Fludarabin Fosfat Untuk Injeksi


Fludarabine Phosphate for Injection

 

Fludarabin Fosfat untuk Injeksi mengandung fludarabin fosfat, C10H13FN5O7P, tidak kurang dari 95,0% dan tidak lebih dari 105,0% dari jumlah yang tertera pada etiket. 

[Perhatian Fludarabin fosfat berpotensi sitotoksik. Lakukan dengan sangat hati-hati untuk mencegah terhirupnya partikel dan kontak dengan kulit.]

 

Baku pembanding Fludarabin Fosfat BPFI; Simpan dalam wadah tertutup rapat, terlindung cahaya. Lindungi dari kelembapan, dalam lemari pendingin.

Endotoksin BPFI [Catatan Bersifat pirogenik, penanganan vial dan isi harus hati-hati untuk menghindari kontaminasi.] Rekonstitusi seluruh isi, simpan larutan dalam lemari pendingin dan gunakan dalam waktu 14 hari. Simpan vial yang belum dibuka dalam lemari pembeku.

 

Identifikasi

    A. Spektrum serapan ultraviolet Larutan uji menunjukkan maksimun dan minimum pada panjang gelombang yang sama seperti pada Fluradabin Fosfat BPFI. Gunakan larutan lebih kurang 27 µg per mL dalam asam hidroklorida  0,1 N.

   B. Waktu retensi puncak utama kromatogram Larutan uji sesuai dengan Larutan baku seperti yang diperoleh pada Penetapan kadar.

 

Larutan konstitusi Memenuhi syarat Larutan konstitusi seperti tertera pada Injeksi.

 

Sterilitas <71> Memenuhi syarat; lakukan penetapan dengan Penyaringan membran.

 

Endotoksin bakteri <201> Tidak lebih dari 7,7 unit Endotoksin FI per mg fludarabin fosfat.

 

pH <1071> Antara 7,2 dan 8,2.

 

Air <1031> Metode I  Tidak lebih dari 5,0%.

 

Keseragaman sediaan <911> Memenuhi syarat.

 

Cemaran organik Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Uji 1 (Cemaran elusi awal)

    Fase gerak, Larutan baku, dan Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada Penetapan kadar.

    Larutan kesesuaian sistem Timbang saksama 10 mg zat, larutkan dalam 10 mL asam hidroklorida 0,1 N. Panaskan di atas tangas air pada suhu 80° selama lebih kurang 15 menit.

    Larutan sensitivitas Pipet sejumlah Larutan baku, encerkan dengan Fase gerak hingga kadar lebih kurang 0,5 µg per mL.  

    Larutan uji Gunakan Larutan uji persediaan seperti tertera pada Penetapan kadar.

    Sistem kromatografi Lakukan kromatografi terhadap Larutan kesesuaian sistem, rekam kromatogram, dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: resolusi, R, antara puncak iso-ara-guanin monofosfat dan isoguanin tidak kurang dari 2,0. Lakukan kromatografi terhadap Larutan sensitivitas, rekam kromatogram, dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: perbandingan “signal to noise” tidak  kurang dari 10. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram, dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 2,0%.

    Prosedur Suntikkan lebih kurang 10 µL Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram, dan ukur semua respons puncak. Hitung persentase masing-masing cemaran elusi awal dengan  rumus:

 

ri adalah respons puncak masing-masing cemaran dari Larutan uji; rs adalah respons puncak fludarabin fosfat dari Larutan uji; Fadalah faktor respons relatif (seperti tertera pada Tabel 1). Masing-masing cemaran dan total cemaran tidak lebih dari batas yang tertera pada Tabel 1.

 

Tabel 1 

Nama

Waktu retensi relatif

Faktor respons relatif

Batas (%)

Iso-ara-guanin-monofosfat

0,26

0,25

1,0

Isoguanin

0,34

0,40

0,2

Analog 3’,5’-Difosfat

0,42

-

-

Cemaran lain

<1,0

1,0

0,2

Fludarabin fosfat

1,0

-

-

 

    Uji 2 (Cemaran elusi akhir)

    Pelarut A Gunakan kalium fosfat monobasa 10 mM.

    Fase gerak Campuran metanol P-Pelarut A (1:4) saring dan awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Larutan baku Lakukan seperti tertera pada Penetapan kadar.

    Larutan uji dan Larutan sensitivitas lakukan seperti tertera pada Cemaran organik Uji 1.

    Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada Penetapan kadar. Lakukan kromatografi terhadap Larutan sensitivitas, rekam kromatogram, dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: perbandingan “signal to noise” tidak  kurang dari 10. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram, dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: faktor ikutan tidak lebih dari 2,0 dan simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 2,0%.

    Prosedur Suntikkan lebih kurang 10 µL Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur semua respons puncak. Hitung persentase masing-masing cemaran elusi akhir dengan  rumus:

ri adalah respons puncak masing-masing cemaran dari Larutan uji; rs adalah respons puncak fludarabin fosfat dari Larutan uji; F2 adalah faktor respons relatif (seperti tertera pada Tabel 2). Masing-masing cemaran dan total cemaran tidak lebih dari batas yang tertera pada Tabel 2.

Tabel 2

Nama

Waktu retensi relatif

Faktor respons relatif

Batas (%)

Fludarabin fosfat

1,0

-

-

2-Fluoroadenin

1,5

2,0

0,2

2-Fluoro-ara-adenin

1,9

1,7

0,2

Analog

2-Etoksifosfat

2,5

-

-

Cemaran lain

>1,0

1,0

0,2

Total cemaran

-

-

2,0

 

Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Larutan A Gunakan kalium fosfat monobasa 10 mM.

    Fase gerak Campuran metanol P-Larutan A (6:94). Saring dan awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Larutan baku Timbang saksama sejumlah Fludarabin Fosfat BPFI, larutkan, dan encerkan dengan Fase gerak hingga kadar lebih kurang  0,02 mg per mL.

    Larutan uji persediaan Pipet 2,0 mL Fase gerak, masukkan ke dalam masing-masing 5 vial. Keluarkan isi seluruh vial, masukkan ke dalam labu tentukur 250-mL, bilas dengan Fase gerak. Encerkan dengan Fase gerak hingga kadar lebih kurang 1 mg per mL fludarabin fosfat.

    Larutan uji Pipet sejumlah Larutan uji persediaan, encerkan dengan Fase gerak hingga kadar lebih kurang 0,02 mg per mL.

    Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 260 nm dan kolom 4,6 mm x 15 cm berisi bahan pengisi L1 dengan ukuran partikel 5 µm. Laju alir lebih kurang 1,0 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram, dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 2,0%.  

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 10 µL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram, dan ukur respons puncak utama.  Hitung persentase fludarabin fosfat,  C10H13FN5O7P, dalam serbuk untuk injeksi dengan rumus:

 rU dan rs berturut-turut adalah respons puncak Larutan uji dan Larutan baku; Cs adalah kadar Fludarabin Fosfat BPFI dalam mg per mL Larutan baku; CU adalah kadar fludarabin fosfat dalam mg per mL Larutan uji berdasarkan jumlah yang tertera pada etiket.

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah untuk Padatan steril seperti tertera pada Injeksi, antara 2° dan 30° atau pada suhu ruang terkendali