Ranitidin Hidroklorida


Ranitidine Hydrochloride

 

 

N-[2-[[[5-[(Dimetilamino)metil]-2-

furanil]metil]tio]etil]-N’-metil-2-nitro-

1,1-etenadiamina, hidroklorida [66357-59-3]

C13H22N4O3S.HCl                                       BM 350,87

 

Ranitidin Hidroklorida mengandung tidak kurang dari 97,5 % dan tidak lebih dari 102,0% C13H22N4O3S.HCl, dihitung terhadap zat kering.

 

Pemerian Serbuk hablur, putih sampai kuning pucat; praktis  tidak berbau; peka terhadap cahaya dan kelembapan. Melebur pada suhu lebih kurang 140° disertai peruraian.

 

Kelarutan Sangat mudah larut dalam air; agak sukar larut dalam etanol.

 

Baku pembanding Ranitidin Hidroklorida BPFI; tidak boleh dikeringkan. Simpan dalam wadah tertutup rapat dan terlindung cahaya. Senyawa Sejenis A Ranitidin BPFI. Senyawa Sejenis B Ranitidin. Senyawa Sejenis C Ranitidin BPFI.

 

Identifikasi

    A. Spektrum serapan inframerah zat yang telah dikeringkan dan didispersikan dalam minyak mineral P, menunjukkan maksimum hanya pada bilangan gelombang yang sama seperti pada Ranitidin Hidroklorida BPFI.

    B. Spektrum serapan ultraviolet (1 dalam 100.000), menunjukkan maksimum dan minimum pada panjang gelombang yang sama seperti pada Ranitidin Hidroklorida BPFI; daya serap masing-masing dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan pada panjang gelombang serapan maksimum lebih kurang 229 nm dan 315 nm berbeda tidak lebih dari 3,0%.

    C. Menunjukkan reaksi Klorida cara A, B dan C seperti yang tertera pada Uji Identifikasi Umum <291>.

 

pH <1071> Antara 4,5 dan 6,0; lakukan penetapan menggunakan larutan (1 dalam 100).

 

Susut pengeringan <1121> Tidak lebih dari 0,75%; lakukan pengeringan dalam hampa udara pada suhu 60º selama 3 jam.

 

Sisa pemijaran <301> Tidak lebih dari 0,1%.

 

Senyawa organik mudah menguap <471> Metode IV  Memenuhi syarat.

 

Cemaran organik Lakukan Kromatografi lapis tipis seperti yang tertera pada Kromatografi <931>.

Fase gerak Buat campuran etilasetat P-isopropil alkohol P-amonium hidroksida P-air (25:15:5:1).

    Larutan uji Timbang saksama sejumlah zat, larutkan dalam metanolP hingga kadar 22,3  mg per mL.

Larutan baku Timbang saksama sejumlah Ranitidin Hidroklorida BPFI larutkan dalam metanol P hingga kadar 0,22  mg per mL.

    Enceran larutan baku Buat pengenceran Larutan baku dalam  metanol P masing-masing hingga kadar 110 µg (Enceran larutan baku A); 66 µg (Enceran larutan baku B); dan 11 µg (Enceran larutan baku C) per mL.

Larutan resolusi Timbang saksama sejumlah Senyawa Sejenis A Ranitidin BPFI dalam metanol P hingga kadar 1,27 mg per mL.

Larutan identifikasi Timbang saksama sejumlah Senyawa Sejenis B Ranitidin BPFI dalam metanol P hingga kadar 1 mg per mL.

Prosedur Totolkan secara terpisah masing-masing 10 µL   Larutan uji, Larutan baku, Enceran larutan baku dan Larutan identifikasi pada lempeng kromatografi yang dilapisi dengan campuran silika gel P setebal 0,25 mm. Totolkan terpisah 10 µL   Larutan uji dan tambahkan 10 µL Larutan resolusi di atas totolan tersebut. Biarkan totolan kering dan masukkan lempeng ke dalam bejana kromatograf berisi Fase gerak biarkan Fase gerak merambat hingga tidak kurang dari 15 cm. Angkat lempeng, tandai batas rambat dan biarkan Fase gerak menguap. Paparkan uap iodum hingga bercak tampak. Amati lempeng, bandingkan intensitas tiap bercak Larutanuji dengan bercak utama Larutan baku; Enceran larutan baku A, B dan C; dan Larutan identifikasi. Persyaratan kesesuaian sistem dipenuhi jika terjadi pemisahan sempurna antara bercak utama pada kromatogram campuran Larutan uji dan Larutan resolusi dan jika terlihat bercak dari Enceran larutan baku C. Jika bercak Larutanuji pada nilai Rf yang sama dengan bercak utama Larutan identifikasi, yang tidak lebih besar ukuran dan intensitasnya  dari bercak utama Enceran larutan baku A, maka tidak lebih besar 0,5%. Tidak ada bercak lain dari Larutan uji yang mempunyai ukuran dan intensitas lebih besar dari bercak Enceran larutan baku B (0,35). Jumlah intensitas semua bercak lain Larutan uji menunjukkan tidak lebih dari 1,0%.

 

Penetapan kadar [Catatan Gunakan luas puncak jika dinyatakan respons puncak]. Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti yang tertera pada Kromatografi <931>.

Fase gerak Buat campuran  metanol P–amonium asetat P 0,1 M (70:30), saring dan awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti yang tertera pada Kromatografi <931>. Larutan baku Timbang saksama sejumlah Ranitidin Hidroklorida BPFI , larutkan dalam Fase gerak, jika perlu encerkan bertahap dengan Fase gerak, hingga kadar lebih kurang 0,112 mg (setara dengan 0,100 mg ranitidin basa) per mL.

Larutan kesesuaian sistem Timbang saksama sejumlah Ranitidin Hidroklorida BPFI dan Senyawa Sejenis C Ranitidin BPFI, larutkan dalam Fase gerak, jika perlu encerkan bertahap dengan Fase gerak hingga kadar lebih kurang 0,112 mg per mL dan 0,01 mg  per mL.

Larutan uji Timbang saksama lebih kurang 112 mg zat, masukkan ke dalam labu tentukur 100-mL, larutkan dan encerkan dengan Fase gerak sampai tanda. Masukkan 1,0 mL larutan ke dalam labu tentukur 10-mL, encerkan dengan Fase gerak sampai tanda.

Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 322 nm dan kolom 4,6 mm x 20 cm sampai 30 cm berisi bahan pengisi L1. Laju alir lebih kurang 2 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan kesesuaian sistem, rekam luas  puncak seperti tertera pada Prosedur: resolusi, R, antara puncak ranitidin hidroklorida dan senyawa sejenis C ranitidin tidak kurang dari 1,5. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti yang tertera pada Prosedur: faktor ikutan puncak ranitidin hidroklorida tidak lebih dari 2,0; jumlah lempeng teoritis ditentukan dari puncak ranitidin hidroklorida tidak kurang 700 dan simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih 2%.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 10 µL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, ukur luas puncak utama. Hitung jumlah dalam mg, C13H22N4O3S.HCl, dengan rumus:

 

                                               

rU dan rS berturut-turut adalah luas puncak Larutan uji dan Larutan baku; C adalah kadarRanitidin Hidroklorida BPFI dalam mg per mL Larutan baku.

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup baik, tidak tembus cahaya