Sildenafil Sitrat


Tambahan monografi 
SILDENAFIL SITRAT
Sildenafil Citrate

1-[[3-(6,7-dihidro-1-metil-7-okso-3-propil-1H- pirazolo[4,3-d]pirimidin-5-il)-4- etoksifenil]sulfonil]-4-metilpiperazin sitrat (1:1) [171599-83-0]

C22H30N6O4S.C6H8O7                                                 BM 666,70

C22H30N6O4S [139755-83-2]                                       BM 474,58 

 

Sildenafil sitrat mengandung tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebih dari 102,0% C22H30N6O4S.C6H8O7, dihitung terhadap zat  anhidrat.

Pemerian Serbuk hablur putih atau hampir putih, agak higroskopik.

Kelarutan Sukar larut dalam air dan dalam metanol; praktis tidak larut dalam heksan.

Baku pembanding Sildenafil Sitrat BPFI; simpan dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya dan dalam lemari pendingin, higroskopik, Imidazol BPFI; Senyawa Sejenis A Sildenafil BPFI.

Identifikasi Spektrum serapan inframerah zat yang didispersikan dalam kalium bromida P, menunjukan maksimum hanya pada bilangan gelombang yang sama seperti pada Sildenafil sitrat BPFI.

Air <1031> Metode I Tidak lebih dari 2,5%.

Sisa pemijaran <301> Tidak lebih dari 0,1%; lakukan penetapan menggunakan 500 mg zat.

Imidazol Tidak lebih dari 0,1%. Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi lapis tipis seperti tertera pada Kromatografi <931>.

Pengencer Campuran metanol P-air-amonium hidroksida P (15:5:1).

Fase gerak Buat campuran metilen klorida P-etil asetat P-etanol P-amonium hidroksida P (50:30:20:1).

Larutan baku 1 Timbang saksama sejumlah Imidazol BPFI, larutkan dan encerkan dengan Pengencer hingga kadar lebih kurang 0,035 mg per mL.

Larutan baku 2 Pipet sejumlah volume Larutan baku 1, encerkan dengan Pengencer hingga kadar lebih kurang 0,0175 mg per mL.

Larutan uji Timbang saksama sejumlah zat, larutkan dan encerkan dengan Pengencer hingga kadar lebih kurang 17,5 mg per mL.

Larutan kesesuaian sistem Campur sejumlah volume sama Larutan uji dan Larutan baku 1.

Prosedur Totolkan masing-masing sejumlah volume (10 µL) Larutan kesesuaian sistem, Larutan baku 2 dan Larutan uji pada lempeng silika gel P. Masukkan lempeng ke dalam bejana kromatografi berisi Fase gerak, biarkan Fase gerak merambat hingga dua per tiga tinggi lempeng. Angkat lempeng, keringkan pada suhu 100º selama 15 menit, dinginkan. Paparkan lempeng dengan uap iodum P hingga tampak bercak warna coklat terang. Amati pada sinar UV 254 nm. Bercak yang sesuai dengan imidazol pada Larutan uji tidak lebih intensif dari bercak utama Larutan baku 2. [Catatan Faktor retardasi sitrat, imidazol, dan sildenafil berturut-turut lebih kurang 0; 0,25 dan 0,4]. 

Cemaran organik Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

Dapar, Fase gerak dan Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada Penetapan Kadar, kecuali lakukan kromatografi tiga kali waktu retensi sildenafil.

Larutan identifikasi Timbang saksama sejumlah Senyawa Sejenis A Sildenafil BPFI, larutkan dan encerkan dengan Fase gerak hingga kadar lebih kurang 7,5 µg per mL.

Larutan kesesuaian sistem Timbang saksama lebih kurang 70 mg zat, larutkan dalam 1 mL campuran hidrogen peroksida P dan asam format anhidrat P (2:1), diamkan selama tidak kurang 10 menit untuk menghasilkan sildenafil N-oksida, encerkan dengan Fase gerak sampai 250 mL.

Larutan uji Timbang saksama sejumlah zat, larutkan dan encerkan dengan Fase gerak hingga kadar lebih kurang 0,7 mg per mL.

Enceran larutan uji Pipet sejumlah volume Larutan uji, encerkan dengan Fase gerak hingga kadar lebih kurang 1,4 µg per mL.

Larutan sensitivitas Pipet sejumlah volume Enceran larutan uji, encerkan dengan Fase gerak hingga kadar lebih kurang 0,35 µg per mL.

Sistem   kromatografi    Lakukan    kromatografi terhadap Larutan kesesuaian sistem, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: resolusi, R, antara puncak sildenafil N-oksida dan sildenafil tidak kurang dari 2,5. Lakukan kromatografi terhadap Enceran larutan uji, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: faktor ikutan puncak sildenafil tidak lebih dari 1,5. Lakukan kromatografi terhadap Larutan sensitivitas, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: perbandingan “signal to noise” tidak kurang dari 10. [Catatan Waktu retensi relatif tertera pada Tabel]

Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 20 µL), Larutan identifikasi, Enceran larutan uji dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram selama 3 kali waktu retensi sildenafil dan ukur semua respons puncak. [Catatan Identifikasi senyawa sejenis A sildenafil menggunakan Larutan identifikasi]. Hitung persentase senyawa sejenis A sildenafil dan cemaran lain dalam zat dengan rumus:

ri adalah respons puncak dari senyawa sejenis A sildenafil atau cemaran lain dalam Larutan uji; rS adalah respons puncak sildenafil dari Enceran larutan uji; CS adalah kadar sildenafil sitrat dalam mg per mL Enceran larutan uji; CU adalah kadar sildenafil sitrat dalam mg per mL Larutan uji. Masing-masing cemaran dan total cemaran tidak lebih dari batas yang tertera pada Tabel.

Tabel

 Cemaran
Waktu retensi relatif   
Batas (%)
Sildenafil
1,0
-
Sildenafil N-oksida
1,2
-
Senyawa sejenis A Sildenafil   
1,7
0,3
Cemaran lain
-
0,10
Total cemaran lain
-
0,3
Total cemaran
-
0,5

Abaikan puncak lebih kecil dari 0,05%.

Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

Dapar Pipet 7 mL trietilamin P encerkan dengan air hingga 1000 mL. Aduk dan atur pH hingga 3,0±0,1 dengan penambahan asam fosfat P.

Fase gerak Campuran Dapar-metanol P- asetonitril P (58:25:17). Saring dan awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi <931>.

Larutan baku Timbang saksama sejumlah Sildenafil Sitrat BPFI, larutkan dan encerkan dengan Fase gerak hingga kadar lebih kurang 0,028 mg per mL.

Larutan uji Timbang saksama sejumlah zat larutkan dan encerkan dengan Fase gerak hingga kadar lebih kurang 0,028 mg per mL.

Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 290 nm, kolom 3,9 mm x 15 cm yang berisi L1 dengan ukuran partikel 5 mm. Pertahankan suhu kolom pada 30º. Laju alir lebih kurang 1 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: faktor ikutan tidak lebih dari 1,5 dan simpangan baku relatif pada enam kali penyuntikan ulang tidak lebih dari 0,85%.

Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 20 µL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur respons puncak. Hitung persentase sildenafil sitrat, C22H30N6O4S.C6H8O7, dengan rumus: 

rU dan rs berturut-turut adalah respons puncak utama Larutan uji dan Larutan baku; Cs adalah kadar Sildenafil Sitrat BPFI dalam mg per mL Larutan baku; CU adalah kadar sildenafil sitrat dalam mg permL Larutan uji

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah kedap udara. Simpan pada suhu ruang.