<1411> Sekelompok Ayam Bebas Patogen Spesifik untuk Produksi dan Pengawasan Mutu Vaksin


UJI PADA VAKSIN: SEKELOMPOK AYAM BEBAS PATOGEN SPESIFIK UNTUK PRODUKSI DAN PENGAWASAN MUTU VAKSIN <1411>

Apabila ditetapkan, ayam, embrio atau biakan sel yang digunakan untuk produksi atau pengawasan mutu vaksin berasal dari telur yang diproduksi dari sekelompok ayam bebas patogen spesifik/Specified Pathogens Free (SPF). Status SPF dari sekelompok ayam dipastikan melalui sistem sebagai berikut.

Sekelompok ayam didefinisikan sebagai sekelompok unggas di lingkungan yang sama dan memiliki penjaga khusus yang tidak memiliki kontak dengan kelompok non-SPF. Setelah kelompok ayam ditetapkan, tidak boleh ditambahkan unggas non-SPF ke dalam kelompok tersebut.

Setiap kelompok ayam diisolasi untuk meminimalkan risiko kontaminasi. Fasilitas isolasi kelompok ayam SPF tidak boleh berdekatan dengan kelompok ayam non-SPF. Kelompok ayam SPF diisolasi dalam isolator atau dalam bangunan yang memiliki penyaring udara dengan tekanan positif. Lakukan tindakan yang tepat untuk mencegah masuknya tikus, unggas liar, serangga, dan personel yang tidak berwenang.

Personel yang memiliki akses untuk memasuki fasilitas kelompok ayam SPF tidak boleh melakukan kontak langsung dengan unggas lain atau dengan bahan yang berpotensi menginfeksi kelompok ayam SPF. Dianjurkan bagi personel untuk mandi dan berganti pakaian atau mengenakan pakaian pelindung sebelum memasuki fasilitas yang dikendalikan.

Barang yang dibawa ke dalam fasilitas kelompok ayam SPF seharusnya disterilisasi. Pakan dihindarkan dari kontaminasi mikroorganisme yang tidak diinginkan dan air dengan kualitas air minum. Obat yang dapat mengganggu deteksi penyakit unggas tidak boleh diberikan pada kelompok ayam SPF.

Kesehatan kelompok ayam SPF direkam dan setiap kelainan diinvestigasi. Faktor morbiditas, mortalitas, kondisi fisik umum, konsumsi pakan, produksi telur setiap hari dan kualitas telur, kesuburan dan daya tetas dipantau. Rekaman disimpan dalam jangka waktu minimal 5 tahun. Rincian penyimpangan dalam parameter ini atau deteksi infeksi diinformasikan sesegera mungkin kepada pengguna telur.

Uji atau kombinasi uji yang dijelaskan di bawah ini harus memiliki spesifisitas dan sensitivitas yang relevan dengan serotipe virus. Sampel untuk pengujian diambil secara acak.

Sekelompok ayam SPF yang positif virus anemia ayam atau Chicken Anemia Viruses (CAV) masih dapat digunakan, kecuali produksi vaksin hidup pada unggas yang berumur kurang dari 7 hari harus menggunakan sekelompok ayam SPF yang bebas CAV. Untuk produksi vaksin inaktivasi pada unggas yang berumur kurang dari 7 hari dapat menggunakan sekelompok ayam SPF yang belum terbukti bebas CAV, dengan menunjukkan bukti proses inaktivasi CAV.

PEMBENTUKAN KELOMPOK AYAM SPF

Kelompok ayam SPF berasal dari ayam yang terbukti bebas dari agens yang dapat menular secara vertikal yang tercantum dalam Tabel 1. Hal ini dilakukan dengan menguji 2 generasi sebelum ditetapkan sebagai kelompok SPF. Skema umum prosedur untuk pembentukan dan pemeliharaan kelompok ayam SPF seperti pada Tabel 2. Untuk penambahan kelompok ayam SPF baru, serangkaian uji harus dilakukan pada 3 generasi unggas. Semua unggas dalam generasi pertama harus diuji setidaknya sekali sebelum umur 20 minggu untuk uji bebas antigen leukosis avian dan diuji dengan enzyme immunoassay (EIA) atau dengan netralisasi virus atau virus neutralisation (VN) untuk bebas dari antibodi terhadap virus leukosit avian subtipe A, B dan J. Semua unggas juga harus diuji bebas dari antibodi terhadap agens yang dapat menular secara vertikal yang tercantum dalam Tabel 1. Sejak umur 8 minggu, kelompok diuji untuk bebas dari Salmonella. Pemeriksaan klinis dilakukan pada kelompok dari umur 8 minggu dan unggas tidak boleh menunjukkan tanda-tanda penyakit infeksi. Metode pengujian yang akan digunakan untuk pengujian ini terdapat dalam tabel dan panduan lebih lanjut sesuai Pengujian rutin kelompok ayam SPF. Sejak umur 20 minggu, kelompok diuji seperti dijelaskan dalam Pengujian rutin kelompok ayam SPF. Semua tahap pengujian ini juga diterapkan pada 2 generasi berikutnya, kecuali uji untuk setiap unggas sebelum bertelur untuk pengujian agens yang dapat ditularkan secara vertikal. Semua hasil uji harus menunjukkan bebas dari patogen pada 3 generasi untuk kelompok yang terdiri dari Generasi ke-3 yang akan ditetapkan sebagai SPF. Embrio SPF yang berasal dari kelompok SPF lain dalam fasilitas terpisah di lokasi yang sama dapat digunakan. Dari umur 8 minggu, unggas pengganti ini dianggap sebagai kelompok dan diuji sesuai dengan prosedur pengujian yang dijelaskan di atas.

PERSYARATAN PENGUJIAN AWAL UNTUK GENERASI DARI KELOMPOK AYAM SPF

Sekelompok ayam pengganti harus diuji sebelum ditetapkan sebagai SPF. Selain pengujian Salmonella dan monitoring kesehatan serta pengamatan perilaku ayam SPF, pengujian spesifik perlu dilakukan sejak umur 8 minggu.

Uji dilakukan pada dua sampel masing-masing 5% pada kelompok unggas (minimum 10, maksimum 200 ekor) yang diambil pada interval paling sedikit 4 minggu antara umur 12-16 minggu dan 16-20 minggu. Sampel dikumpulkan dan diuji satu persatu. Sampel darah untuk uji antibodi dan sampel yang sesuai untuk pengujian antigen leukosit dikumpulkan. Metode pengujian yang digunakan dijelaskan dalam Pengujian rutin kelompok ayam SPF. Jika semua hasil uji membuktikan tidak ada infeksi, generasi baru dapat ditetapkan sebagai SPF.

PENGUJIAN RUTIN KELOMPOK AYAM SPF

Pemeriksaan umum dan nekropsi Pemeriksaan klinis dilakukan minimal sekali seminggu selama masa hidup kelompok untuk memastikan bahwa unggas tersebut bebas dari fowl-pox virus dan gejala infeksi lainnya. Jika kematian melebihi 0,2% per minggu, nekropsi dilakukan pada semua hewan yang mati untuk memverifikasi tidak ada gejala infeksi. Apabila diperlukan, studi histopatologis dan/atau mikrobiologis/virologis dilakukan untuk mengkonfirmasi diagnosis. Pemeriksaan khusus untuk lesi tuberkulosis dilakukan dan sampel histologis dari setiap lesi yang diduga terinfeksi diwarnai untuk memverifikasi bebas dari Mycobacterium avium. Isi usus semua hewan yang mati diperiksa secara mikrobiologis untuk memeriksa keberadaan Salmonella spp. menggunakan teknik yang dijelaskan di bawah ini. Jika diperlukan, sampel usus dapat dikumpulkan dari 5 unggas.

Uji kultur untuk Salmonella spp. Uji kultur untuk Salmonella spp. dilakukan baik dengan menguji sampel feses atau cloacal swabs atau dengan metode drag swabs. Jika dilakukan uji terhadap feses atau cloacal swabs, sejumlah 60 sampel diuji setiap 4 minggu sepanjang hidup kelompok ayam SPF. Uji dapat dilakukan pada kumpulan 10 sampel. Jika dilakukan drag swabs, minimal 2 drag swabs diuji setiap 4 minggu sepanjang masa hidup kelompok ayam SPF. Deteksi Salmonella spp. dalam sampel ini dilakukan melalui pengayaan sampel dilanjutkan dengan kultur menggunakan media selektif Salmonella.

Uji antigen leukosis avian Sebelum masa bertelur, sampel cloacal swabs atau sampel darah kultivasi menggunakan buffy coat diuji untuk memeriksa keberadan antigen grup-spesifik leukosit. Sebanyak 5% (minimum 10, maksimum 200) dari sekelompok ayam SPF diambil setiap 4 minggu. Selama masa bertelur, sampel albumin dari 5% telur (minimum 10, maksimum 200) diuji setiap 4 minggu. Pengujian dilakukan dengan metode EIA untuk antigen grup spesifik menggunakan metode yang dapat mendeteksi antigen dari subgrup A, B dan J.

Uji antibodi terhadap agens lain Uji antibodi terhadap semua bahan yang tercantum dalam Tabel 1 dilakukan selama masa bertelur kelompok ayam SPF. Setiap 4 minggu, diambil sampel dari 5% kelompok ayam SPF (minimum 10, maksimum 200). Disarankan 1,25% dari sekelompok ayam SPF diambil setiap minggu untuk pengujian beberapa patogen. Tabel 1 mengklasifikasikan patogen dalam kategori penyebaran cepat dan penyebaran lambat atau tidak menyebar. Untuk patogen dengan penyebaran lambat, setiap sampel diuji secara individual. Untuk patogen dengan penyebaran cepat, tidak kurang dari 20% sampel yang dikumpulkan setiap 4 minggu diuji secara individual atau, jika dilakukan netralisasi serum atau uji ELISA, semua sampel dapat diuji secara individual atau dengan menyiapkan kumpulan 5 sampel, dikumpulkan pada saat yang sama.

Metode yang sesuai untuk deteksi patogen tertera pada Tabel 1. Berdasarkan persetujuan instansi yang berwenang, metode pengujian lain dapat digunakan jika menunjukkan sensitifitas dan spesifisitas yang sesuai.

UJI YANG DILAKUKAN PADA AKHIR MASA BERTELUR

Setelah pengumpulan telur terakhir, dilakukan pengujian akhir untuk membutikan tidak ada patogen yang dapat menular secara vertikal seperti pada Tabel 1. Setelah pengumpulan telur terakhir, minimal 5% dari kelompok ayam SPF (minimum 10, maksimum 200) dipelihara selama minimal 4 minggu. Sampel darah dikumpulkan dari setiap ayam dalam kelompok selama 4 minggu tidak kurang dari 1,25% unggas (25% dari sampel) diambil darah tidak kurang dari 4 minggu setelah pengumpulan telur terakhir. Sampel serum diuji terhadap patogen yang dapat menular secara vertikal Tabel 1 menggunakan metode yang ditetapkan. Ketika pengambilan sampel dilakukan setiap minggu, tidak kurang dari 1,25% unggas (25% dari sampel) diuji setiap minggu selama periode tersebut. Sebagai alternatif, dalam waktu 4 minggu dari pengumpulan darah telur terakhir dan/atau sampel lain yang sesuai dikumpulkan dari setidaknya 5 % dari kelompok ayam SPF dan diuji keberadaan patogen yang dapat menular secara vertikal menggunakan metode amplifikasi asam nukleat <1389> yang tervalidasi.

TINDAKAN YANG DILAKUKAN JIKA TERDETEKSI PATOGEN SPESIFIK

Jika kelompok ayam SPF terkontaminasi patogen dengan penyebaran lambat seperti tertera pada Tabel 1, semua telur yang berasal dari kelompok ayam SPF selama 4 minggu sebelum waktu sampel positif ditemukan dianggap tidak memenuhi syarat. Demikian pula, Jika kelompok ayam SPF terkontaminasi patogen dengan penyebaran cepat seperti tertera pada Tabel 1, semua telur yang berasal dari kelompok ayam SPF selama 2 minggu sebelum waktu sampel positif ditemukan dianggap tidak memenuhi syarat. Seluruh produk yang berasal dari telur yang terkontaminasi patogen tidak memenuhi syarat dan harus dimusnahkan; semua uji pengawasan mutu yang dilakukan menggunakan telur tersebut dinyatakan tidak valid. Penyedia telur harus menginformasikan mengenai bukti kontaminasi sesegera mungkin kepada pengguna telur. Kelompok yang terinfeksi patogen tidak dapat digunakan sebagai kelompok ayam SPF. Setiap turunan yang berasal dari kelompok tersebut selama atau setelah periode 4 minggu sebelum sampel negatif terakhir ditemukan tidak boleh ditetapkan sebagai SPF.

Tabel 1. Klasifikasi patogen spesifik

Agens

Uji yang digunakan*

Penularan vertikal

Penyebaran cepat/lambat

Avian adenoviruses, group 1

AGP, EIA

ya

lambat

Avian encephalomyelitis virus

AGP, EIA

ya

cepat

Avian infectious bronchitis virus

HI, EIA

tidak

cepat

Avian infectious laryngotracheitis virus

VN, EIA

tidak

lambat

Avian leucosis virus

EIA for viruses, VN, EIA for

antibody

ya

lambat

Avian nephritis virus

IS

tidak

lambat

Avian orthoreoviruses

IS, EIA

ya

lambat

Avian reticuloendotheliosis virus

AGP, IS, EIA

ya

lambat

Chiken anaemia virus

IS, EIA, VN

ya

lambat

Egg drop syndrome virus

HI, EIA

ya

cepat

Infectious bursal disease virus

Serotype 1: AGP, EIA, VN

Serotype 2; VN

tidak

cepat

Influenza A Virus

AGP, EIA, HI

tidak

cepat

Marek’s disease Virus

AGP

tidak

cepat

Newcastle disease Virus

HI, EIA

tidak

cepat

Turkey rhinotracheitis virus**

EIA

tidak

lambat

Mycoplasma gallisepticum

Agg and HI to confirm a positive tets, EIA, HI

ya

lambat

Mycoplasma synoviae

Agg and HI to confirm a

positive tets, EIA, HI

ya

cepat

Salmonella pullorum

Agg

ya

lambat

Haemophillus paragalinarum

HI, ELISA

tidak

cepat

Mycobacterium avium

Agg, ELISA

tidak

lambat

Keterangan:

Agg: aglutinasi

AGP: Agar gel precipitation; teknik ini cocok jika pengujian dilakukan setiap minggu EIA: enzyme immunoassay

HI: penghambatan hemaglutinasi IS: immunostaining

VN: netralisasi virus

* Berdasarkan persetujuan pihak yang berwenang, uji lain dapat digunakan dengan sensitivitas dan spesifisitas sesuai.

** Perlu ditambahkan pengujian virus spesifik unggas daerah asal lainnya

 

Tabel 2. Deskripsi skema pembentukan dan pemeliharaan kelompok ayam SPF

PERSEDIAAN BARU

Bebas dari agen yang dapat menular secara vertikal

Uji pada semua unggas untuk antigen leukosit unggas dan antibodi sebelum umur 20 minggu

Uji untuk Salmonella spp. dan pengamatan klinis umum sejak umur 8 minggu

Lakukan pengujian rutin untuk bahan spesifik sejak umur 20 minggu

GENERASI KE-2

Uji pada semua unggas untuk antigen leukosit unggas dan antibodi sebelum umur 20 minggu

Uji untuk Salmonella spp. dan pengamatan klinis umum sejak umur 8 minggu

Lakukan pengujian rutin untuk bahan spesifik sejak umur 20 minggu

GENERASI KE-3

Uji pada semua unggas untuk antigen leukosit unggas dan antibodi sebelum umur 20 minggu

Uji untuk Salmonella spp. dan pengamatan klinis umum sejak umur 8 minggu

KELOMPOK YANG DIRANCANG SEBAGAI SPF JIKA SEMUA UJI MEMENUHI SYARAT

GENERASI KE-3

Lakukan pengujian rutin untuk bahan spesifik sejak umur 20 minggu

Lakukan pengujian paska bertelur untuk agen yang dapat menular secara vertikal

GENERASI BERIKUTNYA

Uji dua sampel 5 persen untuk antigen leukosis unggas dan antibodi terhadap agen tertentu antara usia 12 dan 20 minggu

Uji untuk Salmonella spp. dan pengamatan klinis umum sejak umur 8 minggu

Lakukan pengujian rutin untuk bahan spesifik sejak umur 20 minggu

Lakukan pengujian pasca-lay untuk agen yang dapat menular secara vertikal