Fenitoin


Phenytoin

5,5-Difenilhidantoin [57-41-0]

C15H12N2O2                                                    BM 252,27

Fenitoin mengandung tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebih dari 102,0% C15H12N2O2, dihitung terhadap zat kering.

 

Pemerian Serbuk putih; tidak berbau. Melebur pada suhu lebih kurang 295°.

 

Kelarutan Praktis tidak larut dalam air; larut dalam etanol panas; sukar larut dalam etanol dingin, dalam klorofrom dan dalam eter.

 

Baku pembanding Fenitoin BPFI; Simpan dalam wadah tertutup rapat dan terlindung dari cahaya. Senyawa Sejenis A Fenitoin BPFI; Senyawa Sejenis B Fenitoin BPFI; Benzofenon BPFI.

 

Identifikasi

    A. Spektrum serapan inframerah zat yang didispersikan dalam kalium bromida P menunjukkan maksimum hanya pada bilangan gelombang yang sama seperti pada Fenitoin BPFI.

B. Waktu retensi puncak utama Larutan uji sesuai dengan Larutan baku, seperti diperoleh pada Penetapan kadar.

 

Susut pengeringan <1121> Tidak lebih dari 1,0%; lakukan pengeringan pada suhu 105° selama 4 jam.

 

Logam berat <371>Metode III Tidak lebih dari 20 bpj.

 

Cemaran organik Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Fase gerak dan Pengencer Lakukan seperti tertera pada Penetapan kadar.

    Larutan baku Timbang saksama sejumlah Fenitoin BPFI, Senyawa Sejenis A Fenitoin BPFI, Senyawa Sejenis B Fenitoin BPFI dan Benzofenon BPFI,  larutkan dan encerkan dengan Pengencer hingga kadar berturut-turut 1; 5; 9; dan 1 mg per mL.

    Larutan uji Timbang saksama sejumlah zat, larutkan dan encerkan dengan Pengencer hingga kadar lebih kurang 1 mg per mL.

    Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada Penetapan kadar. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: perbandingan “signal-to-noise” tidak kurang dari 10 dan simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang untuk puncak fenitoin tidak lebih dari 5,0%. [Catatan Waktu retensi relatif lihat pada Tabel.]

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 20 µL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf. Rekam kromatogram dan ukur semua respons puncak. Hitung persentase masing-masing cemaran dalam zat dengan rumus:

ri adalah respons puncak masing-masing cemaran dari Larutan uji; rs adalah respons puncak cemaran dari Larutan baku; CS adalah kadar cemaran dalam mg per mL Larutan baku; CU adalah kadar zat dalam mg per mL Larutan uji. Hitung persentase cemaran laindalam zat dengan rumus:

 

ri adalah respons puncak cemaran laindari Larutan uji; rs adalah respons puncak fenitoin dari Larutan baku; CS adalah kadar Fenitoin BPFI dalam mg per mL Larutan baku; CU adalah kadar zat dalam mg per mL Larutan uji. Masing-masing cemaran dan total cemaran tidak lebih dari batas yang tertera pada Tabel.

                                                                                                    Tabel 

Nama

Waktu retensi relatif

Batas

(%)

Senyawa sejenis A fenitoin

0,14

0,5

Senyawa sejenis B fenitoin

0,53

0,9

Fenitoin

1,0

-

Benzofenon

2,11

0,1

Benzil

2,23

-

Masing-masing cemaran lain

-

0,10

Total cemaran (kecuali benzofenon)

-

0,9

Abaikan respons puncak cemaran kurang dari 0,05%.

 

Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Larutan A Buat larutan kalium fosfat monobasa 0,05 M. Atur pH hingga 2,5 dengan penambahan asam fosfat P.

    Larutan B Campuran metanol P-asetonitril P (60:40).

    Fase gerak Gunakan variasi campuran Larutan A dan Larutan B seperti tertera pada Sistem kromatografi. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Pengencer Buat campuran Larutan B-air (1:1).

    Larutan baku Timbang saksama sejumlah Fenitoin BPFI, larutkan dan encerkan dengan Pengencer hingga kadar lebih kurang 0,2 mg per mL. Jika perlu sonikasi hingga larut.

    Larutan uji Timbang saksama sejumlah zat, larutkan dan encerkan dengan Pengencer hingga kadar lebih kurang 0,2 mg per mL. Jika perlu sonikasi hingga larut.

    Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 220 nm dan kolom 4,6 mm × 15 cm berisi bahan pengisi L1 dengan ukuran partikel 3 µm. Laju alir lebih kurang 1 mL per menit. Kromatograf diprogram sebagai berikut:

 

Waktu (menit)

Larutan A

(%)

Larutan B

(%)

0

60

40

23

60

40

38

42

58

45

30

70

50

30

70

51

60

40

55

60

40

 

Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: faktor ikutan tidak lebih dari 1,5 dan simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 0,73%.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 20 µL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf. Rekam kromatogram dan ukur respons puncak utama. Hitung persentase fenitoin, C15H12N2O2 dalam zat dengan rumus:

rU dan rS berturut-turut adalah respons puncak  Larutan uji dan Larutan baku; CS adalah kadar Fenitoin BPFI dalam mg per mL Larutan baku; CU adalah kadar zat dalam mg per mL Larutan uji.

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat.