Metronidazol Benzoat


Metronidazole Benzoate

2-(2-Metil-5-nitro-1H-imidazol-1-il)etil benzoat [13182-89-3]

C13H13N3O4                                                          BM 275,3

Metronidazol benzoat mengandung tidak kurang dari 98,5% dan tidak lebih dari 101,0%, C13H13N3O4, dihitung terhadap zat kering.

Pemerian Serbuk hablur atau lempeng putih agak kekuningan.

Kelarutan Praktis tidak larut dalam air; mudah larut dalam metilen klorida; larut dalam aseton; sukar larut dalam etanol.

Baku pembanding Metronidazol Benzoat BPFI; tidak boleh dikeringkan. Simpan dalam wadah tertutup rapat, terlindung cahaya. Senyawa Sejenis A Metronidazol BPFI. Asam benzoat BPFI.

Identifikasi Lakukan identifikasi C atau A, B, dan D.

    A. Lakukan penetapan suhu lebur seperti tertera pada Penetapan jarak lebur atau suhu lebur <1021>: titik lebur zat antara 99° dan 102°.

    B. Larutkan 100 mg zat dalam (larutan asam hidroklorida 3,7%), dan encerkan dengan 100 mL pelarut yang sama. Pipet 1 mL larutan ini, encerkan dengan 100 mL pelarut yang sama. Spektrum serapan ultraviolet larutan ini pada rentang panjang gelombang 220-350 nm menunjukkan serapan maksimum pada 232 dan 275 nm. Serapan spesifik pada panjang gelombang 232 nm adalah 525-575.

    C. Spektrum serapan inframerah zat yang didispersikan dalam Kalium bromida P menunjukkan maksimum hanya pada bilangan gelombang yang sama seperti pada Metronidazol Benzoat BPFI.

    D. Pada 10 mg zat, tambahkan 10 mg serbuk zink, 1 mL air dan 0,3 mL asam hidroklorida P.  Panaskan pada tangas air selama 5 menit dan dinginkan: menunjukkan reaksi Amina aromatis primer seperti yang tertera pada Uji Identifikasi Umum <291>.

Kejernihan larutan <881> Tidak lebih opalesen dari Suspensi padanan II; Larutkan 1 g zat dalam dimetiformamida P dan encerkan dengan 10 mL pelarut yang sama.

Warna dan akromisitas <1291> Metode III Warna larutan tidak lebih intensif dari Larutan padanan X3; Larutkan 1 g zat dalam dimetiformamida P dan encerkan dengan 10 mL pelarut yang sama.

Keasaman Larutkan 2,0 g zat dalam campuran 20 mL dimetilformamida P dan 20 mL air, yang telah dinetralkan dengan asam hidroklorida 0,02 N atau natrium hidroksida 0,02 N menggunakan 0,2 mL merah metil LP sebagai indikator: diperlukan tidak lebih dari 0,25 mL natrium hidroksida 0,02 N untuk mengubah warna indikator.

Susut pengeringan <1121> Tidak lebih dari 0,5%; lakukan pengeringan pada suhu 80º selama 3 jam, menggunakan 1 g zat.

Sisa pemijaran <301> Tidak lebih dari 0,1%. Lakukan penetapan menggunakan 1 g zat.

Logam berat <371> Tidak lebih dari  20 bpj; lakukan penetapan menggunakan 1 g zat dan 2 mL Larutan baku timbal (10 bpj).

Cemaran organik Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Larutan A Larutan mengandung kalium dihidrogen fosfat dengan kadar 1,5 g per Liter. Atur pH hingga 3,2 dengan penambahan asam fosfat P.

    Larutan B Gunakan asetonitril P.

    Fase gerak Gunakan variasi campuran Larutan A dan Larutan B seperti tertera pada Sistem kromotografi.

    Pelarut Buat campuran Larutan B-Larutan A (45:55).

    Larutan uji Timbang saksama lebih kurang 100 mg zat, masukkan ke dalam labu tentukur 10-mL, larutkan dan encerkan dengan Pelarut sampai tanda.

    Larutan baku A Pipet 1,0 mL Larutan uji, masukkan ke dalam labu tentukur 100-mL, encerkan dengan Pelarut sampai tanda. Pipet 1 mL larutan ini, masukkan ke dalam labu tentukur 10-mL, encerkan dengan Pelarut sampai tanda.

    Larutan baku B Timbang saksama sejumlah masing-masing 5,0 mg Metronidazol BPFI; 5,0 mg Senyawa Sejenis A Metronidazol BPFI dan 5,0 mg Asam benzoat BPFI, masukkan ke dalam labu tentukur 50-mL, larutkan dan encerkan dengan Pelarut sampai tanda. Pipet 1 mL larutan ini ke dalam labu tentukur 10-mL, encerkan dengan Pelarut sampai tanda.

    Sistem Kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 235 nm dan kolom 4,6 mm x 25 cm berisi bahan pengisi ”spherical di-isobutyloctadecylsilyl silica gel for chromatograph” dengan ukuran partikel 5 µm. Laju alir lebih kurang 1 mL per menit. Kromatograf diprogram sebagai berikut:

Waktu (menit)

Larutan A (%)

Larutan B (%)

0-5

80

20

5-15

80à55

20à45

15-40

55

45

Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku B, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: resolusi, R, antara puncak metronidazol dan senyawa sejenis A metronidazol tidak kurang dari 2,0. Waktu retensi metronidazol benzoat adalah 20 menit.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 10 µL) masing-masing larutan ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur semua respons puncak. Masing-masing cemaran dan total cemaran tidak lebih dari batas yang tertera pada Tabel.

Nama

Waktu retensi relatif

Batas

(%)

Metronidazol 

0,20

0,1

Senyawa sejenis A metronidazol

0,17

0,1

Asam benzoat

0,7

0,1

Cemaran lain tidak spesifik

0,4

0,1

Total cemaran

-

0,2

Abaikan cemaran dengan puncak kurang dari 0,01%.

Penetapan kadar Timbang saksama lebih kurang 250 mg zat, larutkan dalam 50 mL asam asetat anhidrat P. Lakukan titrasi dengan asam perklorat 0,1 M LV, tetapkan titik akhir secara potensiometrik.

Tiap mL asam perklorat 0,1 M

setara dengan 27,53 mg C13H13N3O4

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah terlindung cahaya.