Siklosporin


Cyclosporine 

 

 

[R-[R*,R*-(E)]]-Siklik(L-alanil-D-alanil-N-metil-L-leusil-N-metil-L-leusil-N-metil-L-valil-3-hidroksi-N,4-dimetil-L-2-amino-6-oktenoil-L-?-aminobutiril-N-metilglisil-N-metil-L-leusil-L-valil-N-metil-L-leusil) [59865-13-3]

C62H111N11O12                                            BM 1202,61

 

Siklosporin mengandung tidak kurang dari 97,0% dan tidak lebih dari 101,5% siklosporin A, C62H111N11O12  dihitung terhadap zat kering.

 

Pemerian Serbuk putih sampai hampir putih.

 

Kelarutan Larut dalam aseton, dalam etanol, dalam  metanol, dalam eter, dalam kloroform dan dalam diklorometan; sukar larut dalam hidrokarbon jenuh; praktis tidak larut dalam air.

 

Baku pembanding Siklosporin BPFI; Simpan dalam wadah tertutup rapat, terlindung cahaya, dalam lemari pembeku. Berifat higroskopis. Campuran Resolusi Siklosporin  BPFI.

 

Identifikasi Waktu retensi puncak utama kromatogram  Larutan uji sesuai dengan  Larutan baku seperti yang diperoleh pada Penetapan kadar.

 

Susut pengeringan <1121> Tidak lebih dari 2,0%; lakukan pengeringan dalam botol bersumbat kapiler, dalam hampa udara pada tekanan tidak lebih dari 5 mmHg, pada suhu 60º selama 3 jam, menggunakan lebih kurang 100 mg zat.

 

Logam berat  <371> Metode III Tidak lebih dari 20 bpj.

 

Cemaran organik Masing-masing cemaran tidak lebih dari 0,7 %; dan total cemaran tidak lebih dari 1,5%. Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Fase gerak, Pengencer, Larutan kesesuaian sistem, dan Larutan uji Lakukan seperti tertera pada Penetapan kadar.

    Larutan baku Timbang saksama sejumlah Siklosporin BPFI, larutkan dan encerkan               dengan Pengencer hingga kadar lebih kurang            0,01 mg per mL.

    Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada Penetapan kadar. Lakukan kromatografi terhadap Larutan kesesuaian sistem, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: resolusi, R, antara siklosporin U dan siklosporin tidak kurang dari 1,0. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: simpangan baku relatif tidak lebih dari 10,0%. [Catatan Waktu retensi relatif untuk siklosporin  U dan siklosporin berturut-turut adalah 0,95 dan 1,0].

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 20 µL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur semua respons puncak. Hitung persentase masing-masing cemaran dalam zat dengan rumus:

 

 

radalah respons puncak masing-masing cemaran dari Larutan uji; rS adalah respons puncak siklosporin dari Larutan baku; CS adalah kadar dalam mg per mL Larutan baku; CU adalah kadar dalam mg per mL Larutan uji berdasarkan bobot yang ditimbang; P adalah potensi siklosporin dalam mg per mg  Siklosporin BPFI.

 

Penetapan kadar  Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

   Fase gerak Buat campuran asetonitril P-tert-butilmetileter P-air-asam fosfat P (430:50:520:1), saring dan awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Pengencer Campuran asetonitril P-air (1:1).

    Larutan baku Timbang saksama sejumlah Siklosporin BPFI larutkan dan encerkan  dengan Pengencer hingga kadar lebih kurang 1,25 mg per mL.

    Larutan uji Timbang saksama sejumlah zat, larutkan dan encerkan dengan Pengencer hingga kadar lebih kurang 1,25 mg per mL.

    Larutan kesesuaian sistem Timbang saksama  sejumlah Campuran Resolusi Siklosporin BPFI , larutkan dan encerkan dengan Pengencer hingga kadar lebih kurang 1,25 mg per mL.

    Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 210 nm, kolom 4 mm x 25 cm berisi bahan pengisi L1 dengan ukuran partikel 3 µm sampai 5 µm yang dihubungkan dengan pra-kolom baja tahan karat 0,25 mm  x 1 m. Pertahankan suhu kolom pada 80º. Laju alir lebih kurang 1,2 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan kesesuaian sistem, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: resolusi, R, antara  siklosporin U dan siklosporin tidak kurang dari 1,0. [Catatan Waktu retensi relatif siklosporin U dan siklosporin masing-masing 0,95 dan 1,0.] Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak  lebih dari 1,0%.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 20 µL) Larutan bakudan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur respons puncak utama. Hitung persentase siklosporin, C62H111N11O12, dalam zat dengan rumus:

 

 

rU dan rS berturut-turut adalah respons puncak  siklosproin dari Larutan uji dan Larutan baku; CS adalah kadar dalam mg per mL Larutan baku; CU adalah kadar dalam mg per mL Larutan uji berdasarkan bobot yang ditimbang; P adalah potensi siklosporin dalam mg per mg Siklosporin BPFI.

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya.