Tiklopidin Hidroklorida


Tambahan monografi
TIKLOPIDIN HIDROKLORIDA
Ticlopidine Hydrochloride

5-(o-klorobenzil)-4,5,6,7-tetrahidrotieno-[3,2-c] piridin hidroklorida [53885-35-1]

C14H14ClNS.HCl                                     BM 300,25

Tiklopidin Hidroklorida mengandung tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebih dari 102,0%, C14H14ClNS.HCl, dihitung terhadap zat kering.

Pemerian Serbuk hablur; putih atau hampir putih.

Kelarutan Agak sukar larut dalam air dan dalam etanol; sangat sukar larut dalam etil asetat.

Baku pembanding Tiklopidin Hidroklorida BPFI: tidak boleh dikeringkan. Simpan dalam wadah tertutup rapat, terlindung cahaya; Sulkonazol Nitrat BPFI: Senyawa Sejenis A Tiklopidin Hidroklorida BPFI; Senyawa Sejenis B Tiklopidin Hidroklorida BPFI.

Identifikasi

  1. Spektrum serapan inframerah zat yang  didispersikan dalam minyak mineral P menunjukkan maksimum hanya pada bilangan gelombang yang sama seperti pada Tiklopidin Hidroklorida BPFI.
  2. Waktu retensi puncak utama kromatogram Larutan uji sesuai dengan Larutan baku seperti yang diperoleh pada Penetapan kadar.
  3. Menunjukkan reaksi Klorida seperti tertera pada Uji Identifikasi Umum <291>.

Susut pengeringan <1121> Tidak lebih dari 1,0%; lakukan penetapan menggunakan 1,0 g zat, keringkan pada suhu 80º selama 5 jam.

Sisa pemijaran <301> Tidak lebih dari 0,1%. Lakukan penetapan menggunakan 1 g zat.

Formaldehida Tidak lebih dari 20 bpj. Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

Fase gerak Buat campuran asetonitril P-air-asam hidroklorida P (3:2:0,004).

Larutan     2,4-dinitrofenil    hidrazin     Timbang saksama sejumlah 2,4-dinitrofenil hidrazin P, larutkan dan encerkan dengan asetonitril P hingga kadar lebih kurang 1,65 mg per mL.

Larutan baku persediaan Ukur saksama sejumlah larutan formaldehida, setara dengan 37 mg formaldehida, masukkan ke dalam labu tentukur

Larutan baku Pipet sejumlah Larutan baku persediaan, encerkan dengan metanol P hingga kadar lebih kurang 1,85 µg per mL.

Larutan uji Timbang saksama 500 mg zat, masukkan dalam labu tentukur 10-mL, larutkan dan encerkan dengan metanol P sampai tanda. Jika perlu Lakukan sonikasi untuk melarutkan.

Derivatisasi Larutan baku dan Larutan uji Pipet 2,0 mL Larutan 2,4-dinitrofenil hidrazin, masukkan ke dalam lima labu tentukur 10-mL yang berbeda. Masukkan 50 µL asam hidroklorida 2 N dan 150 µL, 250 µL, dan 500 µL Larutan baku ke dalam tiga labu tentukur pertama. Masukkan 500 µL Larutan uji ke dalam labu tentukur keempat dan 500 µL metanol P ke dalam labu tentukur kelima. Campur tiap larutan dengan baik dan biarkan bereaksi selama lebih kurang 30 menit pada suhu ruang. Encerkan tiap larutan dengan Fase gerak sampai tanda, kocok. Larutan harus diuji dalam waktu 4 jam.

Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 365 nm dan kolom 4,6 mm x 15 cm berisi bahan pengisi L1 dengan ukuran partikel 5 µm. Laju alir lebih kurang 1 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku terderivatisasi yang disiapkan dari 500 µL, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 10,0%.

Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 20 µL) Larutan baku dan Larutan uji terderivatisasi ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur respons puncak utama [Catatan Perkiraan waktu retensi untuk 2,4- dinitrofenilhidrazin lebih kurang 3,5 menit; dan untuk formaldehida dan derivat 2,4- dinitrofenilhidrazin lebih kurang 3,8 menit]. Hitung kadar dalam bpj formaldehida, pada Larutan uji terderivatisasi dalam tiklopidin hidroklorida, yang digunakan dengan rumus:

C adalah kadar formaldehida dari kurva kalibrasi yang dihasilkan dari respons puncak derivat metanol dan tiga Larutan baku terderivatisasi dalam µg per mL; D adalah faktor pengenceran (200); W adalah bobot zat dalam gram.

Cemaran organik
Uji 1
Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi lapis tipis seperti tertera pada Kromatografi <931>.

Fase gerak Buat campuran butanol P-air-asam asetat glasial P (4:5:1). Kocok baik dalam corong pisah, biarkan mengendap, buang lapisan air, dan gunakan lapisan organik.

Pengencer Campuran metilen klorida P-metanol P (1:2).

Penampak bercak Campuran iodum LP-metanol P (1:1).

Larutan baku A Timbang saksama sejumlah Tiklopidin Hidroklorida BPFI, larutkan dan encerkan dengan Pengencer hingga kadar lebih kurang 15 mg per mL.

Larutan baku B Timbang saksama masing- masing sejumlah Senyawa Sejenis A Tiklopidin Hidroklorida BPFI dan Senyawa Sejenis B Tiklopidin Hidroklorida BPFI, larutkan dan encerkan dengan Pengencer hingga kadar masing- masing lebih kurang 2,5 mg per mL.

Larutan uji Timbang saksama sejumlah zat, larutkan dan encerkan dengan Pengencer hingga kadar lebih kurang 15 mg per mL. 

Campuran larutan baku Pipet lebih kurang 1,5 mL Larutan baku B dan 250 μL Larutan uji, masukkan ke dalam labu tentukur 25-mL, encerkan dengan Pengencer sampai tanda.

Prosedur Totolkan secara terpisah 2, 5, dan 10 µL Campuran larutan baku dan 20 µL Larutan uji pada lempeng silika gel P. Masukkan lempeng ke dalam bejana yang telah dijenuhkan dan biarkan merambat 15 cm dari titik awal. Angkat lempeng, tandai batas rambat dan biarkan mengering di udara lebih kurang selama 1 jam. Lihat secara visual di bawah sinar UV. Beri tanda senyawa sejenis A tiklopidin dan senyawa sejenis B tiklopidin. Semprot dengan Penampak bercak, beri tanda cemaran lain dan bandingkan dengan bercak tiklopidin hidroklorida pada Campuran larutan baku. Masing-masing cemaran tidak lebih dari batas yang tertera pada Tabel 1.

Tabel 1                              

Nama
Faktor Retardasi (Rf)
Batas (%)
Tiklopidin hidroklorida
1,00
-
Senyawa sejenis A tiklopidin hidroklorida
1,26
0,5
Senyawa sejenis B tiklopidin hidroklorida
1,41
0,5

Uji2
Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

Dapar, Fase gerak, Larutan kesesuaian sistem, Larutan baku, Larutan uji, dan Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada Penetapan kadar.

Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 10 µL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf. Rekam kromatogram 1,5 kali waktu retensi puncak tiklopidin dan ukur semua respons puncak. Hitung persentase N-metil tiklopidin dalam tiklopidin hidroklorida yang digunakan dengan rumus: 

ri adalah respons puncak N-metil tiklopidin dalam Larutan uji; dan rT adalah total semua respons puncak dalam Larutan uji. Hitung persentase masing-masing cemaran dalam tiklopidin hidroklorida yang digunakan dengan rumus:

ri adalah respons puncak masing-masing cemaran dalam Larutan uji; dan rS adalah respons puncak tiklopidin dalam Larutan baku. Masing-masing cemaran dan total cemaran tidak lebih dari batas yang tertera pada Tabel 2.

Tabel 2                             

Nama
Waktu retensi
                                                   relatif                
Batas (%)
Tiklopidin hidroklorida
1
-
N-metil tiklopidin
1,18
0,5
Masing-masing cemaran lain
-
0,10
Total cemaran
-
1,0

Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

Dapar Timbang masing-masing 1,1 g natrium fosfat monobasa P dan 0,28 g natrium fosfat dibasa P, larutkan dan encerkan dengan air hingga 1000 mL. Jika perlu, atur pH hingga antara 6,1 dan 6,6 dengan penambahan asam fosfat P atau natrium hidroksida P .

Fase gerak Buat campuran asetonitril P-metanol P-Dapar (6:7:7), saring dan awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi <931>.

Larutan kesesuaian sistem Timbang saksama sejumlah masing-masing Tiklopidin hidroklorida BPFI dan Sulkonazol nitrat BPFI, larutkan dan encerkan dengan Fase gerak hingga kadar masing- masing lebih kurang 0,2 mg per mL. Jika perlu lakukan sonikasi untuk melarutkan.

Larutan baku Timbang saksama sejumlah Tiklopidin hidroklorida BPFI, larutkan dan encerkan dalam Fase gerak hingga kadar lebih kurang 0,4 mg per mL.

Larutan uji Timbang saksama sejumlah zat, larutkan dan encerkan dalam Fase gerak hingga kadar lebih kurang 0,4 mg per mL.

Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 215 nm dan kolom 4,6 mm x 25 cm berisi bahan pengisi L7 dengan ukuran partikel 10 µm. Pertahankan suhu kolom pada 40°. Laju alir lebih kurang 2 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan kesesuaian sistem, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: resolusi, R, antara puncak tiklopidin hidroklorida dengan puncak sulkonazol nitrat tidak kurang dari 2,6. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 1,0%.

Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 10 µL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf. Rekam kromatogram 1,5 kali waktu retensi puncak tiklopidin dan ukur respons puncak utama. Hitung persentase tiklopidin hidroklorida C14H14ClNS.HCl, dalam zat dengan rumus: 

rU dan rS berturut-turut adalah respons puncak tiklopidin Larutan uji dan Larutan baku; CS adalah kadar tiklopidin dalam Larutan baku; CU adalah kadar tiklopidin dalam Larutan uji berdasarkan bobot yang ditimbang.

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat, simpan pada suhu di bawah 30°.