Irbesartan


IRBESARTAN

Irbesartan

2- Butil-3-[p-(o-1H-tetrazol-5-ilfenil)benzil]-1,3- diazaspiro[4,4]non-1-en-4-on. [138402-11-6]

C25H28N6O                                                  BM 428,53

 

Irbesartan mengandung tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebih dari 102,0% C25H28N6O, dihitung terhadap zat kering.

Pemerian Serbuk hablur putih sampai hampir putih.

Kelarutan Sukar larut dalam  etanol dan metilen klorida; praktis tidak larut dalam air.

Baku pembanding Irbesartan BPFI, tidak boleh dikeringkan sebelum digunakan. Simpan dalam wadah tertutup rapat, terlindung cahaya, dalam lemari pendingin. Senyawa Sejenis A Irbesartan BPFI; C25H30N6O2; 446,54.

Identifikasi

  1. Spektrum serapan inframerah zat yang didispersikan dalam kalium bromida P menunjukkan maksimum hanya pada bilangan gelombang yang sama seperti pada Irbesartan BPFI.
  2. Waktu retensi puncak utama kromatogram Larutan uji sesuai dengan Larutan baku seperti diperoleh pada Penetapan kadar.

 Air <1031> Metode I Tidak lebih dari 0,5%.

 Logam berat <371> Metode III Tidak lebih dari 20 bpj.

Tambah Persyaratan

Nitrosamin Lakukan penetapan menggunakan metoda yang sesuai. Masing-masing cemaran tidak lebih dari batas yang tertera pada Tabel

 Tabel

Nitrosamin

Batas (bpj)

N-Nitrosodimethylamine (NDMA)

0,32

N-Nitrosodiethylamine (NDEA)

0,088

Azida Tidak lebih dari 10 bpj. Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

        Fase gerak Buat larutan natrium hidroksida 0,1 N, saring dan awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi <931>.

Larutan baku persediaan Timbang saksama sejumlah natrium azida, larutkan dan encerkan dengan Fase gerak hingga kadar lebih kurang 0,25 mg per mL.

Larutan baku Pipet sejumlah Larutan baku persediaan, encerkan dengan Fase gerak hingga kadar lebih kurang 0,312 µg per mL.

Larutan uji Timbang saksama sejumlah zat, larutkan dan encerkan dengan Fase gerak hingga kadar lebih kurang 20 mg per mL.

           Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi yang dilengkapi dengan detektor (conductimetric with a suitable background suppressor unit) dan kolom 4,0 mm x 25 cm berisi bahan pengisi L31. Laju alir lebih kurang 1 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: perbandingan “signal to noise” untuk puncak azida tidak kurang dari 10.

          Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 200 µL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur respons puncak azida. Hitung jumlah dalam bpj, azida dalam zat dengan rumus:

r  dan rS   berturut-turut adalah respons puncak azida dari Larutan uji dan Larutan bakuCS   adalah kadar natrium azida dalam  µg  per mL  Larutan  baku; CU adalah kadar irbesartan dalam mg per mL Larutan uji; 42,02 dan 65,01 berturut-turut adalah bobot molekul azida dan natrium azida. F adalah faktor koreksi, 1000.

Cemaran organik Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

Dapar dan Fase gerak Lakukan seperti tertera pada Penetapan kadar.

         Larutan baku Timbang saksama sejumlah Irbesartan BPFI dan Senyawa Sejenis A Irbesartan BPFI, larutkan dan encerkan dengan metanol P hingga kadar masing-masing lebih kurang 0,05 mg per mL.

Larutan uji Timbang saksama sejumlah zat, larutkan dan encerkan dengan metanol P hingga kadar lebih kurang 1 mg per mL.

         Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi yang dilengkapi dengan detektor 220 nm dan kolom 4,0 mm x 25 cm berisi bahan pengisi L1. Laju alir lebih kurang 1 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 2,0 %.

          Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 10 µL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur semua respons puncak. Hitung persentase senyawa sejenis A irbesartan dalam zat dengan rumus:

rU dan rS berturut-turut   adalah   respons   puncak senyawa sejenis A irbesartan dari Larutan uji dan Larutan  bakuCS  adalah  kadar  Senyawa  Sejenis  A Irbesartan BPFI dalam mg per mL Larutan baku; CU adalah kadar irbesartan dalam mg per mL Larutan uji. Hitung persentase cemaran lain dalam zat dengan rumus:

ri   adalah respons puncak cemaran lain dari Larutan uji; rS  adalah respons puncak irbesartan dari Larutan baku; CS    adalah  kadar  Irbesartan  BPFI  dalam  mg per  mL  Larutan  baku;  C   adalah  kadar  irbesartan dalam mg per mL Larutan uji; Masing-masing cemaran dan total cemaran tidak lebih dari batas yang tertera pada Tabel.

Tabel

Senyawa sejenis

Batas (%)         

Senyawa sejenis A irbesartan

0,2

Cemaran lain

0,1

Total cemaran

0,5

Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

Dapar Buat campuran air-asam ortofosfat P (950:5,5). Atur pH hingga 3,2 dengan penambahan trietilamin P.

          Fase gerak Buat campuran Dapar-asetonitril P (670:330), saring dan awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi <931>.

          Larutan kesesuaian sistem Timbang saksama sejumlah Irbesartan BPFI dan Senyawa Sejenis A Irbesartan BPFI, larutkan dan encerkan dengan metanol P hingga kadar masing-masing lebih kurang 0,05 mg per mL.

    Larutan   baku    Timbang    saksama    sejumlah Irbesartan BPFI, larutkan dan encerkan dengan metanol P hingga kadar lebih kurang 0,5 mg per mL. Larutan uji Timbang saksama sejumlah zat, larutkan dan encerkan dengan metanol P hingga kadar lebih kurang 0,5 mg per mL.

           Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 220 nm dan kolom 4,0 mm x 25 cm berisi bahan pengisi L1. Laju alir lebih kurang 1 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan kesesuaian sistem, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera dalam Prosedur: waktu retensi relatif untuk senyawa sejenis A irbesartan dan irbesartan berturut-turut adalah lebih kurang 0,8 dan 1,0; resolusi, R, antara puncak irbesartan dan puncak senyawa sejenis A irbesartan tidak kurang dari 2,0. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 1,0%.

           Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 10 µL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur respons puncak. Hitung persentase irbesartan, C25H28N6O, dalam  zat dengan rumus:

r   dan  rS    berturut-turut adalah respons  puncak dari Larutan uji dan Larutan baku; Ci adalah kadar Irbesartan BPFI dalam mg per mL Larutan bakuCU adalah kadar irbesartan dalam mg per mL Larutan uji.

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat dan simpan pada suhu di bawah 30°.