Tizanidin Hidroklorida


Tambahan Monografi
TIZANIDIN HIDROKLORIDA
Tizanidine Hydrochloride

5- Kloro-4-(2-imidazolin-2-ilamino)-2,1,3-
benzotiadiazol monohidroklorida [64461-82-1]

C9H8ClN5S.HCl BM 290,17

Tizanidin Hidroklorida mengandung tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebih dari 102,0%, C9H8ClN5S.HCl, dihitung terhadap zat kering.

Pemerian Serbuk hablur; hampir putih hingga agak kuning.

Kelarutan Sukar larut dalam air dan metanol.

Baku pembanding Tizanidin Hidroklorida BPFI: tidak boleh dikeringkan, simpan dalam wadah tertutup rapat; Senyawa Sejenis A Tizanidin BPFI; Senyawa Sejenis B Tizanidin BPFI; Senyawa Sejenis C Tizanidin BPFI.

Identifikasi

  1. Spektrum serapan inframerah zat yang didispersikan dalam kalium bromida P menunjukkan maksimum hanya pada bilangan gelombang yang sama seperti pada Tizanidin  Hidroklorida BPFI.
  2. Waktu retensi puncak utama kromatogram Larutan uji sesuai dengan Larutan baku seperti yang diperoleh pada Penetapan kadar.
  3. Larutan 10 mg per mL zat menunjukkan reaksi Klorida cara A seperti tertera pada Uji Identifikasi Umum <291>.

pH <1071> Antara 4,3 dan 5,3; lakukan penetapan menggunakan larutan 10 mg zat per mL  Hidroklorida BPFI.

Susut pengeringan <1121> Tidak lebih dari 0,5%; lakukan pengeringan pada suhu 105º selama 3 jam menggunakan 0,5 g zat.

Sisa pemijaran <301> Tidak lebih dari 0,1%.

Cemaran organik Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

Larutan A Campuran air-asam fosfat P (88:12).

Dapar Timbang 3,5 g natrium 1-pentansulfonat P, larutkan dalam 1000 mL air. Atur pH hingga lebih kurang 3,0 ± 0,05 dengan penambahan Larutan A atau natrium hidroksida 1 N.

Fase gerak Campuran asetonitril P-Dapar (20:80), saring dan awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi <931>.

Larutan kesesuaian sistem persediaan Timbang saksama masing-masing sejumlah Senyawa Sejenis A Tizanidin BPFI, Senyawa Sejenis B Tizanidin BPFI, dan Senyawa Sejenis C Tizanidin BPFI, larutkan dan encerkan dengan metanol P hingga kadar masing-masing lebih kurang 0,1 mg per mL.

Larutan kesesuaian sistem Timbang saksama sejumlah Tizanidin hidroklorida BPFI, larutkan dengan Fase gerak, tambahkan sejumlah Larutan kesesuaian sistem persediaan, encerkan dengan Fase gerak hingga kadar tizanidin hidroklorida dan masing-masing senyawa sejenis tizanidin lebih kurang 0,23 mg per mL dan 0,01 mg per mL.

Larutan baku Timbang saksama sejumlah Tizanidin hidroklorida BPFI, larutkan dan encerkan dalam Fase gerak hingga kadar lebih kurang 0,046 mg per mL.

Larutan uji Timbang saksama sejumlah zat, larutkan dan encerkan dalam Fase gerak hingga kadar lebih kurang 1,14 mg per mL. 

Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 230 nm dan kolom 4,6 mm x 25 cm berisi bahan pengisi L1. Pertahankan suhu kolom pada 50°. Laju alir lebih kurang 1 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan kesesuaian sistem, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: resolusi, R, antara puncak tizanidin dengan puncak senyawa sejenis C tizanidin tidak kurang dari 4,0; dan resolusi, R, antara puncak tizanidin dengan puncak senyawa sejenis B tizanidin tidak kurang dari 4,0. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: efisiensi kolom tidak kurang dari 5000 lempeng teoritis; faktor ikutan tidak lebih dari 2,0; dan simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 2,0%. [Catatan Waktu retensi relatif tertera pada Tabel].

Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 10 µL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur semua respons puncak. Hitung persentase masing-masing cemaran dengan rumus:

ri adalah respons puncak masing-masing cemaran dalam Larutan uji; rS adalah respons puncak tizanidin dalam Larutan baku; CS adalah kadar Tizanidin hidroklorida BPFI dalam mg per mL Larutan baku; CU adalah kadar tizanidin hidroklorida dalam mg per mL Larutan uji berdasarkan bobot yang ditimbang; 253,71 dan 290,17 berturut-turut adalah bobot molekul tizanidin dan tizanidin hidroklorida; dan F adalah faktor respons relatif (seperti tertera pada Tabel). Masing- masing cemaran dan total cemaran tidak lebih dari batas yang tertera pada Tabel. 

Tabel

Nama
Waktu retensi relatif
Faktor respons relatif
Batas (%)
Senyawa sejenis C tizanidin
0,8
1,0
0,1
Tizanidin
1,0
-
-
Senyawa sejenis B
  tizanidin                                                                    
1,4
1,1
0,1
Senyawa sejenis A
  tizanidin                                                                    
10,2
1,1
0,1
Masing-masing cemaran lain
-
1,0
0,1
Total cemaran
-
-
0,3

 

Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

Dapar Timbang 6,8 g kalium fosfat monobasa P, larutkan dalam 1000 mL air. Atur pH hingga lebih kurang 7,5 ± 0,05 dengan penambahan kalium hidroksida 5,3 N.

Fase gerak Campuran asetonitril P-Dapar (20:80). saring dan awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi <931>.

Larutan kesesuaian sistem Timbang saksama sejumlah masing-masing Tizanidin hidroklorida BPFI dan Senyawa sejenis C Tizanidin BPFI, larutkan dan encerkan dengan Fase gerak hingga kadar masing-masing lebih kurang 46 µg per mL dan 0,12 µg per mL.

Larutan baku Timbang saksama sejumlah Tizanidin hidroklorida BPFI, larutkan dan encerkan dalam Fase gerak hingga kadar lebih kurang 46 µg per mL.

Larutan uji Timbang saksama sejumlah zat, larutkan dan encerkan dalam Fase gerak hingga kadar lebih kurang 46 µg per mL.

Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 230 nm dan kolom 4,6 mm x 15 cm berisi bahan pengisi L7. Pertahankan suhu kolom pada 35°. Laju alir lebih kurang 1 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan kesesuaian sistem, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: resolusi, R, antara puncak tizanidin dengan puncak senyawa sejenis C tizanidin tidak kurang dari 6. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: faktor ikutan untuk tizanidin tidak lebih dari 2,0; dan simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 2,0%. [Catatan Waktu retensi relatif untuk senyawa sejenis C tizanidin dan tizanidin berturut-turut 0,5  dan 1,0.] 

Prosedur   Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 20 µL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur respons puncak utama. Hitung persentase tizanidin hidroklorida, C9H8ClN5S.HCl, dalam zat dengan rumus : 

rU dan rS berturut-turut adalah respons puncak tizanidin Larutan uji dan Larutan baku; CS adalah kadar Tizanidin hidroklorida BPFI dalam µg per mL Larutan baku; CU adalah kadar tizanidin hidroklorida dalam µg per mL Larutan uji berdasarkan bobot yang ditimbang.

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat, pada suhu ruang.