Silastatin Natrium


Tambahan monografi
SILASTATIN NATRIUM
Cilastatin Sodium

Natrium (Z)-7-[[(R)-2-amino-2- karboksietil]sulfanil]-2-[[[(1S)-2,2-dimetil- siklopropil]karbonil]amino]hepta-2-enoat [81129-83-1]

C16H25N2NaO5S                                        BM 380,4

Silastatin natrium mengandung tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebih dari 101,5% C16H25N2NaO5S, dihitung terhadap zat anhidrat bebas pelarut.

Pemerian Serbuk amorf putih atau kuning, higroskopis.

Kelarutan Sangat mudah larut dalam air dan dalam metanol; sukar larut dalam etanol anhidrat; sangat sukar larut dalam dimetilsulfoksida; praktis tidak larut dalam aseton dan dalam diklorometan 

Baku pembanding Silastatin Natrium BPFI; tidak boleh dikeringkan sebelum digunakan. Simpan dalam wadah asli dibawah suhu 5º ± 3º, terlindung dari cahaya. Gunakan segera setelah kemasan dibuka. Penggunaan ulang tidak dianjurkan.

Identifikasi

A. Spektrum serapan inframerah zat yang didispersikan dalam kalium bromida P, menunjukkan maksimum hanya pada bilangan gelombang yang sama seperti pada Silastatin Natrium BPFI.

B. Menunjukkan reaksi Natrium seperti tertera pada Uji Identifikasi Umum <291>

Warna dan Akromisitas <1291>Metode III Warna larutan tidak lebih intensif dari Larutan padanan W6. Lakukan penetapan menggunakan larutan 1,0% dalam air bebas karbondioksida P. 

Endotoksin bakteri <201> Tidak lebih dari 0,17 unit Endotoksin per mg silastatin natrium. [Catatan Persyaratan ini untuk Silastatin Natrium yang digunakan pada pembuatan sediaan parenteral tanpa proses lebih lanjut untuk penghilangan endotoksin bakteri.]

Rotasi optik <1081> +41,5º sampai +44,5º. Lakukan penetapan menggunakan larutan 10 mg per mL dalam asam hidroklorida P-metanol P (1:120).

pH <1071> Antara 6,5 dan 7,5. Lakukan penetapan menggunakan larutan 1,0% dalam air bebas karbondioksida P.

Air <1031> Tidak lebih dari 2,0%; lakukan penetapan menggunakan 500 mg zat.

Logam berat <371> Metode III Tidak lebih dari 20 bpj. Lakukan penetapan menggunakan 500 mg zat. 

Mesitil oksida, aseton dan metanol Mesitil oksida tidak lebih dari 0,4%, aseton tidak lebih dari 1,0% dan metanol tidak lebih dari 0,5%. Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi gas seperti tertera pada Kromatografi <931>.

Larutan baku internal Pipet 0,5 mL propanol P ke dalam labu tentukur 1000-mL, encerkan dengan air sampai tanda.

Larutan baku Pipet 2 mL aseton P, 0,5 mL metanol P dan 0,5 mL mesitil oksida P ke dalam labu tentukur 1000-mL, encerkan dengan air sampai tanda. Pipet 2 mL larutan, masukkan kedalam labu tentukur 10-mL, tambahkan 2,0 mL Larutan baku internal dan encerkan dengan air sampai tanda. Larutan ini mengandung 316 µg aseton, 79 µg metanol dan 86 µg mesitil oksida per mL

Larutan uji Timbang saksama lebih kurang 200 mg zat, masukkan ke dalam labu tentukur 10-mL, tambahkan 2,0 mL Larutan baku internal, encerkan dengan air sampai tanda.

Sistem kromatografi Kromatograf gas dilengkapi detektor ionisasi nyala dengan kolom 0,53 mm x 30 m berisi bahan pengisi G6. Gunakan nitrogen P sebagai gas pembawa, laju alir lebih kurang 9 mL per menit. Atur suhu kolom pada 50° sampai 2,5 menit; 50°-70° sampai 5 menit; dan pertahankan suhu kolom pada 70° sampai 5,5 menit. Pertahankan suhu injektor dan detektor pada 160° dan 220º

Cemaran organik Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

Larutan A Campuran asetonitril P–asam fosfat P 0,1% (30:70). Saring dan awaudarakan.

Larutan B Gunakan asam fosfat P 0,1%. Saring dan awaudarakan.

Fase gerak Gunakan variasi campuran Larutan A dan Larutan B seperti tertera pada Sistem kromatografi. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi <931>.

Larutan uji Timbang saksama lebih kurang 32 mg zat, larutkan dalam 20,0 mL air

Larutan sensitivitas Pipet 2 mL Larutan uji ke dalam labu tentukur 100-mL, encerkan dengan air sampai tanda. Pipet 5 mL larutan ini ke dalam labu tentukur 50-mL, encerkan dengan air sampai tanda.

Larutan pembanding Pipet 5 mL Larutan uji ke dalam labu tentukur 100-mL, encerkan dengan air sampai tanda. Pipet 5 mL larutan ini ke dalam labu tentukur 50-mL, encerkan dengan air sampai tanda.

Larutan baku 1 Timbang saksama lebih kurang 16 mg zat, larutkan dan encerkan dengan hidrogen peroksida P sampai 10,0 mL. Biarkan selama 30 menit. Pipet 1 mL larutan ini ke dalam labu tentukur 100-  mL, encerkan dengan air sampai tanda.

Larutan baku 2 Timbang saksama lebih kurang 32 mg mesitil oksida, masukkan ke dalam labu tentukur 100-mL, larutkan dan encerkan dengan air sampai tanda. Pipet 1 mL larutan ini ke dalam labu tentukur 50-mL, encerkan dengan air sampai tanda.

Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 210 nm dan kolom 4,6 mm x 25 cm berisi bahan pengisi L1 dengan ukuran partikel 5 μm. Pertahankan suhu kolom pada 50°. Laju alir lebih kurang 2,0 mL per menit. Kromatograf diprogram sebagai berikut:

 

Waktu (menit)

Larutan A (%)

Larutan B (%)

                  0

15

85

30

100

0

46

100

0

56

15

85

Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku 1 dan rekam respons puncak seperti tertera pada Prosedur: terdapat tiga puncak utama: dua puncak pertama (senyawa sejenis A silastatin) dapat terelusi tanpa pemisahan sempurna; faktor kapasitas dari puncak ketiga (silastatin) tidak kurang dari 10. Lakukan kromatografi terhadap Larutan sensitivitas dan rekam respons puncak seperti tertera pada Prosedur: perbandingan “signal to noise” tidak kurang dari 5,0.

Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 20 µL) Larutan sensitivitas, Larutan pembanding, Larutan baku 2 dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur semua respons puncak. Pada Larutan uji: respons puncak lain tidak lebih besar dari respons puncak utama pada Larutan pembanding (0,5%); jumlah respons puncak lain tidak lebih besar dari 2 kali respons puncak utama pada Larutan pembanding (1,0%). Abaikan respons puncak yang kurang dari respons puncak utama pada Larutan sensitivitas dan puncak yang sesuai dengan  puncak utama Larutan baku 2.  

Penetapan kadar Timbang saksama lebih kurang 300 mg zat, larutkan dalam 30 mL metanol P. Tambahkan 5 mL air dan asam hidroklorida 0,1 N sampai pH lebih kurang 3,0 dan titrasi dengan natrium hidroksida 0,1 N LV. Tetapkan titik akhir secara potensiometrik dengan membaca volume diantara tiga titik infleksi.

Tiap mL natrium hidroksida 0,1 N setara dengan 19,02 mg C16H25N2NaO5S

Wadah dan penyimpanan Simpan terlindung dari kelembapan, pada suhu tidak lebih dari 8°. Jika zat steril, simpan dalam wadah steril, kedap dan bersegel.

Penandaan Jika digunakan untuk pembuatan sediaan steril, pada etiket harus dinyatakan steril dan bebas endotoksin.