Basitrasin Zink


Bacitracin Zinc

 

Kompleks basitrasinzink [1405-89-6]

 

Basitrasin Zink adalah kompleks basitrasin zink, dengan komponen utama terdiri dari basitrasin A, B1, B2 dan B3. Potensi tidak kurang dari 65 unit basitrasin per mg, mengandung tidak kurang dari 4,0% dan tidak lebih dari 6,0% Zn, dihitung terhadap zat kering.

 

Pemerian Serbuk putih hingga cokelat muda; tidak berbau atau berbau lemah; higroskopis.

 

Kelarutan Agak sukar larut dalam air.

 

Baku pembanding Basitrasin Zink BPFI; lakukan pengeringan dalam hampa udara pada tekanan tidak lebih dari 5 mmHg, pada suhu 60° selama 3 jam sebelum digunakan. Simpan dalam wadah tertutup rapat, terlindung cahaya, pada tempat yang sejuk.

 

Identifikasi

    A. Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi lapis tipis seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Fase gerak Buat campuran metanol P-isopropil alkohol P-metilen klorida P-amonium hidroksida P-air (4:2:2:2:1,5).

    Larutan baku Timbang sejumlah Basitrasin zink BPFI, larutkan dan encerkan dengan asam hidroklorida 0,1 N hingga kadar lebih kurang 500 unit basitrasin FI per mL.

    Larutan uji Timbang sejumlah zat, larutkan dan encerkan dengan asam hidroklorida 0,1 N hingga kadar lebih kurang 500 unit basitrasin FI per mL.

    Prosedur Totolkan secara terpisah masing-masing 10 mL Larutan baku dan Larutan uji pada lempeng kromatografi silika gel P setebal 0,25 mm. Masukkan lempeng ke dalam bejana kromatograf berisi Fase gerak dan biarkan Fase gerak merambat hingga tiga per empat tinggi lempeng. Angkat lempeng, tandai batas rambat dan keringkan pada suhu 105º selama lebih kurang 10 menit, semprot lempeng dengan larutan ninhidrin P 0,2% dalam butil alkohol P. Panaskan lempeng pada suhu lebih kurang 105° selama lebih kurang 5 menit: harga Rf bercak utama yang diperoleh dari Larutan uji sesuai dengan Larutan baku.

    B. Memenuhi syarat uji Komposisi.

 

pH <1071> Antara 6,0 dan 7,5; lakukan penetapan menggunakan larutan jenuh yang mengandung lebih kurang 100 mg per mL.

 

Susut pengeringan <1112> Tidak lebih dari 5,0%; lakukan pengeringan dalam botol bersumbat kapiler dalam hampa udara pada suhu 60° selama 3 jam, menggunakan lebih kurang 100 mg zat.

 

Sterilitas <71> Memenuhi syarat. Lakukan penetapan dengan Penyaringan membran seperti tertera pada Uji Sterilitas dari produk yang diuji, kecuali menggunakan Cairan A untuk tiap liter ditambahkan 20 g dinatrium edetat P; jika pada etiket dinyatakan steril.

 

Komposisi Basitrasin A, basitrasin aktif (basitrasin A, B1, B2, B3), senyawa peptida yang tereluasi sebelum basitrasin B1 dan untuk basitrasin F berturut-turut tidak lebih dari 40,0%; 70,0%; 20,0% dan 6,0%; lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Larutan kalium fosfat monobasa Timbang lebih kurang 27,2 g kalium fosfat monobasa P, larutkan dan encerkan dengan air hingga 1000 mL.

    Dapar Larutkan lebih kurang 34,8 g kalium fosfat dibasa P dalam 1000 mL air. Atur pH hingga 6,0 dengan penambahan larutan kalium fosfat monobasa P 27,2 g per liter.

    Fase gerak Buat campuran metanol P-air-Dapar-asetonitril P (26:15:5:2), campur dan awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Pengencer Larutkan 40 g natrium edetat P dalam 1000 mL air. Atur pH hingga 7,0 dengan penambahan larutan natrium hidroksida P encer.

    Larutan kesesuaian sistem Timbang sejumlah Basitrasin zink BPFI, larutkan dan encerkan dengan Pengencer hingga kadar lebih kurang 2 mg per mL.

    Larutan ambang pelaporan Encerkan secara kuantitatif sejumlah Larutan kesesuaian sistem dengan air hingga kadar lebih kurang 0,01 mg per mL.

    Larutan identifikasi puncak Timbang saksama sejumlah Basitrasin zink BPFI, larutkan dalam Pengencer hingga kadar lebih kurang 2 mg per mL. Panaskan diatas tangas uap yang mendidih selama 30 menit. Diamkan hingga suhu ruang.

    Larutan uji Timbang saksama sejumlah zat, larutkan dalam Pengencer hingga kadar lebih kurang 2 mg per mL.

    Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada Kromatografi <931>. Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor panjang gelombang bervariasi dan kolom “end-capped”4,6 mm x 25 cm berisi bahan pengisi L1. Laju alir lebih kurang 1,0 mL per menit. Atur panjang gelombang detektor pada 300 nm. Suntikkan sejumlah volume (lebih kurang 100 ?L) Larutan identifikasi puncak, untuk identifikasi letak puncak basitrasin F yang merupakan cemaran. Gunakan waktu retensi relatif yang tertera pada Tabel. Atur panjang gelombang pada 254 nm. Lakukan kromatografi terhadap Larutan kesesuaian sistem, ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: lakukan identifikasi puncak komponen aktif basitrasin (basitrasin A, B1, B2 dan B3); puncak senyawa peptida yang tereluasi awal dan cemaran basitrasin F menggunakan waktu retensi relatif yang tertera pada Tabel. Hitung perbandingan puncak terhadap lembah dengan rumus:

HP adalah tinggi dari garis dasar ke puncak basitrasin B1 dan HL adalah tinggi dari garis dasar ke titik terendah dari kromatogram yang merupakan titik awal puncak basitrasin B2. Perbandingan puncak terhadap lembah tidak kurang dari 1,2.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 100 ?L) Pengencer, Larutan uji dan Larutan ambang pelaporan ke dalam kromatograf, lakukan kromatografi selama tiga kali waktu retensi basitrasin A. Rekam kromatogram dan ukur respons semua puncak Larutan uji. Lakukan identifikasi puncak berdasarkan waktu retensi relatif seperti pada Tabel. [Catatan  Abaikan respons puncak pada Larutan uji yang lebih kecil dari respons puncak basitrasin A dari Larutan ambang; dan abaikan puncak yang terdapat pada Fase gerak].

Hitung persentase basitrasin A dengan rumus:

rA adalah respons puncak basitrasin A; rT adalah jumlah semua respons puncak dari Larutan uji.

Hitung persentase basitrasin aktif (basitrasin A, B1, B2 dan B3) dengan rumus:

rA,rB1,rB2 dan rB3 berturut-turut adalah respons puncak basitrasin A, B1, B2 dan B3 dari Larutan uji.

Hitung persentase semua puncak yang tereluasi sebelum puncak basitrasin B1 dengan rumus:

rpreB1 adalah jumlah semua respons puncak yang tereluasi sebelum puncak basitrasin B1 dari Larutan uji.

Hitung persentase basitrasin F dengan rumus:

rF dan rA berturut-turut adalah respons puncak basitrasin F dan A dari Larutan uji.

 

Tabel

Nama Komponen

Waktu

Retensi Relatif

Basitrasin C1

0,5

Basitrasin C2

0,6

Basitrasin C3

0,6

Basitrasin B1

0,7

Basitrasin B2

0,7

Basitrasin B3

0,8

Basitrasin A

1,0

Basitrasin F

2,4

 

Kandungan zink [Catatan Larutan baku dan Larutan uji diencerkan secara kuantitatif dengan asam hidroklorida 0,001 N, jika perlu buat kadar larutan hingga diperoleh kurva linier. Lakukan penetapan secara Spektrofotometri dan Hamburan Cahaya <1191> sesuai dengan batas kerja alat.] 

    Larutan baku Timbang saksama 3,11 g zink oksida masukkan ke dalam labu tentukur 250-mL, tambahkan 80 mL asam hidroklorida 1 N, hangatkan hingga larut, dinginkan, encerkan dengan air sampai tanda. Larutan ini mengandung 10 mg zink per mL. Buat satu seri pengeceran Larutan baku dalam asam hidroklorida 0,001 N hingga kadar 0,5; 1,5 dan 2,5 mg zink per mL.

    Larutan uji Timbang saksama lebih kurang 200 mg zat uji, masukkan ke dalam labu tentukur 100-mL, larutkan dalam asam hidroklorida 0,01 N dan encerkan dengan pelarut yang sama sampai tanda. Pipet 2 mL larutan ke dalam labu tentukur 200-mL dan encerkan dengan asam hidroklorida 0,001 N sampai tanda.

    Prosedur Ukur serapan Larutan baku dan Larutan uji pada panjang gelombang 213,8 nm, menggunakan spektrofotometer serapan atom yang dilengkapi lampu tabung katode dan nyala udara asetilena P, gunakan asam hidroklorida 0,001 N sebagai blangko. Buat kurva serapan larutan baku terhadap kadar zink dalam mg per mL, tarik garis lurus yang paling baik melalui ketiga titik larutan baku tersebut. Dari kurva yang diperoleh tentukan kadar zink dalam Larutan uji. Hitung jumlah zink dalam persen, dengan rumus:

C adalah kadar zink dalam mg per mL Larutan uji; W adalah bobot zat uji dalam mg.

 

Penetapan potensi Lakukan penetapan seperti tertera pada Penetapan Potensi Antibiotik secara Mikrobiologi<131>.

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat dan di tempat sejuk.

 

Penandaan Cantumkan keterangan yang menunjukkan hanya digunakan untuk obat nonparenteral. Jika dikemas untuk pemakaian resep, tidak steril dan potensi tidak dijamin lebih dari 60 hari setelah dibuka, cantumkan jumlah basitrasin dalam unit per mg. Jika digunakan untuk sediaan steril, pada etiket dinyatakan steril atau memerlukan proses lebih lanjut untuk penggunaan sediaan steril.