Tablet Dispersibel Rifampisin, Isoniazid, Dan Pirazinamida


Tambahan monografi
TABLET DISPERSIBEL RIFAMPISIN, ISONIAZID, DAN PIRAZINAMIDA
Rifampicin, Isoniazid and Pyrazinamide Dispersible Tablets

Tablet Dispersibel Rifampisin, Isoniazid dan Pirazinamida mengandung rifampisin, C43H58N4O12, isoniazid, C6H7N3O, dan pirazinamida, C5H5N3O, tidak kurang dari 90,0% dan tidak lebih dari 110,0% dari jumlah yang tertera pada etiket, dalam basis dispersibel yang sesuai. Dapat mengandung perisa yang sesuai.

Baku pembanding Rifampisin BPFI; hindari paparan oksigen, simpan dalam wadah tertutup rapat, terlindung cahaya dan kelembapan, dalam lemari pendingin. Isoniazid BPFI; simpan dalam wadah tertutup rapat, terlindung cahaya, dalam lemari pendingin. Pirazinamida BPFI; simpan dalam wadah tertutup rapat. Rifampisin Kuinon BPFI.

Identifikasi Lakukan identifikasi A dan B, atau C.

  1. Waktu retensi puncak utama isoniazid dan pirazinamida pada kromatogram Larutan uji sesuai dengan Larutan baku seperti diperoleh pada Penetapan kadar isoniazid dan pirazinamida.
  2. Waktu retensi puncak utama rifampisin pada kromatogram Larutan uji sesuai dengan Larutan baku seperti diperoleh pada Penetapan kadar rifampisin.
  3. Lakukan identifikasi C1, atau jika tidak ada lampu UV lakukan identifikasi C2.

C1. Lakukan penetapan seperti tertera pada Identifikasi secara Kromatografi Lapis Tipis <281>.

Fase gerak Campuran metanol P-amonium hidroksida P (100:1,5).

Larutan baku Timbang saksama sejumlah Isoniazid BPFI, larutkan dalam metanol P hingga diperoleh kadar 1 mg per mL dan sejumlah Rifampisin BPFI dan Pirazinamida BPFI secara proporsional sesuai perbandingan kekuatan dalam tablet, larutkan dalam metanol P.

Larutan uji Timbang saksama sejumlah serbuk tablet setara dengan lebih kurang 5 mg isoniazid, kocok dengan 5 mL metanol P selama 15 menit, saring, dan gunakan filtrat.

Prosedur Totolkan secara terpisah masing-masing 5 μL Larutan baku dan Larutan uji pada lempeng kromatografi silika gel P R6. Masukkan lempeng ke dalam bejana kromatografi yang telah dijenuhkan dengan Fase gerak, biarkan merambat hingga 10-15 cm. Angkat lempeng, tandai batas rambat, biarkan kering di udara. Amati bercak di bawah cahaya ultraviolet 254 nm: nilai Rf, warna, dan intensitas bercak utama Larutan uji sesuai dengan Larutan baku.

C2. Lakukan penetapan seperti tertera pada Identifikasi secara Kromatografi Lapis Tipis <281>.

Fase gerak, Larutan baku, dan Larutan uji Lakukan seperti tertera pada Identifikasi C1.

Prosedur Totolkan secara terpisah masing-masing 5 μL Larutan baku dan Larutan uji pada lempeng kromatografi silika gel P R5. Masukkan lempeng ke dalam bejana kromatografi yang telah dijenuhkan dengan Fase gerak, biarkan merambat hingga 10-15 cm. Angkat lempeng, tandai batas rambat, biarkan kering di udara, paparkan pada uap iodum P selama 20 menit: nilai Rf, warna, dan intensitas bercak utama Larutan uji sesuai dengan Larutan baku.

Waktu hancur <1251> Tidak lebih dari 3 menit. Gunakan air pada suhu 15-25°.

Keseragaman sediaan <911> Memenuhi syarat.

Senyawa Sejenis Rifampisin Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

Dapar fosfat, Fase gerak, Pengencer, Larutan kesesuaian sistem dan Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada Penetapan kadar Rifampisin.

Pelarut Campuran metanol P-dapar fosfat pH 7,0 (4:6).

Larutan baku Timbang saksama sejumlah Rifampisin BPFI larutkan dan encerkan dalam Pelarut hingga kadar 0,20 mg per mL.

Larutan kesesuaian sistem Timbang saksama lebih kurang 4 mg Rifampisin BPFI dan 2 mg Isoniazid BPFI, larutkan dalam 25 mL asam asetat encer LP, diamkan pada suhu ruang selama 30 menit.

Larutan uji Timbang dan serbukkan tidak kurang dari 20 tablet. Timbang saksama sejumlah serbuk tablet setara lebih kurang 40 mg rifampisin, kocok segera dengan 200 mL Pelarut, dan saring.

Larutan pembanding Pipet sejumlah volume Larutan uji, encerkan dengan Pelarut hingga kadar rifampisin 10 µg per mL.

Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 254 nm dan kolom 4,6 mm x 25 cm yang berisi bahan pengisi L1 dengan ukuran partikel 5 mm. Laju alir lebih kurang 1,0 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan kesesuaian sistem, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: resolusi, R, antara puncak rifampisin dan rifampisin kuinon tidak kurang dari 4. Lakukan kromatografi terhadap Larutan kesesuaian sistem dan Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: waktu retensi rifampisin lebih kurang 25 menit; waktu retensi relatif 3-(isonikotinoilhidrazinometil)rifamisin [Catatan Merupakan hidrazon yang dihasilkan dari reaksi antara 3-formilrifamisin dan isoniazid] dan rifampisin kuinon terhadap rifampisin berturut-turut lebih kurang 0,5 dan 0,7.

Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 20 µL) Larutan uji dan Larutan pembanding ke dalam kromatograf. Rekam kromatogram dan ukur semua respons puncak. Masing-masing cemaran dan total cemaran tidak lebih dari batas yang tertera pada Tabel.

 Tabel                                      

Nama Batas
Cemaran hidrazon Tidak lebih besar dari respons puncak utama Larutan pembanding (5,0%)
Rifampisin kuinon Tidak lebih dari 0,8 kali respons puncak utama Larutan pembanding (4,0%)
Cemaran lain Tidak lebih dari 0,3 kali respons puncak utama Larutan pembanding (1,5%)
Total cemaran Tidak lebih dari 2 kali respons puncak utama Larutan pembanding (10,0%)

Abaikan puncak kurang dari 0,02 kali respons puncak utama Larutan pembanding (0,1%) dan puncak dengan waktu retensi relatif terhadap rifampisin kurang dari 0,23.

Penetapan kadar Isoniazid dan Pirazinamida Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi<931>.

Larutan amonium asetat Larutkan 50 g ammonium asetat P dalam 1000 mL air, atur pH hingga 5,0 dengan penambahan asam asetat glasial P.

Fase gerak Campuran Larutan amonium asetat- metanol P (940:60). Saring dan awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi <931>.

Larutan baku Timbang saksama sejumlah Isoniazid BPFI dan sejumlah Pirazinamida BPFI secara proporsional sesuai perbandingan kekuatan dalam tablet, larutkan dan encerkan dengan air hingga kadar isoniazid 0,06 mg per mL.

Larutan uji Timbang dan serbukkan tidak kurang dari 20 tablet. Timbang saksama sejumlah serbuk tablet setara lebih kurang 30 mg isoniazid, masukkan ke dalam labu tentukur 500-mL. Larutkan dalam 400 mL air dan kocok selama 15 menit. [Catatan Jika terbentuk gelembung udara, gunakan 400 mL metanol P 4% sebagai pengganti air]. Encerkan dengan air sampai tanda. Saring larutan melalui penyaring dengan porositas 0,45mm, buang beberapa mL filtrat pertama.

Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 240 nm dan kolom 4,6 mm x 15 cm yang berisi bahan pengisi L1 dengan ukuran partikel 5 mm. Laju alir lebih kurang 2,0 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: resolusi, R, antara puncak isoniazid dan pirazinamida tidak kurang dari 2.

Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah sejumlah volume sama (lebih kurang 20 L) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur respons puncak utama. Hitung persentase isoniazid, C6H7N3O, dan pirazinamida, C5H5N3O, dalam tablet dengan rumus:

rU dan rS berturut-turut adalah respons puncak Larutan uji dan Larutan baku; CS adalah kadar Isoniazid BPFI atau Pirazinamida BPFI dalam mg per mL Larutan baku; CU adalah kadar isoniazid atau pirazinamida dalam mg per mL Larutan uji berdasarkan jumlah yang tertera pada etiket.

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat, terlindung cahaya.