Kanamisin Sulfat


Kanamycin Sulfate

Kanamisin Sulfat (1:1) (garam) [133-92-6; 25389-94-0]

C18H36N4O11.H2SO4                                                   BM 582,58

Kanamisin Sulfat mempunyai potensi setara dengan tidak kurang dari 750 µg kanamisin, C18H36N4O11 per mg, dihitung terhadap zat kering.

 

Pemerian Serbuk hablur; putih; tidak berbau.

 

Kelarutan Mudah larut dalam air; tidak larut dalam aseton, etil asetat dan benzen.

 

Baku pembanding Amikasin BPFI; tidak boleh dikeringkan. Simpan dalam wadah tertutup rapat, di tempat sejuk dan terlindung cahaya. Endotoksin BPFI; [Catatan Bersifat pirogenik, penanganan vial dan isi harus hati-hati untuk menghindari kontaminasi.] Rekonstitusi seluruh isi, simpan larutan dalam lemari pendingin dan gunakan dalam waktu 14 hari. Simpan vial yang belum dibuka dalam lemari pembeku. Kanamisin Sulfat BPFI; tidak boleh dikeringkan. Simpan dalam wadah tertutup rapat, di tempat sejuk dan terlindung cahaya.

 

Identifikasi

    A. Larutkan lebih kurang 10 mg zat dalam 1 mL air, tambahkan 1 mL larutan ninhidrin P (1 dalam 500) dalam n-butanol P dan 0,5 mL piridina P. Panaskan di atas tangas uap selama 5 menit dan tambahkan 10 mL air: terjadi warna ungu kebiruan.

    B. Waktu retensi puncak utama kromatogram Larutan uji sesuai dengan Larutan baku seperti yang diperoleh pada Penetapan kadar.

    C. Menunjukkan reaksi Sulfat cara A, B dan C seperti tertera pada Uji Identifikasi Umum <291>.

 

Sifat hablur <1091> Memenuhi syarat.

 

pH <1071> Antara 6,5 dan 8,5; lakukan penetapan menggunakan larutan zat (1 dalam 100).

 

Susut pengeringan <1121> Tidak lebih dari 4,0%; lakukan pengeringan dalam botol bersumbat kapiler dalam hampa udara pada tekanan tidak lebih dari 5 mmHg dan suhu 60º selama 3 jam menggunakan lebih kurang 100 mg zat yang ditimbang saksama.

 

Sisa pemijaran <301> Tidak lebih dari 1,0% sisa pengarangan dibasahkan dengan 2 mL asam nitrat P dan 5 tetes asam sulfat P.

 

Kemurnian kromatografi Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi lapis tipis seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Fase gerak Larutan kalium fosfat monobasa P (7,5 dalam 100), jenuhkan selama 90 menit.

    Penjerap Campuran silika gel P setebal 0,25 mm yang sebelumnya telah diaktifkan dengan memanaskan pada suhu 110º  selama 1 jam yang segera didinginkan sebelum digunakan.

    Larutan uji Timbang saksama sejumlah zat uji, larutkan dalam air hingga kadar 30 mg per mL.

    Larutan baku Timbang saksama sejumlah Kanamisin Sulfat BPFI, larutkan dalam air hingga kadar 30 mg per mL.

    Enceran Larutan baku Encerkan sejumlah Larutan baku dengan air hingga kadar 0,90 mg per mL.

    Penampak bercak Larutan ninhidrin P dalam butanol P (1 dalam 100).

    Prosedur Totolkan secara terpisah masing-masing 1 µL Larutan uji, Larutan baku dan Enceran larutan baku pada lempeng kromatografi. Masukkan lempeng ke dalam bejana kromatografi yang berisi Fase gerak dan biarkan Fase gerak merambat lebih kurang tiga per empat tinggi lempeng. Angkat lempeng, tandai batas rambat dan biarkan kering. Semprot lempeng dengan Penampak bercak, keringkan lempeng pada suhu 110º selama 10 menit: harga RF bercak utama Larutan uji sesuai dengan harga RF bercak utama Larutan baku dan jika terdapat bercak lain selain bercak utama pada Larutan uji tidak lebih intensif dari bercak utama Enceran larutan baku.

 

Syarat lain Jika etiket menyatakan bahwa kanamisin sulfat steril, maka harus memenuhi persyaratan Sterilitas dan Endotoksin Bakteri seperti tertera pada Injeksi Kanamisin. Jika etiket menyatakan bahwa kanamisin sulfat harus dilakukan proses lebih lanjut untuk pembuatan sediaan injeksi, maka harus memenuhi persyaratan Endotoksin Bakteri pada Injeksi Kanamisin.

 

Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Fase gerak Buat larutan natrium hidroksida 0,115 N, saring dan awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Larutan resolusi Timbang saksama sejumlah Amikasin BPFI dan Kanamisin Sulfat BPFI, larutkan dalam air hingga kadar masing-masing berturut-turut lebih kurang 0,02 dan 0,008 mg per mL.

    Larutan baku Timbang saksama sejumlah Kanamisin Sulfat BPFI, larutkan dalam air hingga kadar lebih kurang 0,008 mg per mL.

    Larutan uji Timbang saksama lebih kurang 40 mg zat, masukkan ke dalam labu tentukur 250-mL, larutkan dan encerkan dengan air sampai tanda. Pipet 5 mL larutan ke dalam labu tentukur 100-mL, encerkan dengan air sampai tanda.

    Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada Kromatografi <931>. Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor elektrokimia, elektroda emas, elektroda pembanding perak-perak klorida, kolom pelindung yang berisi bahan pengisi L47 dan kolom analitik 4 mm x 25 cm yang berisi bahan pengisi L47. Detektor elektrokimia digunakan dalam mode amperometrik terpadu dengan rentang 300 nC dan keluaran 1 V skala penuh. Potensial diprogram sebagai berikut:

 

Waktu (detik)

Potensial (V)

Integrasi

0,00

0,30

0,50

0,51

0,70

0,71

0,90

+0,04

+0,04

+0,04

+0,80

+0,80

-0,80

-0,80

 

mulai

akhir

 

Laju alir lebih kurang 0,5 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan resolusi, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: waktu retensi relatif kanamisin dan amikasin berturut-turut lebih kurang 1,0 dan 1,3; resolusi, R, antara kanamisin dan amikasin tidak kurang dari 3. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku dan rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: faktor ikutan tidak lebih dari 2 dan simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 2,0%.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 20 µL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur respons puncak utama. Hitung jumlah dalam µg kanamisin, C18H36N4O11, dalam tiap mg zat yang digunakan dengan rumus:

 

 

C adalah kadar Kanamisin Sulfat BPFI dalam mg per mL Larutan baku; P adalah kadar kanamisin dalam Kanamisin Sulfat BPFI, dalam µg per mg; W adalah bobot dalam mg zat yang digunakan untuk membuat Larutan uji; rU dan rS berturut-turut adalah respons puncak kanamisin dari Larutan uji dan Larutan baku.

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat.

 

Penandaan Jika ditujukan untuk pembuatan sediaan injeksi, pada etiket harus dinyatakan steril atau harus dilakukan proses lebih lanjut selama pembuatan sediaan injeksi.