Injeksi Granisetron Hidroklorida


Tambahan Monografi
INJEKSI GRANISETRON HIDROKLORIDA
Granisetron Hydrochloride Injections

Injeksi granisetron hidroklorida adalah larutan steril granisetron hidroklorida dalam air untuk injeksi. Mengandung granisetron hidroklorida, setara dengan granisetron, C18H24N4O, tidak kurang dari 93,0% dan tidak lebih dari 107,0%, dari jumlah yang tertera pada etiket. Dapat mengandung pengawet yang sesuai.

Baku pembanding Granisetron Hidroklorida BPFI;tidak boleh dikeringkan, simpan pada wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya. Setelah dibuka, simpan di bawah aliran gas inert. Senyawa sejenis B Granisetron BPFI; Senyawa sejenis C Granisetron BPFI; Senyawa sejenis D Granisetron BPFI; Endotoksin BPFI; [Catatan bersifat pirogenik, penanganan vial dan isi harus hati-hati untuk menghindari kontaminasi]. Rekonstitusi semua isi, simpan larutan dalam lemari pendingin dan gunakan dalam waktu 14 hari. Simpan vial yang belum dibuka dalam lemari pembeku..

Identifikasi

  1. Lakukan Kromatografi lapis tipis seperti tertera pada Kromatografi <931>.

Penjerap Campuran silika gel P setebal 0,25 mm.

Fase gerak Buat campuran metilen klorida P- etanol P-air-amonium hidroksida P (60:40:5:2).

Larutan uji Gunakan larutan injeksi.

Larutan baku Timbang saksama sejumlah Granisetron Hidroklorida BPFI, larutkan dan encerkan dengan air atau etanol P hingga kadar granisetron sesuai dengan larutan uji. [Catatan Untuk menghitung kadar granisetron dalam larutan baku, gunakan bobot molekul granisetron 312,41 dan granisetron hidroklorida 348,87].

Prosedur Totolkan secara terpisah sejumlah volume Larutan baku dan Larutan uji mengandung granisetron setara dengan lebih kurang 4 sampai 5 µg pada lempeng kromatografi, keringkan lempeng di bawah aliran udara hangat selama lebih kurang 5 menit. Masukkan lempeng ke dalam bejana kromatografi berisi Fase gerak yang telah dijenuhkan, biarkan merambat hingga dua per tiga tinggi lempeng (lebih kurang 15 cm). Angkat lempeng, tandai batas rambat, keringkan di bawah aliran udara hangat, dan amati di bawah cahaya UV 254 nm: warna, ukuran dan Rf bercak utama kromatogram Larutan uji sesuai dengan Larutan baku.

  1. Waktu retensi puncak utama kromatogram Larutan uji sesuai dengan Larutan baku seperti yang diperoleh pada Penetapan kadar.

Endotoksin bakteri <201> Tidak lebih dari 25 unit Endotoksin FI per mg granisetron.

Sterilitas <71> Memenuhi syarat.

pH <1071> Antara 4,0 dan 6,0.

Bahan partikulat <751> Memenuhi syarat untuk Injeksi Volume Kecil.

Cemaran organik Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>. [Catatan Lakukan penetapan di bawah cahaya redup dan gunakan vial autosampler berwarna cokelat dan peralatan kaca aktinik rendah] Dapar, Fase gerak, Larutan kesesuaian sistem dan Sistem kromatografi Lakukan seperti pada Penetapan kadar.

Larutan baku Timbang saksama sejumlah Granisetron Hidroklorida BPFI, larutkan dan encerkan dengan air hingga kadar granisetron hidroklorida lebih kurang (0,11×L) mg per mL. L adalah jumlah dalam mg granisetron per mL injeksi yang tertera pada etiket.

Larutan uji Gunakan larutan injeksi.

Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 15/L mL, dengan L adalah jumlah dalam mg granisetron per mL injeksi yang tertera pada etiket) Larutan baku, dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram selama tidak kurang tiga kali waktu retensi puncak granisetron dan ukur semua respons puncak. Hitung persentase masing-masing cemaran dalam zat dengan rumus:

ri adalah respons puncak masing-masing cemaran dari Larutan uji; rS adalah respons puncak granisetron dari Larutan baku; CS adalah kadar Granisetron Hidroklorida BPFI dalam mg per mL Larutan baku; CU adalah kadar granisetron dalam mg per mL Larutan uji; F adalah faktor respons relatif yang tertera pada Tabel; 312,41 dan 348,87 berturut-turut adalah bobot molekul granisetron dan granisetron hidroklorida. Masing-masing cemaran tidak lebih dari yang tertera pada Tabel. Abaikan puncak senyawa sejenis A granisetron dengan waktu retensi lebih kurang 0,5 sampai 0,6. Abaikan puncak cemaran kurang dari 0,1%.

Tabel

Senyawa
Waktu retensi relatif
Faktor Respons Relatif
Batas (%)
Senyawa sejenis A granisetron
0,5-0,6
-
-
Senyawa sejenis B granisetron                                 
0,7
0,8
-
Granisetron
1,0
-
-
Senyawa sejenis C  granisetron                                          
1,2
1,0
0,7
Senyawa sejenis D
  granisetron                                                                 
2,1-2,3
1,5
-
Cemaran lain
-
-
0,5
Total cemaran spesifik                                                                      
-
-
1,3

Syarat lain Memenuhi syarat seperti tertera padaInjeksi.

Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>. [Catatan Lakukan penetapan pada cahaya redup dan gunakan vial autosampler cokelat dan gelas kaca aktinik rendah]

Dapar Timbang 15,6 g natrium fosfat dihidrat monobasa P, larutkan dalam 900 mL air, atur pH hingga 2,0 dengan penambahan asam ortofosfat P, encerkan dengan air hingga 1000 mL.

Fase gerak Buat campuran Dapar-metanol P-tetrahidrofuran P (75:24:1,1), saring dan awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi <931>.

Larutan kesesuaian sistem Timbang saksama masing-masing sejumlah Granisetron Hidroklorida BPFI, Senyawa Sejenis B Granisetron BPFI, Senyawa Sejenis C Granisetron BPFI, Senyawa Sejenis D Granisetron BPFI, larutkan dan encerkan dengan campuran air- metanol P (75:25) hingga kadar masing-masing zat lebih kurang 0,1 mg per mL. Encerkan larutan dengan air hingga kadar masing-masing lebih kurang L µg per mL. L adalah jumlah dalam mg granisetron per mL injeksi yang tertera pada etiket.

Larutan baku Timbang saksama sejumlah Granisetron Hidroklorida BPFI, larutkan dan encerkan dengan air hingga kadar granisetron hidroklorida lebih kurang (0,11×L) mg per mL. L adalah jumlah dalam mg granisetron per mL injeksi yang tertera pada etiket.

Larutan uji Encerkan larutan injeksi (1:10).

Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada Kromatografi <931>. Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 300 nm dan kolom 4,6 mm x 15 cm berisi bahan pengisi L1 polar encapped” dengan ukuran partikel 4 mm. Laju alir lebih kurang 1,2 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan kesesuaian sistem, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: resolusi, R, antara puncak granisetron dan senyawa sejenis C granisetron tidak kurang dari 2. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: faktor ikutan puncak granisetron tidak lebih dari 3; simpangan baku relatif pada enam kali penyuntikan ulang tidak lebih dari 2,0%.

Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 15/L mL, dengan L adalah jumlah dalam mg granisetron per mL injeksi yang tertera pada etiket) Larutan baku, dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram selama tidak kurang tiga kali waktu retensi puncak granisetron dan ukur respons puncak utama. Hitung persentase granisetron, C18H24N4O, dalam tiap mL injeksi dengan rumus:

rU dan rS berturut-turut adalah respons puncak utama dari Larutan uji dan Larutan baku; CS adalah kadar granisetron hidroklorida dalam mg per mL Larutan baku; CU adalah kadar granisetron dalam mg per mL Larutan uji berdasarkan jumlah yang tertera pada etiket; 312,41 dan 348,87 berturut-turut adalah bobot molekul granisetron dan granisetron  hidroklorida.

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah dosis tunggal atau ganda, terlindung dari cahaya, pada suhu ruang terkendali.

Penandaan Pada etiket tertera nama dan jumlah pengawet yang ditambahkan.