Injeksi Kalsium Folinat


Tambahan Monografi
INJEKSI KALSIUM FOLINAT
Calcium Folinate Injection

Injeksi Kalsium Folinat adalah larutan steril kalsium folinat. Tersedia dalam bentuk larutan injeksi atau serbuk injeksi yang perlu di konstitusikan dalam Air untuk Injeksi. Mengandung tidak kurang dari 90,0% dan tidak lebih dari 110,0%, C20H23N7O7, dari jumlah yang tertera pada etiket.

Baku pembanding Kalsium Folinat BPFI; tidak boleh dikeringkan, simpan dalam wadah terlindung cahaya, dalam lemari pendingin. Asam formilfolat BPFI (Senyawa Sejenis D Kalsium Folinat BPFI).

Identifikasi

  1. Timbang saksama sejumlah serbuk atau larutan injeksi setara dengan lebih kurang 20 mg kalsium folinat, tambahkan 40 mL aseton P, kocok, diamkan dan sentrifus, buang pelarut. Larutkan residu dalam 40 mL aseton P dan sentrifus kembali, Keringkan residu dibawah aliran nitrogen pada tekanan 0,7 kPa selama 2 jam. Spektrum serapan inframerah residu yang didispersikan dalam kalium bromida P, menunjukkan maksimum pada bilangan gelombang yang sama seperti pada Kalsium Folinat BPFI.
  2. Menunjukkan reaksi Kalsium seperti tertera pada Uji Identifikasi Umum <291>.

pH <1071> Antara 6,5 dan 8,5.

Sterilitas <71> Memenuhi syarat.

Syarat lain Memenuhi syarat seperti tertera pada Injeksi.

Cemaran organik Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>. [Catatan Lindungi larutan dari cahaya.]

Dapar Timbang saksama lebih kurang 2,2 g dinatrium hidrogen ortofosfat P, larutkan dalam 750 mL air, tambahkan 2 mL tetrabutil amonium hidroksida P. Atur pH hingga 7,5 dengan penambahan asam ortofosfat P, Encerkan dengan air hingga 780 mL.

Fase gerak Campuran metanol P-Dapar (22:78). Saring dan awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi <931>.

Larutan uji Encerkan sejumlah volume atau serbuk injeksi dengan air hingga kadar kalium folinat lebih kurang 1 mg per mL.

Larutan pembanding 1 Campuran Larutan uji-air (1:100).

Larutan pembanding 2 Campuran Larutan pembanding 1-air (1:10).

Larutan baku Timbang saksama sejumlah Asam Formilfolat BPFI larutkan dan encerkan dengan Fase gerak hingga kadar lebih kurang 0,01 mg per mL.

Larutan kesesuaian sistem Campuran Larutan pembanding 1-Larutan baku (2:1).

Sistem Kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 280 nm dan kolom 4,6 mm x 25 cm berisi bahan pengisi L1 “endcapped” dengan ukuran partikel 5 µm. Pertahankan suhu kolom pada 40°. Laju alir lebih kurang 1 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan kesesuaian sistem, rekam kromatogram dan ukur semua respons puncak seperti tertera pada Prosedur: resolusi, R, antara puncak kalsium folinat dan asam formilfolat tidak kurang dari 2,2.

Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 20 mL) Larutan uji, Larutan pembanding 1 dan Larutan pembanding 2 ke dalam kromatograf, rekam kromatogram 2,5 kali waktu retensi kalsium folinat dan ukur semua respons puncak. Masing-masing cemaran dan total cemaran tidak lebih dari batas seperti yang tertera pada Tabel.

Tabel

Nama Batas
Asam formilfolat Tidak lebih besar dari respons puncak Larutan baku (1%)
Cemaran lain Tidak lebih besar dari luas puncak utama Larutan pembanding 1 (1%)
Total cemaran lain Tidak lebih dari 2,5 kali luas puncak utama Larutan pembanding 1 (2,5%)

Abaikan respons puncak lebih kecil dari respons puncak utama Larutan pembanding 2 (0,1%).

Penetapan kadar Lakukan penetapan kadar dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>. [Catatan Lindungi larutan dari cahaya.]

Dapar Timbang saksama lebih kurang 2,2 g dinatrium hidrogen ortofosfat P, larutkan dalam 750 mL air, tambahkan 2 mL tetrabutil amonium hidroksida P. Atur pH hingga 7,5 dengan penambahan asam ortofosfat P, Encerkan dengan air hingga 780 mL.

Fase gerak Campuran metanol P-Dapar (22:78). Saring dan awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi <931>.

Larutan uji Pipet sejumlah volume injeksi atau timbang sejumlah serbuk injeksi, larutkan dan encerkan dengan asam folinat hingga kadar kalsium folinat lebih kurang 0,1 mg per mL.

Larutan baku Timbang saksama sejumlah Kalsium Folinat BPFI, larutkan dan encerkan dengan air hingga kadar lebih kurang 0,11 mg per mL.

Larutan A Timbang saksama sejumlah Asam Formilfolat BPFI, larutkan dan encerkan dengan Fase gerak hingga kadar lebih kurang 0,01 mg per mL.

Larutan B Timbang saksama sejumlah Kalsium Folinat BPFI, larutkan dan encerkan dengan air hingga kadar lebih kurang 0,01 mg per mL.

Larutan kesesuaian sistem Campuran Larutan A- Larutan B (5:10).

Sistem Kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 280 nm dan kolom 4,6 mm x 25 cm berisi bahan pengisi L1 “endcapped” dengan ukuran partikel 5 µm. Pertahankan suhu kolom pada 40°. Laju alir lebih kurang 1 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan kesesuaian sistem, rekam kromatogram dan ukur semua respons puncak seperti tertera pada Prosedur: resolusi, R, antara puncak kalsium folinat dan asam formilfolat tidak kurang dari 2,2.

Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 20 mL) Larutan uji dan Larutan baku ke dalam kromatograf, rekam kromatogram 2,5 kali waktu retensi kalsium folinat dan ukur respons puncak utama. Hitung persentase asam folinat dalam larutan atau serbuk injeksi dengan rumus:

rU dan rs berturut-turut adalah respons puncak Larutan uji dan Larutan baku; Cs adalah kadar Kalsium Folinat BPFI dalam mg per mL Larutan bakuCU adalah kadar kalsium folinat dalam mg per mL Larutan uji berdasarkan jumlah yang tertera pada etiket. Tiap mg C20H21CaN7O7 setara dengan 0,9255 mg C20H23N7O7.

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah terlindung cahaya pada suhu 2-8°. [Catatan Jika sediaan dalam bentuk larutan injeksi.]

Penandaan Pada etiket cantumkan jumlah zat aktif setara dengan jumlah kalsium folinat.