Bentonit


Bentonite

 

Bentonit [1302-78-9]

 

Bentonit adalah koloidal alam dari aluminium silikat terhidrasi.

 

Pemerian Serbuk sangat halus bebas dari butiran kasar, warna kekuningan pucat sampai krem atau keabu-abuan; tidak berbau; rasa agak seperti tanah; higroskopis.

 

Kelarutan Tidak larut dalam air, tetapi mengembang sampai hampir dua belas kali volume jika ditambah air; tidak larut dan tidak mengembang dalam pelarut organik.

 

Identifikasi  Tambahkan  sedikit demi sedikit 2 g serbuk ke dalam 100 mL air sambil dikocok kuat. Biarkan selama 12 jam agar terhidrasi sempurna. Masukkan 2 mL campuran yang diperoleh di atas kaca objek yang sesuai, biarkan mengering pada suhu ruang sampai terbentuk selaput. Letakkan  kaca objek  di atas etilen glikol dengan permukaan bebas di dalam desikator vakum. Vakumkan desikator dan tutup kran sehingga desikator jenuh etilen glikol. Biarkan selama 12 jam, catat pola difraksi sinar-X seperti tertera pada Difraksi Sinar-X<811> dan hitung harga d: puncak  terbesar sesuai dengan harga d antara 15,0 - 17,2 satuan Angstrom. Siapkan secara acakserbuk bentonit, catat pola difraksi sinar-X dan tetapkan harga d pada rentang antara 1,48 dan 1,54 satuan Angstrom: puncak terletak antara 1,492 dan 1,504 satuan Angstrom.

 

Batas mikroba <51> Tidak mengandung Escherichiacoli.

 

pH <1071> Antara 9,5 dan 10,5; lakukan penetapan dengan mendispersikan 4,0 g zat dalam 200 mL air sambil dikocok kuat untuk memudahkan pembasahan.

 

Susut pengeringan <1121> Antara 5,0% dan 8,0%; lakukan pengeringan pada suhu 105° selama 2 jam.

 

Arsen <321> Tidak lebih dari 5 bpj.

    Larutan uji Masukkan 8,0 g zat ke dalam gelas piala 250 mL yang mengandung 100 mL larutan asam hidroklorida P (1 dalam 25), campur dengan kaca arloji dan didihkan dengan hati-hati selama 15 menit, dengan sekali diaduk, untuk mencegah terbentuknya busa yang berlebihan. Saring beningan panas melalui kertas saring aliran cepat ke dalam labu tentukur 200-mL, bilas empat kali, tiap kali dengan 25 mL larutan asam hidroklorida P (1 dalam 25) panas, kumpulkan bilasan ke dalam labu tentukur. Dinginkan kumpulan filtrat hingga suhu ruang, tambahkan larutan asam hidroklorida P (1 dalam 25) sampai tanda.

    Prosedur Gunakan 25 mL alikot Larutan uji. Serapan yang disebabkan oleh setiap warna merah dari Larutan uji tidak lebih dari serapan yang dihasilkan oleh 5,0 mL Larutan baku (5 mg As) yang diperlakukan dengan pereaksi dan cara yang sama.

 

Timbal <401> Tidak lebih dari 40 bpj.

[Catatan Jika perlu Larutan baku dan Larutan uji dapat dimodifikasi untuk memperoleh larutan dengan kadar yang sesuai dengan linearitas dan rentang kerja alat.]

    Larutan baku Pada saat digunakan, encerkan 3,0 mL Larutan persediaan timbal(II) nitrat seperti tertera pada Uji Batas Logam Berat <371> dengan air hingga 100 mL. Tiap mL Larutan baku mengandung setara dengan 3 mg timbal.

    Larutan uji Masukkan 3,75 g zat ke dalam gelas piala 250 mL yang mengandung 100 mL larutan asam hidroklorida P (1 dalam 25), aduk, tutup dengan kaca arloji dan didihkan selama 15 menit. Dinginkan hingga suhu ruang, saring melalui kertas saring aliran cepat ke dalam gelas piala 400 mL. Bilas penyaring empat kali, tiap kali dengan 25 mL air panas, kumpulkan ekstrak dengan pendidihan perlahan-lahan hingga mendekati 20 mL. Jika timbul endapan, tambahkan 2 - 3 tetes asam nitrat P, panaskan hingga mendidih dan dinginkan hingga suhu ruang. Saring ekstrak pekat melalui kertas saring aliran cepat ke dalam labu tentukur 50-mL. Masukkan sisa isi dari gelas piala ke dalam labu tentukur melalui kertas saring dengan bantuan air sampai tanda.

    Prosedur Ukur serapan Larutan uji dan Larutan baku pada panjang gelombang 284 nm dengan spektrofotometer serapan atom yang dilengkapi dengan lampu timbal tabung katode deuterium dengan koreksi latar belakang dan pembakar bercelah tunggal menggunakan nyala pengoksidasi udara dan asetilena. Serapan Larutan uji tidak lebih besar dari Larutan baku.

 

Pembentukan gel Campur 6 g zat dengan 300 mg magnesium oksida P. Masukkan campuran ini sedikit demi sedikit ke dalam 200 mL air di dalam blender dengan kapasitas 500 mL. Campur selama 5 menit pada kecepatan tinggi, pindahkan 100 mL campuran ke dalam gelas ukur 100 mL dan biarkan tanpa diganggu selama 24 jam: tidak lebih dari 2 mL beningan timbul pada permukaan.

 

Daya mengembang Ke dalam 100 mL air di dalam gelas ukur bersumbat dengan kapasitas 100 mL, tambahkan 2 g zat sedikit demi sedikit ke permukaan air dan biarkan tiap bagian mengendap sebelum penambahan berikutnya. Massa pada dasar perlahanlahan mengembang hingga pada akhir periode 2 jam, volume tidak kurang dari 24 mL.

 

Derajat halus serbuk Taburkan 2 g zat di atas 20 mL air di dalam lumpang. Biarkan mengembang, dispersikan dengan alu dan encerkan dengan air hingga 100 mL. Tuang suspensi melalui pengayak baku nomor 200 dan bilas pengayak dengan air. Tidak ada butiran kasar yang jatuh pada saat jari-jari digosokkan pada kawat pengayak.

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat.