Tablet Isosorbid Mononitrat


Isosorbide Mononitrate Tablet

Tablet Isosorbid Mononitrat mengandung Isosorbid Mononitrat, C6H9NO6, tidak kurang dari 90,0% dan tidak lebih dari 110,0% dari jumlah yang tertera pada etiket.

 

Baku pembanding Isosorbid BPFI; Untuk penggunaan kuantitatif lakukan penetapan kadar air secara Titrimetri. Setelah ampul dibuka simpan dalam wadah tertutup rapat; [Catatan Baku pembanding berikut adalah campuran kering dari suatu zat aktif dan zat tambahan yang sesuai untuk penanganan yang aman. Untuk penggunaan kuantitatif, hitung konsentrasi zat aktif berdasarkan pada kandungan yang tertera pada etiket.] Isosorbid Dinitrat Encer BPFI [Perhatian Zat yang tidak diencerkan, mudah meledak dan dapat meledak karena benturan atau pemanasan berlebih.] Campuran ini mengandung isosorbid dinitrat 25% dalam manitol. Tidak boleh dikeringkan sebelum digunakan. Simpan dalam wadah tertutup rapat dan terlindung dari panas berlebih. Isosorbid Mononitrat EncerBPFI. Senyawa Sejenis A Isosorbid Mononitrat Encer BPFI.

 

Identifikasi

    A. Lakukan penetapan seperti tertera pada Identifikasi secara Kromatografi Lapis Tipis <281>.

    Fase gerak Campuran kloroform P-metanol P (95:5).

    Penjerap Silika gel P.

    Penampak bercak Larutkan 1 g kanji P dalam 100 mL air mendidih, dinginkan, tambahkan 0,5 g kalium iodida P, aduk sampai larut.

    Larutan baku Larutkan Isosorbid Mononitrat Encer BPFI dalam etanol mutlak P hingga kadar lebih kurang 0,5 mg per mL.

    Larutan uji Timbang dan serbukkan tidak kurang dari 20 tablet. Timbang sejumlah serbuk setara dengan lebih kurang 120 mg isosorbid mononitrat, masukkan ke dalam wadah yang sesuai, tambahkan 50 mL etanol mutlak P, sonikasi selama 10 menit, sentrifus. Encerkan secara kuantitatif 10 bagian beningan dengan 50 bagian etanol mutlak P.

    Prosedur Totolkan secara terpisah 20 µL Larutan uji dan Larutan baku pada lempeng kromatografi. Masukkan lempeng ke dalam Bejana kromatograf yang berisi Fase gerak. Biarkan Fase gerak merambat hingga tiga per empat tinggi lempeng. Angkat lempeng dan tandai batas rambat, biarkan  lempeng kering di udara. Amati lempeng di bawah cahaya ultraviolet 254 nm dan tandai bercak yang sesuai dengan  Larutan baku. Semprot bercak dengan penampak bercak dan sinari dengan cahaya ultraviolet 254 nm selama lebih kurang 10 menit. Bercak isosorbid mononitrat dan nitrat-nitrat lain terlihat sebagai bercak ungu dengan latar belakang putih sampai ungu muda.

    B. Waktu retensi puncak utama kromatogram Larutan uji sesuai dengan Larutan baku seperti diperoleh pada Penetapan kadar.

Disolusi <1231>

    Media disolusi: 900 mL air.

    Alat tipe 2: 50 rpm.

    Waktu: 15 menit.

    Lakukan penetapan jumlah C6H9NO6, yang terlarut dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Fase gerak Lakukan seperti tertera pada Penetapan kadar.

    Larutan baku Timbang saksama lebih kurang 20 mg Isosorbid mononitrat encer BPFI, masukkan ke dalam labu tentukur 200-mL, larutkan dan encerkan dengan Media disolusi sampai tanda. Pipet 20 mL larutan ke dalam labu tentukur 100-mL dan encerkan dengan Media disolusi sampai tanda.

    Larutan uji Gunakan sejumlah alikot, saring melalui penyaring dengan porositas 0,45 ?m, buang beberapa mL filtrat pertama.

    Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada Kromatografi <931>. Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 220 nm dan kolom 4,6 mm x 25 cm berisi bahan pengisi L1. Laju alir lebih kurang 1 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 1,5%.

    Prosedur Lakukan seperti tertera pada Penetapan kadar. Hitung persentase isosorbid mononitrat, C6H9NO6 yang terlarut dengan rumus: 

CS adalah kadar Isosorbid mononitrat encer BPFI dalam mg per mL Larutan baku; LC adalah jumlah dalam mg per tablet yang tertera pada etiket; rU dan rS berturut-turut adalah respons puncak Larutan uji dan Larutan baku; 900 adalah volume media disolusi dalam mL; 100 adalah faktor konversi terhadap persentase.

Toleransi Dalam waktu 15 menit harus larut tidak kurang dari 80% (Q) C6H9NO6 dari jumlah yang tertera pada etiket.

 

Keseragaman sediaan <911> Memenuhi syarat Keseragaman kandungan.

 

Cemaran organik

    UJI 1

    Lakukan Kromatografi lapis tipis seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Fase gerak, Penjerap, Larutan baku 1, Larutan baku 2, Larutan baku 3 dan volume penotolan Lakukan seperti tertera pada UJI 1 dalam Senyawa sejenis pada Isosorbid Mononitrat Encer.

    Larutan uji Timbang dan serbukkan tidak kurang dari 20 tablet. Timbang saksama sejumlah serbuk tablet setara dengan lebih kurang 100 mg isosorbid mononitrat, masukkan ke dalam wadah yang sesuai, tambahkan 20,0 mL etanol mutlak P, sonikasi selama 10 menit dan sentrifus. Gunakan beningan.

    Penampak bercak Larutkan 1:25 g kalium permanganat P dan 10 g natrium hidroksida P dalam 500 mL air. Larutan ini dibuat segar untuk tiap lempeng.

    Prosedur Totolkan secara terpisah 20 µL Larutan uji, semua Larutan baku pada lempeng kromatografi. Masukkan lempeng ke dalam Bejana kromatograf yang berisi Fase gerak. Biarkan Fase gerak merambat hingga tiga per empat tinggi lempeng. Angkat lempeng dan tandai batas rambat, biarkan  lempeng kering dengan aliran udara hangat selama lebih kurang 10 menit, masukkan lempeng dalam penampak bercak dan panaskan pada suhu 105° selama 5 menit. Beberapa bercak yang diperoleh pada kromatogram Larutan uji dengan harga Rf  yang sesuai dengan bercak yang diperoleh pada kromatogram semua Larutan baku, tidak lebih intensif dari bercak yang diperoleh pada kromatogram Larutan baku 3: masing-masing cemaran tidak lebih dari 1,0%. Jika intensitas bercak yang diperoleh pada kromatogram Larutan uji hampir sama seperti bercak yang diperoleh dalam kromatogram Larutan baku 3, encerkan Larutan uji dengan etanol mutlak P (1:1), ulangi uji dan bandingkan intensitas bercak isosorbid dari Larutan uji encer dengan intensitas bercak dari semua Larutan baku yang telah dikoreksi tingkat persentasenya sesuai pengenceran Larutan uji.

 

    UJI 2

    Senyawa sejenis A isosorbid mononitrat dan isosorbid dinitrat masing-masing tidak lebih dari 0,5%. Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Fase gerak, Larutan resolusi dan Larutan uji Lakukan seperti tertera pada Penetapan kadar.

    Larutan baku senyawa sejenis A isosorbid mononitrat persediaan Timbang saksama sejumlah Senyawa Sejenis A Isosorbid Mononitrat Encer BPFI, larutkan dan encerkan secara kuantitatif dan jika perlu bertahap dengan metanol P hingga kadar lebih kurang 0,1 mg per mL.

    Larutan baku isosorbid dinitrat persediaan Timbang saksama sejumlah Isosorbid Dinitrat Encer BPFI, larutkan dalam metanol P, sonikasi dan jika perlu hangatkan. Encerkan secara kuantitatif dan jika perlu bertahap dengan metanol P hingga kadar lebih kurang  0,1 mg per mL.

    Larutan baku Timbang saksama sejumlah Isosorbid Mononitrat Encer BPFI, masukkan ke dalam labu tentukur yang sesuai. Larutkan dalam air, tambahkan secara kuantitatif sejumlah volume Larutan baku senyawa sejenis A isosorbid mononitrat persediaan dan Larutan baku isosorbid dinitrat persediaan, encerkan dengan air hingga kadar isosorbid mononitrat, senyawa sejenis A isosorbid mononitrat dan isosorbid dinitrat berturut-turut lebih kurang 0,1 mg per mL; 0,0005 mg per mL dan 0,0005 mg per mL. Saring larutan, buang beberapa mL filtrat pertama.

    Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada Kromatografi <931>. Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 220 nm dan kolom 4,6 mm x 25 cm berisi bahan pengisi L1. Laju alir lebih kurang 1 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan resolusi, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: resolusi, R, antara puncak senyawa sejenis A isosorbid mononitrat dan puncak isosorbid mononitrat tidak kurang dari 1,5. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 10% untuk puncak senyawa sejenis A isosorbid mononitrat dan isosorbid dinitrat.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 50 µL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf. Rekam kromatogram dan ukur respons puncak utama. Bandingkan respons puncak cemaran yang diperoleh dari Larutan uji dan Larutan baku. Respons puncak rata-rata cemaran Larutan uji kurang dari atau sama dengan respons puncak rata-rata dari puncak yang sama Larutan baku.

 

Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Fase gerak Buat campuran air-metanol P (7:3), saring dan awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Larutan resolusi Buat larutan Isosorbid Mononitrat Encer BPFI dan Senyawa Sejenis A Isosorbid Mononitrat Encer BPFI dengan kadar masing-masing lebih kurang 0,0005 mg per mL.

    Larutan baku Timbang saksama sejumlah Isosorbid Mononitrat Encer BPFI, larutkan dan encerkan secara kuantitatif dan jika perlu bertahap dengan air, hingga kadar lebih kurang 0,1 mg per mL. Saring melalui penyaring dengan porositas 0,45 mm atau lebih kecil.

    Larutan uji Timbang dan serbukkan tidak kurang dari 20 tablet. Timbang saksama sejumlah serbuk tablet setara dengan lebih kurang 20 mg isosorbid mononitrat, masukkan ke dalam labu tentukur 200-mL, tambahkan 100 mL air, sonikasi selama 10 menit, encerkan dengan air sampai tanda. Saring melalui penyaring dengan porositas 0,45 mm atau lebih kecil.

    Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada Kromatografi <931>. Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 220 nm dan kolom 4,6 mm x 25 cm berisi bahan pengisi L1. Laju alir lebih kurang 1 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan resolusi, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: resolusi, R, antara puncak senyawa sejenis A isosorbid mononitrat dan puncak isosorbid mononitrat tidak kurang dari 1,5. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 1,5%.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 50 µL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf. Rekam kromatogram dan ukur respons puncak utama. Hitung jumlah dalam mg isosorbid mononitrat, C6H9NO6, dalam serbuk tablet yang digunakan dengan rumus:

C adalah kadar isosorbid mononitrat dalam mg per mL Larutan baku; rU dan rS adalah respons puncak Larutan uji dan Larutan baku.

 

Wadah dan penyimpanan  Dalam wadah tertutup rapat. Simpan pada suhu antara 20° dan 30°.