Lorazepam


Lorazepam

 

(±)-7-Kloro-5-(o-klorofenil)-1,3-dihidro-3-hidroksi-2H-1,4-benzodiazepin-2-on [846-49-1]

C15H10Cl2N2O2                                                        BM 321,16

 

Lorazepam mengandung tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebih dari 102,0%, C15H10Cl2N2O2, dihitung terhadap zat kering.

 

Pemerian Serbuk putih atau praktis putih; praktis tidak berbau.

 

Kelarutan Tidak larut dalam air; agak sukar larut dalam etanol; sukar larut dalam kloroform.

Baku pembanding Lorazepam BPFI; tidak boleh dikeringkan. Simpan dalam wadah tertutup rapat, terlindung cahaya. Senyawa sejenis A lorazepam BPFI, Senyawa sejenis B lorazepam BPFI, Senyawa Sejenis C Lorazepam BPFI, Senyawa Sejenis D Lorazepam BPFI, Senyawa Sejenis E Lorazepam BPFI.

 

Identifikasi

    A. Spektrum serapan inframerah zat yang didispersikan dalam kalium bromida P, menunjukkan maksimum hanya pada bilangan gelombang yang sama seperti pada Lorazepam BPFI.

   B. Waktu retensi puncak utama pada kromatogram dari Larutan uji sesuai dengan Larutan baku seperti yang diperoleh pada Penetapan kadar.

 

Susut pengeringan <1121> Tidak lebih dari 0,5%; lakukan pengeringan dalam hampa udara pada suhu 105° selama 3 jam.

Sisa pemijaran <301> Tidak lebih dari 0,3%.

Logam berat <371> Metode III Tidak lebih dari 20 bpj.

 

Cemaran organik Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Fase gerak dan Pengencer Buat seperti tertera pada Penetapan kadar.

    Larutan baku Timbang saksama sejumlah Lorazepam BPFI, larutkan, dan encerkan dengan Pengencer hingga kadar lebih kurang 32 µg per mL.

    Larutan kesesuaian sistem Buat larutan Lorazepam BPFI dalam Pengencer dengan kadar 3,2 mg per mL dan Larutan Senyawa sejenis A Lorazepam BPFI, Senyawa sejenis B Lorazepam BPFI, Senyawa sejenis C Lorazepam BPFI, Senyawa sejenis D Lorazepam BPFI, Senyawa sejenis E Lorazepam BPFI dalam Pengencer dengan kadar masing-masing 32 µg per mL.

    Larutan uji Timbang saksama sejumlah zat, larutkan dan encerkan dengan Pengencer hingga kadar lebih kurang 3,2 mg per mL.

    Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 230 nm, kolom 4,6 mm x 25 cm berisi bahan pengisi L1 dengan ukuran partikel 5 µm. Atur suhu kolom  dan “sample chamber” berturut-turut pada 5o dan 4o. Laju alir lebih kurang 1,0 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan kesesuaian sistem, rekam kromatogram, dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: resolusi, R, antara puncak senyawa sejenis A lorazepam dan senyawa sejenis E lorazepam  tidak kurang dari 1,2. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram, dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: faktor ikutan tidak lebih dari 2,0; simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 5,0%.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 100 µL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur semua respons puncak. Hitung persentase masing-masing cemaran menggunakan rumus:

 

 

ri adalah respons puncak masing-masing cemaran Larutan uji; rS adalah respons puncak lorazepam Larutan baku; CS adalah kadar Lorazepam BPFI dalam mg per mL Larutan baku; CU adalah kadar lorazepam dalam mg per mL Larutan uji berdasarkan bobot yang ditimbang; F adalah faktor respons relatif masing-masing cemaran pada Tabel.

 

Komponen

Waktu Retensi Relatif

Faktor Respons Relatif

Batas

(%)

Lorazepam 

1,0

1,0

-

Senyawa sejenis D Lorazepam 

1,4

1,0

0,15

Senyawa sejenis A Lorazepam 

1,7

1,0

0,10

Senyawa sejenis E Lorazepam 

1,9

1,3

0,15

Senyawa sejenis C Lorazepam 

2,1

1,0

0,30

Senyawa sejenis B Lorazepam 

5,5

1,0

0,01

Cemaran lain

-

1,0

0,10

Total cemaran

-

-

0,75

 

Penetapan kadar Lakukan penetapan kadar dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Fase gerak Buat campuran air-asam asetat glasial P- asetonitril P (50:1,2:50), saring dan awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Pengencer Campuran metanol P-air (75:25).

    Larutan baku Timbang saksama sejumlah Lorazepam BPFI, larutkan, dan encerkan dengan Pengencer hingga kadar lebih kurang 0,1 mg per mL.

    Larutan uji Timbang saksama sejumlah zat, larutkan, dan encerkan dengan Pengencer hingga kadar lebih kurang 0,1 mg per mL.

    Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 230 nm, kolom 4,6 mm x 25 cm berisi bahan pengisi L1 dengan ukuran partikel 5 µm. Atur suhu kolom  dan ‘sample chamber“ berturut-turut pada 5o dan 4o. Laju alir lebih kurang 1,0 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: faktor ikutan tidak lebih dari 2,0; simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 2,0%.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 20 µL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram sekurang-kurangnya 50 menit dan ukur respons puncak utama. Hitung  persentase lorazepam, C15H10Cl2N2O, dengan rumus:

 

 

rU dan rS berturut-turut adalah respons puncak Larutan uji dan Larutan baku; CS adalah kadar Lorazepam BPFI dalam mg per mL Larutan baku; CU adalah kadar lorazepam dalam mg per mL Larutan uji berdasarkan bobot yang ditimbang.

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya.