Vaksin Basil Calmette Guerin


VAKSIN BASIL CALMETTE-GUERIN

Bacillus Calmette-Guerin Vaccine

Vaksin BCG adalah sediaan beku kering bakteri hidup turunan dari kultur basil Calmette dan Guerin (Mycobacterium bovis BCG) yang kemampuan melawan tuberkulosis telah ditetapkan.

PRODUKSI

KETENTUAN UMUM PRODUKSI

Text Box: Produksi vaksin BCG harus dilakukan oleh personel yang sehat dan tidak bekerja dengan patogen menular lainnya; khususnya tidak boleh bekerja dengan virus galur virulen Mycobacterium tuberculosis, serta tidak boleh terpapar risiko infeksi tuberkulosis. Personel diperiksa terhadap tuberkulosis secara berkala. Vaksin BCG rentan terhadap sinar matahari sehingga proses produksi harus dirancang agar semua produk terlindung dari sinar matahari secara langsung dan sinar ultraviolet dalam semua tahap, mulai dari produksi, pengujian,

dan penyimpanan.

Produksi dilakukan berdasarkan sistem lot benih. Metode produksi harus menghasilkan produk vaksin BCG yang menginduksi sensitivitas tuberkulin pada manusia secara konsisten, memberikan potensi yang dapat melindungi hewan uji, dan aman. Vaksin dibuat dari biakan yang berasal dari lot benih kerja, tidak lebih dari 12 pasase. Selama berlangsungnya pasase sediaan tidak boleh dibekukeringkan lebih dari satu kali.

Jika uji bioluminesensi atau metode biokimia lain digunakan sebagai pengganti uji viabilitas, metode tersebut divalidasi terhadap uji viabilitas pada setiap tahap proses ketika metode tersebut digunakan.

LOT BENIH BAKTERI

Galur yang digunakan untuk menetapkan lot benih induk dipilih dan dipertahankan untuk menjaga karakteristiknya,                      kemampuannya untuk memberikan sensitivitas terhadap tuberkulin pada manusia dan melindungi hewan uji terhadap tuberkulosis, serta ketiadaan patogenisitas untuk manusia dan hewan uji. Galur yang digunakan harus diidentifikasi melalui catatan histori yang meliputi informasi asal usul dan rekayasa tahap berikutnya. Bets vaksin yang sesuai disiapkan dari lot benih kerja pertama dan disimpan sebagai vaksin pembanding. Jika lot benih kerja yang baru ditetapkan, lakukan uji hipersensitivitas tertunda yang sesuai pada marmot menggunakan bets vaksin yang disiapkan dari lot benih kerja; aktivitas vaksin tidak berbeda bermakna dibandingkan standar in- house. Uji sensitivitas bahan antimikroba juga dilakukan. Hanya lot benih kerja yang memenuhi syarat yang digunakan untuk propagasi.

 

Identifikasi Bakteri dalam lot benih kerja diidentifikasi sebagai Mycobacterium bovis BCG menggunakan teknik mikrobiologi, yang dapat ditambahkan dengan teknik biologi molekular (misalnya, amplifikasi asam nukleat dan restriction- fragment-length polymorphism).

 

Sterilitas <71> Memenuhi syarat. Lakukan penetapan menggunakan 10 mL untuk masing- masing media. Lot benih kerja memenuhi uji sterilitas, kecuali terhadap mikobakteria.

 

Mikrobakteria virulen Lakukan seperti tertera pada Uji batas menggunakan 10 marmot.

 

PROPAGASI DAN PANENAN

Bakteri ditumbuhkan dalam media yang cocok selama tidak lebih dari 21 hari, secara kultur. Media kultur tidak mengandung bahan yang toksik atau alergenik pada manusia atau menyebabkan bakteri menjadi virulen bagi marmot. Kultur dipanen dan disuspensikan dalam media cair steril yang melindungi viabilitas vaksin seperti yang ditetapkan dengan uji viabilitas yang sesuai.

 

VAKSIN RUAHAN AKHIR

Vaksin ruahan akhir dibuat dari panenan tunggal atau dengan pengumpulan sejumlah panenan tunggal. Stabilisator dapat ditambahkan; jika stabilisator mengganggu penetapan kadar bakteri pada vaksin ruahan akhir, maka penetapan dilakukan sebelum penambahan stabilisator.

Hanya vaksin ruahan akhir yang memenuhi syarat yang dapat digunakan untuk pembuatan lot akhir.

 

Sterilitas <71> Memenuhi syarat. Lakukan penetapan menggunakan 10 mL untuk masing- masing media. Lot benih kerja memenuhi uji sterilitas, kecuali terhadap mikobakteria.

 

Perhitungan unit viabilitas Tetapkan jumlah unit viabilitas per milliliter dengan cara menghitung viabilitas pada media padat menggunakan metode yang sesuai untuk produk yang diuji atau menggunakan metode biokimia yang sesuai. Lakukan uji secara paralel terhadap baku dengan galur yang sama.


 

 

Text Box: Konsentrasi bakteri Konsentrasi bakteri ditetapkan menggunakan metode tervalidasi yang disetujui oleh instansi yang berwenang. Metode opasitas merupakan metode pilihan dengan menggunakan The International Reference Preparation of Opacity

atau dengan sediaan baku.

LOT AKHIR

Vaksin ruahan akhir didistribusikan ke dalam wadah steril dan dibekukeringkan sehingga kandungan kelembapan sesuai untuk stabilitas produk; wadah tertutup baik dalam vakum atau gas inert.

Vaksin BCG stabil pada suhu 2-8º masa kedaluwarsa tidak lebih dari 2 tahun dari tanggal pembuatan. Penyimpanan produk akhir pada -20º untuk memperpanjang shelf-life harus divalidasi.

Hanya lot akhir yang memenuhi syarat unit viabilitas dan Identifikasi, Uji batas, dan Penetapan kadar dapat diluluskan untuk penggunaan. Jika uji mikobakteria virulen pada vaksin ruahan akhir memenuhi syarat, maka tidak dilakukan pada lot akhir. Jika uji reaktivitas kulit pada lot benih kerja dan pada 5 lot akhir berturut-turut memenuhi syarat maka uji tersebut tidak dilakukan pada lot akhir.

 

Perhitungan unit viabilitas Tetapkan jumlah unit viabilitas per milliliter dengan cara menghitung viabilitas pada media padat menggunakan metode yang sesuai untuk produk yang diuji atau menggunakan metode biokimia yang sesuai. Rasio jumlah unit viabilitas setelah dan sebelum dibekukeringkan tidak kurang dari nilai yang disetujui. 

Stabilitas termal Simpan lot akhir vaksin beku kering pada suhu 37º ± 1º selama 4 minggu. Tentukan jumlah unit viabilitas seperti tertera pada Penetapan kadar. Lakukan uji secara paralel untuk vaksin yang disimpan pada suhu 37º ± 1º dan vaksin yang disimpan pada suhu penyimpanan yang sesuai. Jumlah unit viabilitas vaksin yang disimpan pada suhu 37º ± 1º tidak kurang dari 20% dibandingkan dengan vaksin yang disimpan pada suhu penyimpanan. 

IDENTIFIKASI

Vaksin BCG diidentifikasi secara mikroskopis bentuk basil dengan pewarnaan bakteri tahan asam dan melalui bentuk karakteristik koloni yang tumbuh dalam media padat. Alternatif lain, dapat digunakan teknik biologi molekuler (misalnya amplifikasi asam nukleat). 

UJI BATAS

Mikobakteria virulen Uji mikobakteria virulen dilakukan pada vaksin ruahan akhir atau lot akhir. Suntikkan secara subkutan atau intramuskular pada masing-masing 6 marmot, dengan bobot 250-400 g dan tidak pernah mendapat perlakuan yang dapat mempengaruhi pengujian, vaksin yang diuji setara dengan 50 dosis manusia. Amati hewan selama tidak kurang dari 42 hari. Pada akhir periode pengamatan, lakukan autopsi dan amati gejala infeksi tuberkulosis, abaikan beberapa reaksi minor pada area penyuntikan. Hewan yang mati selama periode pengamatan juga diamati gejala tuberkulosisnya. Vaksin memenuhi syarat jika tidak satu pun marmot menunjukkan gejala tuberkulosis dan jika tidak lebih dari 1 hewan mati selama periode pengamatan. Jika 2 hewan mati selama masa pengamatan dan autopsi tidak menunjukkan tanda-tanda tuberkulosis, ulangi pengujian menggunakan 6 marmot yang lain.

Vaksin memenuhi syarat jika tidak lebih dari 1 hewan uji mati selama 42 hari setelah penyuntikan dan hasil autopsi tidak menunjukkan gejala-gejala tuberkulosis.

 

Sterilitas <71> Memenuhi syarat, kecuali terhadap mikobakteria.

 

Reaktivitas kulit Gunakan 6 marmot sehat, berwarna putih atau pucat, masing-masing dengan bobot tidak kurang dari 250 g dan tidak mendapatkan perlakuan yang dapat mengganggu pengujian. Suntikkan secara intradermal pada masing-masing marmot, secara acak, masing- masing 0,1 mL vaksin yang direkonstitusi dan 2 seri pengenceran sepuluh kali lipat dari vaksin tersebut serta dosis yang sama dari baku vaksin. Amati lesi yang terbentuk di area penyuntikan selama 4 minggu. Vaksin memenuhi syarat jika reaksi yang dihasilkan tidak berbeda bermakna dari reaksi yang dihasilkan oleh vaksin pembanding.


 

 

Stabilitas termal Simpan lot akhir vaksin beku kering pada suhu 37º ± 1º selama 4 minggu. Tentukan jumlah unit viabilitas seperti tertera pada Penetapan kadar. Lakukan uji secara paralel untuk vaksin yang disimpan pada suhu 37º ± 1º dan vaksin yang disimpan pada suhu penyimpanan yang sesuai. Jumlah unit viabilitas vaksin yang disimpan pada suhu 37º ± 1º tidak kurang dari 20% dibandingkan dengan vaksin yang disimpan pada suhu

 

Air <1031> Tidak lebih dari batas yang telah disetujui, ditetapkan dengan metode yang sesuai.

 


 

 

 

 

 

 

 

penyimpanan.

 

IDENTIFIKASI

Vaksin BCG diidentifikasi secara mikroskopis bentuk basil dengan pewarnaan bakteri tahan asam dan melalui bentuk karakteristik koloni yang tumbuh dalam media padat. Alternatif lain, dapat digunakan teknik biologi molekuler (misalnya amplifikasi asam nukleat).

 

Mikobakteria virulen Uji mikobakteria virulen dilakukan pada vaksin ruahan akhir atau lot akhir. Suntikkan secara subkutan atau intramuskular pada masing-masing 6 marmot, dengan bobot 250-400 g dan tidak pernah mendapat perlakuan yang dapat mempengaruhi pengujian, vaksin yang diuji setara dengan 50 dosis manusia. Amati hewan selama tidak kurang dari 42 hari. Pada akhir periode pengamatan, lakukan autopsi dan amati gejala infeksi tuberkulosis, abaikan beberapa reaksi minor pada area penyuntikan. Hewan yang mati selama periode pengamatan juga diamati gejala tuberkulosisnya. Vaksin memenuhi syarat jika tidak satu pun marmot menunjukkan gejala tuberkulosis dan jika tidak lebih

 

UJI BATAS


 

PENETAPAN KADAR

Tetapkan jumlah unit viabilitas vaksin yang sudah direkonstitusi dengan cara menghitung viabilitas pada media padat menggunakan metode yang sesuai untuk produk yang diuji atau menggunakan metode biokimia yang sesuai dan tervalidasi. Jumlah berada dalam rentang yang tertera pada etiket. Lakukan uji secara paralel terhadap vaksin pembanding.

 

PENANDAAN

Jumlah minimum dan maksimum unit viabilitas per milimeter dalam sediaan vaksin yang sudah direkontitusi.

 

Wadah dan penyimpanan Simpan dalam wadah terlindung dari sinar matahari langsung.