Estazolam


Tambahan Monografi
ESTAZOLAM
Estazolam

8- Kloro-6-fenil-4H-s-triazolo[4,3- α][1,4]benzodiazepin [29975-16-4]

C16H11ClN4                                                                           BM 294,74

Estazolam mengandung tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebih dari 102,0% estazolam, C16H11ClN4 dihitung terhadap zat kering.

Pemerian Hablur putih sampai putih kekuningan.

Kelarutan Larut dalam metanol dan dalam asam asetat anhidrat; agak sukar larut dalam etanol; praktis tidak larut dalam air dan dalam eter.

Baku pembanding Estazolam BPFI; tidak boleh dikeringkan. Simpan dalam wadah tertutup rapat, terlindung cahaya. [Peringatan Berbahaya pada sistem reproduksi]. Senyawa Sejenis A Estazolam BPFI; Nordazepam BPFI.

 Identifikasi

  1. Spektrum   serapan   inframerah   zat   yang didispersikan dalam kalium bromida P, menunjukkan maksimum hanya pada bilangan gelombang yang sama seperti pada Estazolam BPFI.
  2. Waktu retensi puncak utama kromatogram Larutan uji sesuai dengan Larutan baku seperti yang diperoleh pada Penetapan kadar.

Susut pengeringan <1121> Tidak lebih dari 1,0%; keringkan pada suhu 105º selama 4 jam.

Sisa pemijaran <301> Tidak lebih dari 0,1%.

Cemaran organik Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

Larutan A Gunakan asetonitril P. Saring dan awaudarakan.

Larutan B Gunakan air. Saring dan awaudarakan. Fase gerak Gunakan variasi campuran Larutan A dan Larutan B seperti tertera pada Sistem kromatografi.

Larutan kesesuaian sistem Timbang saksama sejumlah Estazolam BPFI, Nordazepam BPFI, dan Senyawa Sejenis A Estazolam BPFI, larutkan dan encerkan dengan asetonitril P hingga diperoleh kadar masing-masing lebih kurang 1 µg per mL.

Larutan   baku    Timbang    saksama    sejumlah Estazolam BPFI, larutkan dan encerkan dengan asetonitril P hingga kadar lebih kurang 1 µg per mL. Larutan uji Timbang saksama sejumlah zat, larutkan dan encerkan dengan asetonitril P hingga kadar lebih kurang 1 mg per mL.

Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 254 nm dan kolom 4,6 mm x 15 cm berisi bahan pengisi L1 dengan ukuran partikel 3 mm. Laju alir lebih kurang 1 mL per menit. Kromatograf diprogram sebagai berikut:

Waktu (menit)  

Larutan A (%)

Larutan B (%)

0

40

60

20

90

10

23

90

10

30

40

60

35

40

60

[Catatan “Dwell volume” untuk sistem KCKT ini lebih kurang 1,0 mL].

Lakukan kromatografi terhadap Larutan kesesuaian sistem, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: resolusi, R, antara nordazepam dan senyawa sejenis A estazolam tidak kurang dari 2,0. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: faktor ikutan puncak estazolam tidak lebih dari 1,2; simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 2,0%.

Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 20 µL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf. Rekam kromatogram dan ukur semua respons puncak.
Hitung persentase tiap cemaran dalam zat dengan rumus:

ri adalah respons puncak dari masing-masing cemaran dalam Larutan uji; rS adalah respons puncak estazolam dari Larutan baku; CS adalah kadar Estazolam BPFI dalam µg per mL Larutan baku; CU adalah kadar estazolam dalam µg per mL Larutan uji. F adalah faktor respons relatif masing- masing cemaran seperti tertera pada Tabel. Masing- masing cemaran dan total cemaran tidak lebih dari batas yang tertera pada Tabel.

Tabel

 Nama

Waktu retensi
relatif

Faktor Respons
Relatif

 Batas (%)

Estazolam

1,0

-

-

Nordazepam

1,4

1,3

0,1

Senyawa sejenis A

  estazolam                                                                        

1,6

1,0

0,1

Formamido

  klorobenzofenon                                                              

2,0

1,5

0,1

Biskloroasetilbenzofenon

2,2

1,5

0,1

Aminoklorobenzofenon

2,6

1,4

0,1

Kloroasetamido

  klorobenzofenon                                                              

2,7

1,2

0,1

Cemaran lain tidak

  spesifik                                                                            

-

1,0

0,10

Total cemaran

-

-

0,5

Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

Dapar Larutan 2,8 g per liter kalium fosfat monobasa P, atur pH hingga 6,5 dengan penambahan natrium hidroksida 1 N.

Fase gerak Campuran Dapar-metanol P- asetonitril P (55:35:10). Saring dan awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi <931>.

Larutan baku persediaan Timbang saksama sejumlah Estazolam BPFI, masukkan ke dalam labu tentukur yang sesuai, larutkan dan encerkan dengan Fase gerak hingga kadar lebih kurang 0,5 mg per mL.

Larutan baku Pipet sejumlah volume Larutan baku persediaan ke dalam labu tentukur yang sesuai, encerkan dengan air hingga kadar lebih kurang 0,02 mg per mL.

Larutan uji persediaan Timbang saksama sejumlah zat, masukkan ke dalam labu tentukur yang sesuai, larutkan dan encerkan dengan Fase gerak hingga kadar lebih kurang 0,5 mg per mL.

Larutan uji Pipet sejumlah volume Larutan uji persediaan, masukkan ke dalam labu tentukur yang sesuai, encerkan dengan air hingga kadar lebih kurang 0,02 mg per mL.

Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 254 nm dan kolom 4,6 mm x 15 cm berisi bahan pengisi L11 dengan ukuran partikel 3 µm. Laju alir lebih kurang 1 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: faktor ikutan tidak lebih dari 2,0; simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 2,0%. 

rU dan rS berturut-turut adalah respons puncak utama dari Larutan uji dan Larutan baku; CS adalah kadar estazolam dalam mg per ml Larutan baku; CU adalah kadar estazolam dalam mg per ml Larutan uji berdasarkan bobot yang ditimbang.

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya. Simpan pada suhu ruang terkendali.