Tablet Artemeter Dan Lumefantrin


Arthemeter and Lumefantrine Tablets

 Tablet Artemeter dan Lumefantrin mengandung artemeter, C16H26O5, dan lumefantrin, C30H32Cl3NO tidak kurang dari 90,0% dan tidak lebih dari 110,0% dari jumlah yang tertera pada etiket.

 

Baku pembanding Artemeter BPFI; tidak boleh dikeringkan sebelum digunakan. Simpan dalam wadah terlindung cahaya, dalam lemari pendingin. Lumefantrin BPFI; tidak boleh dikeringkan sebelum digunakan. Simpan dalam wadah tertutup rapat,  terlindung cahaya, pada suhu ruang terkendali. Senyawa Sejenis A Artemeter BPFI; Senyawa Sejenis B Artemeter BPFI (Artenimol); Senyawa Sejenis C Artemeter BPFI; Senyawa Sejenis D Artemeter BPFI (?-Artemeter).

 

Identifikasi

    A. Lakukan seperti tertera pada Identifikasi secara kromatografi lapis tipis <281>.

    Fase gerak Campuran eter minyak tanah P – etil asetat P – asam asetat glasial P (8:2:1).

    Larutan baku Timbang saksama sejumlah Artemeter BPFI dan Lumefantrin BPFI, larutkan dan encerkan dengan aseton P hingga kadar artemeter dan lumefantrin berturut-turut lebih kurang 1 mg per mL dan 6 mg per mL.

    Larutan uji Timbang saksama sejumlah serbuk tablet setara dengan lebih kurang 10 mg artemeter (atau 60 mg lumefantrin), tambahkan 10 mL aseton P, kocok selama 5 menit, saring dan gunakan filtrat jernih.

    Penampak bercak 1 Secara hati-hati tambahkan 10 mL asam sulfat P ke dalam 90 mL metanol P, pertahankan larutan sedingin mungkin, campur perlahan.

    Penampak bercak 2 Gunakan uap iodum P.

    Prosedur Totolkan secara terpisah masing-masing 10 ?L Larutan baku dan Larutan uji pada lempeng kromatografi yang dilapisi campuran silika gel 60 F254 atau silika gel 60. Masukkan lempeng ke dalam bejana kromatograf berisi Fase gerak, biarkan Fase gerak merambat hingga tiga per empat tinggi lempeng. Angkat lempeng, tandai batas rambat, keringkan di udara atau gunakan aliran udara dingin. Amati kromatogram di bawah cahaya 254 nm: bercak pada Larutan uji sesuai dengan Larutan baku (identifikasi lumefantrin). Semprot lempeng dengan Penampak bercak 1 dan panaskan lempeng pada suhu 140° selama 10 menit: bercak pada Larutan uji sesuai dengan Larutan baku (identifikasi artemeter; mungkin tampak bercak tipis lumefantrin). Jika menggunakan lempeng silika gel 60, semprot dengan Penampak bercak 1, panaskan lempeng pada suhu 140° selama 10 menit, biarkan dingin. Paparkan dengan Penampak bercak 2 selama 20 menit, amati segera: harga Rf dari bercak utama Larutan uji sesuai dengan Larutan baku.

    B. Waktu retensi dua puncak utama kromatogram Larutan uji sesuai dengan Larutan baku seperti yang diperoleh pada Penetapan kadar.

 

Senyawa sejenis artemeter [Catatan Lindungi zat dari cahaya, juga selama proses kromatografi.] Lakukan Kromatografi lapis tipis seperti tertera pada Kromatografi <931>.

Fase gerak Campuran eter minyak tanah P – etil asetat P – asam asetat glasial P (8:12:1).

    Penampak bercak Larutan 1 g vanilin P dalam 100 mL etanol P, tambahkan 2 mL asam sulfat P tetes demi tetes secara hati-hati. [Catatan Gunakan larutan dalam waktu 48 jam.]

    Pengencer Campuran air – asetonitril P (1:1).

    Larutan baku persediaan Timbang saksama masing-masing lebih kurang 5 mg Artemeter BPFI, Senyawa Sejenis B Artemeter BPFI, dan Senyawa Sejenis D Artemeter BPFI, masukkan ke dalam labu tentukur 50-mL, larutkan, dan encerkan dengan Pengencer sampai tanda.

    Larutan baku 1 Pipet 2 mL Larutan baku persediaan, masukkan ke dalam labu tentukur 20-mL, encerkan dengan Pengencer sampai tanda.

    Larutan baku 2 Pipet 3 mL Larutan baku persediaan, masukkan ke dalam labu tentukur 20-mL, encerkan dengan Pengencer sampai tanda.

    Larutan baku 3 Pipet 5 mL Larutan baku persediaan, masukkan ke dalam labu tentukur 20-mL, encerkan dengan Pengencer sampai tanda.

    Larutan baku 4 Pipet 1 mL Larutan baku persediaan, encerkan dengan Pengencer hingga 2,0 mL.

    Larutan baku 5 Pipet 3 mL Larutan baku persediaan, encerkan dengan Pengencer hingga 4,0 mL.

    Larutan uji Timbang dan serbukkan tidak kurang dari 20 tablet. Timbang saksama sejumlah serbuk tablet setara dengan lebih kurang 100 mg artemeter, tambahkan 20,0 mL Pengencer, sonikasi selama 15 menit dan sentrifus. Saring sejumlah volume beningan melalui penyaring dengan porositas 0,45 µm, buang beberapa mL filtrat pertama.

    Prosedur Totolkan secara terpisah masing-masing lebih kurang 20 ?L Larutan uji, Larutan baku 1, Larutan baku 2, Larutan baku 3, Larutan baku 4 dan Larutan baku 5 pada lempeng kromatografi silika gel 60, keringkan dengan aliran udara dingin selama 15 menit. Masukkan lempeng ke dalam bejana kromatograf berisi Fase gerak, biarkan Fase gerak merambat hingga lebih kurang 12 cm dari titik awal penotolan. Angkat lempeng, keringkan di udara atau gunakan aliran udara dingin. Masukkan lempeng ke dalam bejana kromatograf berisi Penampak bercak. Panaskan lempeng pada suhu 140° selama 10 menit, amati bercak: Larutan baku 1 menunjukkan 3 bercak yang terpisah sempurna. Harga Rf bercak artemeter dan senyawa sejenisnya masing–masing tertera pada Tabel berikut:

 

Tabel

Cemaran

Harga Rf

Senyawa sejenis A artemeter

0,25

Senyawa sejenis B artemeter

0,3

Senyawa sejenis C artemeter

0,35

Senyawa sejenis D artemeter

0,4

Artemeter

0,55

 

Pada kromatogram Larutan uji: bercak senyawa sejenis A artemeter tidak lebih intensif dari bercak utama pada kromatogram Larutan baku 5 (1,5%); bercak senyawa sejenis B artemeter tidak lebih intensif dari bercak senyawa sejenis B artemeter pada kromatogram Larutan baku 4 (1,0%); bercak senyawa sejenis C artemeter tidak lebih intensif dari bercak utama pada kromatogram Larutan baku 3 (0,5%); bercak senyawa sejenis D artemeter tidak lebih intensif dari bercak senyawa sejenis D artemeter pada kromatogram Larutan baku 2 (0,3%); bercak lain yang diperoleh tidak lebih intensif dari bercak utama pada kromatogram Larutan baku 1 (0,2%). Abaikan bercak yang masih terdapat pada tempat penotolan.

 

Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Dapar Timbang lebih kurang 5,65 g natrium heksansulfonat P dan 2,75 g natrium fosfat monobasa P, larutkan dalam 900 mL air. Atur pH hingga 2,3 dengan penambahan asam fosfat P, encerkan dengan air hingga 1000 mL dan saring melalui penyaring yang sesuai dengan porositas 0,45 µm.

    Fase gerak A Campuran Dapar –  asetonitril P (7:3), saring dan awaudarakan.

    Fase gerak B Campuran Dapar –  asetonitril P (3:7), saring dan awaudarakan.

    Pengencer Campuran 200 mL Dapar, 60 mL air dan 200 mL 1-propanol P, masukkan ke dalam labu tentukur 1000-mL, encerkan dengan asetonitril P sampai tanda. Buat dan simpan larutan pada suhu tidak di bawah 20°. [Catatan Pertahankan suhu tidak di bawah 20° selama penyiapan dan penyimpanan Larutan uji dan Larutan baku.]

    Larutan baku Timbang saksama lebih kurang 20 mg Artemeter BPFI dan 120 mg Lumefantrin BPFI, masukkan ke dalam labu tentukur 100-mL. Tambahkan lebih kurang 85 mL Pengencer, sonikasi sampai larut, biarkan sampai suhu ruang, encerkan dengan Pengencer sampai tanda. 

    Larutan uji Timbang dan serbukkan tidak kurang dari 20 tablet. Timbang saksama sejumlah serbuk tablet setara dengan lebih kurang 20 mg artemeter (atau 120 mg lumefantrin), masukkan ke dalam labu tentukur 100-mL, tambahkan 85 mL Pengencer, sonikasi selama 20 menit, biarkan sampai suhu ruang dan encerkan dengan Pengencer sampai tanda. Saring melalui penyaring membran dengan porositas 0,45 µm, buang beberapa mL filtrat pertama.

    Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 210 nm untuk 28 menit pertama dan detektor 380 nm untuk menit selanjutnya; kolom berukuran 3,9 mm x 15 cm berisi bahan pengisi L1 dengan ukuran partikel 5 µm. Laju alir lebih kurang 1,3 mL per menit. Kromatograf diprogram sebagai berikut :

 

Waktu

(menit)

Fase gerak A

(%)

Fase gerak B

(%)

0 – 28

60

40

28 – 29

60 – 0

40 – 100

29 – 45

0

100

45 – 46

0 – 60

100 – 40

46 - 55

60

40

 

Lakukan kromatografi pada Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: waktu retensi artemeter dan lumefantrin berturut-turut lebih kurang 19 menit dan 34 menit, simpangan baku relatif pada lima kali penyuntikan ulang tidak lebih dari 2,0%.

Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 20 ?L) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf. Rekam kromatogram dan ukur respons puncak utama. Hitung persentase artemeter, C16H26O5, dan lumefantrin, C30H32Cl3NO, dalam tablet dengan  rumus:

rU dan rS berturut-turut adalah respons puncak artemeter atau lumefantrin dari Larutan uji dan Larutan baku; CS adalah kadar Artemeter BPFI atau Lumefantrin BPFI dalam mg per mL Larutan baku dan CU adalah kadar artemeter atau lumefantrin dalam mg per mL Larutan uji berdasarkan jumlah yang tertera pada etiket.

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah untuk injeksi yang sesuai, tertutup baik, terlindung cahaya.