Kapsul Stavudin


Stavudine Capsules

Kapsul Stavudin mengandung Stavudin, C10H12N2O4, tidak kurang dari 90,0% dan tidak lebih dari 105,0% dari jumlah yang tertera pada etiket.

 

Baku pembanding Stavudin BPFI; Tidak boleh dikeringkan. Simpan dalam wadah tertutup rapat, terlindung cahaya, pada lemari pembeku.

 

Identifikasi

    A. Lakukan penetapan seperti tertera pada Identifikasi secara kromatografi lapis tipis <281>

    Fase gerak Buat campuran kloroform P-metanol P-air (100:50:2).

    Larutan uji Larutkan sejumlah isi kapsul dalam air,  dengan cara sonikasi hingga kadar 0,2 mg per mL, saring. Gunakan filtrat.

    Prosedur Totolkan secara terpisah masing-masing 10 mL Larutan uji dan Larutan baku pada lempeng kromatografi. Biarkan bercak mengering, masukkan lempeng ke dalam bejana kromatografi yang telah dijenuhkan dengan Fase gerak, biarkan merambat hingga lebih kurang 10 cm dari garis penotolan. Angkat lempeng, tandai batas rambat dan biarkan kering di udara selama 5 sampai 10 menit.

   B. Waktu retensi puncak utama kromatogram Larutan uji sesuai dengan Larutan baku, seperti yang diperoleh pada Penetapan kadar.

 

Rotasi jenis <1081> Antara -45° dan -40°; Lakukan penetapan menggunakan larutan 10 mg per mL. Dispersikan sejumlah isi kapsul, setara dengan 200 mg stavudin, dalam 50 mL aseton P. Didihkan dan saring melalui penyaring dengan porositas kecil. Endapkan stavudin dengan 150 mL heptan P, saring hablur, cuci dengan heptan P dan keringkan di udara. Gunakan residu untuk penetapan rotasi jenis.

 

Disolusi <1231>

   Media disolusi: 900 mL air

   Alat tipe 2:75 rpm.

   Waktu:30 menit.

Lakukan penetapan jumlah C10H12N2O4 terlarut dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

   Amonium asetat 0,01 N dan Fase gerak Lakukan seperti tertera pada Penetapan kadar.

    Larutan baku Timbang saksama sejumlah Stavudin BPFI, larutkan dalam air, encerkan secara kuantitatif dan jika perlu bertahap dengan air hingga kadar sesuai dengan Larutan uji.

    Larutan uji Gunakan sejumlah larutan disolusi yang telah disaring, jika perlu encerkan dengan air.

    Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada Penetapan kadar, kecuali kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 254 nm. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: efisiensi kolom tidak kurang dari 800 lempeng teoritis; faktor ikutan tidak lebih dari 2 dan simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 2,0%.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 10 mL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur respons puncak utama. Hitung jumlah stavudin, C10H12N2O4, yang terlarut.

    Toleransi Dalam waktu 30 menit harus larut tidak kurang dari 80% (Q) stavudin, C10H12N2O4 dari jumlah yang tertera pada etiket.

 

Keseragaman sediaan <911> Memenuhi syarat.

 

Air <1031> Metode I Tidak lebih dari 3,5%.

 

Cemaran organik Timin tidak lebih dari 1,0%; masing-masing cemaran lain tidak lebih dari 0,2% dan total cemaran termasuk timin tidak lebih dari 2,0%. Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Amonium asetat 0,01 N, Fase gerak, Larutan resolusi, dan Larutan uji Lakukan seperti tertera pada Penetapan kadar.

    Larutan baku Timbang saksama sejumlah timin, larutkan dalam air, sonikasi, encerkan secara kuantitatif dan jika perlu bertahap dengan air hingga kadar lebih kurang 1 mg per mL.

    Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada Penetapan kadar. Simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang Larutan baku tidak lebih dari 3,0%.

    Prosedur Lakukan seperti tertera pada Penetapan kadar, rekam kromatogram selama 2,5 kali waktu retensi stavudin dan ukur semua respons puncak. Hitung jumlah dalam mg timin dalam tiap kapsul yang digunakan dengan rumus:

 

 

C adalah kadar dalam mg per mL Larutan baku;V adalah volume dalam mL Larutan uji; D adalah faktor pengenceran Larutan uji; N adalah jumlah kapsul yang digunakan untuk membuat Larutan uji; rU dan rS berturut-turut adalah respons puncak Larutan uji dan Larutan baku. Hitung persentase masing-masing cemaran lain tidak termasuk timin dalam kapsul, dengan rumus:

 

 

ri adalah respons puncak masing-masing cemaran; rS adalah jumlah semua respons puncak. Abaikan respons puncak yang lebih kecil dari 0,05%.

 

Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>. [Catatan Semua larutan harus dibuat segera sebelum digunakan dan simpan di lemari pendingin sebelum digunakan]

    Amonium asetat 0,01 N Timbang 0,77 g amonium asetat P, larutkan dalam lebih kurang 900 mL air dalam labu tentukur 1000-mL. Encerkan dengan air sampai tanda.

    Fase gerak Buat campuran amonium asetat 0,01 N-asetonitril P (95:5), saring dan awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Larutan resolusi Timbang saksama sejumlah timin dan timidin, larutkan dalam air, sonikasi, encerkan secara kuantitatif dan jika perlu bertahap hingga kadar masing-masing lebih kurang 0,1 mg per mL.

    Larutan baku Timbang saksama sejumlah Stavudin BPFI, larutkan dalam air, sonikasi, encerkan secara kuantitatif dan jika perlu bertahap hingga kadar lebih kurang 0,1 mg per mL.

    Larutan uji Timbang saksama isi tidak kurang dari 3 kapsul, larutkan dalam air,encerkan secara kuantitatif dan jika perlu bertahap dengan air hingga kadar lebih kurang 0,1 mg per mL.

    Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan  detektor 268 nm dan kolom 4,6 mm x 3,3 cm berisi bahan pengisi L1 dengan ukuran partikel 3 mm. Laju alir lebih kurang 0,7 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan resolusi, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: resolusi, R, antara puncak timin dan timidin tidak kurang dari 2,0 dan puncak timin terpisahkan dari puncak pelarut. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: waktu retensi puncak stavudin antara 2,8 dan 5,0 menit; efisiensi kolom tidak kurang dari 800 lempeng teoritis; faktor ikutan tidak lebih dari 1,8 dan simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 2,0%.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 20 µL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur respons puncak utama. Hitung jumlah dalam mg, stavudin, C10H12N2O4, dalam tiap kapsul dengan rumus:

 

 

C adalah kadar Stavudin BPFI dalam mg per mL Larutan baku; V adalah volume dalam mL Larutan uji; N adalah jumlah kapsul yang digunakan dalam membuat Larutan uji; rdan rS berturut-turut adalah respons puncak dari Larutan uji dan Larutan baku.

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat pada suhu ruang terkendali.