Tablet Irbesartan dan Hidroklorotiazida


Irbesartan and Hydrochlorothiazide Tablet

Tablet Irbesartan dan Hidroklorotiazida mengandung Irbesartan, C25H28N6O, dan Hidroklorotiazida, C7H8ClN3O4S2, masing-masing tidak kurang dari 90,0% dan tidak lebih dari 110,0% dari jumlah yang tertera pada etiket.

 

Baku pembanding Irbesartan BPFI, simpan dalam wadah tertutup rapat, terlindung cahaya, dalam lemari pendingin. Hidroklorotiazida BPFI; tidak boleh dikeringkan. Simpan dalam wadah tertutup rapat. Senyawa Sejenis A Irbesartan BPFI; Senyawa sejenis A Benzotiadiazin BPFI.

 

Identifikasi

    A. Masukkan 1 tablet yang telah digerus ke dalam vial yang sesuai, tambahkan 5 mL aseton P, sonikasi selama 10 menit. Saring melalui penyaring membran dengan porositas 0,45 µm. Uapkan hingga kering. Serapan inframerah residu yang didispersikan dengan kalium bromida  menunjukkan maksimum hanya pada bilangan gelombang yang sama seperti pada Irbesartan BPFI.

    B. Waktu retensi relatif puncak utama kromatogram Larutan uji sesuai dengan Larutan baku seperti diperoleh pada Penetapan kadar.

 

Disolusi <1231>

    Media disolusi: 1000 mL asam hidroklorida 0,1 N

    Alat tipe 2: 50 rpm

    Waktu: 30 menit

Lakukan penetapan jumlah irbesartan, C25H28N6O,  dan hidroklorotiazida, C7H8ClN3O4S2, yang terlarut dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Dapar Buat larutan kalium fosfat monobasa P 1,36 g per L. Atur pH  hingga 3,0 ± 0,1 dengan penambahan asam fosfat P 10%. Larutan stabil selama 3 bulan.

    Fase gerak Campuran Dapar-metanol P -asetonitril P (9:7:4). Saring dan awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Larutan baku persediaan irbesartan (A) Timbang saksama lebih kurang 50 mg Irbesartan BPFI, masukkan ke dalam labu tentukur 100-mL. Tambahkan 15 mL metanol P, sonikasi selama 5 menit. Encerkan dengan Media disolusi sampai tanda. Larutan stabil selama 14 hari jika disimpan pada suhu 4°.

    Larutan baku persediaan hidroklortiazida (B) Timbang saksama lebih kurang 20 mg Hidroklorotiazida BPFI, masukkan ke dalam labu tentukur 200-mL. Tambahkan 5 mL metanol P, sonikasi selama 5 menit. Encerkan dengan Media disolusi sampai tanda. Larutan stabil selama 14 hari jika disimpan pada suhu 4°.

    Larutan baku Pada hari akan digunakan, siapkan pengenceran dalam Media disolusi sebagai berikut:

 

Irbesartan /

hidroklortiazida (mg per tablet) yang tertera pada etiket

Volume Larutan A

(mL)

Volume Larutan B

(mL)

Volume akhir

(mL)

        75/12,5

15

12,5

100

150/12,5

30

12,5

100

300/12,5

60

12,5

100

300/25

60

25,0

100

 

    Larutan kesesuaian sistem Timbang saksama lebih kurang 10 mg Senyawa sejenis A Irbesartan BPFI, masukkan ke dalam labu tentukur 100-mL. Tambahkan 5 mL metanol P, sonikasi hingga larut,  encerkan dengan Media disolusi sampai tanda. Pipet 10 mL larutan ke dalam labu tentukur 100-mL, tambahkan 5 mL Larutan A dan 12,5 mL Larutan B, encerkan dengan Media disolusi sampai tanda.

    Larutan uji Pipet sejumlah alikot, saring melalui penyaring membran dengan porositas 0,45 µm, buang beberapa mL filtrat pertama.

    Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 272 nm dan kolom 4,6 mm x 25 cm berisi bahan pengisi L10 dengan ukuran partikel 5 mm. Pertahankan suhu kolom pada 40°. Laju alir lebih kurang 1,4 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan kesesuaian sistem, rekam kromatogram, dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: resolusi, R, antara puncak irbesartan dan puncak senyawa sejenis A irbesartan tidak kurang dari 2,0. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram, dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur:  simpangan baku relatif masing-masing untuk puncak irbesartan dan hidroklortiazida pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 2,0%.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 25 µL) Larutan baku dan Larutan uji,  rekam kromatogram, dan ukur respons puncak utama. Hitung persentase irbesartan, C25H28N6O, dan hidroklorotiazida, C7H8ClN3O4S2, yang terlarut dengan rumus:

rU dan rS berturut-turut adalah respons puncak irbesartan atau hidroklorotiazida dari Larutan uji dan Larutan baku; CS adalah kadar irbesartan atau hidroklortiazida dalam mg per mL Larutan baku; L adalah jumlah irbesartan atau hidroklortiazida yang tertera pada etiket dalam mg per tablet dan V adalah volume Media disolusi, 1000 mL.

    Toleransi Dalam waktu 30 menit harus larut tidak kurang dari 80% (Q) masing-masing, C25H28N6O, dan ,C7H8ClN3O4S2 dari jumlah yang tertera pada etiket.

 

Keseragaman sediaan <911> Memenuhi syarat.

 

Cemaran organik Lakukan penetapan dengan Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

Dapar, Fase gerak, Air diasamkan, Pengekstraksi, Larutan kesesuaian sistem, Larutan baku, Larutan uji, dan  Sistem kromatografi lakukan seperti tertera pada Penetapan kadar.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 10 µL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur semua respons puncak. Hitung persentase senyawa sejenis A irbesartan dalam tablet dengan rumus:

 

rU adalah respons puncak senyawa sejenis A irbesartan dari Larutan uji; rS adalah respons puncak irbesartan dari Larutan baku; CS adalah kadar Irbesartan BPFI dalam mg per mL Larutan baku dan CU adalah kadar irbesartan dalam mg per mL Larutan uji berdasarkan jumlah yang tertera pada etiket. Hitung persentase senyawa sejenis A benzotiadiazin dalam tablet dengan rumus:

rU adalah respons puncak senyawa sejenis A benzotiadiazin dari Larutan uji; rS adalah respons puncak hidroklortiazida dari Larutan baku; CS adalah kadar Hidroklorotiazida BPFI dalam mg per mL Larutan baku; CU adalah kadar hidroklorotiazida dalam mg per mL Larutan uji berdasarkan jumlah yang tertera pada etiket dan F adalah faktor respons relatif seperti tertera pada Tabel. Hitung persentase cemaran laindalam tablet dengan rumus:

ri adalah respons puncak masng-masing cemaran lain dari Larutan uji dan rT adalah total respons puncak selain puncak hidroklortiazida dan senyawa sejenis A benzotiadiazin dari Larutan uji. Masing-masing cemaran dan total cemaran tidak lebih dari batas yang tertera pada Tabel.

 

Tabel 

Cemaran

Waktu retensi relatif

Faktor respons relatif

Batas

(%)

Senyawa sejenis A benzotiadiazin

0,15

1,3

1,0

Hidroklorotiazida

0,18

-

-

Senyawa sejenis A irbesartan

0,86

1,0

0,3

Irbesartan

1,00

-

-

Cemaran lain

-

1,0

0,2

Total cemaran

-

-

1,5

 

Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Dapar Timbang 1,36 g kalium fosfat monobasa P, larutkan dalam 900 mL air, tambahkan 2 mL trietilamin P, atur pH hingga 3,0 ± 0,1 dengan penambahan asam fosfat P, encerkan dengan air hingga 1000 mL.

    Fase gerak Campuran asetonitril P-metanol P-Dapar (13:20:67). Saring dan awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Air diasamkan Pada sejumlah air atur pH hingga 2,0 ± 0,1 dengan penambahan asam fosfat P (atau jika perlu natrium hidroksida P).

    Pengekstraksi Campuran metanol P- Air diasamkan (7:3).

    Larutan baku persediaan irbesartan Timbang saksama sejumlah Irbesartan BPFI, masukkan ke dalam labu tentukur yang sesuai, larutkan dengan metanol P sejumlah 20% volume labu, encerkan dengan Pengekstraksi hingga kadar lebih kurang 0,6 mg per mL. Sonikasi selama 2 menit.

    Larutan baku persediaan hidroklorotiazida Timbang saksama lebih kurang 20 mg Hidroklorotiazida BPFI, masukkan ke dalam labu tentukur yang sesuai, larutkan dengan metanol P sejumlah 5% volume labu, encerkan dengan Pengekstraksi hingga kadar lebih kurang 0,1 mg per mL. Sonikasi selama 2 menit.

    Larutan baku persediaan senyawa sejenis A irbesartan Timbang saksama sejumlah Senyawa Sejenis A Irbesartan BPFI, larutkan, dan encerkan dengan metanol P hingga kadar lebih kurang 0,1 mg per mL. Sonikasi selama 2 menit.

    Larutan baku persediaan senyawa sejenis A benzotiazida Timbang saksama sejumlah Senyawa Sejenis A benzotiazida BPFI, larutkan, dan encerkan dengan metanol P hingga kadar lebih kurang 0,05 mg per mL. Sonikasi selama 2 menit.

    Larutan baku Pipet sejumlah Larutan baku persediaan irbesartan dan Larutan baku persediaan hidroklorotiazida, encerkan dengan Pengekstraksi hingga kadar irbesartan dan hidroklorotiazida berturut-turut lebih kurang 0,24 mg per mL dan 0,02 mg per mL.

    Larutan kesesuaian sistem Pipet dan encerkan dari larutan baku persediaan yang telah dibuat di atas hingga kadar irbesartan, hidroklorotiazida, senyawa sejenis A irbesartan dan senyawa sejenis A benzotiadiazin berturut-turut 0,05 mg per mL; 0,005 mg per mL; 1,0 µg per mL dan 3,0 µg per mL.

    Larutan uji persediaan Masukkan tidak kurang dari 5 tablet ke dalam labu tentukur yang sesuai, tambahkan Air diasamkan sejumlah 30% volume labu, sonikasi hingga tablet hancur. Tambahkan metanol P hingga 90% volume labu, sonikasi selama 5 menit dan kocok. Encerkan dengan metanol P, saring melalui penyaring membran dengan porositas 0,45 µm. Kadar irbesartan lebih kurang 0,75 mg per mL.

    Larutan uji Pipet sejumlah Larutan uji persediaan, encerkan dengan Pengekstraksi hingga diperoleh kadar irbesartan lebih kurang 0,225 mg per mL. [Catatan Kadar hidroklorotiazida dapat bervariasi tergantung perbandingan antara irbesartan dengan hidroklorotiazida di dalam tablet.]

    Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 220 nm dan kolom 4,6 mm x 25 cm berisi bahan pengisi L10 dengan ukuran partikel 5 mm. Laju alir lebih kurang 1,5 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan kesesuaian sistem, rekam kromatogram, dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: resolusi, R, antara puncak irbesartan dengan puncak senyawa sejenis A irbesartan; dan antara hidroklorotiazida dengan senyawa sejenis A benzotiadiazin masing-masing tidak kurang dari 1,7. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram, dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: simpangan baku relatif masing-masing puncak irbesartan dan hidroklorotiazida pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 1,5%.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 10 µL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur respons puncak utama. Hitung persentase masing-masing irbesartan, C25H28N6O, dan hidroklorotiazida, C7H8ClN3O4S2, dalam tablet dengan rumus:

rU dan rS berturut-turut adalah respons puncak masing-masing irbesartan atau hidroklorotiazida dari Larutan uji dan Larutan baku; CS adalah kadar Irbesartan BPFI atau Hidroklorotiazida BPFI dalam mg per mL Larutan baku dan CU adalah kadar irbesartan atau hidroklorotiazida dalam mg per mL Larutan uji berdasarkan jumlah yang tertera pada etiket.

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup baik.