Azitromisin Untuk Suspensi Oral


AZITROMISIN UNTUK SUSPENSI ORAL
Azithromycin for Oral Suspension

Azitromisin untuk Suspensi Oral adalah campuran kering dari Azitromisin dan satu atau lebih dapar, pemanis, pengencer, zat anti kempal (anticaking agent) dan perisa. Azitromisin untuk Suspensi Oral mengandung azitromisin, C38H70N2O12, tidak kurang dari 90,0% dan tidak lebih dari 110,0% dari jumlah yang tertera pada etiket. 

Baku pembanding Azitromisin BPFI; tidak boleh dikeringkan. Simpan dalam wadah tertutup rapat dalam lemari pembeku. Senyawa sejenis F Azitromisin BPFI, C38H70N2O13;  762,97. Desosaminilazitromisin BPFI; C30H58N2O9; 590,79.

Identifikasi Waktu retensi puncak utama kromatogram Larutan uji sesuai dengan Larutan baku seperti yang diperoleh pada Penetapan kadar.

Keseragaman sediaan <911> Memenuhi syarat. Untuk sediaan dalam wadah dosis tunggal.

Volume terpindahkan <1261> Memenuhi syarat.

pH <1071> Antara 9,0 dan 11,0 untuk sediaan yang dikemas dalam wadah dosis tunggal: lakukan penetapan menggunakan suspensi terkonstitusi seperti yang tertera pada etiket; antara 8,5 dan 11,0 untuk sediaan yang dikemas dalam wadah dosis ganda: lakukan penetapan menggunakan suspensi terkonstitusi seperti yang tertera pada etiket. 

Tambahan Persyaratan
Disolusi <1231> [Catatan Larutan mengandung azitromisin stabil hingga 12 jam pada suhu 10o] Media disolusi: 900mL dapar natrium fosfat pH 6,0. 

Alat tipe 2: 50 rpm.
Waktu: 30 menit.

Prosedur  Lakukan penetapan jumlah C38H72N2O12 yang terlarut dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

Larutan A Larutkan 8,7 g dikalium hidrogenfosfat anhidrat P dalam 1000 mL air. Atur pH hingga 8,2 menggunakan larutan kalium hidroksida P atau asam ortofosfat P encer.

Fase gerak Campuran Larutan A - asetonitril P (35:65). Saring dan awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi <931>.

Larutan baku persediaan Timbang saksama sejumlah Azitromisin BPFI, masukkan ke dalam labu tentukur yang sesuai. Tambahkan sejumlah volume asetonitril P lebih kurang 5% volume labu tentukur, sonikasi dalam tangas air dingin selama 5 menit hingga larut sempurna. Encerkan dengan Media disolusi sampai tanda. Larutan ini mengandung Azitromisin BPFI 0,55 mg per mL. 

Larutan baku Pipet sejumlah Larutan baku persediaan, ke dalam labu tentukur yang sesuai, encerkan dengan Media disolusi sampai tanda. Larutan mengandung azitromisin 0,22 mg per mL.

Larutan uji Gunakan alikot yang telah disaring menggunakan penyaring yang sesuai.

Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 210 nm dan kolom 4,6 mm × 15 cm berisi bahan pengisi L1, dengan ukuran partikel 5 μm. Laju alir lebih kurang 2,0 mL per menit. Pertahankan suhu kolom pada 50° dan suhu “autosampler” pada 10°. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: faktor ikutan tidak lebih dari 2,0 dan simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 2,0%.

Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 100 µL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram selama tidak kurang dari 2 kali waktu retensi azitromisin dan ukur respons puncak utama. Hitung persentase azitromisin, C38H72N2O12, yang terlarut dengan rumus:

rU dan rS berturut-turut adalah respons puncak azitromisin dalam Larutan uji dan Larutan baku; CS adalah kadar Azitromisin BPFI dalam mg per mL Larutan baku; L adalah jumlah azitromisin dalam mg per 5 mL seperti tertera pada etiket; D adalah faktor pengenceran, hanya jika larutan uji diencerkan; d adalah bobot jenis sampel dalam g per mL; W adalah bobot suspensi oral yang digunakan dalam g; dan V adalah volume media disolusi (900 mL).

Toleransi Dalam waktu 30 menit harus larut tidak kurang dari 75% (Q) C38H72N2O12, dari jumlah yang tertera pada etiket.

Tambahan persyaratan
Cemaran organik Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

Larutan A Buat larutan 1,8 g dinatrium hydrogen fosfat dihidrat P dalam 1000 mL air. Atur pH hingga 8,9 menggunakan asam ortofosfat P encer. Saring dan awaudarakan.

Larutan B Campuran asetonitril P - metanol P (75:25). Saring dan awaudarakan.

Fase gerak Gunakan variasi campuran Larutan A dan Larutan B seperti tertera pada Sistem kromatografi.

Dapar Larutkan 1,73 g ammonium dihidrogenfosfat P dalam 1000 mL air, atur pH hingga 10,0 ± 0,05 dengan penambahan larutan ammonia P.

Pengencer Buat campuran Dapar – metanol P – asetonitril P (35:35:30).

Larutan baku Timbang saksama sejumlah Azitromisin BPFI, larutkan dan encerkan dengan Pengencer hingga kadar lebih kurang 0,04 mg per mL. Jika perlu lakukan sonikasi dalam tangas air dingin untuk melarutkan.

Larutan uji Konstitusikan azitromisin untuk suspensi oral seperti yang tertera pada etiket. Ukur saksama sejumlah suspensi setara dengan 400,0 mg azitromisin, masukkan ke dalam labu tentukur 100- mL. Tambahkan 70 mL Pengencer, sonikasi dalam tangas air dingin selama 15 menit. Encerkan dengan Pengencer sampai tanda, saring menggunakan penyaring membran porositas 0,45 µm.

Larutan kesesuaian sistem Timbang saksama masing-masing sejumlah Senyawa sejenis F Azitromisin BPFI dan Desosaminilazitromisin BPFI, larutkan dan encerkan dalam Pengencer hingga kadar berturut-turut lebih kurang 0,015 mg per mL dan 0,025 mg per mL.

Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 210 nm dan kolom 4,6 mm × 25 cm berisi bahan pengisi L1, dengan ukuran partikel 5 μm. Laju alir lebih kurang 0,9 mL per menit. Pertahankan suhu kolom pada 60° dan suhu “autosampler” pada 10°. Kromatograf diprogram sebagai berikut:

Waktu (menit)   

Larutan A (%)    

Larutan B (%)    

0

50

50

25

45

55

30

40

60

80

25

75

81

50

50

90

50

50

Lakukan kromatografi terhadap Larutan kesesuaian sistem, ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: resolusi, R, antara desoaminilazitromisin dan senyawa sejenis F azitromisin tidak kurang dari 1,5. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 5,0%. 

Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 100 mL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram selama tidak kurang dari 2 kali waktu retensi azitromisin dan ukur semua respons puncak. Hitung persentase masing-masing cemaran dalam azitromisin untuk suspensi oral dengan rumus:

ri adalah respons puncak masing-masing cemaran dari Larutan uji; rs adalah respons puncak azitromisin dari Larutan baku; CS adalah kadar Azitromisin BPFI dalam mg per mL Larutan baku; CU adalah kadar azitromisin dalam mg per mL Larutan uji; P adalah potensi Azitromisin BPFI dalam µg per mg; F1 adalah faktor koreksi, 0,001 mg per µg; F2 adalah faktor respon relatif seperti tertera pada Tabel. Masing-masing cemaran dan total cemaran tidak lebih dari batas yang tertera pada Tabel. Abaikan puncak dengan waktu retensi relatif kurang dari 0,29 dan lebih dari 1,31. 

Tabel

Nama

Waktu Retensi

Relatif 

Faktor Respons

Relatif

Batas (%)

Azitromisin-N-oksida

0,29

0,43

0,50

3’-(N,N-Didemetil)-3’-

  N-formilazitromisin                                                    

0,37

1,7

0,50

3’-(N,N-

Didemetil)azitromisin

  (aminoazitromisin)                                                     

 

0,43

 

1,0

 

0,50

Senyawa sejenis F

  azitromisin                                                                

0,51

3,8

0,50

Desosaminilazitromisin

0,54

1,0

0,30

N-Dimetilazitromisin

0,61

1,0

0,50

Azitromisin C (3’’-O-

  demetilazitromisin)                                                    

0,73

-

-

3’-De(dimetilamino)-

  3’-oksoazitromisin                                                     

0,76

1,5

0,5

Azaeritromisin A

0,83

-

-

Cemaran spesifik tidak diidentifikasi (specified

  unidentified )                                                              

 

0,92

 

-

 

-

Azitromisin

1,0

-

-

2-Desetil-2- propilazitromisin

1,23

-

-

3’-N-Demetil-3’-N-[(4-

metilfenil)sulfonil]azitr

  omisin                                                                       

 

1,26

 

-

 

-

3-Deoksiazitromisin

  (azitromisin B)                                                           

1,31

-

-

Cemaran lain tidak

  spesifik hasil degradasi                                                

-

1,0

0,20

Total cemaran

-

-

3,5

Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>. [Catatan Larutan mengandung azitromisin stabil hingga 12 jam pada suhu 10°]  

Larutan A Larutkan 8,7 g dikalium hidrogenfosfat anhidrat P dalam 1000 mL air. Atur pH hingga 8,2 menggunakan larutan kalium hidroksida P atau asam ortofosfat P encer.

Fase gerak Campuran Larutan A - asetonitril P (3:7). Saring dan awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi <931>. Pengencer Buat campuran asetonitril P – metanol P – air (4:4:2). 

Larutan baku Timbang saksama sejumlah Azitromisin BPFI, larutkan dan encerkan dengan Pengencer hingga kadar lebih kurang 0,6 mg per mL. Jika perlu lakukan sonikasi dalam tangas air dingin untuk melarutkan.

Larutan uji Konstitusikan azitromisin untuk suspensi oral seperti yang tertera pada etiket. Ukur saksama sejumlah suspensi, masukkan ke dalam labu tentukur yang sesuai. Tambahkan sejumlah volume Pengencer lebih kurang 50% volume labu tentukur, sonikasi dalam tangas air dingin sambil dikocok selama 20 menit. Encerkan dengan Pengencer sampai tanda, saring menggunakan penyaring membran porositas 0,45 µm. Larutan mengandung azitromisin 0,6 mg per mL.

Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 210 nm dan kolom 4,6 mm × 25 cm berisi bahan pengisi L1, dengan ukuran partikel 5 μm. Laju alir lebih kurang 2,0 mL per menit. Pertahankan suhu kolom pada 30° dan suhu “autosampler” pada 10°. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: faktor ikutan tidak lebih dari 2,0 dan simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 2,0%.

Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 50 mL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram selama tidak kurang dari 2 kali waktu retensi azitromisin dan ukur respons puncak utama. Hitung persentase azitromisin, C38H72N2O12, dalam azitromisin untuk suspensi oral dengan rumus:

alkrU dan rS berturut-turut adalah respons puncak azitromisin dalam Larutan uji dan Larutan baku; CS adalah kadar Azitromisin BPFI dalam mg per mL Larutan baku; CU adalah kadar azitromisin dalam mg per mL Larutan uji berdasarkan jumlah yang tertera pada etiket; P adalah potensi azitromisin dalam µg per mg Azitromisin BPFI; F adalah faktor konversi, 0,001 mg per µg.

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat.