Kapsul Sefdinir


Tambahan monografi
KAPSUL SEFDINIR
Cefdinir Capsule

Kapsul Sefdinir mengandung sefdinir, C14H13N5O5S2, tidak kurang dari 90,0% dan tidak lebih dari 110,0% dari jumlah yang tertera pada etiket.

Baku pembanding Sefdinir BPFI; tidak boleh dikeringkan. Simpan dalam wadah tertutup rapat, terlindung cahaya dan kelembaban, dalam lemari pembeku. Senyawa Sejenis A Sefdinir BPFI. Senyawa Sejenis B Sefdinir BPFI.

Identifikasi

A. Lakukan penetapan dengan cara Spektrofotometri UV seperti tertera pada Spektrofotometri dan Hamburan Cahaya <1191>.

Dapar Lakukan seperti pada Penetapan kadar. 

Blangko Gunakan larutan Dapar.

Larutan baku Timbang saksama sejumlah Sefdinir BPFI, larutkan dan encerkan dengan Dapar hingga kadar lebih kurang 10 µg per mL.

Larutan uji Timbang saksama sejumlah isi kapsul, larutkan dan encerkan dengan Dapar hingga kadar sefdinir 10 µg per mL, saring, dan gunakan filtrat.

Prosedur Spektrum serapan ultraviolet Larutan uji menunjukkan maksimum dan minimum pada panjang gelombang yang sama dengan Larutan baku.  

B. Waktu retensi puncak utama kromatogram Larutan uji sesuai dengan Larutan baku seperti yang diperoleh pada Penetapan kadar.

Disolusi <1231>
Media disolusi: 900 mL Dapar fosfat 0,05 M pH 6,8.
Alat tipe 2: 50 rpm.
Waktu:
30 menit.

Lakukan penetapan zat terlarut dengan cara Spektrofotometri seperti tertera pada Spektrofotometri dan hamburan cahaya <1191>.

Larutan   baku   Timbang   saksama   sejumlah Sefdinir BPFI, larutkan dan encerkan dengan Media disolusi hingga kadar lebih kurang 0,33 mg per mL

Larutan uji Saring alikot melalui penyaring yang sesuai dengan porositas tidak lebih dari 0,45 µm. Encerkan dengan sejumlah Media disolusi hingga  kadar sefdinir lebih kurang 0,33 mg per mL.

Blangko Larutkan satu kapsul kosong dalam 100 mL Media disolusi, encerkan sampai 900 mL, saring.

Prosedur Lakukan penetapan jumlah C14H13N5O5S2, yang terlarut secara spektrofotometri dari Larutan baku dan Larutan uji dalam kuvet 0,1- cm (flow cell), pada panjang gelombang serapan maksimum lebih kurang 290 nm. Hitung persentase sefdinir, C14H13N5O5S2, yang terlarut dengan rumus :

AU dan AS berturut-turut adalah serapan Larutan uji dan Larutan baku; CS adalah kadar Sefdinir BPFI dalam mg per mL Larutan baku; D adalah faktor pengenceran dari Larutan uji; V adalah volume Media disolusi, 900 mL; dan L adalah jumlah sefdinir dalam mg per kapsul yang tertera pada etiket.

Toleransi Dalam waktu 30 menit harus larut tidak kurang dari 80% (Q), C14H13N5O5S2 dari jumlah yang tertera pada etiket.

Keseragaman sediaan <911> Memenuhi syarat.

Cemaran organik Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

Larutan A Buat larutan natrium fosfat dibasa P dengan kadar 14,2 g per liter.

Larutan B Buat larutan kalium fosfat monobasa P dengan kadar 13,6 g per liter.

Dapar Buat campuran Larutan A-Larutan B (lebih kurang 2:1) atur pH hingga 7,0 ± 0,1 dengan penambahan asam fosfat P atau natrium hidroksida P.

Larutan C   Pipet   sejumlah   volume   larutan tetrametilamonium hidroksida P 10%, encerkan dengan air hingga kadar lebih kurang 0,1%, atur pH hingga 5,5 ± 0,1 dengan penambahan larutan asam fosfat P (1 dalam 10).

Larutan D Buat larutan dinatrium edetat P dengan kadar 37,2 mg per mL.

Larutan E Pipet 0,4 mL Larutan D ke dalam 1000 mL Larutan C, saring dan awaudarakan.

Larutan F Buat campuran Larutan C-asetonitril P-metanol P-Larutan D (500:300:200:0,4), saring dan awaudarakan.

Fase gerak Gunakan variasi campuran Larutan E dan Larutan F seperti yang tertera pada Sistem kromatografi.

Larutan kesesuaian sistem persediaan 1 Timbang saksama sejumlah Senyawa Sejenis A Sefdinir BPFI, larutkan dan encerkan dengan Larutan C hingga kadar lebih kurang 40 µg per mL. 

Larutan kesesuaian sistem persediaan 2 Timbang saksama sejumlah Senyawa Sejenis B Sefdinir BPFI, larutkan dan  encerkan dengan Larutan C hingga kadar lebih kurang 40 µg per mL.

Larutan kesesuaian sistem Timbang saksama lebih kurang 37,5 mg Sefdinir BPFI, masukkan ke dalam labu tentukur 25-mL. Tambahkan berturut- turut 10 mL Dapar; 5,0 mL Larutan kesesuaian sistem persediaan 1 dan 5,0 mL Larutan kesesuaian sistem persediaan 2, encerkan dengan Larutan C sampai tanda.

Larutan baku   persediaan   Timbang   saksama  sejumlah Sefdinir BPFI, larutkan dan encerkan dengan Dapar hingga kadar lebih kurang 750 µg per mL.

Larutan baku Pipet sejumlah volume Larutan baku persediaan, encerkan dengan Larutan C hingga kadar lebih kurang 15 µg per mL.

Larutan uji Timbang tidak kurang dari 20 kapsul. Keluarkan isi semua kapsul dan campur, bersihkan cangkang kapsul dan timbang saksama, hitung bobot rata-rata tiap kapsul. Timbang saksama sejumlah isi kapsul setara dengan lebih kurang 300 mg sefdinir, masukkan ke dalam labu tentukur 200-mL. Larutkan dalam 30 mL Dapar, encerkan dengan Larutan C sampai tanda. Kadar larutan ini lebih kurang 1,5 mg per mL.

Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 254 nm dan kolom 4,6 mm x 15 cm berisi bahan pengisi L1 dengan ukuran partikel 5 µm. Pertahankan suhu kolom pada 40º dan autosampler pada 4°. Laju alir lebih kurang 1 mL per menit. Kromatograf diprogram sebagai berikut: 

Waktu (menit)

Larutan E

(%)

Larutan F

(%)

0

95

5

2

95

5

22

75

25

32

50

50

                37 

50

50

38

95

5

58

95

5


Lakukan kromatografi terhadap Larutan kesesuaian sistem, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: resolusi, R, antara sefdinir dan puncak ketiga senyawa sejenis A sefdinir tidak kurang dari 1,5 dan faktor ikutan senyawa sejenis B sefdinir tidak lebih dari 1,5. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 2,0%.

Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 10 µL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf. Rekam kromatogram dan ukur semua respons puncak.Hitung persentase tiap cemaran dalam kapsul dengan rumus:


ri adalah respons puncak masing-masing cemaran dari Larutan uji; rS adalah respons puncak sefdinir dari Larutan baku; CS dan CU adalah kadar sefdinir dalam mg per mL Larutan baku dan Larutan uji; F adalah faktor respons relatif yang tertera pada Tabel. Masing-masing cemaran tidak lebih dari yang tertera pada Tabel
 

 
Nama
Waktu retensi relatif
Faktor respons relatif
Batas (%)
Tiazolilasetil glisin
  oksim                                                                      
0,10
1,0
0,5
Tiazolilasetil glisin
  oksim asetal                                                             
0,13
1,0
0,5
Sefdinir sulfoksida
0,36
1,0
0,2
Sefdinir tiazin
  analog                                                                     
0,46
0,68
0,7
3-metil sefdinir
0,75
1,0
0,7
Cemaran sefdinir 1
0,77
1,0
0,3
Senyawa sejenis A sefdinir (cincin terbuka lakton a
  sefdinir)                                                                   
0,85
0,65
2,5
Senyawa sejenis A sefdinir (cincin terbuka lakton b
  sefdinir)                                                                   
0,94
0,65
2,5
Senyawa sejenis A sefdinir (cincin terbuka lakton c
  sefdinir)                                                                   
1,11
0,65
2,5
Senyawa sejenis A sefdinir (cincin terbuka lakton d
   sefdinir)                                                                   
1,14
0,65
2,5

 

Tabel                                   

 

Nama

Waktu retensi

relatif

Faktor respons

relatif

Batas (%)

7S-Sefdinir

1,18

1,0

0,2

Sefdinir lakton

1,23

1,0

1,0

Senyawa sejenis B

  sefdinir                                                                    

1,28

1,0

0,2

Sefdinir isoksazol

  analog                                                                     

1,37

0,72

0,5

Cemaran sefdinir 2

1,44

1,0

0,5

Sefdinir glioksalik

  analog                                                                     

1,49

1,0

0,2

E-sefdinir

1,51

1,0

1,2

Cincin terbuka lakton a dekarboksi

  sefdinir                                                                    

1,62

1,0

1,0

Cincin terbuka lakton b dekarboksi

  sefdinir                                                                    

1,64

1,0

1,0

Cemaran sefdinir 3

1,82

1,0

0,2

Cemaran lain

-

1,0

0,2

Total cemaran

-

-

5,0

Abaikan puncak cemaran yang kurang dari 0,1%.

Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

Dapar Buat larutan natrium fosfat dibasa P dan natrium fosfat monobasa P dengan kadar 10,7 g per liter dan 3,4 g per liter, atur pH hingga 7,0 ± 0,05 dengan penambahan asam fosfat P atau natrium hidroksida P.

Larutan A Buat larutan asam sitrat monohidrat P dengan kadar 7 g per liter, atur pH hingga 2,0 ± 0,05 dengan penambahan asam fosfat P.

Fase gerak Buat campuran Larutan A – metanol P – tetrahidrofuran P (1000:111:28), saring dan awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi <931>.

Larutan kesesuaian sistem Timbang saksama sejumlah Sefdinir BPFI dan asam m- hidroksibenzoat P, larutkan dan encerkan dengan Dapar hingga kadar berturut-turut lebih kurang 50 µg per mL dan 175 µg per mL.

Larutan baku Timbang saksama sejumlah Sefdinir BPFI, larutkan dan encerkan dengan Dapar hingga kadar lebih kurang 50 µg per mL. 

Larutan uji Timbang tidak kurang dari 20 kapsul. Keluarkan isi semua kapsul dan campur, bersihkan cangkang kapsul dan timbang saksama, hitung bobot rata-rata tiap kapsul. Timbang saksama sejumlah isi kapsul, larutkan dan encerkan dengan Dapar hingga diperoleh kadar sefdinir 50 µg per mL.

Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 254 nm dan kolom 3,9 mm x 15 cm berisi bahan pengisi L1 dengan ukuran partikel 4 µm. Laju alir lebih kurang 1,4 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan kesesuaian sistem, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: resolusi, R, antara sefdinir dan m-asam hidroksibenzoat tidak kurang dari 3,0 dan faktor ikutan puncak utama tidak lebih dari 2,0. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 1,0%.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 15 µL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur respons puncak. Hitung persentase sefdinir dalam serbuk kapsul dengan rumus

rU dan rS berturut-turut adalah respons puncak utama dari Larutan uji dan Larutan baku; CS adalah kadar Sefdinir BPFI dalam mg per mL Larutan baku; CU adalah kadar sefdinir dalam mg per mL Larutan uji berdasarkan jumlah yang tertera pada etiket.

Wadah dan penyimpanan Simpan dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya, dan pada suhu ruang terkendali.