<1395> Formaldehid Bebas


UJI PADA VAKSIN: FORMALDEHID BEBAS <1395>

Kecuali dinyatakan lain, gunakan metode A. Metode B sesuai untuk vaksin yang menggunakan natrium metabisulfit untuk menetralisasi formaldehid berlebih. 

Metode A 

Untuk vaksin yang digunakan pada manusia, siapkan pengenceran vaksin 1 dalam 10. Pada 1 mL enceran, tambahkan 4 mL air dan 5 mL pereaksi asetilaseton P. Tempatkan tabung dalam tangas air pada suhu 40° selama 40 menit. Pastikan tabung dalam posisi tegak lurus. Intensitas warna larutan uji tidak boleh lebih pekat daripada intensitas larutan baku yang disiapkan pada waktu dan cara yang sama menggunakan 1 mL hasil enceran larutan formaldehid P yang mengandung 20 μg formaldehid (CH2O) per mL, sebagai pengganti pelarut vaksin yang diuji.

Metode B 

Larutan uji Siapkan pengenceran vaksin 1 dalam 200 dengan air. Jika vaksin dalam bentuk emulsi, siapkan pengenceran yang setara menggunakan fase air yang dipisahkan dengan prosedur yang sesuai. Jika satu dari metode di bawah ini digunakan dalam pemisahan fase air, gunakan pengenceran 1 dalam 20.

Larutan baku Siapkan larutan mengandung CH2O 0,25; 0,50; 1,00; 2,00 g per L melalui pengenceran larutan formaldehid P dengan air. Siapkan pengenceran 1 dalam 200 dari setiap larutan dengan air.

Pada 0,5 mL larutan uji dan masing-masing larutan baku dalam tabung reaksi yang berbeda, tambahkan 5,0 mL larutan metilbenzotiazolon hidrazon hidroklorida P 0,5 g per L yang dibuat segar. Tutup tabung, kocok dan diamkan selama 60 menit. Tambahkan 1 mL pereaksi asam besi (III) klorida-sulfamat P dan diamkan selama 15 menit. Ukur absorban larutan pada panjang gelombang 628 nm. Hitung kandungan formaldehid dalam vaksin menggunakan kurva kalibrasi Larutan baku. Uji memenuhi syarat jika koefisien korelasi (r) kurva kalibrasi tidak kurang dari 0,97.

Emulsi 

Jika vaksin yang diuji adalah emulsi, fase air dipisahkan menggunakan prosedur yang sesuai dan digunakan untuk penyiapan larutan uji.

  1. Tambahkan 1,0 mL vaksin uji pada 1,0 mL isopropil miristat P dan campur. Tambahkan 1,3 mL asam hidroklorida 1 N, 2,0 mL kloroform P dan 2,7 mL larutan natrium klorida P 9 g per L. Campur hingga homogen. Sentrifus pada 15.000 gravitasi selama 60 menit. Pipet fase air, masukkan ke dalam labu tentukur 10-mL dan encerkan dengan air sampai tanda. Jika prosedur ini gagal memisahkan fase air, tambahkan polisorbat 20 P 100 g per L pada larutan natrium klorida dan ulangi prosedur dengan melakukan sentrifus pada 22.500 gravitasi.
  2. Tambahkan 1,0 mL vaksin uji pada 1,0 mL larutan natrium klorida P 100 g per L dan campur. Sentrifus pada 1000 gravitasi selama 15 menit. Pipet fase air, masukkan ke dalam labu tentukur 10-mL dan encerkan dengan air sampai tanda.
  3. Tambahkan 1,0 mL vaksin uji pada 2,0 mL larutan natrium klorida P 100 g per L, dan 3,0 mL kloroform P, campur. Sentrifus pada 1000 gravitasi selama 5 menit. Pipet fase air, masukkan ke dalam labu tentukur 10-mL dan encerkan dengan air sampai tanda.