkurang10 µg per mL.

    Larutan uji Timbang saksama sejumlahzat, larutkan dan encerkan dengan Fase gerak hingga kadar lebihkurang1 mg per mL.

    Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 250 nm, dipasang berurutan kolom berukuran 4,6 mm x 25cm berisi bahan pengisi L40 dengan ukuran partikel 10 ?m, dan kolomberukuran 4,6 mm x 25cm berisi bahan pengisi L10 dengan ukuran partikel 5 ?m. Pertahankan suhu pada 35°. Laju alir lebih kurang 1,0mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan waktu retensi, rekam kromatogram dan ukurrespons puncak seperti tertera pada Prosedur:identifikasi puncak enansiomer (S)-efavirenz. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur:  resolusi, R, antara puncak enansiomer (R)-efavirenzdan enansiomer (S)-efavirenz tidak kurang dari 3,0 dan simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 5,0% untuk enansiomer (R)-efavirenz. Waktu retensi relatifenansiomer (R)-efavirenz dan enansiomer (S)-efavirenz berturut-turut adalah 0,88 dan 1,00.[Catatan Lakukan verifikasi identifikasi puncak efavirenz berdasarkan kromatogram Larutan waktu retensi.]

ProsedurSuntikkan lebih kurang 20 µLLarutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur semua respons puncak. Hitung persentase enansiomer (R)-efavirenz dalam zat dengan rumus:

rR adalahrespons puncak enansiomer (R)-efavirenz dalam Larutan uji dan rS adalah respons puncak enansiomer (S)-efavirenz dalam Larutan uji.

Cemaran organik

LakukanpenetapandengancaraKromatograficairkinerjatinggisepertitertera pada Kromatografi<931>.

    UJI 1

Larutan A, Larutan B, Pengencerdan Larutan uji, Lakukan seperti tertera pada Penetapan kadar.

    Larutan kesesuaian sistem Gunakan Larutan baku seperti tertera pada Penetapan kadar.

LarutanbakuPipet sejumlah volume Larutan kesesuaian sistem, encerkan dengan Pengencer hingga kadar lebihkurang1,25 µg per mL.

Sistem KromatografiLakukan seperti tertera pada Penetapan kadar. Lakukan kromatografi terhadap Larutan kesesuaian sistem, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: resolusi, R, antara senyawa sejenis B efavirenz dan efavirenz tidak kurang dari 1,2. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 5,0%.

Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 35 µL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur semua respons puncak. Hitung persentase senyawa sejenis dalam zat dengan rumus:

riadalah respons puncak masing-masing senyawa sejenis dariLarutan uji; rS adalah  respons puncak efavirenz Larutan baku;CS adalah kadar Efavirenz BPFI dalam mg per mL Larutan baku; CU adalah kadar efavirenz dalam mg per mL Larutan uji dan Fadalahfaktorresponsrelatifseperti yang tertera pada Tabel.Masing-masingcemaran dan total cemarantidaklebihdaribatas yang tertera pada Tabel 1 

Tabel 1 

Cemaran

Waktu retensi relatif

Faktor respons relatif

Batas

 

(%)

Efavirenz aminoalkohol

0,48

0,26

0,15

Analog efavirenz etena (Senyawa sejenis B efavirenz)

0,93

0,91

0,40

Efavirenz penta-3-ena-1-in (cis)

1,16

1,0

0,10a

Efavirenz penta-3-ena-1-in (trans)

1,16

1,0

0,10a

Efavirenz pentenein

1,16

1,0

0,10a

Analog efavirenz pentin

1,2

1,0

0,15

Metil efavirenz

1,28

1,0

0,10

Efavirenz amino alkohol metil karbamat

1,33

0,83

0,10

N-benzilefaverinz

1,8

0,71

0,25

Efavirenzbenzoilaminoalkohol

1,9

0,56

0,15

Analog kuinolin

1,45

2,0

0,10

Efavirenz amino alkohol etil karbamat

1,53

0,83

0,10

Cemaran yang tidak teridentifikasi

1,60

1,0

0,10

Efavirenz amino alkohol bis(etoksikarbonil)

1,63

0,34

0,10

Cemaran yang tidak teridentifikasi

2,1

1,0

0,10

Turunan siklobutenilindol

2,18

0,48

0,10

Cemaran yang tidak diketahui lainnya (masing-masing)

-

1,0

0,10

Cemaran yang diabaikan

-

-

0,05

Total cemaran

-

-

1,0

a [Catatan Jika hasil melebihi 0,10%, lakukan Uji 2 untuk membagi tiga cemaran “coeluting” dan menjamin setiap cemaran memenuhi batas]

 

    UJI 2[CatatanUji 2 merupakan tambahan pada Uji 1 jika jumlah tiga cemaran pada waktu retensi relatif 1,16 pada  Uji1 melebihi 0,10%.]

Pengencer Campuran asetonitril P-asam trifluoroasetat P-air (55:0,05:45).[Catatan Gunakan asam trifluoroasetat yang dibuka tidak lebih dari 6 bulan.]

Larutan A Buat campuran asetonitril P-asam trifluoroasetat P-air (4:0,005:6). Saring dan awaudarakan.

   Larutan B Buat campuran asetonitril P-asam trifluoroasetat P-air (8:0,005:2). Saring dan awaudarakan.

FasegerakGunakanvariasiLarutan A dan Larutan B sepertitertera pada SistemKromatografi.

Larutan baku Timbang saksama sejumlahEfavirenz BPFI, larutkan dan encerkan dengan Pengencer hingga kadar lebihkurang1,25 µg per mL.

Larutan uji Timbang saksama sejumlahzat, larutkan dan encerkan dengan Pengencer hingga kadar lebihkurang250 µg per mL.

Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 250 nm dan kolom berukuran4,6 mm x 25 cm, berisi bahan pengisi L1 dengan ukuran partikel 5 µm. Pertahankan suhu kolom pada 35°.Laju alir lebih kurang 1,5 mL per menit. Kromatograf diprogram sebagai berikut:

Waktu

(menit)

Larutan A

(%)

Larutan B

(%)

0

100

0

40

0

100

45

0

100

45,1

100

0

50

100

0

Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram, dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: faktor ikutan puncak utama tidak lebih dari 1,5 dan simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 5,0%.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 20 µL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur semua respons puncak. Hitung persentase tigacemaran dalam zat dengan rumus:

ri adalah respons puncak masing-masing cemaran dari Larutan uji; rS adalah respons puncak efavirenz dariLarutan baku; CS adalah kadar Efavirenz BPFI dalam µg per mL Larutan baku; CU adalah kadar efavirenz dalam µg per mL Larutan uji danF adalah faktor respons relatif seperti tertera pada Tabel 2. Masing-masingcemarantidaklebihdaribatas yang tertera pada Tabel2sebagaiberikut:

Tabel 2

Cemaran

Waktu retensi relatif

Faktor respons relatif

Batas

(%)

Efavirenz

1,0

1,0

-

Efavirenz penta-3-ena-1-in (cis)

1,10

1,1

0,10

Efavirenz penta-3-ena-1-in (trans)

1,13

1,1

0,10

Efavirenz pentenein

1,14

1,0

0,10

Abaikan respons puncak kurang dari 0,05%.

 

Penetapan kadar[Catatan Lindungi larutan efavirenz dari cahaya. Gunakan vial polipropilen KCKT yang direkomendasikan untuk menghindari degradasi dari vial kaca tertentu.] Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi<931>.

Pengencer Campuran asetonitril P-air (1:1).

    Larutan ABuat campuran metanol P-asam trifluoroasetat P-air (1:0,005:9).Saring dan awaudarakan. [Catatan Gunakan asam trifluoroasetat yang dibuka tidak lebih dari 6 bulan.]

Larutan B Buat campuran metanol P-asam trifluoroasetat P-air (9:0,005:1). Saring dan awaudarakan.[Catatan Gunakan asam trifluoroasetat yang dibuka tidak lebih dari 6 bulan.]

    Fase gerak Gunakan variasi campuran Larutan A dan Larutan B seperti tertera pada Sistem kromatografi.

Larutan baku Timbang saksama sejumlahEfavirenz BPFI danSenyawa Sejenis B Efavirenz BPFI, larutkan dan encerkan dengan Pengencer hingga kadar berturut-turut lebihkurang250 µg per mL dan 1,0 µg per mL. [Catatan Larutkan dengan Pengencer lebih kurang 65% volume labu dan kocok selama 30 menit sampai larut sempurna. Encerkan dengan Pengencer sampai tanda.]

    Larutan uji Timbang saksama sejumlahzat, larutkan dan encerkan dengan Pengencer hingga kadar lebihkurang250 µg per mL. [Catatan Larutkan dengan Pengencer lebih kurang 65% volume labu dan kocok selama 30 menit sampai larut sempurna. Encerkan dengan Pengencer sampai tanda.]

    Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 250 nm, kolom berukuran 4,6 mm x 15cm berisi bahan pengisi L10 dengan ukuran partikel 5 ?m. Pertahankan suhu pada 40°. Laju alir lebih kurang 1,5mL per menit. Kromatograf diprogram sebagai berikut:

Waktu

(menit)

Larutan A

(%)

Larutan B

(%)

0

16

23

28

29

31

32

40

60

50

35

30

20

20

60

60

40

50

65

70

80

80

40

40

 

Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti yang tertera pada Prosedur: resolusi, R, antara puncak senyawa sejenis B efavirenz dan efavirenz tidak kurang dari 1,2 dan simpangan baku relatif  pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 1,0% untuk efavirenz.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 35 µL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur respons puncak utama. Hitung persentase efavirenz, C14H9ClF3NO2, dalam zat dengan rumus:

rdanrS berturut-turut adalah respons puncak utama Larutan uji dan Larutan baku; CS adalah kadar Efavirenz BPFI dalam mg per mL Larutan baku dan CU adalah kadar efavirenz dalam mg per mL Larutan uji.

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup baik, terlindung cahaya, pada suhu ruang terkendali.