<53> Uji Mikroba Spesifik


PENGUJIAN MIKROBIOLOGI SEDIAAN NONSTERIL: UJI MIKROBA SPESIFIK <53>

PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang keberadaan atau batas mikroba spesifik yang dapat dideteksi dengan kondisi dan metode yang sesuai. Pengujian ini dirancang untuk menetapkan apakah suatu bahan atau sediaan memenuhi kriteria spesifikasi mutu secara mikrobiologi yang telah ditetapkan. Untuk pelaksanaan pengujian, ikuti petunjuk di bawah ini, termasuk jumlah sampel dan interpretasi hasil uji. Prosedur mikrobiologi alternatif termasuk metode otomatisasi dapat digunakan setelah dibuktikan kesetaraannya dengan metode Farmakope.

PROSEDUR UMUM

Penyiapan sampel dilakukan seperti tertera pada Pengujian Mikrobiologi Sediaan Nonsteril: Uji Penghitungan Mikroba <52>.
Jika sediaan yang akan diuji memiliki aktifitas antimikroba, sifat antimikroba dihilangkan atau dinetralkan seperti tertera pada Pengujian Mikrobiologi Sediaan Nonsteril: Uji Penghitungan Mikroba <52>.
Jika dalam penyiapan sampel digunakan surfaktan, harus dibuktikan surfaktan tidak toksik terhadap mikroba dan kompatibel dengan inaktivator yang digunakan seperti tertera pada Pengujian Mikrobiologi Sediaan Nonsteril: Uji Penghitungan Mikroba<52>.

FERTILITAS DAN DAYA HAMBAT DARI MEDIA, KESESUAIAN UJI DAN KONTROL NEGATIF

Kemampuan metode untuk mendeteksi mikroba pada sediaan yang diuji harus ditetapkan. Jika terjadi perubahan kinerja pengujian atau perubahan sediaan yang mempengaruhi hasil uji, maka harus dilakukan kesesuaian terhadap metode.

Penyiapan Galur Uji

Gunakan suspensi mikroba uji yang stabil, terstandar seperti yang tertera di bawah ini. Galur mikroba uji dipelihara dengan teknik biakan lot benih sehingga mikroba yang digunakan untuk inokulasi tidak lebih dari 5 pasase dari master lot benih asli.

MIKROBA AEROB
Biakkan masing-masing galur bakteri secara terpisah dalam wadah berisi media Soybean-Casein Digest Broth atau Soybean-Casein Digest Agar, pada suhu 30° - 35° selama 18 - 24 jam. Biakkan galur uji Candida albicans secara terpisah pada Sabouraud Dextrose Agar atau dalam Sabouraud Dextrose Broth pada suhu 20° - 25° selama 2 - 3 hari.

Staphylococcus aureus

ATCC 6538, NCIMB

9518, CIP 4.83 atau

NBRC 13276

Pseudomonas aeruginosa

ATCC 9027, NCIMB

8626, CIP 82.118 atau

NBRC 13275

Escherichia coli

ATCC 8739, NCIMB

8545, CIP 53.126 atau

NBRC 3972

Salmonella enterica subsp. enterica serovar Typhimurium

atau sebagai pilihan lain

ATCC 14028

Salmonella enterica subsp. enterica serovar Abony

NBRC 100797, NCTC

6017 atau CIP 80.39

Candida albicans

ATCC 10231, NCPF

3179, IP 48.72   atau

NBRC 1594

Gunakan Larutan Dapar natrium klorida–pepton pH 7,0 atau Larutan Dapar fosfat pH 7,2 untuk membuat suspensi uji. Gunakan suspensi tersebut dalam waktu 2 jam atau jika digunakan sampai 24 jam harus disimpan pada suhu 2° - 8°.

CLOSTRIDIA
Gunakan Clostridium sporogenes ATCC 11437 (NBRC 14293, NCIMB 12343, CIP 100651) atau ATCC 19404 (NCTC 532 atau CIP 79.3). Biakkan galur uji Clostridia dalam kondisi anaerob pada Reinforced Medium for Clostridia pada suhu 30° - 35° selama 24 - 48 jam. Sebagai alternatif penyiapan dan pengenceran suspensi segar sel vegetatif Cl. Sporogenes, dapat digunakan suspensi spora yang stabil untuk inokulasi. Suspensi spora yang stabil dipertahankan pada suhu 2°- 8° untuk jangka waktu yang tervalidasi.

Kontrol Negatif

Untuk memverifikasi kesesuaian kondisi pengujian, dilakukan kontrol negatif menggunakan pelarut yang sesuai menggantikan larutan uji. Kontrol negatif harus menunjukkan tidak ada pertumbuhan mikroba. Kontrol negatif juga dilakukan pada saat pengujian seperti tertera pada Pengujian Sediaan. Apabila terjadi kegagalan pada kontrol negatif diperlukan investigasi.

Fertilitas dan Daya Hambat Media

Uji tiap bets media siap pakai dan tiap bets media yang dibuat dari media kering atau dari komponen yang tertera pada formula. Verifikasi kesesuaian sifat dari media yang relevan seperti yang tertera pada Tabel 1.

Tabel 1. Fertilitas, Daya Hambat, dan Indikatif dari Media

Uji/Media

Sifat

Mikroba Uji

Uji Bakteri   Gram   Negatif

Bile-Tolerant

  

Enterobacteria Enrichment Broth Mossel

Fertilitas

E. coli

P.aeruginosa

Daya hambat

S. aureus

Violet Red Bile Glucose Agar

Fertilitas + indikatif

E.coli

P.aeruginosa

Uji Escherichia coli

  

MacConkey Broth

Fertilitas

E.coli

Daya hambat

S. aureus

MacConkey Agar

Fertilitas + indikatif

E.coli

Uji Salmonella

  

Rappaport Vassiliadis Salmonella Enrichment Broth

Fertilitas

Salmonella enterica   subsp.   enterica

serovar Typhimurium atau

 

Salmonella enterica   subsp.   enterica

serovar Abony

Daya hambat

S.aureus

Xylose Lysine Deoxycholate Agar

Fertilitas + indikatif

Salmonella enterica   subsp.   enterica

serovar Typhimurium atau

  

Salmonella enterica   subsp.   enterica

serovar Abony

Uji Pseudomonas aeruginosa

  

Cetrimide Agar

Fertilitas

P.aeruginosa

 

Penghambatan Daya hambat

E.coli

Uji Staphylococcus aureus

  

Mannitol Salt Agar

Fertilitas + indikatif

S.aureus

 

Penghambatan Daya hambat

E.coli

Uji Clostridia

  

Reinforced Medium for Clostridia

Fertilitas

Cl.sporogenes

Columbia Agar

Fertilitas

Cl.sporogenes

Uji Candida albicans

  

Sabouraud Dextrose Broth

Fertilitas

C.albicans

Sabouraud Dextrose Agar

Fertilitas + indikatif

C.albicans

UJI FERTILITAS MEDIA CAIR 

Inokulasi sejumlah mikroba uji (tidak lebih dari 100 koloni) ke dalam media yang sesuai. Inkubasi pada suhu tertentu selama tidak lebih dari periode terpendek seperti tertera pada prosedur uji. Pertumbuhan mikroba uji harus terlihat jelas dan harus sebanding dengan hasil uji fertilitas bets media sebelumnya.

UJI FERTILITAS MEDIA PADAT

Gunakan Metode Sebar seperti tertera pada Metode Angka Lempeng Total dalam Pengujian Mikrobiologi Sediaan Nonsteril: Uji Penghitungan Mikroba <52>. Inokulasi masing-masing lempeng dengan sejumlah mikroba uji yang sesuai (tidak lebih dari 100 koloni). Inkubasi pada suhu tertentu selama tidak lebih dari periode terpendek seperti tertera dalam prosedur uji. Pertumbuhan mikroba harus dapat dibandingkan dengan hasil uji fertilitas bets media sebelumnya.

UJI DAYA HAMBAT MEDIA CAIR ATAU PADAT

Inokulasi sejumlah mikroba uji tidak kurang dari 100 koloni pada media yang sesuai. Inkubasi pada suhu tertentu selama tidak kurang dari periode terpanjang seperti tertera pada prosedur uji. Tidak terdapat pertumbuhan mikroba uji.

UJI INDIKATIF MEDIA

Gunakan Metode Sebar seperti tertera pada Metode Angka Lempeng Total dalam Pengujian Mikrobiologi Sediaan Nonsteril: Uji Penghitungan Mikroba <52>. Inokulasi masing-masing lempeng dengan sejumlah mikroba uji yang sesuai (tidak lebih dari 100 koloni). Inkubasi pada suhu tertentu selama rentang waktu seperti tertera pada prosedur uji. Koloni mikroba uji harus terlihat jelas dan menunjukkan reaksi indikasi yang sama dengan bets media sebelumnya.

Kesesuaian Metode Uji

Untuk masing-masing sediaan baru yang diuji, lakukan penyiapan sampel seperti tertera pada Pengujian Sediaan. Pada saat pencampuran, tambahkan secara terpisah masing-masing suspensi mikroba uji sejumlah tidak lebih dari 100 koloni.

Lakukan uji seperti tertera pada Pengujian Sediaan dengan masa inkubasi terpendek.
Mikroba uji spesifik harus dapat dideteksi dengan reaksi indikasi seperti dijelaskan dalam Pengujian Sediaan.
Adanya aktivitas antimikroba pada sediaan memerlukan modifikasi prosedur uji seperti tertera pada Netralisasi/ Penghilangan Aktivitas Antimikroba dalam Pengujian Mikrobiologi Sediaan Nonsteril: Uji Penghitungan Mikroba <52>.
Untuk sediaan tersebut, jika aktivitas antimikroba untuk mikroba tertentu tidak dapat dinetralisasi, dapat diasumsikan bahwa mikroba yang dihambat tersebut tidak ada dalam sediaan.

PENGUJIAN SEDIAAN

Uji Bakteri Gram Negatif Bile-Tolerant

PENYIAPAN SAMPEL DAN PRA-INKUBASI
Siapkan sampel dengan pengenceran 1 dalam 10 menggunakan tidak kurang dari 1 g sediaan yang akan diuji seperti tertera pada Pengujian Mikrobiologi Sediaan Nonsteril: Uji Penghitungan Mikroba <52>, tetapi gunakan Soybean-Casein Digest Broth sebagai pengencer, campur, dan inkubasi pada suhu 20° - 25° selama waktu yang cukup untuk menumbuhkan bakteri tetapi tidak cukup untuk memicu multiplikasi mikroba (biasanya 2 jam tetapi tidak lebih dari 5 jam).

UJI KUALITATIF

Kecuali dinyatakan lain dalam masing-masing monografi, inokulasi sejumlah volume setara dengan 1 g sediaan seperti tertera pada Penyiapan Sampel dan Pra-inkubasi dalam media Enterobacteria Enrichment Broth Mossel. Inkubasi pada suhu 30° - 35° selama 24 - 48 jam. Lakukan subkultur pada lempeng Violet Red Bile Glucose Agar. Inkubasi pada suhu 30°- 35° selama 18 - 24 jam.
Sediaan memenuhi syarat jika tidak terdapat pertumbuhan koloni.

UJI KUANTITATIF

Seleksi dan subkultur Inokulasi sejumlah sediaan yang akan diuji ke dalam media Enterobacteria Enrichment Broth Mossel dengan penyiapan seperti tertera pada Penyiapan Sampel dan Pra-inkubasi dan/atau lakukan pengenceran sampel tersebut hingga masing-masing mengandung 0,1 g; 0,01 g dan 0,001 g (atau 0,1 mL; 0,01 mL dan 0,001 mL). Inkubasi pada suhu 30° - 35° selama 24-48 jam. Lakukan subkultur dengan menginokulasi masing-masing biakan pada lempeng Violet Red Bile Glucose Agar. Inkubasi pada suhu 30° - 35° selama 18 – 24 jam.

Interpretasi Hasil positif ditunjukkan dengan adanya pertumbuhan koloni. Catat jumlah terkecil dari sediaan yang memberikan hasil positif dan jumlah terbesar dari sediaan yang memberikan hasil negatif. Tentukan angka yang mungkin dari bakteri menggunakan Tabel 2.

Tabel 2. Interpretasi Hasil

Hasil dari Masing-Masing Jumlah Sediaan

Angka yang mungkin dari Bakteri per g atau per mL Sediaan

0,1 g atau 0,1 mL

0,01 g atau 0,01 mL

0,001 g atau 0,001 mL

+

+

+

Lebih dari 103

+

+

-

Kurang dari 103 dan lebih dari 102

+

-

-

Kurang dari 102 dan lebih dari 10

-

-

-

Kurang dari 10

Escherichia coli

PENYIAPAN SAMPEL DAN PRA-INKUBASI
Siapkan sampel dengan pengenceran 1 dalam 10 menggunakan tidak kurang dari 1 g sediaan yang akan diuji seperti tertera pada Pengujian Mikrobiologi Sediaan Nonsteril: Uji Penghitungan Mikroba <52>, dangunakan 10 mL atau sejumlah tertentu setara dengan 1 g atau 1 mL sediaan yang akan diuji, inokulasikan ke dalam sejumlah volume media Soybean-Casein Digest Broth seperti tertera dalam Kesesuaian Metode Uji, campur, dan inkubasi pada suhu 30° - 35 selama 18 - 24 jam.

SELEKSI DAN SUBKULTUR
Kocok wadah, pindahkan 1 mL Soybean-Casein Digest Broth ke dalam 100 mL MacConkey Broth, inkubasi pada suhu 42°-44 selama 24-48 jam. Lakukan subkultur pada lempeng MacConkey Agar, inkubasi pada suhu 30°- 35 selama 18 - 72 jam.

INTERPRETASI
Pertumbuhan koloni menunjukkan kemungkinan adanya E.coli yang dikonfirmasi dengan uji identifikasi.
Sediaan memenuhi syarat jika tidak terdapat pertumbuhan koloni atau jika hasil konfirmasi uji identifikasi negatif.

Salmonella

PENYIAPAN SAMPEL DAN PRA-INKUBASI
Siapkan sediaan yang akan diuji seperti tertera pada Pengujian Mikrobiologi Sediaan Nonsteril: Uji Penghitungan Mikroba <52>, dan gunakan sejumlah tertentu sediaan yang akan diuji setara dengan tidak kurang dari 10 g atau 10 mL, inokulasikan ke dalam sejumlah volume media Soybean-Casein Digest Broth (seperti tertera pada Kesesuaian metode uji), campur, dan inkubasi pada suhu 30°-35 selama 18-24 jam.

SELEKSI DAN SUBKULTUR
Pindahkan 0,1 mL Soybean-Casein Digest Broth ke dalam 10 mL media Rappaport Vasiliadis Salmonella Enrichment Broth, inkubasi pada suhu 30°-35 selama 18-24 jam. Lakukan subkultur pada lempeng Xylose Lysine Deoxycholate Agar. Inkubasi pada suhu 30° - 35 selama 18 - 48 jam.

INTERPRETASI
Pertumbuhan koloni berwarna merah, dengan atau tanpa titik hitam di bagian tengah menunjukkan kemungkinan adanya Salmonella yang dikonfirmasi dengan uji identifikasi.
Sediaan memenuhi syarat jika tidak terdapat pertumbuhan koloni seperti diuraikan atau jika hasil konfirmasi uji identifikasi negatif.

Pseudomonas aeruginosa

PENYIAPAN SAMPEL DAN PRA-INKUBASI
Siapkan sampel dengan pengenceran 1 dalam 10 digunakan menggunakan tidak kurang dari 1 g sediaan yang akan diuji seperti tertera pada Pengujian Mikrobiologi Sediaan Nonsteril: Uji Penghitungan Mikroba <52>, dan gunakan 10 mL atau sejumlah tertentu setara dengan 1 g atau 1 mL sediaan yang akan diuji, inokulasikan ke dalam sejumlah volume media Soybean-Casein Digest Broth (seperti tertera pada Kesesuaian Metode Uji), dancampur.
Untuk menguji “transdermal patches”, saring sejumlah volume sampel setara dengan satu “patch” (seperti tertera pada “Transdermal Patches” dalam Penyiapan sampel dalam Pengujian Mikrobiologi Sediaan Nonsteril: Uji Penghitungan Mikroba <52>) menggunakan penyaring membran steril, dan masukkan membran ke dalam 100 mL media Soybean-Casein Digest Broth. Inkubasi pada suhu 30° - 35 selama 18-24 jam.

SELEKSI DAN SUBKULTUR
Lakukan subkultur pada lempeng Cetrimide Agar dan inkubasi pada suhu 30 - 35 selama 18 - 72 jam.

INTERPRETASI
Pertumbuhan koloni menunjukkan kemungkinan adanya P.aeruginosa yang dikonfirmasi dengan uji identifikasi.
Sediaan memenuhi syarat jika tidak terdapat pertumbuhan koloni atau jika hasil konfirmasi uji identifikasi negatif.

Staphylococcus aureus

PENYIAPAN SAMPEL DAN PRA-INKUBASI
Siapkan sampel dengan pengenceran 1 dalam 10 menggunakan tidak kurang dari 1 g sediaan yang akan diuji seperti tertera pada Pengujian Mikrobiologi Sediaan Nonsteril: Uji Penghitungan Mikroba <52>, dan gunakan 10 mL atau sejumlah tertentu setara dengan 1 g atau 1 mL sediaan yang akan diuji, inokulasikan ke dalam sejumlah volume media Soybean-Casein Digest Broth (seperti tertera pada Kesesuaian Metode Uji), dan homogenisasi.
Untuk menguji “transdermal patches”, saring sejumlah volume sampel setara dengan satu “patch” (seperti tertera pada “Transdermal Patches” dalam Penyiapan Sampel dalam Pengujian Mikrobiologi Sediaan Nonsteril: Uji Penghitungan Mikroba <52> menggunakan penyaring membran steril, dan masukkan membran ke dalam 100 mL media Soybean-Casein Digest Broth. Inkubasi pada suhu 30 - 35 selama 18 - 24 jam.

SELEKSI DAN SUBKULTUR
Lakukan subkultur pada lempeng Mannitol Salt Agar dan inkubasi pada suhu 30 - 35 selama 18 - 72 jam.

INTERPRETASI
Pertumbuhan koloni berwarna kuning atau putih dikelilingi zona kuning menunjukkan kemungkinan adanya S.aureus yang dikonfirmasi dengan uji identifikasi.
Sediaan memenuhi syarat jika tidak terdapat pertumbuhan koloni seperti diuraikan atau jika hasil konfirmasi uji identifikasi negatif.

Clostridia

PENYIAPAN SAMPEL DAN PERLAKUAN PANAS
Siapkan sampel dengan pengenceran 1 dalam 10 (total volume minimum 20 mL) menggunakan tidak kurang dari 2 g atau 2 mL sediaan yang akan diuji seperti tertera pada Pengujian Mikrobiologi Sediaan Nonsteril: Uji Penghitungan Mikroba <52>. Pisahkan sampel menjadi dua bagian, sekurang-kurangnya 10 mL. Panaskan satu bagian pada 80

selama 10 menit, dinginkan dengan cepat. Satu bagian lainnya tidak dipanaskan.
SELEKSI DAN SUBKULTUR
Gunakan 10 mL atau sejumlah tertentu setara dengan 1 g atau 1 mL sediaan yang akan diuji dari kedua bagian, inokulasikan ke dalam sejumlah volume media Reinforced Medium for Clostridia (seperti tertera pada Kesesuaian Metode Uji). Inkubasi pada kondisi anaerob pada suhu 30 - 35 selama 48 jam. Setelah inkubasi, buat subkultur dari masing-masing wadah pada Columbia agar, dan inkubasi pada kondisi anaerob pada suhu 30 - 35 selama 48 - 72 jam.

INTERPRETASI
Pertumbuhan koloni anaerob bentuk batang (dengan atau tanpa endospora) memberikan reaksi katalase negatif, menunjukkan adanya Clostridia yang dikonfirmasi dengan uji identifikasi.
Sediaan memenuhi syarat jika tidak terdapat pertumbuhan koloni seperti diuraikan atau jika hasil konfirmasi uji identifikasi negatif.
Candida albicans

PENYIAPAN SAMPEL DAN PRA-INKUBASI
Siapkan sediaan yang akan diuji seperti tertera pada Pengujian Mikrobiologi Sediaan Nonsteril: Uji Penghitungan Mikroba <52>, dan gunakan 10 mL atau sejumlah tertentu setara dengan tidak kurang dari 1 g atau 1 mL sediaan yang akan diuji, inokulasikan ke dalam 100 mL media Sabouraud Dextrose Broth, dan campur. Inkubasi pada suhu 30 - 35 selama 3 - 5 hari.

SELEKSI DAN SUBKULTUR
Lakukan subkultur pada lempeng Sabouraud Dextrose Agar, dan inkubasi pada suhu 30 - 35 selama 24 - 48 jam.

INTERPRETASI
Pertumbuhan koloni berwarna putih menunjukkan kemungkinan adanya C.albicans yang dikonfirmasi dengan uji identifikasi.
Sediaan memenuhi syarat jika tidak terdapat pertumbuhan koloni seperti diuraikan atau jika hasil konfirmasi uji identifikasi negatif.

LARUTAN DAN MEDIA KULTUR YANG DISARANKAN

[Catatan Bagian ini sebagai informasi.]
Larutan dan media kultur berikut memenuhi tujuan seperti tertera pada uji kontaminasi mikroba dalam Farmakope. Media lain mungkin dapat digunakan setelah dibuktikan kesesuaiannya.

Larutan Dapar Persediaan Timbang 34 g kalium dihidrogen fosfat P, masukkan ke dalam labu tentukur 1000 mL, larutkan dalam 500 mL Air murni, atur pH hingga 7,2  0,2 dengan natrium hidroksida P, tambahkan Air murni sampai tanda, dan campur.
Masukkan ke dalam wadah, dan sterilisasi. Simpan pada suhu 2° - 8.

Larutan Dapar Fosfat pH 7,2 Siapkan campuran Air murni dan Larutan Dapar persediaan (800:1 v/v), dan sterilisasi.

Larutan Dapar Natrium Klorida – Pepton pH 7,0

Kalium dihidrogen fosfat

3,6 g

Dinatrium hidrogen fosfat dihidrat

7,2 g (setara 0,067 M fosfat)

Natrium klorida

4,3 g

Pepton (daging atau kasein)

1,0 g

Air murni

1000 mL

Sterilisasi menggunakan otoklaf dengan siklus yang tervalidasi.

Soybean-Casein Digest Broth

Pancreatic digest of casein

17,0 g

Papaic digest of soybean

3,0 g

Natrium klorida

5,0 g

Dibasa hidrogen fosfat

2,5 g

Glukosa monohidrat

2,5 g

Air murni

1000 mL

Atur pH sehingga setelah sterilisasi menjadi 7,3 ± 0,2 pada suhu 25°. Sterilisasi menggunakan otoklaf dengan siklus yang tervalidasi.

Soybean-Casein Digest Agar

Pancreatic digest of casein

15,0 g

Papaic digest of soybean

5,0 g

Natrium klorida

5,0 g

Agar

15,0 g

Air murni

1000 mL

Atur pH sehingga setelah sterilisasi menjadi 7,3 ± 0,2 pada suhu 25°. Sterilisasi menggunakan otoklaf dengan siklus yang tervalidasi.

Sabouraud Dextrose Agar

Dekstrosa

40,0 g

Mixture peptic digest of animal tissue and pancreatic digest of casein (1:1)

10,0 g

Agar

15,0 g

Air murni

1000 mL

Atur pH sehingga setelah sterilisasi menjadi 5,6 ± 0,2 pada suhu 25°. Sterilisasi menggunakan otoklaf dengan siklus yang tervalidasi.

Potato Dextrose Agar

Infusion from potatoes

200 g

Dekstrosa

20,0 g

Agar

15,0 g

Air murni

1000 mL

Atur pH sehingga setelah sterilisasi menjadi 5,6 ± 0,2 pada suhu 25°. Sterilisasi menggunakan otoklaf dengan siklus yang tervalidasi.

Sabouraud Dextrose Broth

Dekstrosa

20,0 g

Mixture Peptic Digest of Animal

Tissue and Pancreatic Digest of Casein (1:1)

10,0 g

Air murni

1000 mL

Atur pH sehingga setelah sterilisasi menjadi 5,6 ± 0,2 pada suhu 25°. Sterilisasi menggunakan otoklaf dengan siklus yang tervalidasi.

Enterobacteria Enrichment Broth Mossel

Pancreatic digest of gelatin

10,0 g

Glukosa monohidrat

5,0 g

Dehydrated ox bile

20,0 g

Kalium dihidrogen fosfat

2,0 g

Dinatrium    hydrogen     fosfat dihidrat

8,0 g

Brilliant green

15 mg

Air murni

1000 mL

Atur pH sehingga setelah sterilisasi menjadi 7,2 ± 0,2 pada 25°. Panaskan hingga 100º selama 30 menit dan dinginkan segera.

Violet Red Bile Glucose Agar

Yeast extract

3,0 g

Pancreatic digest of gelatin

7,0 g

Bile salts

1,5 g

Natrium klorida

5,0 g

Glukosa monohidrat

10,0 g

Agar

15,0 g

Merah netral

30 mg

Kristal violet

2 mg

Air murni

1000 mL

Atur pH sehingga setelah sterilisasi menjadi 7,4 ± 0,2 pada 25°. Panaskan hingga mendidih, jangan dipanaskan menggunakan otoklaf.

MacConkey Broth

Pancreatic digest of gelatin

20,0 g

Laktosa monohidrat

10,0 g

Dehydrated ox bile

5,0 g

Ungu bromokresol

10 mg

Air murni

1000 mL

Atur pH sehingga setelah sterilisasi menjadi 7,3 ± 0,2 pada 25°. Sterilisasi menggunakan otoklaf dengan siklus yang tervalidasi.

MacConkey Agar

Pancreatic digest of gelatin

17,0 g

Peptones (meat and casein)

3,0 g

Laktosa monohidrat

10,0 g

Natrium klorida

5,0 g

Bile salts

1,5 g

Agar

13,5 g

Merah netral

30,0 mg

Kristal violet

1 mg

Air murni

1000 mL

Atur pH sehingga setelah sterilisasi menjadi 7,1 ± 0,2 pada suhu 25º. Didihkan selama 1 menit dengan pengadukan konstan, kemudian sterilisasi menggunakan otoklaf dengan siklus yang tervalidasi.

Rappaport Vassiliadis Salmonella Enrichment Broth

Soya peptone

4,5 g

Magnesium klorida heksahidrat

29,0 g

Natrium klorida

8,0 g

Dikalium fosfat

0,4 g

Kalium dihidrogen fosfat

0,6 g

Hijau malakit

0,036 g

Air murni

1000 mL

Larutkan dalam keadaan agak hangat. Sterilisasi menggunakan otoklaf dengan siklus yang tervalidasi, pada suhu tidak lebih dari 115º. Setelah disterilisasi menggunakan otoklaf pH menjadi 5,2 ± 0,2 pada suhu 25º.

Xylose Lysine Deoxycholate Agar

Xylose

3,5 g

L-lysine

5,0 g

Laktosa monohidrat

7,5 g

Sukrosa

7,5 g

Natrium klorida

5,0 g

Yeast extract

3,0 g

Merah fenol

80 mg

Agar

13,5 g

Natrium deoksikolat

2,5 g

Natrium tiosulfat

6,8 g

Besi(III) ammonium sitrat

0,8 g

Air murni

1000 mL

Atur pH sehingga setelah pemanasan menjadi 7,4± 0,2 pada suhu 25°. Panaskan hingga mendidih, dinginkan hingga 50°, tuang ke dalam cawan Petri. Jangan disterilisasi menggunakan otoklaf.

Cetrimide Agar

Pancreatic digest of gelatin

20,0 g

Magnesium klorida

1,4 g

Dikalium sulfat

10,0 g

Setrimid

0,3 g

Agar

13,6 g

Air murni

1000 mL

Gliserol

10,0 mL

Panaskan hingga mendidih selama 1 menit dengan pengocokan. Atur pH sehingga setelah sterilisasi menjadi 7,2 ± 0,2 pada 25°. Sterilisasi menggunakan otoklaf dengan siklus yang tervalidasi.

Mannitol Salt Agar

Pancreatic digest of casein

5,0 g

Peptic digest of animal tissue

5,0 g

Beef extract

1,0 g

D-manitol

10,0 g

Natrium klorida

75,0 g

Agar

15,0 g

Merah fenol

0,025 g

Air murni

1000 mL

Panaskan hingga mendidih selama 1 menit dengan pengocokan. Atur pH sehingga setelah sterilisasi menjadi 7,4 ± 0,2 pada suhu 25°. Sterilisasi menggunakan otoklaf dengan siklus yang tervalidasi.

Reinforced Medium for Clostridia

Beef extract

10,0 g

Pepton

10,0 g

Yeast extract

3,0 g

Soluble starch

1,0 g

Glukosa monohidrat

5,0 g

Sistein hidroklorida

0,5 g

Natrium klorida

5,0 g

Natrium asetat

3,0 g

Agar

0,5 g

Air murni

1000 mL

Basahi dan larutkan agar menggunakan air murni, dan panaskan hingga mendidih dengan pengadukan secara terus menerus. Jika diperlukan, atur pH sehingga setelah sterilisasi menjadi 6,8 ± 0,2 pada suhu 25°. Sterilisasi menggunakan otoklaf dengan siklus yang tervalidasi.

Columbia Agar

Pancreatic digest of casein

10,0 g

Meat peptic digest

5,0 g

Heart pancreatic digest

3,0 g

Yeast extract

5,0 g

Maized starch

1,0 g

Natrium klorida

5,0 g

Agar, tergantung pada daya pembentukan gel

10,0-15,0 g

Air murni

1000 mL

Basahi dan larutkan agar menggunakan air murni, dan panaskan hingga mendidih dengan pengadukan secara terus menerus. Jika diperlukan, atur pH sehingga setelah sterilisasi menjadi 7,3±0,2 pada suhu 25°. Sterilisasi menggunakan otoklaf dengan siklus yang tervalidasi. Dinginkan hingga mencapai 45-50°, bila perlu tambahkan gentamisin sulfat yang setara dengan 20 mg gentamisin basa, dan tuang ke dalam cawan Petri.