Setrimida


Cetrimide

 

 

 

Setrimida [505-86-2]

C17H38BrN                                                     BM 336,4

 

Setrimida terdiri dari trimetiltetradesilamonium bromida dan boleh mengandung sejumlah kecil dodesil dan heksadesil-trimetilamonium bromida. Setrimida mengandung tidak kurang dari 96,0% dan tidak lebih dari 101,0% alkiltrimetilamonium bromida dihitung sebagai, C17H38BrN, terhadap zat kering.

 

Pemerian Serbuk, putih atau hampir putih;voluminus; mengalir bebas;agak berbau dan khas.

 

Kelarutan Larutan dalam 2 bagian air; mudah larut dalam etanol dan dalam kloroform; praktis tidak larut dalam eter.

 

Identifikasi

     A. Serapan larutan 250 mg dalam 25 mL etanol P pada panjang gelombang antara 260 nm dan 280 nm tidak lebih dari 0,05.

     B. Larutkan 5 mg dalam 5 mL dapar fospat  pH 8, tambahkan sepotong kertas hijau metil-raksa(II) iodida P; setelah 5 menit warna biru kehijauan larutan lebih intensif dari pada warna larutan blangko yang diperlakukan sama.

     C. Menunjukkan reaksi Bromida cara B seperti tertera pada Uji Identifikasi Umum <291>.

     D. Larutan 2,0% dalam air bebas karbon dioksida P (Larutkan A): terbentuk busa yang banyak pada pengocokan.

 

Keasaman-kebasaan Pada 50 mL Larutan A tambahkan 0,1 mL ungu bromokresol LP; tidak lebih dari 0,1 mL asam hidroklorida 0,1 N LV atau natrium hidroksida 0,1 N LV yang diperlukan untuk mengubah warna larutan.

 

Kerjenihan larutan <881> Harus jernih; lakukan penetapan menggunakan larutan A yang diperoleh dari Identifikasi.

 

Warna dan Akromisitas <1291>Metode III Larutan A tidak berwarna.

 

Amina non kuarterner Larutkan 5 g dalam 30 mL campuran metanolP-asamklorida 1 N (99:1), tambahkan 100 mL isopropanol P. Alirkan perlahan – lahan nitrogenP melalui larutan dan titrasi secara potensiometrik dengan tetrabutilamonium hidroksida 0,1 M LV sampai sebanyak 15,0 mL. Jika diamati adanya dua infleksi maka volume larutan titer yang ditambahkan diantara dua titik infleksi tidak lebih dari 2,0 mL.

 

Susut pengeringan <1121>  Tidak lebih dari 2,0%; lakukan pengeringan pada suhu antara 100° sampai 105° selama 2 jam, menggunakan 1 g.

 

Sisa pemijaran <301> Metode II Tidak lebih dari 0,5%; lakukan penetapan menggunakan 1 g

 

Penetapan kadar  Timbang seksama lebih kurang 2 g zat, larutkan dalam air secukupnya hingga 100 mL. Pipet 25 mL ke dalam corong pisah, tambahkan 25 mL kloroform P, 10 mL natrium hidroksida 0,1 N dan 10,0 mL larutan segar kalium iodida P 5,0%. Kocok, biarkan memisah dan buang lapisan kloroform. Cuci lapisan air tiga kali, tiap kali dengan 10 mL kloroform P dan buang kloroform. Tambahkan 40 mL asam hidroklorida P, dinginkan dan titrasi dengan kalium iodat 0,05 M LV sampai warna coklat tua hampir hilang. Tambahkan 2 mL kloroform P dan lanjutkan titrasi dengan pengocokan sampai lapisan kloroform tidak berubah warna. Lakukan penetapan blangko terhadap campuran 10,0 mL larutan segar kalium iodida P, 20 mL air dan 40 mL asam hidroklorida P. Perbedaan pada titrasi menunjukkan jumlah kalium iodat yang diperlukan.

 

Tiap mL kalium iodat 0,05 M

setara dengan 33,64 mg C17H38BrN

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup baik.