Hiosin Hidrobromida


Skopolamin Hidrobromida

Hyoscine Hydrobromide

Ester 6?,7?-epoksi-1 ?H,5?H-tropan-3?-ol(-)-

tropat hidrobromida trihidrat [6533-68-2]

C17H21NO4.HBr.3H2O                                BM 438,31

Anhidrat [114-49-8]                                  BM 384,27

 

Hiosin Hidrobromida mengandung tidak kurang dari 98,5% dan tidak lebih dari 102,0% C17H21NO4.HBr, dihitung terhadap zat anhidrat.

[Perhatian Bahan beracun, tangani dengan sangat hati-hati.]            

 

Pemerian Hablur tidak berwarna atau putihatau serbuk granul putih; tidak berbau  dan agak merekah di udara kering.

 

Kelarutan Mudah larut dalam air; larut dalametanol; sukar larut dalam kloroform; tidak larut dalam eter.

 

Baku pembanding Hiosin Hidrobromida BPFI; lakukan pengeringan pada suhu 83º selama 2 jam, kemudian pada suhu 105º selama 3 jam sebelum digunakan. Simpan dalam wadah tertutup rapat, terlindung cahaya. Bersifat higroskopik.

 

Identifikasi

    A. Larutkan 3 mg zat dalam 1 mL etanol P dan uapkan di atas tangas uap hingga kering. Larutkan residu  dalam 0,5 mL kloroform P, tambahkan 200 mg kalium bromida P yang sebelumnya dikeringkan pada suhu 105º selama 30 menit, dan aduk selama 5 menit. Biarkan kloroform menguap hingga kering dan aduk, diperoleh residu berupa serbuk mengalir. Keringkan residu dalam tangas uap selama 5 menit, kemudian segera dicetak. Spektrum serapan inframerah residu yang didispersikan dalam kalium bromida P, menunjukkan maksimum hanya pada bilangan gelombang yang sama seperti pada Hiosin Hidrobromida BPFI.

    B. Pada 1 mL larutan (1 dalam 20), tambahkan  beberapa tetes klor LP, kocok dengan 1 mL kloroform P: lapisan kloroform berwarna kecoklatan.

 

Rotasi jenis <1081> Antara -24º dan -26º, dihitung terhadap zat anhidrat; lakukan penetapan menggunakan larutan zat yang mengandung                  50 mg per mL.

 

pH <1071> Antara 4,0 dan 5,5; lakukan penetapan menggunakan larutan (1 dalam 20).

Air <1031>Metode III Tidak lebih dari 13,0%; lakukan pengeringan dalam dua tahap. Tahap pertama keringkan pada suhu 80º selama 2 jam, dilanjutkan pada suhu 105º selama 3 jam.

 

Sisa pemijaran <301> Dapat diabaikan; lakukan penetapan menggunakan 100 mg zat.

 

Apoatropin Pada 15 mL larutan (1 dalam 100) tambahkan 0,05 mL kalium permanganat 0,1 N LV: warna larutan tidak hilang semua dalam waktu 5 menit.

 

Alkaloid asing lain Pada 1 mL larutan (1 dalam 20) tambahkan beberapa tetes amonium hidroksida 6 N: tidak terbentuk kekeruhan. Tambahkan kalium hidroksida 1 N pada 1 mL larutan lainnya: hanya terbentuk sedikit kekeruhan putih.

 

Penetapan kadar Timbang saksama lebih kurang 750 mg zat, larutkan dalam campuran 30 mL asam asetat glasial P dan 10 mL raksa(II) asetat LP, hangatkan hingga larut sempurna. Dinginkan larutan hingga suhu ruang, tambahkan 2 tetes kristal violet LP dan titrasi dengan asam perklorat 0,1 N LV. Lakukan penetapan blangko.

 

Tiap mL asam perklorat 0,1 N

setara dengan 38,43 mg C17H21NO4.HBr

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya.