Tablet Lepas Tunda Bisakodil


TABLET LEPAS TUNDA BISAKODIL
Bisacodyl Delayed-Release Tablets
Gastro-resistant Bisacodyl Tablets

Tablet Lepas Tunda Bisakodil mengandung bisakodil, C22H19NO4, tidak kurang dari 95,0% dan tidak lebih dari 105,0% dari jumlah yang tertera pada etiket.

Baku pembanding Bisakodil BPFI; tidak boleh dikeringkan. Simpan dalam wadah tertutup rapat pada suhu 5°±3°, terlindung cahaya. Bisakodil untuk Kesesuaian Sistem BPFI; mengandung bisakodil, Senyawa sejenis A Bisakodil BPFI; C18H15NO2; 277,32. Senyawa sejenis B Bisakodil BPFI; C18H15NO2; 277,32. Senyawa sejenis C Bisakodil BPFI; C20H17NO3 319,35. Senyawa sejenis D Bisakodil BPFI; dan Senyawa sejenis E Bisakodil BPFI; C22H19NO4; 361,39. Bisakodil untuk Identifikasi Puncak BPFI; mengandung Senyawa sejenis F Bisakodil BPFI.

Identifikasi

  1. Waktu retensi puncak utama kromatogram Larutan uji sesuai dengan Larutan baku seperti diperoleh pada Penetapan kadar.
  2. Ekstraksi sejumlah serbuk tablet setara dengan lebih kurang 50 mg Bisakodil dengan 20 mL metilen klorida P, saring, uapkan filtrat hingga kering, dan larutkan residu dalam 10 mL asam sulfat P 0,5%. Pada 2 mL larutan ini, tambahkan asam sulfat P : terjadi warna ungu kemerahan.
  3. Didihkan 2 mL larutan yang diperoleh dari uji B dengan sedikit asam nitrat P : terjadi warna kuning. Dinginkan dan tambahkan natrium hidroksida 5 N : warna berubah menjadi coklat kekuningan.

Hilangkan persyaratan
Waktu hancur <1251> Lakukan penetapan seperti tertera pada Tablet Lepas Tunda: tablet tidak hancur setelah 1 jam dalam Cairan lambung buatan LP, tetapi larut dalam waktu 45 menit dalam Cairan usus buatan LP.

Tambahan persyaratan
Disolusi <1231> TAHAP ASAM
Media disolusi: 500 mL asam hidroklorida 0,1 N
Alat tipe 1: 100 rpm
Waktu: 120 menit

Larutan baku tahap asam Timbang saksama lebih kurang 50 mg Bisakodil BPFI, masukkan ke dalam labu tentukur 50-mL, larutkan dan encerkan dengan metanol P yang mengandung 1 tetes asam ortofosfat P sampai tanda. Pipet sejumlah larutan, encerkan dengan asam hidroklorida 0,1 N hingga kadar lebih kurang 0,005 mg per mL.

Larutan uji tahap asam Pipet 10 mL alikot.

Setelah uji disolusi tahap asam selesai dilakukan, angkat keranjang dari wadah disolusi dan celupkan satu kali ke dalam gelas piala 100 mL yang berisi 80 mL air. Setelah keranjang dikeringkan dari air, pindahkan tablet di dalamnya ke alat tipe 2 (dayung) dan lanjutkan pengujian ke Tahap dapar.

TAHAP DAPAR

Larutan A Larutkan 8,9 g dinatrium hidrogen ortofosfat P dan 10 g natrium lauril sulfat P dalam 800 mL air. Atur pH hingga 7,5 dengan penambahan asam hidroklorida 0,1 N, dan encerkan dengan air hingga 1000 mL.

Media disolusi: 900 mL larutan A
Alat tipe 2: 100 rpm
Waktu: 60 menit

Larutan baku tahap dapar Timbang saksama lebih kurang 50 mg Bisakodil BPFI, masukkan ke dalam labu tentukur 50-mL, larutkan dan encerkan dengan metanol P yang mengandung 1 tetes asam ortofosfat P hingga tanda. Encerkan larutan ini dengan larutan A hingga kadar lebih kurang 0,056 mg per mL.

Larutan uji tahap dapar Pipet 10 mL alikot, saring menggunakan penyaring membran porositas 0,45 μm, buang 3 mL filtrat pertama.

Lakukan penetapan jumlah zat terlarut dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

Larutan amonium asetat Buat larutan amonium asetat P 1 mg per mL, atur pH hingga 8,0 dengan penambahan amonia LP.

Fase gerak Campuran larutan amonium asetat asetonitril P (350:650)

Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 230 nm dan kolom 4,0 mm x 10 cm berisi bahan pengisi L1 “end capped” dengan ukuran partikel 5 mm. Pertahankan suhu kolom pada 40°. Laju alir lebih kurang 0,8 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 1,10%.

Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 20 µL) Larutan baku tahap asam, Larutan uji tahap asam, Larutan baku tahap dapar, dan Larutan uji tahap dapar ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur respons puncak utama. Hitung persentase bisakodil, C22H19NO4 yang terlarut.

Toleransi Pada tahap asam harus larut tidak lebih dari 5% C22H19NO4, dan pada tahap dapar harus larut tidak kurang dari 75% (Q) C22H19NO4, dari jumlah yang tertera pada etiket.

Keseragaman sediaan <911> Memenuhi syarat.

Tambahan persyaratan
Cemaran organik Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

Pengencer Buat campuran asam asetat glasial P- asetonitril P- air (4:30:66).

Dapar Buat larutan amonium format 0,025 N, atur pH hingga 5,0 dengan penambahan asam format anhidrat P.

Fase gerak Campuran asetonitril P-Dapar (45:55). Saring dan awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi <931>.

Larutan kesesuaian sistem Larutkan isi vial Bisakodil untuk Kesesuaian Sistem BPFI dalam 1 mL asetonitril P, dan campur dengan 1 mL Pengencer.

Larutan identifikasi puncak Timbang saksama lebih kurang 5 mg Bisakodil untuk Identifikasi Puncak BPFI, masukkan ke dalam labu tentukur 5- mL, larutkan dengan 2,5 mL asetonitril P, dan encerkan dengan Pengencer sampai tanda.

Larutan uji Timbang saksama sejumlah serbuk tablet setara dengan lebih kurang 25 mg bisakodil, masukkan ke dalam labu tentukur 50-mL. Tambahkan 40 mL Pengencer, kocok, dan encerkan dengan Pengencer sampai tanda, saring.

Larutan pembanding 1 Pipet 1 mL Larutan uji ke dalam labu tentukur 100-mL, encerkan dengan Pengencer sampai tanda.

Larutan pembanding 2 Pipet 1 mL Larutan pembanding 1 ke dalam labu tentukur 10-mL, encerkan dengan Pengencer sampai tanda.

Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 265 nm dan kolom 4,6 mm x 25 cm berisi bahan pengisi L1”base deactivated” dengan ukuran partikel 5 mm. Laju alir lebih kurang 1,5 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan kesesuaian sistem, rekam kromatogram dan ukur semua respons puncak seperti tertera pada Prosedur: uji dinyatakan absah jika kromatogram Larutan kesesuaian sistem sesuai dengan kromatogram baku Bisakodil untuk Kesesuaian Sistem BPFI; waktu retensi bisakodil lebih kurang 13 menit; waktu retensi relatif cemaran terhadap bisakodil tertera pada Tabel. Lakukan kromatografi terhadap Larutan identifikasi puncak, rekam kromatogram dan ukur semua respons puncak seperti tertera pada Prosedur: identifikasi puncak senyawa sejenis F bisakodil.

Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 50 µL) Larutan uji, Larutan pembanding 1, dan Larutan pembanding 2 ke dalam kromatograf, rekam kromatogram tidak kurang dari 3,5 kali waktu retensi bisakodil, dan ukur semua respons puncak. Masing-masing cemaran dan total cemaran dari Larutan uji tidak lebih dari batas yang tertera pada Tabel

Tabel

Nama Waktu Retensi Relatif Faktor Koreksi Batas (%)
Senyawa sejenis A bisakodil 0,2 0,7

Tidak lebih dari 0,8 kali respons puncak utama Larutan pembanding 1 (0,8%)

Senyawa sejenis C bisakodil 0,45 -

Tidak lebih dari 1,5 kali respons puncak utama Larutan pembanding 1 (1,5%)

Senyawa sejenis D bisakodil 0,8 -

Tidak lebih dari 0,2 kali respons puncak utama Larutan pembanding 1 (0,2%)

Senyawa sejenis E bisakodil 0,9 -

Tidak lebih dari 0,5 kali respons puncak utama Larutan pembanding 1 (0,5%)

Senyawa sejenis F bisakodil 2,6 -

Tidak lebih dari 0,3 kali respons puncak utama Larutan pembanding 1 (0,3%)

Cemaran lain   -

Tidak lebih dari respons puncak utama Larutan pembanding 2 (0,1%)

Total cemaran lain (selain senyawa sejenis A bisakodil dan senyawa sejenis C bisakodil)

  - Tidak lebih dari 0,5%

Abaikan respons puncak kurang dari 0,5 kali respons puncak utama Larutan pembanding 2 (0,05%)

Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>. 

Pengencer, Fase gerak, Larutan kesesuaian sistem, dan Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada cemaran organik.

Larutan baku Timbang saksama sejumlah Bisakodil BPFI, larutkan dan encerkan dengan Pengencer hingga kadar lebih kurang 0,05 mg per mL.

Larutan uji Timbang dan serbukkan tidak kurang dari 20 tablet. Timbang saksama sejumlah serbuk tablet setara dengan lebih kurang 10 mg bisakodil, masukkan ke dalam labu tentukur 50-mL, tambahkan 40 mL Pengencer, kocok, encerkan dengan Pengencer sampai tanda, dan saring. Pipet 5 mL filtrat ke dalam labu tentukur 20-mL, encerkan dengan Pengencer sampai tanda.

Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 50 mL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur respons puncak utama. Hitung persentase bisakodil, C22H19NO4, dalam tablet dengan rumus: 

rU dan rs berturut-turut adalah respons puncak Larutan uji dan Larutan baku; Cs adalah kadar Bisakodil BPFI dalam mg per mL Larutan baku; CU adalah kadar bisakodil dalam mg per mL Larutan uji berdasarkan jumlah yang tertera pada etiket.

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat. Simpan pada suhu tidak lebih dari 25°.

Hilangkan persyaratan
Penandaan Pada etiket tertera tablet salut enterik.