[CatatanDalam bab ini, satuan dan satuan sediaan adalah sinonim.]
Untuk menjamin konsistensi satuan sediaan, masingmasing satuan dalam bets harus mempunyai kandungan zat aktif dalam rentang sempit yang mendekati kadar yang tertera pada etiket. Satuan sediaan didefinisikan sebagai bentuk sediaan yang mengandung dosis tunggal atau bagian dari suatu dosis zat aktif pada masing-masing satuan.Persyaratan keseragaman sediaan tidak berlaku untuk suspensi, emulsi, atau gel dalam wadah satuan dosis yang ditujukan untuk penggunaan secara eksternal pada kulit.
Keseragaman sediaan didefinisikan sebagai derajat keseragaman jumlah zat aktif dalam satuan sediaan. Persyaratan yang ditetapkan dalam bab ini berlaku untuk masing-masing zat aktif yang terkandung dalam satuan sediaan yang mengandung satu atau lebih zat aktif, kecuali dinyatakan lain dalam farmakope.
Keseragaman sediaan ditetapkan dengan salah satu dari dua metode, yaitu Keragaman bobot dan Keseragaman kandungan (Tabel 1). Uji Keseragaman kandungan berdasarkan pada penetapan kadar masing-masing kandungan zat aktif dalam satuan sediaan untuk menentukan apakah kandungan masing-masing terletak dalam batasan yang ditentukan. Metode keseragaman kandungan dapat digunakan untuk semua kasus.
Uji Keragaman bobot diterapkan pada bentuk sediaan berikut:
(B1) Larutan dalam wadah satuan dosis dan dalam kapsul lunak;
(B2) Sediaan padat (termasuk serbuk, granuldan sediaan padat steril) yang dikemas dalam wadah dosis tunggal dan tidak mengandung zat tambahan aktif atau inaktif;
(B3) Sediaan padat (termasuk sediaan padat steril) yang dikemas dalam wadah dosis tunggal, dengan atau tanpa zat tambahan aktif atau inaktif, yang disiapkan dari larutan asal dan dibeku-keringkan dalam wadah akhir dan pada etiket dicantumkan metode pembuatan; dan
(B4) Kapsul keras, tablet tidak bersalut atau tablet salut selaput, mengandung zat aktif 25 mg atau lebih yang merupakan 25% atau lebih terhadap bobot, satuan sediaan atau dalam kasus kapsul keras, kandungan kapsul, kecuali keseragaman dari zat aktif lain yang tersedia dalam bagian yang lebih kecilmemenuhi persyaratan keseragaman kandungan.
Uji Keseragaman kandungan dipersyaratkan untuk semua bentuk sediaan yang tidak memenuhi kondisi di atas pada uji Keragaman bobot. Jika dipersyaratkan uji Keseragaman kandungan, industri dapat memenuhi persyaratan ini dengan melakukan uji Keragaman bobot jika simpangan baku relatif (SBR) kadardari zat aktif pada sediaan akhir tidak lebih dari 2%. Penetapan SBR ini berdasarkan data validasi proses dan pengembangan produk industri. SBR kadar adalah simpangan baku relatif kadar per satuan sediaan (b/b atau b/v)dengan kadar tiap satuan sediaan setara dengan hasil penetapan kadar tiapsatuan sediaan dibagi dengan bobot masing-masing satuan sediaan (Tabel 2). Jika sediaan diuji Keragaman bobo tseperti di atas, Keseragaman kandungan harus memenuhi syarat.
Tabel 1 Penggunaan Uji Keseragaman kandungan dan Uji Keragaman bobot untuk sediaan
Bentuk sediaan | Tipe | Sub tipe | Dosisdan perbandingan zat aktif | |
³ 25 mg dan ³ 25 % | < 25 mg atau < 25% | |||
Tablet | Tidak bersalut | Keragaman bobot | Keseragaman kandungan | |
Salut | Selaput | Keragaman bobot | Keseragaman kandungan | |
Lainnya | Keseragaman kandungan | Keseragaman kandungan | ||
Kapsul | Keras | Keragaman bobot | Keseragaman kandungan | |
Lunak | Suspensi, emulsi, atau gel | Keseragaman kandungan | Keseragaman kandungan | |
Larutan | Keragaman bobot | Keragaman bobot | ||
Sediaan padat dalam wadah dosis tunggal | Komponen tunggal | Keragaman bobot | Keragaman bobot | |
Multi komponen | Larutan beku kering dalam wadah akhir | Keragaman bobot | Keragaman bobot | |
Lainnya | Keseragaman kandungan | Keseragaman kandungan | ||
Larutan dalam wadah satuandosis dandalam kapsul lunak | Keragaman bobot | Keragaman bobot | ||
Lainnya | Keseragaman kandungan | Keseragaman kandungan |
Tabel 2
Variabel | Definisi | Kondisi | nilai |
X | Rata-rata dari masing-masing kandungan (X1,X2,...Xn) yang dinyatakan dalam persentase dari jumlah yang tertera padaetiket | ||
X1, X2, ..., Xn | Kandungan masing-masing satuan sediaan yang diuji, dinyatakan dalam persentase dari jumlah yang tertera pada etiket | ||
n | Jumlah contoh (jumlah satuan dalam contoh) | ||
k | Konstanta keberterimaan | Jika n = 10, maka k = | 2,4 |
Jika n = 30, maka k= | 2,0 | ||
s | Simpangan baku contoh | 1 / 2 é ån (x - X )2 ù ê i ú ê i=1 ú ê n -1 ú êë úû | |
SBR | Simpangan baku relatif (simpangan baku contoh yang dinyatakan dalam persentase rata-rata) | 100s X | |
M (kasus 1) yang digunakan jika T≤101,5 | Nilai rujukan |
Jika 98,5%≤ X ≤101,5%, maka |
M= X (NP =ks) |
Jika X <98,5%, maka | M = 98,5% (NP = 98,5 - X +ks) | ||
Jika X >101,5%, maka | M = 101,5% (NP = X -101,5% +ks) | ||
M (kasus 2) yang digunakan jika T> 101,5 | Nilai rujukan |
Jika 98,5%≤ X ≤T maka |
M= X (NP =ks) |
Jika X <98,5%, maka | M = 98,5% (NP = 98,5 - X +ks) | ||
Jika X >T maka | M = T % (NP = X -T+ks) | ||
Nilai keberterimaan (NP) | Rumus umum M - X + ks (perhitungan diatas dinyatakanuntuk kasus yang berbeda) | ||
L1 | Nilai keberterimaan maksimum yang diperbolehkan | L1 = 15,0 kecuali dinyatakan lain pada masing-masing monografi | |
L2 | Rentang deviasi maksimum dari tiap satuan sediaan yang diuji dari perhitungan nilai M | Pada bagian bawah, tidak ada satupun hasil satuan sediaan yang boleh kurang dari [1-(0,01)(L2)]M. Pada bagian atas tidak ada satupun hasil satuan sediaan yang boleh lebih besar dari [1+(0,01)(L2)]M (berdasarkan nilai L2= 25,0) | L2 = 25,0 kecuali dinyatakan lain dalam masing-masing monografi |
T | Nilai kandungan tiap satuan sediaan pada saat diproduksi, dinyatakan sebagai persentase dari jumlah yang tertera pada etiket. Untuk penggunaan pada farmakope, kecuali dinyatakan lain pada masing-masing monografi, T adalah 100,0%. Untuk tujuan produksi, T adalah nilai yang disetujui oleh industripada saat produksi. |
Keseragaman Kandungan
Ambil tidak kurang dari 30 satuan dan lakukan sepertiberikut untuk bentuk sediaan yang dimaksud. Jika prosedur yang digunakanuntuk penetapan kadar dan uji Keseragaman kandungan berbeda, diperlukan faktor koreksi yang akan digunakan untuk memperoleh hasil pengujian.
Sediaan padat Tetapkan kadar masing-masing 10 satuan menggunakan metode analisis yang sesuai. Hitung nilai keberterimaan. (Tabel 2).
Sediaan cair atau setengah padat Tetapkan kadar masing-masing 10 satuan menggunakan metode analisis yang sesuai. Lakukan penetapan kadar pada sejumlah tertentu bahan yang ditelah dikocok dan dipindahkan dari masing-masing wadah dalam kondisi penggunaanyang normal dannyatakan hasil sebagai dosis terbagi. Hitung nilai keberterimaan. (Tabel 2).
Perhitungan Nilai Keberterimaan Hitung nilai keberterimaan dengan rumus:
Keterangan seperti tercantum pada Tabel 2.
Keragaman Bobot
Lakukan penetapan kadar zat aktif pada contoh bets yang mewakili menggunakan metode analisis yang sesuai. Nilai ini disebut hasil A, dinyatakan dalam persen dari jumlah yang tertera pada etiket (seperti tertera pada Perhitungan nilai peneriman),dengan asumsi kadar (bobot zat aktif per bobot satuan sediaan) homogen. Ambil tidak kurang dari 30 satuan sediaan dan lakukan sepertiberikut untuk bentuk sediaan yang dimaksud.
Tablet tidak bersalut atau bersalut selaput Timbang saksama 10 tablet satu per satu. Hitung jumlah zat aktif dalam tiap tablet yang dinyatakan dalam persen dari jumlah yang tertera pada etiket darihasil Penetapan kadarmasingmasing tablet. Hitung nilai keberterimaan.
Kapsul keras Timbang saksama 10 kapsul satu per satu, beri identitas masing-masing kapsul. Keluarkan isi masing-masing kapsul dengan cara yang sesuai. Timbang saksama tiap cangkang kapsul kosong, dan hitung bobot bersih dari isi tiap kapsul dengan cara mengurangkan bobot cangkang kapsul dari masing-masing bobot bruto. Hitung jumlah zat aktif dalam tiap kapsul dari hasil Penetapan kadar masing-masing isi kapsul. Hitung nilai keberterimaan.
Kapsul lunak Timbang saksama 10 kapsul utuh satu per satu untuk memperoleh bobot kapsul, beri identitas tiap kapsul. Kemudian buka kapsul dengan alat pemotong bersih dan kering yang sesuai seperti gunting atau pisau tajam, keluarkan isi, dan bilas dengan pelarut yang sesuai. Biarkan sisa pelarut menguap dari cangkang kapsul pada suhu ruang dalam waktu lebih kurang 30 menit, lindungi terhadap penarikan atau kehilangan kelembaban. Timbang tiap cangkang kapsul, dan hitung bobot bersih isi kapsul. Hitung jumlah zat aktif dalam tiap kapsul dari hasil Penetapan kadar masing-masing isi kapsul. Hitung nilai keberterimaan.
Sediaan padat selain tablet dan kapsul Lakukan seperti tertera pada Kapsul keras,. Hitung nilai keberterimaan.
Sediaan cair Timbang saksama sejumlah cairan yang dikeluarkan dari 10 wadah satu per satu seperti penggunaan normal. Jika perlulakukan perhitungan kesetaraan volume setelahpenetapan bobot jenis. Hitung jumlah zat aktif dalam tiap wadah darihasil Penetapan kadar. Hitung nilai keberterimaan.
Perhitungan nilai keberterimaan Hitung nilai keberterimaan seperti pada uji Keseragaman kandungan, kecuali kandungan masing-masing satuan diganti dengan perkiraankandungan masingmasing sebagai berikut:
X1, X2,..., Xn | = | Perkiraanmasing-masing kandungandari satuan yang diuji, denganXi = wi x A/W |
w1, w2, ..., wn | = | Bobot masing-masing satuan yang diuji pada Keragaman bobot |
A | = | kandungan zat aktif (persen terhadap jumlah yang tertera pada etiket) yang diperoleh menggunakan metode analisa yang sesuai |
W | = | rata-rata dari bobot masing- masing satuan (w1, w2, ..., wn) |
KRITERIA
Gunakan kriteria berikut kecuali dinyatakan lain dalam masing-masing monografi.
Sediaan padat, setengah padat dan cair Keseragaman sediaan memenuhi syarat jika nilai keberterimaan 10 unit sediaan pertama kurang atau sama dengan L1%. Jika nilai keberterimaan lebih besar dari L1%, lakukan pengujian pada 20 unit sediaan tambahan, dan hitung nilai keberterimaan. Memenuhi syarat jika nilai keberterimaan akhir dari 30 unit sediaan lebih kecil atau sama dengan L1% dan tidak ada satu unitpun kurang dari [1 – (0,01)(L2)]M atau tidak satu unitpun lebih dari [1 + (0,01)(L2)]M seperti tertera pada Perhitungan nilai keberterimaan dalam Keseragaman kandungan atau Keragaman bobot. Kecuali dinyatakan lain L1 adalah 15,0 dan L2 adalah 25,0.