Pektin


Pectine

 

Pektin [9000-69-5]

 

Pektin adalah produk karbohidrat yang dimurnikan, diperoleh dari ekstrak asam encer dari bagian dalam kulit buah jeruk sitrus atau apel; terutama terdiri dari asam poligalakturonat termetoksilasi sebagian. Pektin mengandung tidak kurang dari 6,7% gugus metoksi (-OCH3) dan tidak kurang dari 74,0% asam galakturonat (C6H10O7), dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan.

[Catatan Pektin yang ada di perdagangan untuk pembuatan produk makanan bersifat jeli dibakukan menjadi ”derajat jeli 150”, dengan penambahan dekstrosa atau gula lain dan kadang-kadang mengandung natrium sitrat atau garam dapar lain. Monografi pektin ini merujuk ke pektin murni tanpa penambahan zat tersebut.]

 

Pemerian Serbuk kasar atau halus, berwarna putih kekuningan; hampir tidak berbau; mempunyai rasa musilago.

 

Kelarutan Hampir larut sempurna dalam 20 bagian air, membentuk cairan kental, opalesen, larutan koloidal mudah dituang dan bersifat asam terhadap lakmus; praktis tidak larut dalam etanol atau pelarut organik lain. Pektin larut dalam air lebih cepat jika permukaan dibasahi dengan etanol, dengan gliserin, atau dengan sirup simpleks, atau jika permukaan dicampur dengan 3 bagian atau lebih sukrosa.

 

Identifikasi

    A. Panaskan 1 g zat dengan 9 mL air di atas tangas uap hingga terbentuk larutan, ganti air yang hilang karena penguapan: terbentuk gel yang kaku pada pendinginan.

    B. Pada larutan (1 dalam 100) tambahkan etanol P volume sama: terbentuk endapan bening, seperti gelatin (perbedaan dari kebanyakan gom).

    C. Pada 5 mL larutan (1 dalam 100) tambahkan 1 mL natrium hidroksida 2 N, biarkan pada suhu ruang selama 15 menit: terbentuk gel atau semigel (perbedaan dari tragakan).

    D. Asamkan gel yang diperoleh dari pengujian terdahulu dengan asam hidroklorida 3 N, kocok: terbentuk endapan seperti gelatin, tidak berwarna dan ruah, yang menjadi putih dan bergumpal bila dididihkan (asam pektat).

 

Batas mikroba <51> Uji terhadap Salmonella sp memberikan hasil negatif.

 

Susut pengeringan <1121> Tidak lebih dari 10,0%, lakukan pengeringan pada suhu 105º selama 3 jam.

 

Arsen <321> Metode II Tidak lebih dari 3 bpj. 

Timbal <401> Tidak lebih dari 5 bpj. Masukkan 2,0 g zat ke dalam labu Erlenmeyer 250 mL berisi 20 mL asam nitrat P, panaskan hati-hati sampai pektin larut. Lanjutkan pemanasan hingga volume berkurang menjadi lebih kurang 7 mL. Dinginkan cepat hingga suhu ruang, pindahkan ke dalam labu tentukur 100-mL, encerkan dengan air sampai tanda: 50,0 mL larutan ini mengandung tidak lebih dari 5 bpj timbal (jika ditetapkan secara Uji Batas Timbal <401>), gunakan 15 mL Larutan amonium sitrat, 3 mL Larutan kalium sianida, dan 500 µL Larutan hidroksilamina hidroklorida. Sesudah ekstraksi pertama dengan Larutan ditizon pengekstraksi, bilas campuran lapisan kloroform dengan 5 mL air, buang lapisan air, lanjutkan ekstraksi dengan 20 mL larutan asam nitrat P (1 dalam 100).

 

Gula dan asam organik Masukkan 1 g zat ke dalam labu 500 mL, basahkan dengan 3 sampai 5 mL etanol P, tuangkan 100 mL air dengan cepat, kocok dan diamkan hingga larut sempurna. Tambahkan 100 mL etanol P yang mengandung 0,3 mL asam hidroklorida P, saring dengan cepat. Pipet 25 mL filtrat ke dalam cawan yang telah ditara, uapkan di atas tangas uap dan keringkan residu dalam hampa udara pada suhu 50º selama 2 jam. Dinginkan dan timbang: bobot residu tidak lebih dari 20 mg.

 

Penetapan kadar gugus metoksi Masukkan 5,0 g zat ke dalam gelas piala yang sesuai, aduk selama 10 menit dengan campuran 5 mL asam hidroklorida P dan 100 mL etanol P 60%. Pindahkan ke dalam penyaring kaca masir (krus atau penyaring tipe Büchner, kasar 30 mL sampai 60 mL), bilas enam kali, tiap kali dengan 15 mL campuran asam hidroklorida P dan etanol P 60%, kemudian dengan etanol P 60% hingga filtrat bebas klorida. Terakhir bilas dengan 20 mL etanol P, keringkan selama 1 jam pada suhu 105º, dinginkan dan timbang. Ambil tepat sepersepuluh total bobot bersih residu (setara dengan 500 mg zat uji asli yang tidak dibilas) masukkan ke dalam labu Erlenmeyer 250 mL, basahkan dengan 2 mL etanol P. Tambahkan 100 mL air bebas karbon diosida P, tutup, goyangkan sesekali hingga pektin larut sempurna. Tambahkan 5 tetes fenolftalein LP, titrasi dengan natrium hidroksida 0,5 N LV, catat hasil sebagai titik awal. Tambahkan 20,0 mL natrium hidroksida 0,5 N LV, tutup, kocok kuat, biarkan selam 15 menit. Tambahkan 20,0 mL asam hidroklorida 0,5 N LV, kocok hingga warna merah muda hilang. Tambahkan fenoltalein LP, titrasi dengan natrium hidroksida 0,5 N LV hingga terjadi warna merah muda lemah yang tidak hilang bila dikocok kuat: catat hasil sebagai titer penyabunan.

 

Tiap mL natrium hidroksida 0,5 N

pada titer penyabunan

setara dengan 15,52 mg -OCH3

 

Penetapan kadar asam galakturonat Tiap mL natrium hidroksida 0,5 N yang digunakan pada seluruh titrasi (titer awal dan titer penyabunan) dalam Penetapan kadar gugus metoksi setara dengan 97,07 mg C6H10O7.

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat.

 

Penandaan Pada etiket tertera berasal dari apel atau jeruk sitrun.