Suspensi Oral Nevirapin


Nevirapine Oral Suspension

Suspensi Oral Nevirapin mengandung  nevirapin, C15H14N4O, tidak kurang dari 90,0% dan tidak lebih dari 110,0%, dari jumlah yang tertera pada etiket

 

Baku pembanding Nevirapin Anhidrat BPFI; tidak boleh dikeringkan, simpan dalam wadah tertutup rapat. Nevirapin Hemihidrat BPFI; tidak boleh dikeringkan, simpan dalam wadah tertutup rapat. Senyawa Sejenis A Nevirapin BPFI. Senyawa Sejenis B Nevirapin BPFI.

 

Identifikasi

    A. Lakukan penetapan seperti tertera pada Identifikasi secara Kromatografi Lapis Tipis <281 >.

    Penjerap Campuran silika gel 60 F254 setebal 0,25 mm.

    Fase gerak Campuran etil asetat P-isopropanol P-amonium hidroksida pekat P (18:2:0,1).

    Pereaksi besi(III) klorida - kalium besi(III) sianida Larutkan lebih kurang 1,35 g besi(III)  klorida P dalam 25 mL air. Larutkan lebih kurang 1,64 g kalium besi(III) sianida P dalam 25 mL air. Campur kedua larutan segera sebelum digunakan.

    Larutan baku Timbang sejumlah  Nevirapin Anhidrat BPFI, larutkan dan encerkan dalam kloroform P hingga kadar lebih kurang 5 mg per mL.

    Larutan uji Pipet sejumlah volume suspensi oral setara dengan lebih kurang 10 mg nevirapin ke dalam tabung bersumbat kaca 8 mL. Pipet 2 mL kloroform P ke dalam tabung dan kocok, biarkan lapisan memisah. Pindahkan lapisan bawah menggunakan pipet kaca Pasteur sekali pakai dan masukkan ke dalam wadah yang lain.

    Prosedur Totolkan secara terpisah masing-masing 5 µL Larutan uji dan Larutan baku pada lempeng kromatografi. Biarkan bercak mengering. Masukkan lempeng ke dalam bejana kromatograf yang telah dijenuhkan dengan Fase gerak, eluasi hingga Fase gerak merambat lebih kurang 6-7 cm dari garis  penotolan. Angkat lempeng, tandai batas rambat dan biarkan kering. Amati bercak di bawah cahaya ultraviolet 254 nm dan tandai bercak. Semprot lempeng dengan penampak bercak Pereaksi besi(III) klorida – kalium besi(III) sianida. Harga Rf bercak utama berwarna biru (lebih kurang 0,4-0,5) yang diperoleh dari Larutan uji sesuai dengan Larutan baku.

    B. Waktu retensi puncak utama kromatogram Larutan uji sesuai dengan Larutan baku seperti diperoleh pada Penetapan kadar.

 

Batas mikroba <51> Total mikroba aerobik tidak lebih dari 100 cfu per mL dan total campuran jamur dan ragi tidak lebih dari 50 cfu per mL. Uji terhadap Escherichia coli memberikan hasil negatif.

 

Disolusi <1231>

    Media disolusi: 900 mL asam hidroklorida 0,1 N

    Alat tipe 2: 25 rpm

    Waktu: 45 menit

    Prosedur Lakukan penetapan jumlah C15H14N4O yang terlarut dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.   

    Pengencer Campuran etanol mutlak P-air (1:1).

    Fase gerak  Campuran air-asetonitril P (77:23), saring dan awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi <931>.

   Larutan kesesuaian sistem Timbang lebih kurang 10 mg Nevirapin Anhidrat BPFI dan 15 mg metil paraben P ke dalam labu tentukur 250-mL. Larutkan dalam lebih kurang 2 mL Pengencer dan encerkan dengan Media disolusi sampai tanda.

    Larutan baku Timbang saksama lebih kurang 28 mg Nevirapin Anhidrat BPFI, masukkan ke dalam labu tentukur 500-mL. Tambahkan 2 mL Pengencer dan sonikasi  lebih kurang 1 menit. [Catatan Pada kondisi ini baku belum terlarut sempurna]. Encerkan dengan Media disolusi sampai tanda dan amati larutan secara visual untuk memastikan baku terlarut sempurna. Kadar larutan lebih kurang 56 µg per mL nevirapin.

    Larutan uji Untuk mencampur sampel, kocok perlahan botol dengan membolak-balikkan dari sisi ke sisi selama lebih kurang 10 detik. Sampel harus bebas gelembung udara dan tidak boleh disonikasi. Gunakan pipet yang sesuai dengan rentang volume 1-10 mL, pipet 5 mL sampel yang setara dengan lebih kurang 50 mg nevirapin. Bersihkan kelebihan suspensi oral yang menempel pada bagian luar ujung pipet dengan hati-hati, sehingga tidak menyentuh lubang pipet. Masukkan ke dalam labu disolusi dalam waktu 1-2 detik dengan cara memasukkan ujung pipet di antara dayung dan sisi labu disolusi, kira-kira 1 cm di bawah permukaan media disolusi. Dengan cara yang sama, masukkan sampel ke dalam labu disolusi yang lain. Setelah 45 menit, ambil 5 mL larutan dari masing-masing labu disolusi, saring melalui penyaring nilon dengan porositas 0,45 µm, buang 2 mL filtrat pertama.

    Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 214 nm, kolom pelindung 3,9 mm x 20 mm, berisi bahan pengisi L1 dan kolom 3,9 mm x 15 cm, berisi bahan pengisi L1 dengan ukuran partikel 5 µm. Laju alir lebih kurang 1 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan kesesuaian sistem dan rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: resolusi, R, antara nevirapin dan metil paraben tidak kurang dari 5,0 dan faktor ikutan untuk puncak nevirapin tidak lebih dari 1,8. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku dan rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 2,0%.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 10 µL)  Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram selama tidak kurang dari 14 menit dan ukur respons puncak nevirapin. Hitung persentase C15H14N4O, yang terlarut dengan rumus:

 

 

rU dan rS berturut-turut adalah respons puncak Larutan uji dan Larutan baku; CS adalah kadar Nevirapin Anhidrat BPFI dalam mg per mL Larutan baku; C adalah kadar dalam mg per mL suspensi oral yang tertera pada etiket; 900 adalah volume dalam mL Media disolusi; V adalah volume dalam mL suspensi oral yang digunakan dan 100 adalah faktor konversi ke persen.

    Toleransi Dalam waktu 45 menit harus larut tidak kurang dari 80% (Q) C15H14N4O, dari jumlah yang tertera pada etiket.

 

Cemaran organik Masing-masing cemaran yang tidak diketahui tidak lebih dari 0,1% dan jumlah  cemaran yang diperoleh tidak lebih dari 0,2%. Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Dapar kalium fosfat, Larutan A, Larutan BFase gerak, Pengencer, Larutan kesesuaian sistem, dan Larutan baku persediaan, Penetapan bobot dan Larutan uji Lakukan seperti tertera pada Penetapan kadar.

    Larutan baku Encerkan secara kuantitatif Larutan baku persediaan dengan Pengencer  hingga kadar lebih kurang 0,3 µg per mL.

    Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada Penetapan kadar; simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang Larutan baku tidak lebih dari 10,0%.

    Prosedur Suntikkan  secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 20 µL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur semua respons puncak.

Hitung persentase masing-masing cemaran yang tidak diketahui dalam suspensi oral, dengan rumus:

 

 

ri adalah respons puncak masing-masing cemaran dalam Larutan uji dan rS adalah respons puncak nevirapin dalam Larutan baku; C adalah kadar Nevirapin Anhidrat BPFI dalam mg per mL Larutan baku; WU adalah bobot dalam g suspensi oral yang digunakan dalam Larutan uji; WA adalah bobot dalam g per 5 mL suspensi oral yang diperoleh seperti tertera pada Penetapan bobot; L adalah jumlah mg per mL suspensi oral nevirapin seperti tertera pada etiket. [Catatan Bahan tambahan dan hasil degradasi produk tidak termasuk dalam penetapan cemaran].

 

Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan  cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Pengencer Campuran air-metanol P (80:20).

    Dapar kalium fosfat Larutkan 13,6 g kalium fosfat monobasa P ke dalam lebih kurang 1900 mL air, atur pH hingga 3,0 dengan penambahan asam fosfat P. Pindahkan ke dalam labu tentukur 2000-mL dan encerkan dengan air sampai tanda. Saring dan awaudarakan.

    Larutan A Campuran Dapar kalium fosfat-asetonitril P (97:3).

    Larutan B Campuran Dapar kalium fosfat- asetonitril P (76:24).

    Fase gerak Gunakan  variasi campuran Larutan A dan Larutan B seperti tertera pada Sistem kromatografi.

    Larutan baku persediaan Timbang saksama lebih kurang 50 mg Nevirapin Anhidrat BPFI, masukkan ke dalam labu tentukur 50-mL. Tambahkan 20 mL metanol P, sonikasi dengan sesekali diaduk sampai larut. Tambahkan air sampai lebih kurang 1 cm di bawah permukaan, biarkan hingga suhu ruang dan encerkan dengan air sampai tanda.

    Larutan baku Encerkan secara kuantitatif Larutan baku persediaan dengan Pengencer hingga kadar lebih kurang 0,3 mg per mL.

    Larutan cemaran persediaan Timbang saksama lebih kurang masing-masing 3 mg Senyawa Sejenis A Nevirapin BPFI dan Senyawa Sejenis B Nevirapin BPFI, masukkan ke dalam labu tentukur 100-mL, tambahkan 20 mL metanol P, sonikasi sampai larut. Tambahkan air sampai lebih kurang 1 cm di bawah permukaan, biarkan hingga suhu ruang dan encerkan dengan air sampai tanda.

    Larutan kesesuaian sistem  Pipet 15 mL Larutan baku persediaan dan 2 mL Larutan cemaran persediaan ke dalam labu tentukur 50-mL, encerkan dengan Pengencer sampai tanda.

    Penetapan bobot Gunakan pipet yang sesuai dengan rentang volume 1-10 mL, pipet sebanyak 5 mL suspensi oral. Sampel harus bebas dari gelembung udara. Masukkan ke dalam vial yang sudah ditara, dan rekam bobot suspensi oral hingga lebih kurang 0,1 mg.

    Larutan uji Gunakan pipet yang sesuai dengan rentang volume 1-10 mL, ambil sampel setara dengan lebih kurang 60 mg nevirapin. Sampel harus bebas dari gelembung udara. Bersihkan kelebihan suspensi oral yang menempel pada bagian luar ujung pipet dengan hati-hati, sehingga tidak menyentuh lubang ujung pipet. Masukkan ke dalam labu tentukur 200-mL yang sudah ditara. Rekam bobot contoh mendekati ± 0,1 mg. Tambahkan 40 mL metanol P dan sonikasi selama lebih kurang 5 menit dengan sesekali diaduk. Tambahkan air hingga lebih kurang 1 cm di bawah permukaan. Labu tidak boleh dikocok. Biarkan hingga mencapai suhu ruang dan encerkan dengan air sampai tanda. Kocok labu  perlahan-lahan dan biarkan selama lebih kurang 5 menit.

    Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 254 nm dan kolom pelindung 4,6 mm x 12,5 mm berisi bahan pengisi L10 dengan ukuran partikel 5 µm dan kolom analitik 4,6 mm x 15 cm berisi bahan pengisi L10 dengan ukuran partikel 3,5 µm. Laju alir lebih kurang 1,5 mL per menit dan pertahankan suhu kolom pada 35°. Kromatograf  diprogram sebagai berikut:

 

Waktu

(menit )

Larutan A

(%)

Larutan B

(%)

Eluasi

0-1

100

0

Isokratik

1-31

100 ? 0

0 ? 100

Gradien linier

31-32

0 ? 100

100 ? 0

Gradien linier

32-42

100

0

Kesetimbangan

 

Lakukan kromatografi terhadap Larutan kesesuaian system, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: resolusi, R, antara nevirapin dan senyawa sejenis A nevirapin tidak kurang dari 3,0; resolusi, R, antara nevirapin dan senyawa sejenis B nevirapin tidak kurang dari 1,7; dan faktor ikutan dari puncak nevirapin tidak lebih dari 1,5. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 2,0%.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 20 µL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur respons puncak utama. Hitung jumlah dalam mg, nevirapin, C15H14N4O, dalam tiap mL suspensi oral dengan rumus:

 

 

rU dan rS berturut-turut adalah respons puncak Larutan uji dan Larutan baku; C adalah kadar Nevirapin Anhidrat BPFI dalam mg per mL Larutan baku; WU adalah bobot dalam g suspensi oral yang digunakan dalam Larutan uji; WA adalah bobot dalam g per 5 mL suspensi oral yang diperoleh seperti tertera pada Penetapan bobot.

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup baik, simpan pada suhu 25º, masih diperbolehkan pada suhu antara 15º dan 30º.