Mekobalamin


Tambahan Monografi
MEKOBALAMIN
Mecobalamin

Coa -[a-(5,6- Dimetil-1H-benzoimidazol-1-il)]- Cob-metilkobamida [13422-55-4] 

C63H91CoN13O14P                           BM 1344,38

Mekobalamin mengandung tidak kurang dari 98,0% C63H91CoN13O14P, dihitung terhadap zat kering.

Pemerian Hablur atau serbuk hablur berwarna merah gelap.

Kelarutan Agak sukar larut dalam air, sukar larut dalam etanol, praktis tidak larut dalam asetonitril.

Baku pembanding Mekobalamin BPFI

Identifikasi

  1. Spektrum serapan ultraviolet larutan zat (1 dalam 20.000) dalam dapar asam hidroklorida- kalium klorida pH 2,0 menunjukkan maksimum dan minimum pada panjang gelombang yang sama seperti pada Mekobalamin BPFI dalam pelarut yang sama. Pada penetapan terpisah, spektrum serapan ultraviolet larutan zat (1 dalam 20.000) dalam dapar fosfat pH 7,0 menunjukkan maksimum dan minimum pada panjang gelombang yang sama seperti pada Mekobalamin BPFI dalam pelarut yang sama [Catatan Larutan terlindung cahaya, gunakan peralatan kaca aktinik rendah].
  2. Campur 1 mg zat dengan 50 mg kalium bisulfat P, lebur dengan pemijaran. Dinginkan, pecahkan massa yang terbentuk dengan batang pengaduk, tambah 3 mL air, didihkan untuk melarutkan. Tambahkan 1 tetes fenolftalein LP, kemudian tambahkan tetes demi tetes natrium hidroksida LP sampai terjadi warna merah muda. Tambahkan 0,5 g natrium asetat P; 0,5 mL asam asetat encer LP dan 0,5 mL larutan garam nitroso R P (1 dalam 500): segera terjadi warna merah hingga merah-jingga. Tambahkan 0,5 mL asam hidroklorida P dan didihkan selama 1 menit: warna merah tidak hilang.

Kejernihan larutan <881> Harus jernih; lakukan penetapan menggunakan larutan 20 mg zat dalam 10 mL air.

Warna dan Akromisitas <1291> Larutan berwarna merah; lakukan penetapan menggunakan larutan 20 mg zat dalam 10 mL air.

Air <1031> Metode Ia Tidak lebih dari 12%; lakukan penetapan menggunakan 0,1 g zat.

Cemaran organik Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

Fase gerak dan Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada Penetapan kadar.

Larutan uji Timbang saksama lebih kurang 50 mg zat, masukkan dalam labu tentukur 50-mL, larutkan dan encerkan dengan Fase gerak sampai tanda.

Larutan kesesuaian sistem Pipet 1 mL Larutan uji ke dalam labu tentukur 100-mL, encerkan dengan Fase gerak sampai tanda.

Larutan sensitivitas Pipet 1 mL Larutan kesesuaian sistem ke dalam labu tentukur 10-mL, encerkan dengan Fase gerak sampai tanda.

Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada Penetapan kadar. Lakukan kromatografi terhadap Larutan kesesuaian sistem, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: simpangan baku relatif pada enam kali penyuntikan ulang tidak lebih dari 3,0%. Lakukan kromatografi terhadap Larutan sensitivitas, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: respons puncak mekobalamin pada kromatogram Larutan sensitivitas setara dengan 7- 13% respons puncak mekobalamin pada kromatogram Larutan kesesuaian sistem.

Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 10 mL) Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram tidak kurang dua setengah kali waktu retensi mekobalamin, dan ukur semua respons puncak: masing-masing respons puncak selain respons puncak mekobalamin tidak lebih dari 0,5% respons puncak mekobalamin dan total semua respons puncak selain respons puncak mekobalamin tidak lebih dari 2,0% respons puncak mekobalamin.

Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>. [Catatan Larutan terlindung cahaya, gunakan peralatan kaca aktinik rendah].

Dapar fosfat pH 3,5 Larutkan 3,1 g natrium dihidrogen fosfat P dalam 1 L air. Atur pH hingga 3,5 dengan penambahan asam ortofosfat encer LP.

Fase gerak Buat campuran 200 mL asetonitril P dan 800 mL dapar fosfat pH 3,5 Kemudian tambahkan dan larutkan 3,76 g natrium 1-heksan sulfonat P. Saring dan awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi <931>.

Larutan baku Timbang saksama lebih kurang 50 mg Mekobalamin BPFI, masukkan dalam labu tentukur 50-mL, larutkan dan encerkan dengan Fase gerak sampai tanda.

Larutan kesesuaian sistem Timbang masing- masing 5 mg mekobalamin dan hidroksokobalamin asetat, masukkan dalam labu tentukur 100 mL, larutkan dan encerkan dengan Fase gerak sampai tanda.

Larutan uji Timbang saksama lebih kurang 50 mg zat, masukkan dalam labu tentukur 50-mL, larutkan dan encerkan dengan Fase gerak sampai tanda.

Sistem Kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 266 nm dan kolom berukuran 4,6 mm x 25 cm yang berisi bahan pengisi L1 dengan ukuran partikel 5 µm. Pertahankan suhu kolom pada 40⁰. Atur laju alir hingga diperoleh waktu retensi mekobalamin lebih kurang 12 menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan kesesuaian sistem, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: resolusi, R, antara mekobalamin dan hidroksokobalamin tidak kurang dari 3; efisiensi kolom tidak kurang dari 6000 lempeng teoritis. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: simpangan baku relatif pada enam kali penyuntikan ulang tidak lebih dari 1,0%.

Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 10 mL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram, dan ukur respons puncak utama. Hitung persentase mekobalamin, C63H91CoN13O14P, dengan rumus:

rU dan rS berturut-turut adalah respons puncak mekobalamin dari Larutan uji dan Larutan baku; CS adalah kadar Mekobalamin BPFI dalam mg per mL Larutan baku; CU adalah kadar mekobalamin dalam mg per mL Larutan uji berdasarkan bobot yang ditimbang.

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya.