Terabinafin Hidroklorida


Terbinafine Hydrochloride

 

(2E)-N,6,6-Trimetil-N-(naftalen-1-ilmetil)hept-2-en-4-in-1-amin hidroklorida [78628-80-5]

C21H25N.HCl                                               BM 327,90

 

Terbinafin hidroklorida mengandung tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebih dari 102,0% C21H25N.HCl, dihitung terhadap zat kering.

 

Pemerian Serbuk putih sampai hampir putih.

 

Kelarutan Sangat sukar larut atau sukar larut dalam air; sukar larut dalam aseton; mudah larut dalam etanol mutlak dan dalam metanol.

 

Baku pembanding Terbinafin Hidroklorida BPFI; tidak boleh dikeringkan. Simpan dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya. Senyawa Sejenis A Terbinafin BPFI. Senyawa Sejenis B Terbinafin BPFI. Senyawa Sejenis C Terbinafin BPFI. Senyawa Sejenis D Terbinafin BPFI.

 

Identifikasi

    A. Spektrum serapan inframerah zat yang didispersikan dalam kalium bromida P, menunjukkan maksimum hanya pada bilangan gelombang yang sama seperti pada Terbinafin Hidroklorida BPFI.

B. Menunjukkan reaksi Klorida seperti tertera pada Uji Identifikasi Umum <291> menggunakan pelarut Etanol mutlak P.

 

Sisa pemijaran <301> Tidak lebih dari 0,1%.

 

Susut pengeringan <1121> Tidak lebih dari 0,5%; Lakukan pengeringan pada suhu 105° hingga bobot tetap.

 

Cemaran organik Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>. [Catatan Semua larutan yang mengandung terbinafin hidroklorida harus terlindung cahaya.]

    Larutan A, Larutan B, Larutan C, Dapar, Fase gerak, Pengencer, dan Larutan kesesuaian sistem lakukan seperti tertera pada Penetapan kadar.

    Larutan baku Timbang saksama sejumlah Terbinafin Hidroklorida BPFI, Senyawa Sejenis A Terbinafin BPFI, Senyawa Sejenis B Terbinafin BPFI, Senyawa Sejenis C Terbinafin BPFI dan Senyawa Sejenis D Terbinafin BPFI, larutkan dan encerkan dengan Pengencer hingga kadar masing-masing  lebih kurang 0,5 mg per mL.

    Larutan uji Timbang saksama sejumlah zat, larutkan dan encerkan dengan Pengencer hingga kadar lebih kurang 0,5 mg per mL.

    Larutan sensitivitas Timbang saksama sejumlah Terbinafin Hidroklorida BPFI, larutkan dan encerkan dengan Pengencer hingga kadar lebih kurang  0,25 mg per mL.

    Sistem kromatografi Kromatografi cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 280 nm dan  kolom 3,0 mm x 15 cm berisi bahan pengisi L1 dengan ukuran partikel 5 mm. Pertahankan suhu kolom pada 40°. Laju alir lebih kurang 0,8 mL per menit. Kromatograf diprogram sebagai berikut:

 

Waktu

(menit)

Larutan A

(%)

Larutan B

(%)

0

100

0

4

100

0

25

0

100

30

0

100

30,1

100

0

38

100

0

 

Lakukan kromatografi terhadap Larutan kesesuaian sistem, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: resolusi, R, antara puncak Senyawa sejenis B Terbinafin BPFI dan terbinafin tidak kurang dari 2,0. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: simpangan baku relatif terbinafin pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 10%; Lakukan kromatografi terhadap Larutan sensitivitas, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: Perbandingan “signal to noise” terbinafin tidak kurang dari 10. Hitung Perbandingan “signal to noise”, dengan rumus:

 

 

H adalah tinggi puncak terbinafin; h adalah rata-rata amplitudo “baseline noise” yang diukur.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang  20 µL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur semua respons puncak. [Catatan Identifikasi puncak berdasarkan waktu retensi relatif seperti tertera pada tabel.] Hitung persentase Senyawa Sejenis A Terbinafin, Senyawa Sejenis B Terbinafin, Senyawa Sejenis C Terbinafin dan Senyawa Sejenis D Terbinafin dalam zat yang digunakan dengan rumus:

 

 

ri adalah respons puncak masing-masing cemaran dari Larutan uji; rS adalah respons puncak Senyawa Sejenis A Terbinafin, Senyawa Sejenis B Terbinafin, Senyawa Sejenis C Terbinafin atau Senyawa Sejenis D Terbinafin dari Larutan baku; CS adalah kadar Terbinafin hidroklorida BPFI,  Senyawa Sejenis A Terbinafin BPFI, Senyawa Sejenis B Terbinafin BPFI, Senyawa Sejenis C Terbinafin BPFI, atau Senyawa Sejenis D Terbinafin BPFI, dalam mg per mL Larutan baku; CU adalah kadar terbinafin hidroklorida dalam mg per mL Larutan uji berdasarkan bobot yang ditimbang.

    Hitung persentase terbinafin dimer atau cemaran tidak spesifik lain dalam zat yang digunakan dengan rumus:

 

 

ri adalah respons puncak dari terbinafin dimer atau cemaran tidak spesifik lain dalam Larutan Uji; rS adalah respons puncak dari Terbinafin Hidroklorida BPFI dalam Larutan baku; CS adalah kadar Terbinafin Hidroklorida BPFI dalam mg per mL Larutan baku; CU adalah kadar terbinafin hidroklorida dalam mg per mL Larutan uji berdasarkan bobot yang ditimbang; F adalah faktor respons relatif seperti tertera pada Tabel. Masing-masing cemaran dan total cemaran tidak lebih dari batas seperti tertera pada Tabel.

 

Tabel

Nama

Waktu retensi relatif

Faktor respon relatif

Batas

(%)

Senyawa sejenis A terbinafin

0,1

-

0,1

Senyawa sejenis C terbinafin

0,92

-

0,1

Senyawa sejenis B terbinafin

0,94

-

0,1

Terbinafin

1,0

-

-

Senyawa sejenis D terbinafin

1,1

-

0,1

Terbinafin dimer

1,7

2,5

0,05

Cemaran lain

-

1,0

0,1

Total cemaran

-

-

0,3

Abaikan puncak yang teramati dalam blangko dan yang kurang dari 0,05%.

 

Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>. [Catatan Semua larutan yang mengandung terbinafin hidroklorida harus terlindung cahaya]

    Dapar Larutan mengandung trietilamin P dalam air dengan kadar 2,0 mL per liter atur pH hingga 7,5 dengan penambahan asam asetat encer LP.

    Larutan A Campuran Larutan C-Dapar (7:3).

    Larutan B Campuran Larutan C-Dapar (95:5).

    Larutan C Campuran metanol P-asetonitril P (3:2).

    Fase gerak Gunakan variasi campuran Larutan A dan Larutan B seperti tertera pada Sistem kromatografi.

    Pengencer Campuran asetonitril P-air (1:1).

    Larutan kesesuaian sistem Timbang saksama sejumlah Terbinafin Hidroklorida BPFI dan Senyawa Sejenis B Terbinafin BPFI, larutkan dan encerkan dengan Pengencer hingga kadar berturut-turut lebih kurang 1 mg per mL dan 5 mg per mL.

    Larutan baku Timbang saksama sejumlah Terbinafin Hidroklorida BPFI, larutkan dan encerkan dengan Pengencer hingga kadar lebih kurang 0,5 mg per mL.

    Larutan uji Timbang saksama sejumlah terbinafin hidroklorida, larutkan dan encerkan dengan Pengencer hingga kadar lebih kurang 0,5 mg per mL.

    Sistem kromatografi Kromatografi cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 280 nm dan kolom 3,0 mm x 15 cm berisi bahan pengisi L1 dengan ukuran partikel 5 mm. Pertahankan suhu kolom pada 40°. Laju alir lebih kurang 0,8 mL per menit. Kromatograf diprogram sebagai berikut:

 

Waktu

(menit)

Larutan A

(%)

Larutan B

(%)

0

100

0

4

100

0

25

0

100

30

0

100

30,1

100

0

38

100

0

 

Lakukan kromatografi terhadap Larutan kesesuaian sistem, rekam komatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: resolusi, R, antara puncak Senyawa Sejenis B Terbinafin BPFI dan terbinafin tidak kurang dari 2,0. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam komatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: faktor ikutan terbinafin tidak kurang dari 0,8 dan tidak lebih dari 1,5; simpangan baku relatif terbinafin pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 2,0%. [Catatan Waktu retensi relatif Senyawa sejenis B Terbinafin BPFI dan terbinafin berturut-turut adalah 0,94 dan 1,0.]

     Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang  20 µL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur respons puncak utama. Hitung persentase terbinafin hidroklorida, C21H25N.HCl dalam zat yang digunakan dengan rumus:

 

 

rU dan rS berturut-turut adalah respons puncak Larutan uji dan Larutan baku; CS adalah kadar Terbinafin hidroklorida BPFI dalam mg per mL Larutan baku; CU adalah kadar terbinafin hidroklorida dalam mg per mL Larutan uji berdasarkan bobot yang ditimbang.

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup baik, tidak tembus cahaya dan pada suhu ruang.