Sertralin Hidroklorida


Sertraline Hydrochloride

 

 

 

(1S,4S)-4-(3,4-Diklorofenil)-1,2,3,4-tetrahidro-N-metil-1-naftilamin hidroklorida [79559-97-0]

C17H17Cl2N.HCl                                             BM 342,69

 

Sertralin hidroklorida mengandung tidak kurang dari 97,0% dan tidak lebih dari 102,0%, C17H17Cl2N.HCl, dihitung terhadap zat anhidrat.

 

Pemerian Serbuk hablur putih sampai hampir putih.

 

Kelarutan Sukar larut dalam air dan dalam isopropil; agak sukar larut dalam etanol mutlak; sangat sukar larut dalam aseton.

 

Baku pembanding Sertralin Hidroklorida BPFI; tidak boleh dikeringkan sebelum digunakan. Simpan dalam wadah tertutup rapat, terlindung cahaya, dalam lemari pendingin. Senyawa Sejenis A Sertralin Hidroklorida BPFI; Campuran Sertralin Hidroklorida Rasemat BPFI; Asam Benzoat BPFI; Asam Mandelat BPFI.

 

Identifikasi

    A. Spektrum serapan inframerah zat yang didispersikan dalam minyak mineral P menunjukkan maksimum hanya pada bilangan gelombang yang sama seperti pada Sertralin Hidroklorida BPFI.

    B. Waktu retensi puncak utama kromatogram Larutan uji sesuai dengan pucak sertralin hidroklorida dari Larutan kesesuaian sistem seperti yang diperoleh pada uji batas (R,R) Sertralin Hidroklorida.

    C. Larutkan 10 mg zat dalam 5 mL etanol mutlak P, tambahkan 5 mL air. Larutan menunjukkan reaksi Klorida seperti tertera pada Uji Identifikasi Umum <291>.

 

Air <1031> Metode I Tidak lebih dari 0,50%.

 

Sisa pemijaran <301> Tidak lebih dari 0,3%.

 

Logam berat <371> Metode III Tidak lebih dari 30 bpj.

 

(R,R) Sertralin hidroklorida Tidak lebih dari 1,5%. Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Fase gerak Campuran heksan P-2-propanol P-dietilamin P (960:40:1,5), saring dan awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian  menurut Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi <931>. 

    Larutan kesesuaian sistem Timbang saksama lebih kurang 10 mg Campuran Sertralin Hidroklorida Rasemat BPFI, masukkan ke dalam labu tentukur 20-mL. Tambahkan 4 mL larutan amonia encer (1 dalam 10) dan 10 mL heksan P, kocok sampai fase organik jernih, tunggu memisah, pipet 2 mL lapisan atas ke dalam labu tentukur 20-mL dan encerkan dengan heksan P sampai tanda.

    Larutan baku Timbang saksama lebih kurang              10 mg Sertralin Hidroklorida BPFI, masukkan ke dalam labu tentukur 20-mL. Tambahkan 4 mL larutan amonia encer (1 dalam 10) dan 10 mL heksan P, kocok sampai fase organik jernih, tunggu memisah, pipet 1 mL lapisan atas ke dalam labu tentukur 10-mL, dan encerkan dengan heksan P sampai tanda, encerkan larutan secara kuantitatif dan jika perlu bertahap dengan heksan P hingga kadar lebih kurang 0,01 mg per mL.

    Larutan uji Timbang saksama lebih kurang 20 mg zat, masukkan ke dalam labu tentukur 20-mL. Tambahkan 4 mL larutan amonia encer (1 dalam 10) dan 10 mL heksan P, kocok sampai fase organik jernih, tunggu memisah, gunakan lapisan atas.

    Sistem Kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 235 nm dan kolom berukuran 4,6 mm x 25 cm yang berisi bahan pengisi L40 dengan ukuran partikel 5 µm. Pertahankan suhu kolom pada 5º. Laju alir lebih kurang 1 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan kesesuaian sistem, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: resolusi, R, antara puncak sertralin dan (R,R) Sertralin tidak kurang dari 2,8 dan simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 10,0%.  [Catatan Waktu retensi relatif sertralin dan (R,R) Sertralin berturut-turut adalah 1,0 dan 1,16.]

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 20 mL) Larutan baku  dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur semua respons puncak. Hitung persentase (R,R) Sertralin dalam zat dengan rumus:

 

 

rU adalah respons puncak (R,R) Sertralin dari Larutan uji; rS adalah respons puncak sertralin dari Larutan baku; CS adalah kadar Sertralin Hidroklorida BPFI dalam mg per mL Larutan baku; CU adalah kadar sertralin hidroklorida dalam mg per mL Larutan uji berdasarkan bobot yang ditimbang.

 

Cemaran organik

    Prosedur 1

Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Dapar Larutan mengandung amonium fosfat monobasa P dalam air dengan kadar 5,8 g per L. Atur pH hingga 4,2 dengan penambahan asam  fosfat P.

    Fase gerak Campuran metanol P-Dapar (48:52), saring dan awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi <931>. 

    Larutan kesesuaian sistem Timbang saksama sejumlah Sertralin Hidroklorida BPFI dan Senyawa Sejenis A Sertralin Hidroklorida BPFI, larutkan dan encerkan dengan Fase gerak hingga kadar masing-masing lebih kurang 0,5 mg per mL.

    Larutan baku Timbang saksama sejumlah Sertralin Hidroklorida BPFI, larutkan dan encerkan dengan Fase gerak hingga kadar lebih kurang 0,5 µg per mL.

    Larutan uji Timbang saksama sejumlah zat, larutkan dan encerkan dengan Fase gerak hingga kadar lebih kurang 0,5 mg per mL.

    Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 220 nm dan kolom berukuran 4,0 mm x 25 cm yang berisi bahan pengisi L45 dengan ukuran partikel 5 µm. Pertahankan suhu kolom pada 30º. Laju alir lebih kurang 1 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan kesesuaian sistem, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: resolusi, R, antara puncak senyawa sejenis A sertralin (trans-R,S isomer) dan sertralin tidak kurang dari 2,2. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 10,0%.  [Catatan Waktu retensi relatif seperti tertera pada Tabel 1.]

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 20 mL) Larutan baku  dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur semua respons puncak. Hitung persentase masing-masing cemaran dalam zat dengan rumus:

 

 

 

ri adalah respons puncak masing-masing cemaran dari Larutan uji; rS adalah respons puncak dari Larutan baku; CS adalah kadar Sertralin Hidroklorida BPFI dalam mg per mL Larutan baku; CU adalah kadar sertralin hidroklorida dalam mg per mL Larutan uji berdasarkan bobot yang ditimbang. Masing-masing cemaran dan total cemaran tidak lebih dari batas yang tertera pada Tabel 1.

 

Tabel 1

Nama

Waktu retensi relatif

Batas

(%)

2,3 isosertralin

0,32

0,15

4-Desklorosertralin

0,42

0,20

3-Desklorosertralin

0,60

0,20

Asam Mandela

0,70

0,10

Sertralin

1,0

-

Senyawa sejenis A sertralin (trans-R,S isomer)

1,19

0,10

Senyawa sejenis A sertralin (trans-S,R isomer)

1,64

0,10

Cemaran lain

-

0,10

Total cemaran

-

0,5

 

    Prosedur 2 Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi gas, seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Larutan kesesuaian sistem Timbang saksama lebih kurang 50 mg Sertralin Hidroklorida BPFI dan 0,5 mg Senyawa Sejenis A Sertralin Hidroklorida BPFI, larutkan dalam 2 mL metanol P pada tabung sentrifus bersumbat. Tambahkan 0,2 mL larutan kalium karbonat P 25%, vorteks selama 30 detik. Tambahkan 8 mL metilen klorida P. Tutup tabung, dan vorteks selama 60 detik. Tambahkan 1 g natrium sulfat anhidrat P, campur dan sentrifus selama 5 menit.

    Larutan uji Timbang saksama lebih  kurang                250 mg zat, larutkan dalam 2 mL metanol P pada tabung sentrifus bersumbat. Tambahkan 0,2 mL larutan kalium karbonat P 25%, vorteks selama 30 detik. Tambahkan 8 mL metilen klorida P. Tutup tabung, dan vorteks selama 60 detik. Tambahkan 1 g natrium sulfat anhidrat P, campur dan sentrifus selama 5 menit.

    Sistem kromatografi Kromatograf gas dilengkapi detektor ionisasi nyala kolom 0,53 mm x 30 m dilapisi leburan silika (G3) setebal 1,0 ?m. Suhu injektor 250°, suhu detektor 280° dan atur suhu kolom sebagai berikut:

 

suhu awal (°)

kenaikan suhu (°/menit)

suhu akhir

 (°)

waktu tunggu pada suhu akhir (menit)

200

0

200

1

200

2

260

8

 

Gunakan gas helium P sebagai gas pembawa dengan laju alir 9 mL per menit, perbandingan split 1:10. Lakukan kromatografi terhadap Larutan kesesuaian sistem, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: perbandingan puncak terhadap lembah antara senyawa senjenis A sertralin dan sertralin tidak kurang dari 15.

    Prosedur Suntikkan sejumlah volume (lebih kurang 1 µL) Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur semua respons puncak. Hitung persentase masing-masing cemaran dalam zat yang digunakan dengan rumus:

 

 

 

ri adalah respon puncak masing-masing cemaran dari Larutan uji; rT adalah total semua respons puncak Larutan uji. Masing-masing cemaran dan total cemaran tidak lebih dari batas yang tertera pada Tabel2.

 

Tabel 2

Nama

Waktu retensi relatif

Batas

(%)

3,4-Desklorosertralin

0,5

0,2

3-Desklorosertralin dan              4-Desklorosertralin

0,7

0,8

Sertralin

1,0

-

Senyawa sejenis A sertralin

1,05

0,2

Sertralon

1,1

0,2

Cemaran lain

-

0,10

Total cemaran*

-

1,5

     Abaikan cemaran dengan puncak kurang dari 0,05%

    *tidak termasuk asam mandelat dan 1R,4R sertralin    hidroklorida

 

Asam mandelat Tidak lebih dari 0,2%. [Catatan Lakukan uji ini jika menggunakan Cemaran organik Prosedur 2.] Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Larutan A Larutkan 1 g natrium dodesilsulfat P dalam 800 mL air. Tambahkan 200 mL asetonitril P dan 1 mL asam  fosfat P.

    Larutan B Larutkan 1 g natrium dodesilsulfat P dalam 100 mL air. Tambahkan 900 mL asetonitril P dan 1 mL asam  fosfat P.

    Pengencer Campuran Larutan A dan Larutan B (50:50).

    Fase gerak Gunakan variasi campuran Larutan A dan Larutan B seperti yang tertera pada Sistem Kromatografi.

    Larutan kesesuaian sistem Timbang saksama sejumlah Asam Benzoat BPFI dan Asam Mandelat BPFI, larutkan dan encerkan dengan Pengencer hingga kadar masing-masing lebih kurang 0,005 mg per mL.

    Larutan baku Timbang saksama sejumlah Asam Mandelat BPFI, larutkan dan encerkan dengan Pengencer hingga kadar lebih kurang 0,002 mg per mL.

    Larutan uji Timbang saksama sejumlah zat, larutkan dan encerkan dengan Pengencer hingga kadar lebih kurang 1 mg per mL.

    Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 220 nm dan kolom berukuran 4,6 mm x 25 cm yang berisi bahan pengisi L1 dengan ukuran partikel 3 µm. Laju alir lebih kurang 1 mL per menit. Kromatograf diprogram sebagai berikut:

 

Waktu

(menit)

Larutan A

(%)

Larutan B

(%)

0

60

40

8

60

40

9

10

90

16

10

90

16,1

60

40

20

60

40

 

Lakukan kromatografi terhadap Larutan kesesuaian sistem, rekam kromatogram dan ukur semua respons puncak seperti tertera pada Prosedur: resolusi, R, antara puncak asam benzoat dan asam mandelat tidak kurang dari 5. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak utama seperti tertera pada Prosedur: simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 5,0%. [Catatan Waktu retensi relatif asam mandelat, asam benzoat dan sertralin berturut-turut adalah lebih kurang 0,2; 0,3 dan 1,0.]

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 10 mL) Larutan baku  dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur semua respons puncak. Hitung persentase asam mandelat dalam zat dengan rumus:

 

 

rU dan rS berturut-turut adalah respons puncak asam mandelat dari Larutan uji dan Larutan baku; CS adalah kadar Asam Mandelat BPFI dalam mg per mL Larutan baku; CU adalah kadar sertralin hidroklorida dalam mg per mL Larutan uji berdasarkan bobot yang ditimbang.

 

Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Dapar Pada 28,6 mL asam asetat glasial P tambahkan secara perlahan sambil diaduk 34,8 mL trietilamin P, encerkan dengan air sampai 100 mL. Ambil 10 mL larutan ini, encerkan dengan air hingga 1 L.

    Fase gerak Campuran asetonitril P-metanol P-Dapar (45:15:40), saring dan awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi <931>. 

    Larutan baku Timbang saksama sejumlah Sertralin Hidroklorida BPFI, larutkan dan encerkan dengan Fase gerak hingga kadar lebih kurang 0,05 mg per mL.

    Larutan uji Timbang saksama sejumlah zat, larutkan dan encerkan dengan Fase gerak hingga kadar lebih kurang 0,05 mg per mL.

    Sistem Kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 254 nm dan kolom berukuran 3,9 mm x 15 cm yang berisi bahan pengisi L1 dengan ukuran partikel 4 µm. Pertahankan suhu kolom pada 30º. Laju alir lebih kurang 1,8 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak utama seperti tertera pada Prosedur:  faktor ikutan tidak lebih dari 2,0; dan simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 2,0%. 

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 20 mL) Larutan baku  dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram selama 2 kali waktu retensi sertralin dan ukur respons puncak utama. Hitung persentase sertralin hidroklorida, C17H17Cl2N.HCl, dalam zat dengan rumus:

 

 

rU dan rS berturut-turut adalah respons puncak sertralin hidroklorida dari Larutan uji dan Larutan baku; CS adalah kadar Sertralin Hidroklorida BPFI dalam mg per mL Larutan baku; CU adalah kadar sertralin hidroklorida dalam mg per mL Larutan uji berdasarkan bobot yang ditimbang.

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya, pada suhu tidak lebih dari 40º.

 

Penandaan Jika tidak menggunakan Cemaran organik Prosedur 1, cantumkan uji Cemaran organik yang digunakan.