Kapsul Efavirenz


Efavirenz Capsules

Kapsul Efavirenz mengandung efavirenz, C14H9ClF3NO2, tidak kurang dari 92,0% dan tidak lebih dari 108,0% dari jumlah yang tertera pada etiket.

 

Baku pembanding EfavirenzBPFI; simpan dalam wadah tertutup rapat, terlindung cahaya.Senyawa Sejenis B Efavirenz BPFI.

 

Identifikasi

   A. Masukkan isi satu kapsul ke dalam tabung bertutup. Tambahkan 5 mLasetonitril P, kocok sampai terdispersi dengan menggunakan pengaduk vorteks, ambil 3 mL larutan inidan sentrifus selama 5 menit. Pindahkan 1-2 mLbeningan ke dalam wadah yang sesuai dan bersih, uapkan pelarut dengan aliran nitrogen P sampai kering. Spektrum serapan inframerah 0,5-1 mg residu yang telah dikeringkan dan didispersikan dalam 200 mg kalium bromida P menunjukkan maksimum hanya pada bilangan gelombang yang sama seperti pada Efavirenz BPFI.

    B. Masukkan isi satu kapsul ke dalam tabung bertutup. Tambahkan 40 mLasetonitril P, kocok selama 30 menit, saring melalui penyaring yang sesuai. Buang 2 mL filtrat pertama dan encerkanfiltrat denganasetonitril Phingga kadar lebihkurang10 µg per mL.Spektrum serapan ultravioletmenunjukkan maksimum dan minimum pada panjang gelombang yang sama seperti padalarutanbakuEfavirenz BPFIdalamasetonitril Pdengankadar yang sama.

 

Disolusi <1231>

    Media disolusi: 900 mLair yang mengandung natrium lauril sulfat P 1,0%. [Catatan Jangan diawaudarakan.]

    Alat tipe 2: 50 rpm, dengan singker spiral

    Waktu : 45 menit

Larutan baku Timbang saksama sejumlahEfavirenz BPFI(L/900), masukkan ke dalam labu tentukur yang sesuai, larutkan dalam metanol P tidak lebih dari 10% volume labuuntuk melarutkan efavirenz. Encerkan dengan Media disolusi hingga kadar lebih kurang 0,01 mg per mL untuk kapsul yang mengandung 50 mg efavirenz atau 0,02 mg per mL untuk kapsul yang mengandung 100 mg atau 200 mg efavirenz.

Larutan ujiPipetsejumlahalikot, saringmelaluipenyaring yang sesuaidenganporositas 0,45 mm. EncerkandenganMedia disolusihinggakadarmendekatikadarlarutanbaku.

    Prosedur Lakukan penetapan jumlahefavirenz, C14H9ClF3NO2, yang terlarut dengan mengukur serapan Larutan uji dan Larutan baku pada panjang gelombang serapan maksimum lebih kurang 247 nm menggunakan Media disolusi sebagai blangko. Hitung persentase efavirenz yang terlarut dengan rumus:

AU dan AS berturut-turut adalah serapan Larutan uji dan Larutan baku; CS adalah kadar Efavirenz BPFI dalam mg per mLLarutan baku; L adalah kadar efavirenz dalam mg per kapsul seperti tertera pada etiket; D adalah faktor pengenceran Larutan uji dan V adalah volume Media disolusi, 900 mL.

    Toleransi Dalam waktu 45 menit harus larut tidak kurang dari 80% (Q) C14H9ClF3NO2, dari jumlah yang tertera pada etiket.

 

Keseragaman sediaan <911> Memenuhi syarat.

Prosedur keseragaman kandungan.

Larutan baku Timbang saksama sejumlahEfavirenz BPFI, larutkan dan encerkan dengan asetonitril P hingga kadar lebih kurang 10 µg per mL.

    Larutan uji Masukkan isi 1 kapsul ke dalam wadah yang sesuai, larutkan dengan 40,0 mLasetonitril P, kocok selama 30 menit dan saring dengan penyaring nilon yang sesuai atau PVDF. Pipet sebagian filtrat ke dalam labu tentukur yang sesuai, encerkan dengan asetonitril P hingga kadar lebihkurang10 µg per mL.

Prosedur Ukur serapan Larutan uji dan Larutan baku pada panjang gelombang serapan maksimum lebih kurang 246 nm, menggunakan asetonitril P sebagai blangko. Hitung persentase efavirenz, C14H9ClF3NO2 dalam tiap kapsul dengan rumus:

AU dan AS berturut-turut adalah serapan efavirenz Larutan uji dan Larutan baku; CS adalah kadar Efavirenz BPFI dalam mg per mLLarutan baku;L adalah kadar efavirenz dalam mg per kapsul seperti tertera pada etiket; V adalah volume Larutan uji dan D adalah faktor pengenceran Larutan uji.

 

CemaranorganikLakukanpenetapandengancaraKromatograficairkinerjatinggisepertitertera pada Kromatografi<931>.

Pengencer,Larutan A, Larutan Bdan Larutan uji Lakukan seperti tertera pada Penetapan kadar.

LarutankesesuaiansistemGunakanLarutanbakusepertitertera pada Penetapankadar.   

    Larutan bakuPipet sejumlahLarutankesesuaiansistem, encerkandenganPengencerhinggakadarEfavirenz BPFI dan Senyawa Sejenis B EfavirenzBPFImasing-masinglebihkurang 1,25 µg per mLdan 0,005 µg per mL.

Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada Penetapan kadar.Lakukan kromatografi terhadap Larutan kesesuaian sistem, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: resolusi, R,antara puncak senyawa sejenis B efavirenz dan efavirenz tidakkurangdari1,2. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 5,0% untuk efavirenz.

Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 35 µL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur semuarespons puncak. Hitung persentase masing-masing cemaran dalam zat dengan rumus:

ri adalah respons puncak masing-masing cemaran dari Larutan uji; rS adalah respons puncak efavirenz Larutan baku; CS adalah kadar Efavirenz BPFI dalam mg per mL Larutan baku; CU adalah kadar efavirenz dalam mg per mL Larutan uji dan F adalah faktor respons relatif seperti yang tertera pada Tabel. Masing-masingcemaran dan totalcemarantidaklebihdaribatas yang tertera pada Tabel.

 

Tabel

 

Cemaran

Waktu retensi relatif

Faktor respons relatif

Batas

 

(%)

Efavirenz aminoalkohol (produk degradasi)

0,48

0,26

0,25

Turunan efavirenz etena

0,93

-

*

Efavirenz penta-3-ena-1-in (cis)

1,16

-

*

Efavirenz penta-3-ena-1-in (trans)

1,16

-

*

Efavirenz pentenein

1,16

-

*

Turunan efavirenz pentin

1,2

-

*

Metilefavirenz

1,28

-

*

Efavirenz aminoalkohol metil karbamat

1,33

-

*

N-benzilefavirenz

1,8

-

*

Efavirenz benzoilaminoalkohol

1,9

-

*

Turunan kuinolin (produk degradasi)

1,45

2,0

0,20

Efavirenz aminoalkohol etil karbamat

1,53

-

*

Cemaran tidak teridentifikasi

1,60

-

*

Efavirenz aminoalkohol bis (etoksikarbonil)

1,63

-

*

Cemaran tidak teridentifikasi

2,1

-

*

Turunan siklobutenilindol

2,18

-

*

Masing-masing produk degradasi lain

-

1,0

0,20

Total cemaran

-

-

0,50

Abaikanpuncak yang kurangdari 0,05%

* Hanyauntukinformasi. Berikutadalahcemaran proses yang diawasi pada bahanobat dan tidakdimasukkankedalamtotal cemaran.

 

Penetapan kadar[Catatan Lindungi larutan efavirenz dari cahaya. Gunakan vial polipropilen KCKT yang direkomendasikan untuk menghindari degradasi dari vial kaca tertentu.] Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi<931>.

Pengencer Campuran asetonitril P-air (1:1).

LarutanABuat campuran metanol P-asam trifluoroasetat P-air (1:0,005:9).Saring dan awaudarakan. [Catatan Gunakan asam trifluoroasetat yang dibuka tidak lebih dari 6 bulan.]

Larutan B Buat campuran metanol P-asam trifluoroasetat P-air (9:0,005:1). Saring dan awaudarakan.

FasegerakGunakanvariasiLarutan A dan Larutan B sepertitertera pada SistemKromatografi.

Larutan baku 1 Timbang saksama sejumlahSenyawa Sejenis B Efavirenz BPFI, larutkan dan encerkan dengan Pengencer hingga kadar lebihkurang0,2 mg per mL.

    Larutan baku 2 Timbang saksama sejumlahEfavirenz BPFI, larutkan dan encerkan dengan asetonitril P hingga kadar lebih kurang 5 mg per mL. [CatatanLakukansonikasiuntukmelarutkansebelumdiencerkanhingga volume akhir.]

Larutan baku Pipetsejumlah volumeLarutan baku 1 dan Larutan baku 2kedalamlabutentukur yang sesuai, encerkandenganPengencerhinggakadar efavirenz dan senyawasejenis B efavirenz masing-masing250 µg permL dan 1 µg per mL.

    Larutan uji persediaan Timbang saksama tidak kurang dari 10 kapsul. Keluarkan isi semua kapsul, bersihkan cangkang kapsul dan timbang saksama, hitung bobot rata-rata isi tiap kapsul.Masukkan semuaisikapsul ke dalam labu tentukur yang sesuai, tambahkan sejumlahasetonitril P, ekstraksi dengan mengkocok selama 30 menit, encerkan dengan asetonitril P hingga diperoleh kadar lebih kurang 5 mg per mL efavirenz.[Catatan Simpan dalam wadah terlindung cahaya.]

    Larutan uji Saring sejumlah Larutan uji persediaan.Pipet sejumlah volume filtrat ke dalam  labu tentukur yang sesuai, encerkan dengan Pengencer sampai tanda. Kadar larutan lebih kurang 250 µg per mL. [Catatan Simpan dalam wadah terlindung cahaya.]

    Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 250 nm, kolom berukuran 4,6 mm x 15cm berisi bahan pengisi L10. Pertahankan suhu kolom pada 40°.Laju alir lebih kurang 1,5mL per menit.Kromatograf diprogram sebagai berikut:

Waktu

(menit)

Larutan A

(%)

Larutan B

(%)

0

60

40

16

50

50

23

35

65

28

30

70

29

20

80

31

20

80

32

60

40

40

60

40

 

Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram dan ukurresponspuncak seperti yang tertera pada Prosedur:resolusi, R, antara puncak senyawa sejenis B efavirenz dan efavirenz tidakkurangdari 1,2 dan simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 2,0% untukpuncakefavirenz.

Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 35 µL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur respons puncak utama. Hitung persentase efavirenz dalam kapsul dengan rumus:

rdan rSberturut-turutadalah respons puncak utamaLarutan uji dan Larutan baku; CS adalah kadar Efavirenz BPFI dalam mg per mL Larutan baku dan CU adalah kadar efavirenz dalam mg per mL Larutan ujiberdasarkanjumlah yang tertera pada etiket.

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat, pada suhu ruang terkendali.