<54> Kriteria Keberterimaan Sediaan dan Bahan Baku untuk Penggunaan Farmasi


PENGUJIAN MIKROBIOLOGI SEDIAAN NONSTERIL: KRITERIA KEBERTERIMAAN SEDIAAN DAN BAHAN BAKU UNTUK PENGGUNAAN FARMASI <54>

Adanya mikroba tertentu dalam sediaan nonsteril dapat berpotensi mengurangi atau bahkan menonaktifkan aktivitas sediaan terapeutik dan berpotensi memberi dampak buruk bagi kesehatan pengguna. Oleh karena itu, industri harus memastikan jumlah cemaran mikroba yang rendah dalam obat jadi dengan menerapkan pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik selama pembuatan, penyimpanan, dan distribusi sediaan farmasi. Uji mikroba sediaan nonsteril dilakukan sesuai dengan metode pada Pengujian mikrobiologi sediaan nonsteril: Uji penghitungan mikroba <52> dan Pengujian mikrobiologi sediaan nonsteril: Uji mikroba spesifik <53>. Kriteria keberterimaan untuk sediaan farmasi nonsteril berdasarkan Angka Lempeng Total (ALT) dan Angka Kapang Khamir (AKK) tertera pada Tabel 1 dan 2. Kriteria keberterimaan berdasarkan pada hasil masing-masing uji atau rata-rata replikasi uji ketika replikasi dilakukan (misalnya, metode lempeng). Apabila dipersyaratkan kriteria keberterimaan untuk uji mikrobiologi, dapat diinterpretasikan sebagai berikut: 

  • 101 koloni: maksimum penghitungan yang dapat diterima = 20; 
  • 102 koloni: maksimum penghitungan yang dapat diterima = 200; 
  • 103 koloni: maksimum penghitungan yang dapat diterima = 2000; dan seterusnya.

Tabel 1. Kriteria Keberterimaan untuk Uji Mikrobiologi Sediaan Nonsteril

 

RutePemberian

Angka Lempeng Total

(koloni per gram atau

koloni per mL)

Angka Kapang Khamir

(koloni per gram atau

koloni per mL)

 

Mikroba Spesifik

Sediaan oral dengan

pembawa bukan air

103

102

Escherichia coli: negatif per

gram atau per mL

Sediaan oral dengan

pembawa air

102

101

Escherichia coli: negatif per

gram atau per mL

Sediaan rektal

103

102

-

Sediaan untuk mukosa oral

 

102

 

101

Staphylococcus aureus:

negatif per gram atau per mL

Pseudomonas aeruginosa:

negatif per gram atau per mL

 

Sediaan untuk gigi

 

102

 

101

Staphylococcus aureus:

negatif per gram atau per mL

Pseudomonas aeruginosa:

negatif per gram atau per mL

 

Sediaan untuk kulit

 

102

 

101

Staphylococcus aureus:

negatif per gram atau per mL

Pseudomonas aeruginosa:

negatif per gram atau per mL

 

Sediaan untuk hidung

 

102

 

101

Staphylococcus aureus:

negatif per gram atau per mL

Pseudomonas aeruginosa:

negatif per gram atau per mL

 

RutePemberian

Angka Lempeng Total

(koloni per gram atau

koloni per mL)

Angka Kapang Khamir

(koloni per gram atau

koloni per mL)

 

Mikroba Spesifik

 

Sediaan untuk telinga

 

102

 

101

Staphylococcus aureus:

negatif per gram atau per mL

Pseudomonas aeruginosa:

negatif per gram atau per mL

 

Sediaan untuk vagina

 

102

 

101

Staphylococcus aureus:

negatif per gram atau per mL

Pseudomonas aeruginosa:

negatif per gram atau per mL

Candida albicans: negatif per

gram atau per mL

Sediaan transdermal (batas untuk satu patch termasuk lapisan

perekat dan penutup)

 

102

 

101

Staphylococcus aureus:

negatif per patch

Pseudomonas aeruginosa:

negatif per patch

Sediaan inhalasi (persyaratan khusus berlaku untuk sediaan nebulizer)

 

 

102

 

 

101

Staphylococcus aureus:

negatif per gram atau per mL

Pseudomonas aeruginosa:

negatif per gram atau per mL

Bakteri Gram-Negatif Bile- tolerant: negatif per gram atau

per mL

Tabel 2. Kriteria Keberterimaan untuk Uji Mikrobiologi Bahan Baku Nonsteril untuk Penggunaan Farmasi

 

Angka Lempeng Total

(koloni per gram atau koloni per mL)

Angka Kapang Khamir

(koloni per gram atau koloni per mL)

Bahan untuk penggunaan farmasi

103

102

Tabel 1 meliputi daftar mikroba spesifik dan kriteria keberterimaan yang ditetapkan. Jenis mikroba spesifik dan kriteria keberterimaan yang ditetapkan pada Tabel 1 tidak membatasi untuk dilakukannya uji mikroba lain bila diperlukan untuk sediaan tertentu tergantung pada sifat bahan awal dan proses produksi.
Jika hasil uji yang dilakukan menunjukan penghitungan mikroba yang tidak sesuai dengan kriteria pada tingkat interpretasi yang ditentukan, maka digunakan metode yang telah divalidasi dengan batas deteksi sedekat mungkin dengan kriteria keberterimaan. Selain mikroba yang tertera pada Tabel 1, pertimbangan penting untuk pengujian mikroba lain dikaji berdasarkan: 

  • Penggunaan sediaan: variasi bahaya tergantung rute pemberian (mata, hidung, saluran pernapasan). 
  • Sifat sediaan: apakah sediaan mendukung pertumbuhan mikroba? Apakah sediaan mengandung pengawet/antimikroba yang memadai? 
  • Cara penggunaan 
  • Pengguna: risiko dapat berbeda untuk neonatus, bayi, kondisi lemah. 
  • Penggunaan agen imunosupresif, kortikosteroid. 
  • Adanya penyakit, luka, kerusakan organ. Jika perlu, kajian berbasis risiko terhadap faktor-faktor yang relevan dapat dilakukan oleh personil yang dilatih khusus tentang mikrobiologi dan interpretasi data mikrobiologi. Untuk bahan awal, penilaian mempertimbangkan proses produksi, teknologi pengujian terkini, dan ketersediaan bahan bermutu.