Arang Jerap


Activated Charcoal 

 

Arang Jerap adalah residu destilasi destruktif dari beberapa bahan organik yang telah diberi perlakuan untuk mempertinggi daya serap.

 

Pemerian serbuk halus, bebas dari butiran, hitam; tidak berbau; tidak berasa.

 

Kelarutan praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol.

 

Keasaman-kebasaan Didihkan 3,0 g zat dengan 60 mL air selama 5 menit, biarkan dingin, tambahkan air sampai volume semula, saring: filtrat tidak berwarna dan netral terhadap lakmus P.

 

Susut pengeringan <1121> Tidak lebih dari 15,0% lakukan pengeringan pada suhu 120°selama 4 jam.

 

Sisa pemijaran <301> Tidak lebih dari 4,0% lakukan penetapan menggunakan 500 mg zat.

 

Senyawa larut asam Tidak lebih dari 3,5%. Didihkan 1,0 g zat dengan campuran 20  mL air dan 5 mL asam hidroklorida P selama 5 menit. Saring ke dalam krus yang telah ditimbang, bilas residu dengan 10 mL air panas, kumpulkan bilasan dengan filtrat, tambahkan 1 mL asam sulfat P. Uapkan hingga kering dan pijarkan hingga bobot tetap. Residu tidak lebih dari 35 mg.

 

Klorida <361> Tidak lebih dari 0,2%; lakukan penetapan menggunakan 10 mL filtrat yang diperoleh pada uji Keasaman-kebasaan: tidak lebih keruh dibandingkan larutan pembanding yang mengandung 1,5 mL asam hidroklorida 0,020 N.

 

Sulfat <361> Tidak lebih dari 0,2%; lakukan penetapan menggunakan 10 mL filtrat yang diperoleh pada uji Keasaman-kebasaan: tidak lebih keruh dibandingkan larutan pembanding yang mengandung 1,0 mL asam sulfat 0,020 N.

 

Sulfida Didihkan perlahan-lahan 500 mg zat dengan 20 mL air dan 5 mL asam hidroklorida P dalam labu Erlenmeyer kecil: terbentuk uap yang tidak menghitamkan kertas saring yang dibasahi dengan timbal(II) asetat LP.

 

Senyawa sianogen Masukkan 5 g zat, 50 mL air dan 2 g asam tartrat P ke dalam labu destilasi yang dihubungkan dengan pendingin dilengkapi dengan adaptor yang dipasang rapat, dengan salah satu ujung tercelup di dalam campuran 2 mL natrium hidroksida 1 N dan 10 mL air di dalam labu kecil yang direndam es. Panaskan campuran di dalam labu destilasi sampai mendidih dan diperoleh destilat lebih kurang 25 mL. Encerkan destilat dengan air hingga 50 mL, campur. Pada 25 mL enceran destilat, tambahkan 12 tetes besi(II) sulfat LP, panaskan hingga hampir mendidih, dinginkan dan tambahkan 1 mL asam hidroklorida P: tidak terjadi warna biru.

 

Logam berat <371> Tidak lebih dari 50 bpj; lakukan penetapan menggunakan larutan yang dibuat sebagai berikut: Didihkan 1,0 g zat dengan campuran 20 mL asam hidroklorida 3 N dan 5 mL brom LP selama 5 menit, saring dan bilas dengan 50 mL air mendidih. Uapkan filtrat dan air bilasan sampai kering, pada residu tambahkan 1 mL asam hidroklorida 1 N, 20 mL air dan 5 mL asam sulfit P. Didihkan larutan sampai seluruh belerang dioksida hilang, saring jika perlu, encerkan dengan air hingga 50 mL. Pada 20 mL larutan tambahkan air hingga 25 mL.

 

Zat tak terarangkan Didihkan 250 mg zat dengan 10 mL natrium hidroksida 1 N selama 5 detik, saring: filtrat tidak berwarna.

 

Daya jerap

    Alkaloid Kocok 1 g zat yang telah dikeringkan pada 120º selama 4 jam dengan larutan 100 mg striknin sulfat P dalam 50 mL air selama 5 menit, saring dan buang 10 mL filtrat pertama. Pada 10 mL filtrat, tambahkan 1 tetes asam hidroklorida P dan 5 tetes kalium raksa(II) iodida LP: tidak terjadi kekeruhan.

    Zat warna Pipet 50 mL larutan biru metilen P (1 dalam 1000) masing-masing ke dalam dua labu 100 mL bersumbat kaca. Tambahkan 250 mg zat yang ditimbang saksama ke dalam salah satu labu, tutup dan kocok selama 5 menit. Saring isi masing-masing labu melalui penyaring kering, buang 20 mL dari masing-masing filtrat pertama. Pipet 25 mL masing-masing filtrat ke dalam dua labu tentuktur 250-mL. Tambahkan 50 mL larutan natrium asetat P (1 dalam 10) ke dalam masing-masing labu, campur; tambahkan melalui buret 35,0 mL iodum 0,1 N LV, sambil digoyang. Tutup labu, biarkan selama 50 menit, kocok kuat dengan selang waktu 10 menit. Encerkan masing-masing campuran dengan air sampai tanda, campur, diamkan selama 10 menit, saring melalui penyaring kering, buang masing-masing 30 mL filtrat pertama. Titrasi kelebihan iodum dalam masing-masing 100 mL filtrat dengan natrium tiosulfat 0,1 N LV menggunakan 3 mL kanji LP sebagai indikator. Hitung jumlah mL iodum 0,1 N yang diperlukan pada masing-masing titrasi: perbedaaan antara kedua volume tidak kurang dari 0,7 mL.

 

Batas mikroba <51> Tidak boleh mengandung Salmonella sp dan Escherichia coli.

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup baik.