Gemsitabin Hidroklorida


Gemcitabine Hydrochlorid

2’-Deoksi-2’,2’-difluorositidin monohidroklorida (ß-isomer) [122111-03-9]

C9H11F2N3O4.HCl                                                              BM 299,66

 

Gemsitabin hidroklorida mengandung tidak kurang dari 97,5% dan tidak lebih dari 101,5%, C9H11F2N3O4.HCl, dihitung terhadap kadar zat yang tercantum. [Perhatian gemsitabin hidroklorida berpotensi sitotoksik, penanganan harus sangat hati-hati untuk mencegah terhirup partikel dan terpapar pada kulit.]

Pemerian Padatan putih hingga hampir putih.

 

Kelarutan Larut dalam air; sukar larut dalam metanol; praktis tidak larut dalam etanol dan pelarut organik polar.

 

Baku pembanding Gemsitabin Hidroklorida BPFI; tidak boleh dikeringkan sebelum digunakan. Simpan dalam wadah tertutup rapat, dalam lemari pendingin. Sitosin BPFI. Endotoksin BPFI [Catatan Bersifat pirogenik, penanganan vial dan isi harus hati-hati untuk menghindari kontaminasi.] Rekonstitusi semua isi, simpan larutan dalam lemari pendingin dan gunakan dalam waktu 14 hari. Simpan vial yang belum dibuka dalam lemari pembekuyang belum dibuka dan larutan, dalam lemari pendingin.

 

Identifikasi

    A. Spektrum inframerah zat yang didispersikan dalam kalium bromida P, menunjukkan maksimum hanya pada bilangan gelombang yang sama seperti pada Gemsitabin Hidroklorida BPFI.

    B. Larutan menunjukkan reaksi Klorida seperti tertera pada Uji Identifikasi Umum <291>.

 

pH <1071> Antara 2,0 dan 3,0; lakukan penetapan menggunakan larutan zat 10 mg per mL.

 

Rotasi optik <1081> Antara +43° dan +50°; lakukan penetapan pada suhu 20° menggunakan larutan zat 10 mg per mL.

 

Sisa pemijaran <301> Tidak lebih dari 0,1%. 

 

Logam berat <371> Metode I Tidak lebih dari 10 bpj.

 

Sterilitas <71> Memenuhi syarat. Jika pada etiket tertera bahwa gemsitabin hidroklorida steril, lakukan penetapan seperti tertera pada Penyaringan Membran dalam Uji Sterilitas Sediaan.

 

Endotoksin bakteri <201> Jika pada etiket tertera gemsitabin hidroklorida steril atau harus diproses lebih lanjut untuk pembuatan injeksi, tidak lebih dari 0,05 unit Endotoksin FI per mg gemsitabin.

 

Cemaran organik Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Larutan kesesuaian sistem Lakukan seperti tertera pada Penetapan kadar.

    Larutan A Gunakan Fase gerak seperti tertera pada Penetepan kadar.

    Larutan B Gunakan metanol P.

    Fase gerak Gunakan variasi Larutan A dan Larutan B saring dan awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Larutan baku Timbang saksama sejumlah Gemsitabin Hidroklorida BPFI dan Sitosin BPFI, larutkan dan encerkan dengan air hingga kadar masing-masing lebih kurang 2 µg per mL.

   Larutan uji Timbang saksama sejumlah zat, larutkan dan encerkan dengan air hingga kadar lebih kurang 2 mg per mL.

    Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada Penetapan kadar. Kromatogram diprogram sebagai berikut:

 

Waktu

(menit)

Larutan A

(%)

Larutan B

(%)

0

97

3

8

97

3

13

50

50

20

50

50

25

97

3

 

Lakukan kromatografi terhadap Larutan kesesuaian sistem, rekam kromatogram, dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: resolusi, R, antara puncak gemsitabin a-anomer dan gemsitabin tidak kurang dari 8,0; faktor ikutan tidak lebih dari 1,5 untuk puncak gemsitabin. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 2,0%.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 20 µL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur respons semua puncak. Hitung persentase sitosin dalam gemsitabin hidroklorida dengan rumus:

 

rU dan rS berturut-turut adalah respons puncak sitosin dalam Larutan uji dan Larutan baku; CS adalah kadar Sitosin BPFI dalam mg per mL Larutan baku dan CU adalah kadar gemsitabin hidroklorida dalam mg per mL Larutan uji. Hitung persentase masing-masing cemaran selain sitosin dalam gemsitabin hidroklorida dengan rumus:

ri adalah respons puncak masing-masing cemaran Larutan uji; rS adalah respons puncak gemsitabin hidroklorida Larutan baku; CS adalah kadar Gemsitabin Hidroklorida BPFI dalam mg per mL Larutan baku dan CU adalah kadar gemsitabin hidroklorida dalam mg per mL Larutan uji. Abaikan puncak dengan respons kurang dari 0,02%. Masing-masing cemaran dan total cemaran tidak lebih dari batas yang tertera pada Tabel sebagai berikut:

 

Tabel 

Cemaran

Waktu retensi relatif

Batas

(%)

Sitosin

0,4

0,1

Gemsitabin a-anomer

0,7

0,1

Gemsitabin

1,0

-

Cemaran lain

-

0,1

Total cemaran

-

0,2

 

Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

   Fase gerak Buat larutan natrium fosfat monobasa P 13,8 g per L, tambahkan 2,5 mL asam fosfat P. Saring dan awaudarakan. [Catatan pH larutan ini lebih kurang 2,4-2,6.]

    Larutan baku Timbang saksama sejumlah Gemsitabin Hidroklorida BPFI, larutkan dan encerkan dengan air hingga kadar lebih kurang 0,1 mg per mL.

    Larutan kesesuaian sistem Timbang saksama 10 mg Gemsitabin Hidroklorida BPFI, masukkan ke dalam vial, tambahkan 4 mL larutan kalium  hidroksida P dalam metanol P dengan kadar 168 mg per mL, tutup rapat dan sonikasi. Panaskan pada suhu 55° selama 6 jam-16 jam, dinginkan. Masukkan larutan ke dalam labu tentukur 100-mL, bilas dan encerkan dengan asam fosfat P 1% sampai tanda. [Catatan Larutan mengandung gemsitabin a-anomer dengan kadar 0,02 mg per mL.]

    Larutan uji Timbang saksama sejumlah zat, larutkan dan encerkan dengan air hingga kadar lebih kurang 0,1 mg per mL.

    Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 275 nm, kolom 4,6 mm x 25 cm berisi bahan pengisi L7 dengan ukuran partikel 5 ?m. Laju alir lebih kurang 1,2 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan kesesuaian sistem, rekam kromatogram, dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: resolusi, R, antara puncak gemsitabin a-anomer dan gemsitabin tidak kurang dari 8,0 dan faktor ikutan tidak lebih dari 1,5 untuk gemsitabin. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 1,0%. [Catatan Waktu retensi relatif gemsitabin a-anomer dan gemsitabin masing-masing lebih kurang 0,5 dan 1,0.]

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 20 µL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur respons puncak utama. Hitung persentase gemsitabin hidroklorida, C9H11F2N3O4.HCl, dalam zat dengan rumus:

 

rU dan rS berturut-turut adalah respons puncak gemsitabin hidroklorida Larutan uji dan Larutan baku; CS adalah kadar Gemsitabin Hidroklorida BPFI dalam mg per mL Larutan baku dan CU adalah kadar gemsitabin hidroklorida dalam mg per mL Larutan uji berdasarkan bobot yang ditimbang.

 

Wadah dan penyimpanan Simpan dalam wadah tertutup rapat.

 

Penandaan Jika dimaksudkan untuk digunakan dalam pembuatan sediaan injeksi, pada etiket harus tercantum steril atau harus dilakukan proses sterilisasi dalam pembuatan sediaan injeksi