Basitrasin


Bacitracin

Basitrasin [1405-87-4]

 

Basitrasin adalah campuran polipeptida yang dihasilkan dari pertumbuhan organisme kelompok Licheniformis dari Bacillus subtilis (Familia Bacillaceae). Komponen utama terdiri dari basitrasin A, basitrasin B1, basitrasin B2 dan basitrasin B3. Potensi tidak kurang dari 65 unit per mg, dihitung terhadap zat kering.

 

Pemerian Serbuk putih hingga kekuningan; tidak berbau atau berbau lemah; higroskopis; larutan terurai dengan cepat pada suhu ruang; mengendap dan tidak aktif oleh garam dari beberapa logam berat.

 

Kelarutan Mudah larut dalam air; larut dalam etanol, larut dalam metanol dan larut dalam asam asetat glasial; larutan dalam pelarut organik biasanya menunjukkan sisa yang tidak larut; tidak larut dalam aseton, tidak larut dalam kloroform dan tidak larut dalam eter.

 

Baku pembanding Basitrasin zink BPFI; lakukan pengeringan dalam hampa udara pada tekanan tidak lebih dari 5 mmHg, pada suhu 60° selama 3 jam sebelum digunakan. Simpan dalam wadah tertutup rapat, terlindung cahaya, pada tempat dingin. Endotoksin BPFI; [Catatan Bersifat pirogenik, penanganan vial dan isinya harus hati-hati untuk menghindari kontaminasi]. Rekonstitusi seluruh isi,  simpan larutan dalam lemari pendingin dan gunakan dalam waktu 14 hari. Simpan vial yang belum dibuka dalam lemari pembeku.

 

Identifikasi

    A. Lakukan penetapan seperti tertera pada Prosedur untuk Basitrasin, Neomisin, dan Polimiksin B dalam Identifikasi secara Kromatografi lapis tipis <281>: memenuhi syarat.

    B. Memenuhi persyaratan prosedur uji Komposisi.

 

pH <1071> Antara 5,5 dan 7,5; lakukan penetapan menggunakan larutan yang mengandung 10.000 unit per mL.

 

Susut pengeringan <1121> Tidak lebih dari 5,0%; lakukan pengeringan dalam botol bersumbat kapiler dalam hampa udara pada tekanan tidak lebih dari 5 mmHg, pada suhu 60° selama 3 jam, menggunakan lebih kurang 100 mg zat.

 

Sisa pemijaran <301> Tidak lebih dari 0,5%.

 

Komposisi Basitrasin A tidak kurang dari 40,0% total respons; basitrasin aktif (basitrasin A, B1, B2, B3) tidak kurang dari 70% total respons; jumlah semua respons puncak yang tereluasi sebelum puncak basitrasin B1 tidak lebih dari 20,0% dan basitrasin F tidak lebih dari 5,0%. Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Larutan kalium fosfat monobasa Timbang lebih kurang 27,2 g kalium fosfat monobasa P, larutkan dan encerkan dengan air hingga 1000 mL.

    Dapar Larutkan lebih kurang 34,8 g kalium fosfat dibasa P dalam 1000 mL air. Atur pH hingga 6,0 dengan penambahan Larutan kalium fosfat monobasa.

    Fase gerak Buat campuran metanol P-air-Dapar-asetonitril P (26:15:5:2), saring dan awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Larutan kesesuaian sistem Timbang sejumlah Basitrasin Zink BPFI, larutkan dalam air, tambahkan asam hidroklorida encer LP lebih kurang 2% dari volume akhir dan encerkan dengan air hingga kadar lebih kurang 2 mg per mL.

    Larutan ambang pelaporan Encerkan secara kuantitatif Larutan kesesuaian sistem dengan Fase gerak hingga kadar lebih kurang 0,01 mg per mL.

    Larutan dinatrium edetat Buat larutan dinatrium edetat P dengan kadar 40 mg per mL. Atur pH hingga 7,0 dengan penambahan larutan natrium hidroksida P encer.

    Larutan identifikasi puncak Timbang saksama sejumlah Basitrasin Zink BPFI, larutkan dalam Larutan dinatrium edetat hingga kadar lebih kurang 2 mg per mL. Panaskan di atas tangas air mendidih selama 30 menit. Diamkan hingga suhu ruang.

    Larutan uji Timbang saksama sejumlah zat, larutkan dalam Fase gerak hingga kadar lebih kurang 2 mg per mL.

    Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada Kromatografi <931>. Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor panjang gelombang bervariasi dan kolom “end-capped” 4,6 mm x 25 cm berisi bahan pengisi L1 dengan ukuran partikel 5 µm. Laju alir lebih kurang 1,0 mL per menit. Atur panjang gelombang detektor pada 300 nm. Suntikkan sejumlah volume (lebih kurang 100 ?L) Larutan identifikasi puncak, untuk identifikasi letak puncak basitrasin F yang merupakan cemaran. Gunakan waktu retensi relatif yang tertera pada Tabel. Ubah panjang gelombang pada 254 nm. Lakukan kromatografi terhadap Larutan kesesuaian sistem, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: lakukan identifikasi puncak komponen aktif basitrasin (basitrasin A, basitrasin B1, basitrasin B2 dan basitrasin B3), puncak senyawa peptida yang tereluasi awal dan  basitrasin F, menggunakan waktu retensi relatif pada Tabel. Hitung perbandingan puncak terhadap lembah dengan rumus:

HP adalah tinggi dari garis dasar ke puncak basitrasin B1dan HL adalah tinggi dari garis dasar ke titik terendah dari kromatogram yang memisahkan puncak basitrasin B1 dan basitrasin B2. Perbandingan puncak terhadap lembah tidak kurang dari 1,2.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 100 ?L) Fase gerak, Larutan uji dan Larutan ambang pelaporan ke dalam kromatograf, lakukan kromatografi selama lebih kurang tiga kali waktu retensi basitrasin A, rekam kromatogram dan ukur respons semua puncak dari Larutan uji. Lakukan identifikasi puncak berdasarkan waktu retensi relatif seperti pada Tabel. [Catatan  Abaikan respons puncak pada Larutan uji yang lebih kecil dari respons puncak basitrasin A dari Larutan ambang pelaporan; dan abaikan puncak yang terdapat pada Fase gerak].

 

Tabel

Nama Komponen

Waktu Retensi Relatif (perkiraan)

Basitrasin C1

0,5

Basitrasin C2

0,6

Basitrasin C3

0,6

Basitrasin B1

0,7

Basitrasin B2

0,7

Basitrasin B3

0,8

Basitrasin A

1,0

Basitrasin F

2,4

 

Hitung persentase basitrasin A dengan rumus:

rT adalah jumlah semua respons puncak dari Larutan uji; rA adalah respons puncak basitrasin A.

Hitung persentase basitrasin aktif (basitrasin A, basitrasin B1, basitrasin B2 dan basitrasin B3) dengan rumus:

rA, rB1, rB2 dan rB3 berturut-turut adalah respons puncak basitrasin A, B1, B2 dan B3 dari Larutan uji.

Hitung persentase semua puncak yang tereluasi sebelum puncak basitrasin B1 dengan rumus:

rpreB1 adalah jumlah semua respons puncak yang tereluasi sebelum puncak basitrasin B1 dari Larutan uji.

Hitung persentase basitrasin F dengan rumus:

rF dan rA berturut-turut adalah respons puncak basitrasin F dan basitrasin A dari Larutan uji.

 

Syarat lain Jika pada etiket tertera basitrasin steril, memenuhi syarat Uji Sterilitas <71> dan Endotoksin bakteri <201> seperti tertera pada Basitrasin untuk Injeksi. Jika pada etiket tertera basitrasin harus diproses lebih lanjut untuk pembuatan sediaan injeksi, memenuhi syarat Endotoksin bakteri <201> seperti tertera pada Basitrasin untuk Injeksi.

 

Penetapan potensi lakukan penetapan seperti tertera pada penetapan seperti tertera pada Penetapan Potensi Antibiotik secara Mikrobiologi <131>.

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat dan di tempat sejuk.

 

Penandaan Jika untuk pembuatan sediaan non steril, pada etiket tercantum tidak steril dan potensinya tidak dapat dijamin lebih dari 60 hari setelah wadah dibuka dan nyatakan jumlah unit basitrasin per mg. Jika digunakan untuk pembuatan injeksi atau sediaan steril lain, pada etiket  harus dinyatakan steril atau harus diproses lebih lanjut untuk pembuatan sediaan injeksi.