Granisetron Hidroklorida


Tambahan Monografi
GRANISETRON HIDROKLORIDA
Granisetron Hydrochloride

1- metil-N-(9-metil-endo-9-azabisiklo[3.3.1] non-3- il)-1H-indazol-3-karboksamida monohidroklorida [107007-99-8]

C18H24N4O.HCl                                       BM 348,87

Granisetron hidroklorida mengandung tidak kurang dari 97,0% dan tidak lebih dari 102,0%, C18H24N4O.HCl dihitung terhadap zat kering.

Pemerian Serbuk putih atau hampir putih.

Kelarutan Mudah larut dalam air; agak sukar larut dalam metilen klorida; sukar larut dalam metanol.

Baku pembanding Granisetron Hidroklorida BPFI;tidak boleh dikeringkan, simpan pada wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya. Setelah dibuka, simpan di bawah aliran gas inert. Senyawa sejenis A Granisetron BPFI; Senyawa sejenis B Granisetron BPFI; Senyawa sejenis E Granisetron BPFI.

Identifikasi

  1. Spektrum serapan inframerah zat yang didispersikan dalam minyak mineral P menunjukkan maksimum hanya pada bilangan gelombang yang sama seperti pada Granisetron Hidroklorida BPFI.
  2. Menunjukkan reaksi Klorida seperti tertera pada Uji Identifikasi Umum <291>.

pH <1071> Antara 4,0 dan 6,5; lakukan penetapan menggunakan larutan 10 mg per mL dalam air bebas karbon dioksida P.

Susut pengeringan <1121> Tidak lebih dari 0,5%; Lakukan pengeringan pada suhu 105° selama 4 jam.

Sisa pemijaran <301> Tidak lebih dari 0,1%.

Senyawa sejenis E Granisetron Tidak lebih dari 0,5%. Lakukan Kromatografi lapis tipis seperti tertera pada Kromatografi <931>.

Penjerap Campuran silika gel P setebal 0,25 mm.

Pengencer Campuran asetonitril P-air (80:20).

Fase gerak Campuran etil asetat P-isopropil alkohol P-amonium hidroksida P (50:30:6,5).

Larutan baku Timbang saksama sejumlah Senyawa sejenis E Granisetron BPFI, larutkan dan encerkan dengan Pengencer hingga kadar 0,25 mg per mL. [Catatan Untuk menghitung kadar baku pembanding, gunakan faktor koreksi yang tertera pada etiket]

Larutan uji Timbang saksama 250 mg zat, masukkan ke dalam labu tentukur 5-mL, larutkan dan encerkan dengan Pengencer sampai tanda.

Prosedur Totolkan secara terpisah masing- masing 2 µL Larutan baku dan Larutan uji pada lempeng kromatografi. Masukkan lempeng ke dalam bejana kromatografi berisi Fase gerak, biarkan merambat hingga setengah tinggi lempeng. Angkat lempeng, tandai batas rambat, keringkan, paparkan pada uap iodin P selama 30 menit: bercak senyawa sejenis E granisetron Larutan uji tidak lebih intens dari bercak Larutan baku.

Cemaran organik Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>. [Catatan Lindungi semua larutan granisetron hidroklorida dari cahaya]

Fase gerak, Larutan kesesuaian sistem dan Larutan uji Lakukan seperti pada Penetapan kadar.

Larutan baku Timbang saksama sejumlah Granisetron Hidroklorida BPFI larutkan dan encerkan dengan Fase gerak hingga kadar lebih kurang 5 µg per mL.

Larutan identifikasi Timbang saksama masing- masing sejumlah Senyawa sejenis A Granisetron BPFI dan Senyawa sejenis B Granisetron BPFI larutkan dan encerkan dengan Fase gerak hingga kadar masing-masing lebih kurang 10 dan 5 µg per mL.

Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada Penetapan kadar. Lakukan kromatografi terhadap Larutan kesesuaian sistem, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: resolusi, R, antara puncak senyawa sejenis C granisetron dan granisetron tidak kurang dari 3,5; faktor ikutan puncak granisetron tidak lebih dari 2,0. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 10%.

Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 10 mL) Larutan baku, Larutan identifikasi dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram selama dua kali waktu retensi granisetron dan ukur respons semua puncak. Hitung persentase masing-masing cemaran dalam zat dengan rumus:

ri adalah respons puncak masing-masing cemaran dari Larutan uji; rS adalah respons puncak granisetron dari Larutan baku; CS dan CU adalah kadar granisetron hidroklorida dalam mg per ml Larutan baku dan Larutan uji; F adalah faktor respons relatif yang tertera pada Tabel. Masing- masing cemaran tidak lebih dari yang tertera pada Tabel; total cemaran tidak lebih dari 1,0%. Abaikan puncak cemaran kurang dari 0,05%.

Tabel

Nama

Waktu retensi relatif

Faktor Respons Relatif

Batas (%)

Senyawa sejenis D granisetron

0,4

1,0

0,1

Senyawa sejenis B granisetron

0,5

0,59

0,5

Senyawa sejenis A granisetron

0,7

1,0

1,0

Senyawa sejenis C granisetron

0,8

1,0

0,2

Granisetron

1,0

-

-

Cemaran lain

-

1,0

0,1

Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>. [Catatan Lindungi semua larutan granisetron hidroklorida dari cahaya]

Fase gerak Pipet 1,6 ml asam ortofosfat P, encerkan dengan air hingga 800 mL. Tambahkan 200 mL asetonitril P, campur. Tambahkan 1,0 mL heksilamin, campur. Atur pH hingga 7,5 ± 0,05 dengan penambahan trietilamin P (lebih kurang 4 mL). Saring dan awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi <931>.

Larutan baku Timbang saksama sejumlah Granisetron Hidroklorida BPFI larutkan dan encerkan dengan Fase gerak hingga kadar lebih kurang 1,0 mg per mL.

Larutan kesesuaian sistem Timbang saksama sejumlah zat, larutkan dan encerkan dengan Fase gerak hingga kadar lebih kurang 1,0 mg per mL. Pipet 2 mL larutan ke dalam vial kaca bening bersumbat, sumbat vial dan paparkan pada cahaya matahari selama 4 jam atau letakkan di bawah lampu UV selama 16 jam (granisetron mengalami degradasi sebagian menjadi senyawa sejenis C granisetron). Tingkat degradasi lebih kurang 0,3% menjadi senyawa sejenis C granisetron harus diperoleh yang ditunjukkan dengan puncak yang sesuai pada kromatogram. Jika degradasi tidak tercapai, paparkan kembali larutan di bawah sinar matahari atau lampu UV.

Larutan uji Timbang saksama lebih kurang 50 mg zat, masukkan ke dalam labu tentukur 50-ml, larutkan dan encerkan dengan Fase gerak sampai tanda, campur.

Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 305 nm dan kolom 4,6 mm x 25 cm berisi bahan pengisi L1 dengan ukuran partikel 5 mm. Pertahankan suhu kolom pada 40⁰. Laju alir lebih kurang 1,5 ml per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan kesesuaian sistem, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: resolusi, R, antara puncak senyawa sejenis C granisetron dan granisetron tidak kurang dari 3,5; faktor ikutan puncak granisetron tidak lebih dari 2,0. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 2,0%. Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 10 mL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur respons puncak utama. Hitung persentase granisetron hidroklorida, C18H24N4O.HCl, dalam zat dengan rumus:

rU dan rS berturut-turut adalah respons puncak utama dari Larutan uji dan Larutan baku; CS adalah kadar granisetron hidroklorida dalam mg per ml Larutan baku; CU adalah kadar granisetron hidroklorida dalam mg per ml Larutan uji berdasarkan bobot yang ditimbang.

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup baik, terlindung cahaya, pada suhu ruang.