Oseltamivir Fosfat


Tambahan monografi
OSELTAMIVIR FOSFAT
Oseltamivir Phosphate

Etil (3R, 4R, 5S)-4-asetamido-5-amino-3-(1- etilpropoksi)-1-sikloheksen-1-karboksilat, fosfat  (1:1) [204255-11-8]

C16H28N2O4.H3PO4                                                    BM 410,40

Oseltamivir fosfat mengandung tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebih dari 101,5%, C16H28N2O4.H3PO4 dihitung terhadap zat anhidrat.

Pemerian Serbuk putih atau hampir putih.

Kelarutan Mudah larut dalam air; larut dalam metanol P, dalam dimetil sulfoksida P dan dalam propilen glikol P; agak sukar larut dalam dimetilformamida P; sukar larut dalam etanol P; sangat sukar larut dalam isopropil alkohol P dan dalam polietilen glikol 400 P; praktis tidak larut dalam asetonitril P, dalam aseton P, dalam diklorometan P dan dalam n-heksan P.

Baku pembanding Oseltamivir Fosfat BPFI. Simpan dalam wadah tertutup rapat, dan terlindung dari cahaya. Senyawa Sejenis A Oseltamivir BPFI. Tributil Fosfin Oksida BPFI.

Identifikasi

  1. Spektrum serapan inframerah zat yang didispersikan dalam minyak mineral P menunjukkan maksimum hanya pada bilangan gelombang yang sama seperti pada Oseltamivir Fosfat BPFI.
  2. Waktu retensi puncak utama kromatogram Larutan uji sesuai dengan Larutan baku seperti yang diperoleh pada Penetapan kadar.

Air <1031> Metode I Tidak lebih dari 0,5%.

Rotasi jenis <1081> Antara -30,7º dan -32,6º, lakukan penetapan menggunakan larutan 10 mg per mL dalam air.

Cemaran organik
Prosedur 1 Lakukan penetapan secara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

Dapar, Fase gerak, Pengencer, Larutan baku, Larutan uji dan Sistem kromatografi Lakukan seperti pada Penetapan kadar.

Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 15 µL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur respons puncak. Hitung persentase masing-masing cemaran dalam zat dengan rumus:

ri adalah respons puncak masing-masing cemaran dari Larutan uji; rS adalah respons puncak oseltamivir fosfat dari Larutan baku; CS adalah kadar Oseltamivir Fosfat BPFI dalam mg per mL Larutan baku; CU adalah kadar oseltamivir fosfat dalam mg per mL Larutan uji berdasarkan bobot yang ditimbang; F adalah faktor respons relatif masing-masing cemaran seperti pada Tabel.

Tabel 

Nama Waktu retensi relatif Faktor respons relatif Batas (%)
Asam oseltamivir 0,17 1,4 0,3
Oseltamivir fenol 0,51 2,7 0,1
Oseltamivir fosfat 1,00 1,0 -
Cemaran lain - 1,0 0,1
Total cemaran lain - - 0,4
Total Cemaran - - 0,7

Prosedur 2
Senyawa sejenis A oseltamivir Tidak lebih dari 0,01%; Lakukan penetapan secara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi<931>.

Dapar Buat larutan ammonium asetat P dalam air dengan kadar 1,54 g per L.

Fase gerak Buat campuran air-asetonitril P- Dapar (6:3:1). Saring dan awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi <931>.

Larutan A persediaan Timbang saksama sejumlah Senyawa sejenis A Oseltamivir BPFI, larutkan dalam etanol P menggunakan 5% total volume larutan. Encerkan dengan air hingga kadar lebih kurang 50 µg per mL.

Larutan A Pipet sejumlah Larutan A persediaan, encerkan dengan air hingga kadar 1 µg per mL.

Larutan baku Timbang saksama sejumlah Oseltamivir Fosfat BPFI, larutkan dan encerkan dengan Larutan A hingga kadar lebih kurang 10 mg per mL.

Larutan uji Timbang saksama sejumlah zat, larutkan dan encerkan dengan air hingga kadar lebih kurang 10 mg per mL.

Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor UV 210 nm, spektrometer massa dan kolom berukuran 3,0 mm x 5 cm berisi bahan pengisi L1 dengan ukuran partikel 5 µm. Laju alir lebih kurang 1,5 mL per menit, pertahankan suhu kolom pada 40°. Gunakan ionisasi electrospray (+), dan pilihan pengendalian ion (Selected Ion Monitoring) dengan m/z = 356,2 (senyawa sejenis A oseltamivir terprotonasi). Atur dwell time, voltase fragmentasi, suhu gas pengering, aliran gas pengering, tekanan nebulizer dan voltase kapiler yang sesuai untuk mendapatkan respons yang optimal. [Catatan Dapat digunakan splitter aliran setelah kolom dengan perbandingan split lebih kurang 3:1] Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: waktu retensi relatif senyawa sejenis A oseltamivir dibandingkan dengan oseltamivir lebih kurang 2,6; resolusi, R, antara puncak senyawa sejenis A oseltamivir (deteksi dengan MD-SIM) dan oseltamivir (deteksi dengan UV) sebagai baseline. [Catatan Resolusi dua senyawa harus dapat meminimalisir noise pada background dan efek supresi ion untuk sisa senyawa sejenis A oseltamivir oleh matriks oseltamivir] dan simpangan baku relatif puncak senyawa sejenis A oseltamivir pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 15,0%.

Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 1 µL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur semua respons puncak. Hitung persentase senyawa sejenis A oseltamivir dalam zat dengan rumus :

rU dan rS berturut-turut adalah respons puncak senyawa sejenis A oseltamivir dalam Larutan uji dan Larutan baku; CS adalah kadar Senyawa Sejenis A Oseltamivir BPFI dalam mg per mL Larutan baku; CU adalah kadar oseltamivir fosfat dalam mg per mL Larutan uji berdasarkan bobot yang ditimbang.

Prosedur 3
Tributil fosfin oksida Tidak lebih dari 0,1%; Lakukan penetapan secara Kromatografi gas seperti tertera pada Kromatografi <931>.

Pereaksi penderivat Gunakan penderivat yang sesuai [Catatan Dapat digunakan reagen Tri-Sil1].

Blangko Pipet 1 mL Pereaksi penderivat ke dalam vial. Tutup vial, kocok dan panaskan pada suhu 60° selama 20 menit. Sentrifus untuk memisahkan endapan garam piridin dan gunakan beningan.

Larutan baku persediaan 1 Timbang saksama sejumlah Tributil Fosfin Oksida BPFI, larutkan dan encerkan dengan piridin P hingga kadar lebih kurang 21 mg per mL.

Larutan baku persediaan 2 Timbang saksama sejumlah Oseltamivir Fosfat BPFI, masukkan ke dalam vial, larutkan dan encerkan dengan Pereaksi penderivat hingga kadar lebih kurang 21 mg per mL. Tutup vial, campur dan panaskan pada suhu 60° selama 20 menit. Sentrifus dan gunakan beningan.

Larutan baku Pipet berturut-turut sejumlah Larutan baku persediaan 1 dan Larutan baku persediaan 2 encerkan dengan piridin P hingga kadar masing-masing lebih kurang 21 µg per mL.

Larutan uji Timbang saksama lebih kurang 15 mg zat masukkan ke dalam vial. Tambahkan 1,0 mL Pereaksi penderivat. Tutup vial, campur dan panaskan pada suhu 60° selama 20 menit. Sentrifus dan gunakan beningan.

Sistem kromatografi Kromatograf gas dilengkapi dengan detektor ionisasi nyala dan kolom kapiler 0,32 mm x 30 m berisi fase diam G1, dengan ukuran partikel 0,25 µm. Pertahankan suhu injektor dan detektor masing-masing pada 260º. Perbandingan split 1:50. Atur suhu kolom seperti di bawah ini:

Suhu awal
(°)

Kenaikan suhu
(°/menit)
Suhu akhir
(°)
Waktu tahan pada suhu
akhir (menit)
180 0 180 2
180 8 250 10

Gunakan helium P sebagai gas pembawa dengan split flow lebih kurang 64 mL per menit, kecepatan linear lebih kurang 27 cm per detik. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: waktu retensi relatif tributil fosfin oksida dan oseltamivir fosfat berturut-turut lebih kurang 0,54 dan 1,0; simpangan baku relatif puncak tributil fosfin oksida dan oseltamivir fosfat pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 10,0%.

Prosedur Suntikkan sejumlah volume sama (lebih kurang 1 µL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur semua respons puncak. Hitung persentase tributil fosfin oksida dalam zat dengan rumus :

rU dan rS berturut-turut adalah respons puncak tributil fosfin oksida pada Larutan uji dan Larutan baku; CS adalah kadar Tributil Fosfin Oksida BPFI dalam mg per mL Larutan baku; CU adalah kadar oseltamivir fosfat dalam mg per mL Larutan uji berdasarkan bobot yang ditimbang.

Penetapan kadar Lakukan penetapan secara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

Dapar Timbang lebih kurang 6,8 g kalium dihidrogen fosfat P, larutkan dalam 980 mL air. Atur pH hingga 6,0 dengan penambahan larutan kalium hidroksida P 1 N. Encerkan dengan air hingga 1000 mL.

Fase gerak Buat campuran Dapar-metanol P-asetonitril P (620:245:135). Saring dan awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi <931>.

Pengencer Buat campuran metanol P-asetonitril P-air (245:135:620).

Larutan baku Timbang saksama sejumlah Oseltamivir Fosfat BPFI, larutkan dan encerkan dengan Pengencer hingga kadar lebih kurang 1 mg per mL.

Larutan uji Timbang saksama sejumlah zat, larutkan dan encerkan dengan Pengencer hingga kadar lebih kurang 1 mg per mL.

Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor UV 207 nm dan kolom berukuran 4,6 mm x 25 cm berisi bahan pengisi L7. Laju alir lebih kurang 1,2 mL per menit, pertahankan suhu kolom pada 50°. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: faktor ikutan tidak lebih dari 2,0 dan simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 2,0%.

Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 15 µL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur respons puncak utama. Hitung persentase oseltamivir fosfat, C16H28N2O4H3PO4 dalam zat dengan rumus :

rU dan rS berturut-turut adalah respons puncak utama Larutan uji dan Larutan baku; CS adalah kadar Oseltamivir Fosfat BPFI dalam mg per mL Larutan baku; CU adalah kadar oseltamivir fosfat dalam mg per mL Larutan uji berdasarkan bobot yang ditimbang.

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup baik, pada suhu 25°, masih diperbolehkan disimpan pada suhu antara 15° dan 30°.