Sefdinir


Tambahan monografi 
SEFDINIR
Cefdinir

((-)-(6R,7R)-7-[2-(2-Amino-4-tiazolil)glioksilamido]-8-okso-3-vinil-5-tia-1- azabisiklo[4.2.0]okto-2-en-asam karboksilat,72- (Z)-oksim) [91832-40-5]

C14H13N5O5 S2                                                                     BM 395,41

Sefdinir mengandung tidak kurang dari 940 µg per mg dan tidak lebih dari 1030 µg per mg sefdinir, C14H13N5O5 S2, dihitung terhadap zat kering.

Pemerian Serbuk hablur putih sampai kuning terang.

Kelarutan Agak sukar larut dalam Dapar fosfat 0,1 M (pH 7); praktis tidak larut dalam air, dalam alkohol, dan dalam dietil eter.

Baku pembanding Sefdinir BPFI; tidak boleh dikeringkan. Simpan dalam wadah tertutup rapat, terlindung cahaya dan kelembapan, dalam lemari pembeku. Senyawa Sejenis A Sefdinir BPFI.

Identifikasi

A. Spektrum serapan inframerah zat yang didispersikan dalam minyak mineral, menunjukkan maksimum hanya pada bilangan gelombang yang sama seperti pada Sefdinir BPFI.

B. Waktu retensi puncak utama kromatogram Larutan uji sesuai dengan Larutan baku seperti yang diperoleh pada Penetapan kadar.

Rotasi jenis <1081> Antara -61º dan -67º pada suhu 20º, lakukan penetapan menggunakan larutan 10 mg zat per mL Dapar yang diperoleh dari Penetapan kadar.

 Air <1031> Metode I Tidak lebih dari 2,0% untuk zat anhidrat; 4,0%-8,5% untuk bentuk hidrat; lakukan penetapan menggunakan campuran formamida dan metanol (2:1) sebagai pelarut.

Sisa pemijaran <301> Tidak lebih dari 0,20%.

Cemaran organik Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

Larutan A, Larutan B, Larutan C, Larutan D, dan Dapar Lakukan seperti tertera pada Penetapan Kadar.

Larutan E Tambahkan 0,4 mL Larutan D ke dalam 1000 mL Larutan C, saring dan awaudarakan.

Larutan F Buat campuran Larutan C-asetonitril P-metanol P- Larutan D (500:300:200:0,4), saring dan awaudarakan.

Fase gerak Gunakan variasi campuran Larutan E dan Larutan F seperti yang tertera pada Sistem kromatografi.

Larutan uji persediaan Timbang saksama sejumlah zat, larutkan dan encerkan dengan Dapar hingga kadar lebih kurang 10 mg per mL.

Larutan uji Pipet sejumlah Larutan uji persediaan, encerkan dengan Larutan C hingga kadar lebih kurang 1,5 mg per mL. [Catatan Gunakan segera setelah dibuat]

Larutan kesesuaian sistem 1 Pipet sejumlah volume Larutan uji, encerkan dengan Larutan C hingga kadar lebih kurang 15 µg per mL.

Larutan kesesuaian sistem 2 Pipet sejumlah volume Larutan kesesuaian sistem 1, encerkan dengan Larutan C hingga kadar lebih kurang 1,5 µg per mL.

Larutan kesesuaian sistem 3 Timbang saksama sejumlah Sefdinir BPFI dan Senyawa Sejenis A BPFI, larutkan dalam Dapar sampai 15% volume akhir dan encerkan dengan Larutan C hingga kadar Sefdinir BPFI lebih kurang 1,5 mg per mL dan Senyawa Sejenis A BPFI lebih kurang 0,1 mg per mL.

Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 254 nm dan kolom 4,6 mm x 15 cm berisi bahan pengisi L1 dengan ukuran partikel 5 µm. Pertahankan suhu kolom pada 40º. Laju alir lebih kurang 1 mL per menit. Kromatograf diprogram sebagai berikut:

Waktu

(menit)

Larutan E

(%)

Larutan F

(%)

0

95

5

2

95

5

22

75

25

32

50

50

37

50

50

38

95

5

58

95

5

Lakukan kromatografi terhadap Larutan kesesuaian sistem 1, dan Larutan kesesuaian sistem 2, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: perbandingan respons puncak sefdinir pada Larutan kesesuaian sistem 2 terhadap Larutan kesesuaian sistem 1: antara 7% dan 13%. Lakukan kromatografi terhadap Larutan kesesuaian sistem 3, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: terdapat empat puncak pada Senyawa Sejenis A Sefdinir BPFI, resolusi, R, antara sefdinir dan puncak ketiga dari senyawa sejenis A sefidinir tidak kurang dari 1,5 dan simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 2,0%.

Prosedur Suntikkan sejumlah volume (lebih kurang 10 µL) Larutan uji ke dalam kromatograf. Rekam kromatogram tidak kurang dari 1,8 kali waktu retensi puncak sefdinir dan ukur semua respons puncak. Hitung persentase tiap cemaran dalam zat dengan rumus:

ri adalah respons puncak masing-masing cemaran; rT adalah total semua respons puncak. Masing-masing cemaran dan total cemaran tidak lebih dari yang tertera pada Tabel.

Tabel                                        

 

Nama

Waktu
retensi
relatif

Batas
(%)

Tiazolilasetil glisin oksim

0,10

0,5

Tiazolilasetil glisin oksim asetal

0,12

0,5

3-metil sefdinir

0,74

0,7

Senyawa sejenis A sefdinir

(cincin terbuka lakton a sefdinir)

0,85

0,7

Senyawa sejenis A sefdinir (cincin terbuka lakton b

sefdinir)

0,93

0,7

Senyawa sejenis A sefdinir (cincin terbuka lakton c

sefdinir)

1,11

0,7

 

 

Nama
Waktu
retensi
relatif   
Batas
(%)
Senyawa sejenis A sefdinir (cincin terbuka lakton d
  sefdinir)                                                                      
1,14
0,7
Sefdinir lakton
1,22
0,5
Analog sefdinir isoksazol
1,36
0,5
E-Sefdinir
1,51
0,7
Cincin terbuka lakton a
  dekarboksi sefdinir                                                      
1,61
0,5
Cincin terbuka lakton b
  dekarboksi sefdinir                                                      
1,64
0,5
Cemaran lain
-
0,2
Total cemaran
-
3,0

 

Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

Larutan A Buat larutan natrium fosfat dibasa anhidrat P dengan kadar 14,2 g per liter.

Larutan B Buat larutan kalium fosfat monobasa P dengan kadar 13,6 g per liter.

Larutan C Pipet sejumlah volume tetrametilamonium hidroksida P 10%, encerkan dengan air hingga kadar lebih kurang 1 mg per mL atur pH hingga 5,5 dengan penambahan asam fosfat P 10%.

Larutan D Buat larutan dinatrium edetat P dengan kadar 37,2 g per mL.

Dapar Buat campuran Larutan A-Larutan B (lebih kurang 2:1), atur pH hingga 7,0 dengan penambahan asam fosfat P atau natrium hidroksida P.

Fase gerak Buat campuran Larutan C - asetonitril P - metanol P - Larutan D (4500:300:200:2), saring dan awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi <931>.

Larutan kesesuaian sistem Timbang saksama sejumlah Sefdinir BPFI dan Senyawa Sejenis A Sefdinir BPFI, larutkan dan encerkan dengan Dapar hingga kadar berturut-turut lebih kurang 0,2 mg per mL dan 0,5 mg per mL.

Larutan baku Timbang saksama sejumlah Sefdinir BPFI, larutkan dan encerkan dengan Dapar hingga kadar lebih kurang 0,2 mg per mL.

Larutan uji Timbang saksama sejumlah zat, larutkan dan encerkan dengan Dapar hingga kadar lebih kurang 0,2 mg per mL.

Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 254 nm dan kolom 4,6 mm x 15 cm berisi bahan pengisi L1 dengan ukuran partikel 5 μm. Pertahankan suhu kolom pada 40º. Laju alir lebih kurang 1 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan kesesuaian sistem dan Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: terdapat empat puncak pada Senyawa Sejenis A Sefdinir BPFI. Lakukan kromatografi terhadap Larutan kesesuaian sistem, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: faktor ikutan tidak lebih dari 1,5 dan resolusi, R, antara puncak kedua senyawa sejenis A sefdinir dan sefdinir tidak kurang dari 1,2. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 1,0%.

Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 5 μL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur respons puncak. Hitung jumlah sefdinir, C14H13N5O5S2, dalam zat dengan rumus:

ru dan rs berturut-turut adalah respons puncak dari Larutan uji dan Larutan baku; CS dan CU berturut- turut adalah kadar sefdinir dalam mg per mL Larutan baku dan Larutan uji, dan P adalah kemurnian Sefdinir BPFI dalam µg per mg.

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya.